webnovel

The Left Behind

Menceritakan tentang kisah perjalanan Kim Taehyung yang mencari keberadaan sang eomma hingga mengantarkannya ke ibukota Seoul dimana ia harus bertahan hidup sendirian tanpa ada seorangpun yang ia kenal. Akankah Taehyung berhasil menemukan sang eomma? Sanggup pulakah ia untuk bertahan?

Nocita_Maria · Celebrities
Not enough ratings
31 Chs

Ch.18: A Glimpse of Her

Aloha ... saya update. 👋👋👋

Mian terlambat. 🙇‍♂️🙇‍♂️🙇‍♂️

Jangan lupa Vote dan Komen, okay? 🙈

Enjoyed...😀😀😀

♡♡♡♡♡♡♡♡

♡♡♡♡♡♡

♡♡♡♡

♡♡

"Hyung, kau yakin memperbolehkan aku untuk ikut? Aku tak akan merepotkan kalian kan?" tanya seorang namja tampan, yang masih terlihat ragu di tempatnya.

"Merepotkan apanya Tae! Youngjae, Daniel, Joshua bahkan Bam Bam pun akan ikut bersamamu kok," sahut yang paling tua, Mark tuan.

Sementara orang-orang yang namanya disebutkan, sudah sedari tadi memasang senyuman lebar mereka pada Taehyung yang sedari tadi masih ragu untuk bergabung di dalam jip yang disupiri oleh Mark.

Sementara Mark, ia sendiri rencananya akan pergi untuk memonitori salah satu cabang club milik Hitman di salah satu lokasi yang cukup jauh dari pusat kota Seoul.

"Hehe, arraso. Aku senang sekali jika benar begitu," kekeh Taehyung, yang segera disambut oleh lainnya dengan riang.

"Hyung, nanti setelah selesai mengecek, ajak kami jalan-jalan ya Hyung? Kan sudah lama sekali kau tidak mengajak kami keluar seperti ini!" pinta yang paling kecil, Bam Bam pada Mark yang fokus menyetir.

"Iya Hyung. Kami bosan selama ini kalau tidak pergi kesekolah, ya ke club untuk bekerja," keluh sitampan Daniel pula.

"Lagipula ini jugakan akan menjadi pengalaman pertama bagi Taehyung bisa mengitari kota Seoul ini hyung!! Taehyung kan masih belum kemana-mana selama bersama kita," sambung si cerewet Youngjae, diamini oleh sikalem Joshua.

Sementara itu jangan tanyakan bagaimana Taehyung, karena anak itu hanya bisa tersenyum canggung saat ini.

"Hmm, bagaimana ya?" gumam Mark yang tampak tengah menampilkan pose berpikirnya.

"Ayolah Hyung, Tae Hyung juga pasti ingin sekali berjalan-jalan!" mohon Bam Bam lagi, dan hanya ditatap horor oleh Taehyung yang merasa dirinya ikut dibawa-bawa.

"Oke oke, Hyung akan ikuti keinginan kalian hari ini. Berhenti merengek, dan biarkan Hyung fokus dengan jalanan," putus Mark akhirnya, lantas mendapat teriakan sorakan dari adik-adiknya yang berisik luar biasa terkecuali Taehyung dan Joshua.

"Yee ... kita akan jalan-jalan Hyung!" riang Bam Bam pada Taehyung yang kebetulan duduk di sebelahnya.

"Kita harus mengambil photo yang banyak nanti Tae-ah! Tenang saja, aku akan menjadi photographermu hari ini," ujar Youngjae senang, yang kini tengah mengutak-ngatik kamera yang kebetulan ia bawa sebelum pergi tadi.

Ish.

Ringis Youngjae tak lama kemudian.

"Kenapa Jae-ah?" tanya Joshua yang bingung.

"Sudah tak ada memori lagi!!" keluh Youngjae, membuat beberapa raut wajah sedikit merubah ekspresi mereka.

"Ah, memangnya isinya apa saja Hyung?" tanya Bam Bam yang sebal.

"Kau....!!" pelotot Youngjae tiba-tiba pada Daniel yang tak tau menau.

"Wae?" tanya Daniel seraya memasang tampang bingungnya.

"Jelaskan padaku, kenapa ada begitu banyak photomu di kameraku ini hah? Kau ada diam-diam memakai kamera ini tanpa sepengetahuanku ya?" selidik Youngjae, membuat Daniel tersudutkan.

"Yaa, enak saja menuduhku sembarangan!" elak Daniel tak terima.

"Cih, membuat kameraku jadi ternodai saja!!" gumam Youngjae, yang kini jari-jarinya tengah sibuk entah sedang melakukan apa.

"Yaa, jangan bilang kau menghapusnya?" teriak Daniel tiba-tiba, lalu segera merebut kamera tadi dari pemiliknya.

"Hehe ... kau terlambat Bung!! Aku sudah menghapus semuanya," kekeh Youngjae, tak lupa dengan seringaian licik yang terpampang diwajahnya.

"Neo!" ujar Daniel dengan wajah yang terlihat begitu tak terima.

