webnovel

The Left Behind

Menceritakan tentang kisah perjalanan Kim Taehyung yang mencari keberadaan sang eomma hingga mengantarkannya ke ibukota Seoul dimana ia harus bertahan hidup sendirian tanpa ada seorangpun yang ia kenal. Akankah Taehyung berhasil menemukan sang eomma? Sanggup pulakah ia untuk bertahan?

Nocita_Maria · Celebrities
Not enough ratings
31 Chs

Ch.9: Unfair treatment

Sementara Taehyung tegah di hukum di kediaman rumah sang imo, Jimin saat ini justru telah tiba di sekolah.

"Yo Jimin-ah, kau sudah datang kawan!!" seru seorang siswa berseragam coklat pada namja sipit yang baru saja memasuki kelas mereka. Tak sendiri, ada kembaran dirinya yang mengekor di belakang.

"Oh hai Youngmin, Kwangmin!! Kalian cepat juga ya," balas Jimin, lalu berhigh five ria dengan sahabat kembar nya tersebut.

"Taehyung eodi? Kenapa kau hanya sendirian!" tanya Youngmin heran, lantaran tak melihat Taehyung menyusul di belakang Jimin tak seperti biasanya.

"Aaa ... aku pergi bersama hyung ku tadi. Jadinya aku tidak berbarengan dengan Taehyung. Tapi ku kira anak itu sudah tiba duluan sebelum diri ku!" sahut Jimin, dan seketika membuat sahabat kembar nya saling bertukar pandang.

"Tapi Taehyung belum tiba di sini Jiminnie. Atau dia tak masuk hari ini?" ujar Kwangmin kemudian, yang mulai berspekulasi.

"Maldo andwae ... anak itu tak mungkin tak masuk sobat. Mungkin dia masih dalam perjalanan sekarang," kata Jimin yang berusaha berpikir positif.

"Yah, semoga saja begitu!!" ujar kedua anak kembar tadi yang sepemikiran dengan Jimin.

Namun nyatanya hingga bel masuk telah berbunyi 10 menit kemudian, sosok sahabat mereka itu masih juga belum menampakkan dirinya. Dan mau tak mau, membuat Jimin mulai merasa khawatir saat ini.

"Sesuatu pasti telah terjadi pada nya!! Atau jangan-jangan keluarga itu kembali menyuruh nya untuk tidak masuk?" batin Jimin yang sedang bertanya-tanya.

"Sepertinya hanya itu kemungkinan terbesarnya. Astaga ... dasar keluarga jahat!" umpat Jimin dengan pelan.

"Kenapa Jim?" tanya Youngmin tiba-tiba pada Jimin.

"Ani ... tak ada apa-apa Young!! Tapi ku rasa aku tau alasan kenapa Taehyung tidak masuk hari ini," kata Jimin pelan, dan membuat namja sahabat nya itu mulai bertanya-tanya.

"Astaga .... jangan-jangan keluarga imonya melarang dia lagi ya?" tebak Kwangmin yang ada dibelakang Jimin.

"Eum ... ya Kwang!! Itu lah yang tengah aku pikir kan saat ini," sahut Jimin yang mengangguki.

"YAA KALIAN BERTIGA, BISA KITA MULAI PELAJARAN HARI INI?" teriak seseorang di depan sana tiba-tiba, dan tentu saja pelakunya adalah guru mereka.

"Ah nde, bisa saem!!" sahut ketiga orang tadi dengan kompak.

Sementara guru pria tadi pun mulai membuka mulut nya lagi sekarang.

"Nah anak-anak ... seperti yang sudah bapak beritahukan beberapa hari yang lalu, pagi ini kita akan mulai mengambil nilai praktek untuk olahraga kalian. Semuanya masuk kan?" tanya pria berusia 40 tahuan itu seraya pandangannya menyapu semua murid di dalam kelas.

"Eh ... apa Kim Taehyung kembali tidak masuk hari ini?" tanyanya tiba-tiba, setelah berhasil menangkap satu kursi kosong tak berpenghuni di dekat pojokan kelas.

"Ne ... mian saem. Taehyung memang tidak masuk kelas lagi hari ini," sahut Jimin segera, yang merasa perlu memberitahukan pria berumur tersebut.

"Tak ada surat pemberitahuan?" tanya guru pria itu lagi.

"Ah mian ... tadi saya lupa mengambilnya di rumah Taehyung saem!!" dusta Jimin, namun membuat seseorang di dalam kelasnya segera membantah perkataannya.

"Tidak saem, Jimin berbohong!! Taehyung tidak masuk lagi hari ini, itu karena dia kembali membolos saem. Anak itu kan malas sekali jika disuruh ke sekolah," celetuk seseorang tersebut, dan memang sudah dikenal sangat tak akur dengan Taehyung.

"Yaa Sung Dae, enak saja mulut mu itu berbicara sembarangan. Taehyung tidak bolos, hanya saja dia tidak bisa masuk hari ini. Kau jangan seenaknya mengatai orang lain Sung Dae!" tegur Kwangmin yang protes, dan membela sahabatnya.

"Oh ya, lalu kenapa dia terus saja tidak masuk eoh? Ini bahkan sudah kesekian kalinya dia absen di pelajaran saem, begitu juga dengan guru-guru lain. Jika dia niat bersekolah, seharusnya dia masuk setiap hari kan?" sanggah Sung Dae.

"Yaa ... kau pikir dia tidak mau apa? Dia itu tak bisa lantaran keluarga bibi nya bocah. Kau jika tidak tau, jangan asal berbicara Sung Dae," marah Jimin pula, yang kini sedang menatap Sung Dae dengan tajam.

