1 Chapter 1 (Pertama kali)

Tahun ini adalah tahun yang sangat sibuk bagi dunia manusia, tetapi bukan hanya di dunia manusia saja, bahkan di dunia para dewa sekaligus juga mengalami kesibukan yang sama, khususnya untuk dewi reinkarnasi.

Siapa yang tidak mengenal dewi reinkarnasi? Yap, ia seorang dewi cantik yang tinggal di dalam Gunung Kunlun.

Bagi dewi reinkarnasi, tahun ini adalah tahun di mana ia mengoreksi semua jiwa-jiwa manusia yang sudah meninggal tetapi masih mempunyai beberapa urusan atau masalah yang belum terselesaikan.

Semua jiwa manusia yang sudah meninggal karena ketidakadilan akibat perang besar dan wabah penyakit yang menginginkan kehidupan baru, akan diperiksa atau dipertimbangkan kembali oleh dewi Reinkarnasi.

Mungkin butuh waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan pekerjaannya, bisa saja membutuhkan waktu 3000 tahun atau bahkan bisa mencapai 5000 tahun untuk menyelesaikannya.

Mereka yang meninggal akan meninggalkan raga mereka, dan jiwa mereka akan berubah menjadi bola arwah. Ini adalah hal yang lumrah untuk terjadi. Dan pada hari ini, semua bola arwah yang ada di dunia berterbangan ke langit dan terbang ke langit yang paling dalam menuju Lembah Gunung Kunlun.

Di Lembah Gunung Kunlun, ada sebuah kolam yang mirip seperti danau, yang sangat besar dihiasi oleh bunga teratai yang mengapung di air dan dikelilingi oleh bunga higanbana atau bunga laba-laba merah.

Semua bola arwah yang telah sampai di Lembah Gunung Kunlun akan langsung masuk ke dalam kolam arwah untuk membersihkan sebagian dosa besar yang telah diperbuat.

Tidak ada yang bisa melihat bola arwah terkecuali dewi reinkarnasi sendiri dan beberapa dewa atau dewi tingkat tinggi lainnya.

Kolam arwah akan membersihkan sebagian dosa besar untuk jiwa manusia yang hidup dengan kejahatan dan untuk jiwa manusia yang hidup dengan kebaikan akan dibersihkan dari dosa-dosa yang ada.

Dosa-dosa mereka yang telah dibersihkan akan berubah menjadi sebuah asap putih yang muncul dari permukaan kolam arwah. Asap putih yang telah muncul ke permukaan akan mengundang dewi reinkarnasi untuk datang ke sana.

Asap yang keluar semakin tebal, tidak ada yang bisa melihat dibalik asap putih yang tebal. Tampak ada seorang dewi yang memakai pakaian adat china kuno yang terbang dan turun tepat di sebelah kolam arwah.

"Ini hari terberat bagiku."

Ia menjentikkan air dari kolam arwah yang ada di sebelahnya dengan satu tangan, dan muncullah beribu-ribu bola arwah yang melayang ke udara dari kolam arwah.

Semua bola arwah yang melayang ke udara memancarkan api arwah yang berwarna putih dan hitam.

Api arwah yang memancarkan warna hitam jika masih tersisa sebagian dosa besar. Dan api arwah yang memancarkan warna putih jika semua dosa-dosa telah dibersihkan.

Kehidupan reinkarnasi sebenarnya sangat sulit untuk didapatkan, bisa saja mudah didapati apabila mereka yang meninggal berubah menjadi bola arwah yang memancarkan api berwarna putih.

Dari semua bola arwah yang melayang, hanya ada dua bola arwah yang menarik perhatian Dewi Reinkarnasi.

Pada umumnya bola arwah hanya memancarkan api arwah yang berwarna hitam dan putih, akan tetapi, kedua bola arwah itu memancarkan warna api yang sangat berbeda dan langkah.

Kedua bola arwah itu memancarkan api yang berwarna kuning terang atau kuning medium.

"Aneh sekali. Setauku hanya ada dua warna untuk bola arwah yaitu hitam dan putih, akan tapi kenapa warna api yang dipancarkan oleh kedua bola arwah itu sangat berbeda?"

Dewi Reinkarnasi memunculkan sebuah buku dari tangan kanannya. Buku itu melayang dari tangan Dewi Reinkarnasi, buku itu juga membuka sendiri halaman bagian pertengahan yang isinya berisikan 'Mengenal warna bola arwah'.

Ia membaca buku itu.

"Warna kuning terang pada bola arwah menandakan adanya jiwa dari seorang," terlihat halaman buku yang telah tersobek "halamannya telah tersobek? Bagaimana bisa? Hanya aku yang mempunyai buku ini, tapi bagaimana bisa halaman buku ini tersobek?"

Ia menoleh ke arah kedua bola arwah

"Apakah mungkin kedua bola arwah itu yang melakukannya? Bagaimana bisa? Apakah mungkin tanpa sadar bola arwah ini memperhatikanku?"

Dewi Reinkarnasi mengambil kedua bola arwah itu lalu menggenggamnya dengan kedua tangan. Menggenggam dengan erat, sekerat mungkin, tapi kedua bola arwah itu bukannya hancur namun kedua bola arwah itu menjadi semakin keras.

Kerasnya kedua bola arwah itu hampir menyamai kerasnya Batu Kehidupan. Dewi Reinkarnasi kemudian melepaskan kedua bola arwah itu.

"Ini tidak masuk akal. Biasanya bola arwah tidak sekeras ini dan juga aku tidak dapat mengetahui asal usul dari kedua bola arwah itu."