"Huu.....!!" sorak siswa-siswa sekelas mereka. Tak ada murid perempuan, lantaran ini sekolah khusus anak laki-laki.

"Yak kalian bertiga, siapa yang menyuruh kalian bertengkar eoh?" tegur guru pria tadi yang menengahi.

"Dia yang memulainya saem, aku hanya terbawa saja tadi!!" tunjuk Jimin cepat pada sosok Sung Dae tersebut.

"Benar saem. Ini semua karena Sung Dae yang memulainya," kata Youngmin pula yang ikut angkat bicara.

"Hei ... enak saja bicara mu itu kembar siam!!" protes Sung Dae yang tak terima.

"DIAM....!!" teriak guru pria itu lagi tiba -tiba. Sontak saja, itu pun segera membuat ketiga orang tadi tak berkutik karena nya.

"Mian saem," sesal mereka pada guru tersebut yang sudah melangkah mendekati mereka.

"Park Jimin, Jo Kwangmin, dan Jo Youngmin!!" panggil guru itu kemudian, dan membuat ketiganya mengangkat wajah mereka.

"Nde saem?" sahut ketiganya kompak.

"Kalian bertiga temui saya nanti di kantor usai praktek olahraga kita selesai. Ada sesuatu yang harus saem sampaikan pada kalian nanti," ujar guru pria itu, dan tau tak mau membuat ketiga namja tadi saling bertukar pandang karenanya.

"Hahaha, rasakan oleh kalian bocah!" kekeh Sung Dae yang senang. Sementara alasan kenapa dia sendiri yang berada di kelas ini, itu karena ia beda kelas dengan teman satu gengnya Ji Won dan Jong Hyun.

"Ah nde saem. Kami akan keruangan anda nanti," sahut ketiga orang tadi dengan kompak.

"Baiklah ... kini kalian semua keluar kelapangan anak - anak. Kita akan mulai kelas praktek kita hari ini!" seru guru itu setelahnya, dan segera dituruti oleh semua muridnya tanpa terkecuali.

Sementara itu di tempat lainnya saat teman sekelasnya mulai sibuk dengan kelas praktek, Taehyung, dia yang tidak masuk hari ini, anak itu terlihat sibuk membantu Gyu Ri dan Hae Jin mengatur banyaknya ikan-ikan hasil tangkapan para nelayan di toko mereka. Karena sejak beberapa tahun yang lalu, keluarga itu akhirnya pun mulai mencoba bisnis penampungan ikan sekaligus untuk mengolahnya.

"Taehyung, setelah ini kau ke kapal pak Jung. Dia sudah akan kembali dari melaut sekarang. Jadi ambil pesanan ikan kita padanya," instruksi Hae Jin pada Taehyung.

"Nde samchon!!" sahut Taehyung sekenanya.

"Taehyung, setelah ini kau juga antarkan pesanan nyonya Song kerumahnya. Cepatlah, jangan terlalu lama bergulat dengan pekerjaan itu bocah. Kau ini lelet sekali sih," kata Gyu Ri pula yang baru muncul.

Lain halnya dengan Taehyung, anak itu terlihat tengah kerepotan dengan banyaknya hasil olahan yang jadi untuk segera disusun di rak-rak yang tersedia.

"Nde imo, chamkkaman!!" sahut Taehyung lagi. Sementara sesekali ia akan meringis kesakitan, lantaran bekas pukulan di punggung nya tadi pagi akan terasa perih saat dia sibuk menggerak kan tubuh nya tersebut.

"Astaga ... punggung ku perih sekali!!" ringisnya pelan, dan berhenti sesaat lantaran rasa sakit tersebut sangat menyiksanya.

"Yaa ... kenapa kau malah santai-santai begitu eoh!! Appa dan eomma tadi menyuruh mu melakukan sesuatu kan?" tegur Baekhyun yang baru muncul, dan mau tak mau membuat Taehyung menoleh pada nya.

"Mian hyung, hanya saja punggung Tae sakit sekarang!!" sahut Taehyung yang menjelaskan.

"Jangan banyak alasan Kim Taehyung!! Karena kita ada banyak pesanan yang harus diantar sekarang," ujar Baekhyun lagi, yang tak ingin menerima alasan apapun.

"Seharusnya kalian menambah lagi jumlah pekerja yang ada di sini hyung!! Jika begini terus, kan akan sangat merepotkan jika hanya mengandalkan aku dan beberapa yang lainnya," saran Taehyung, dan membuat Baekhyun mendelik tak suka padanya.

Karena memang untuk seukuran toko miliknya keluarga Byun sekarang. Itu sudah seharusnya bagi mereka untuk menambah jumlah pegawai. Namun lantaran keluarga Byun sangat perhitungan, jadilah hanya sedikit saja pegawai yang mau direkrutnya. Selain itu, karena alasan mereka juga yang ingin memperkerjakan anak itu di sana dan membuat dia tak bisa sekolah tentunya.

"Jangan mengajari kami bocah, dan sebaiknya kau kerjakan saja dengan cepat pekerjaanmu tersebut!!" sahut Baekhyun yang malas, dan mulai melenggangkan kakinya lagi menjauh dari tempat Taehyung.

"Ya tuhan ... jika aku terus tak masuk begini, bisa-bisa aku akan dikeluarkan dari sekolah nanti," monolog Taehyung, dan segera melanjutkan pekerjaannya lagi yang sempat tertunda.

TBC

Don't forget to Vote and Comment. 👍