Dewi Reinkarnasi menyimpan kedua bola arwah itu di dalam sebuah tabung tertutup.

"Apa aku harus memberikan kehidupan reinkarnasi pada kedua bola arwah itu?"

Ia kemudian mengambil kembali kedua bola itu dari dalam tabung. Dewi Reinkarnasi menjentikkan kedua tangannya. Tiba-tiba muncul sebuah cermin yang terbuka lebar. Tampaknya itu adalah cermin kehidupan tepatnya Cermin Reinkarnasi.

"Ini adalah keberuntungan kalian berdua. Aku berbaik hati untuk memberikan sebuah kehidupan baru, kehidupan reinkarnasi yang di ingin-inginkan oleh banyak manusia kepada kalian berdua tanpa syarat apapun atau imbalan apapun."

Dewi Reinkarnasi mengambil salah satu bola arwah dari kedua bola arwah itu.

"Aku tau kalau kamu adalah arwah laki-laki yang sangat tampan," melihat ke arah salah satu bola arwah aneh yang lain "dan juga kuat. Jadi kamu akan lahir terlebih dahulu. Aku akan menulis kehidupan baru untukmu yaitu kehidupan menjadi jendral panglima perang yang terkuat dari salah satu kerajaan besar yaitu Kerajaan Qing. Namamu ialah Li Feng Shu."

Dewi Reinkarnasi memasukkan bola arwah laki-laki itu masuk ke dalam cermin reinkarnasi. Tak lama Dewi Reinkarnasi mengambil satu lagi bola arwah yang aneh.

"Apakah kamu yang ditakdirkan untuknya? Kenapa warna api arwahmu sama dengan warna api arwah laki-laki tadi?"

Ia menggenggam kembali bola arwah itu, tapi tetap saja bola arwah itu semakin keras.

"Tetap tidak bisa, kupikir dengan menggenggammu aku dapat melihat kehidupan masa lalu kamu, tapi sepertinya itu mustahil. Kamu, bola arwah yang indah, aku akan menulis cerita kehidupanmu untuk kehidupan reinkarnasi ini. Kamu anak dari perdana menteri Zhao dari kerajaan besar yaitu Kerajaan Jing dan namamu ialah Zhao Lingxi."

Ia memasukkan bola arwah itu, bola arwah itu masuk ke dalam cermin kehidupan reinkarnasi.

Sekarang kedua bola arwah itu telah masuk ke dalam cermin kehidupan reinkarnasi.

Permukaan cermin reinkarnasi berubah menjadi kuning keemasan, cahaya terang yang menyilaukan muncul keluar dari cermin yang membuat Dewi Reinkarnasi tidak dapat melihat apa yang terjadi, dan cermin reinkarnasi juga memancarkan kekuatan energi yang sangat kuat.

Kuatnya kekuatan energi dari cermin ini dapat dirasakan oleh beberapa dewa dewi yang telah mencapai tingkat tinggi.

"Energi ini, energi seorang immortal tingkat tinggi, apa jangan-jangan kedua bola tadi-" ucapannya terhambat setelah terdengar suara seseorang memanggil namanya.

Cahaya terang yang keluar dari cermin reinkarnasi mulai menghilang dan kekuatan energi yang keluar dari dalam cermin reinkarnasi musnah seketika.

"Dewi Bai Ling!" suara seorang Dewa yang datang menghampiri Dewi Reinkarnasi. Dewa itu terbang lalu turun di sebelah Dewi Reinkarnasi.

"Dewa Li Qiyu? Ada apa menemuiku?"

Dewa Li Qiyu menunjukkan wajah setengah cemas. Hal apa yang membuatnya cemas?

"Aku mendengar bahwa hari ini adalah hari semua jiwa manusia dikumpulkan. Jadi aku kesini untuk menanyai sesuatu-" melihat ke kiri dan ke kanan "padamu. Karena kamu adalah dewi Reinkarnasi, apa kamu ada melihat dua bola arwah yang aneh?" Tanya Li Qiyu memandangi Bai Ling.

"Yang aneh?"

"Iya, maksudku yang terlihat cukup aneh." Ucap jelas Li Qiyu.

"Ada, aku melihat mereka dan aku juga mengirim mereka ke kehidupan reinkarnasi."

"Apa?!" Ucapan tidak percaya keluar dari mulut Li Qiyu, wajah cemas mulai terlihat pada Li Qiyu. Li Qiyu mencoba untuk menenangkan diri "Dewi Bai Ling, kamu mengirim mereka ke mana?"

"Aku memisahkan mereka berdua. Yang arwah laki-laki itu aku mengirimnya ke Kerajaan Qing dan yang perempuan aku mengirimnya ke Kerajaan Jing." Jawab Bai Ling.

Bai Ling berjalan pergi meninggalkan Li Qiyu.

"Terima kasih telah menjawab pertanyaanku Dewi Bai Ling. Aku akan pergi."

Li Qiyu terbang pergi meninggalkan Bai Ling dan Gunung Kunlun. Tidak pernah terpikir bahwa Dewa Li Qiyu akan mengunjunginya hari ini, ini semua ada hubungannya dengan kedua bola arwah itu.

Kedua bola arwah itu, siapa sebenarnya? Tidak ada yang mengetahui fakta tentang kedua bola arwah itu. Bahkan sekalipun dewa peramal nasib juga tidak mengetahui siapa mereka.

Ini awal dari sebuah cerita yang baru, berbentuk lembaran kosong yang polos, sebuah cerita akan ditulis.

Yin dan yang, jiwa dan raga, perasaan dan cinta, rahasia dan takdir akan diungkap ...

avataravatar
Next chapter