Aksi selanjutnya seperti yang bisa ditebak, dua orang itupun mulai gaduh dan bergelut membuat Taehyung dan yang lainnya mulai sibuk memisahkan mereka.

"Siapa yang menyuruhmu menghapus photoku hah? Itu sudah susah susah kuambil tau," omel Daniel saat ini, yang kini tangannya tengah menarik rambut Youngjae.

"Yaa,.lepaskan rambutku Kang Daniel? Awas jika kau sampai merusak tatanan rambutku yah," balas Yongjae tak mau kalah.

"Astaga kalian berdua, kalian ini sudah dewasa kenapa bertingkah seperti anak kecil sih?" omel Joshua, yang tiba tiba jiwa eommanya keluar saat ini.

"Berhenti berkelahi Jae-ah, Daniel-ah,.kita masih berada di dalam mobil saat ini!" peringat Taehyung pula.

"Ayo hajar terus Hyung, masa kalian berkelahi cuma segitu saja!" hasut yang paling muda. Yang bukannya menolong untuk meleraikan, tapi justru semakin memanasi keduanya.

Hingga kemudian.

Ciit.

Suara ban mobil yang diberhentikan secara mendadak dan membuat tubuh mereka semua yang ada di dalam mobil secara otomatis sedikit terhentak ke depan.

"Astaga astaga ... astaga jantungku!!" seru Youngjae yang pertama kali bersuara.

"Hyung, apa kita menabrak seseorang?" tanya Daniel yang ikut buka suara.

Sementara yang ditanya, kini tengah menolehkan kepalanya kebelakang serta tengah menatap adik-adiknya dengan tajam.

"Kalian pilih mana, tetap tenang dan kita lanjutkan perjalanan, atau tetap gaduh dan Hyung tinggalkan di sini?" ancam Mark, membuat kelima orang itu bungkam.

"Mmm ... mian Hung, kami tak bermaksud begitu!" sesal Taehyung yang justru merasa tak enak.

"Jae Hyung dan Daniel Hyung sih!" gumam Bam Bam pelan, namun segera mendapat pandangan mematikan dari kedua orang yang disebutkannya.

"Kita lanjutkan perjalanan saja Hyung!! Tenang, biar aku dan Taehyung yang akan mengatasi dua orang ini," suara Joshua akhirnya, membuat ke 4 lainnya sedikit lega begitu melihat reaksi yang didapatkan dari Mark cukup bagus.

"Ingat, jika ribut kembali, Hyung tak segan-segan akan menurunkan kalian semua di pinggir jalan!" peringat Mark, namun kini telah menarik tuas mobil kembali untuk melanjutkan perjalanan.

Sisanya selama perjalanan, isi mobil yang tadinya begitu riuh dan berisik oleh banyaknya gumaman dan ocehan, kini telah berubah menjadi hening dan begitu tenang.

-

-

-

-

-

Di tempat lain, 3 orang yang merupakan satu keluarga juga tengah melakukan perjalanan saat ini.

Dengan mata fokus kejalanan, namja tampan yang menjadi kepala keluarga sesekali akan melirik sekilas pada istri cantiknya yang duduk menemaninya di depan.

Sementara di belakang, bocah berusia 15 tahun tengah terlelap di bangku penumpang dengan begitu nyaman.

"Sayang, kau tak mau tidur? Aku akan membangunkanmu jika nanti kita sudah sampai," suara si kepala keluarga tiba-tiba, lantaran melihat sang istri yang sedari tadi tak berhenti menguap.

"Mian, aku memang sedikit mengantuk.Tapi aku ingin menemanimu yeobo," jawab sang istri manja, dan membuat namja tadi tersenyum.

"Aigoo, kau tidak perlu begitu yeobo. Aku tau kau terjaga semalaman untuk menyiapkan kunjungan kita ini. Cha, aku akan membangunkanmu nanti," pinta sisuami lagi, yang kali ini tak dapat dibantah oleh sang istri lantaran matanya memang sudah terasa berat saat ini.

"Arraso. Jangan lupa nanti ne!" sahutnya kemudian, lantas mulai memposisikan tubuhnya agar nyaman.

Sedikit informasi, mereka akan datang berkunjung ke salah satu panti asuhan yang sudah menjadi rutinitas mereka 3 bulan sekali.

Namun belum lama sang istri tertidur, kini giliran sang anak yang tiba-tiba saja sudah mendudukkan dirinya di jok belakang.

"Appa!!" rengek anak itu manja, dan hanya mendapat lirikan dari sang appa melalui kaca dashboard.

"Wae Kookie? Apa tidur anak Appa nyenyak eum?" tanya sang appa, dan membuat si anak yang dipanggil Kookie sedikit merungut.

"Hmm, masih lama ya Appa?" tanya sang anak kemudian, seraya mulai menempelkan wajahnya pada sisi kaca jendela dan melihat pemandangan di pinggir jalan dengan kedua bola matanya yang bulat.

"Aigoo, sebentar lagi sayang. Kau sudah tidak sabar bertemu teman-temanmu eum?" goda sang appa, namun tetap fokus pada jalan di depannya.

"Eumm. Sudah lama tidak bertemu, aku jadi kangen sekali bermain-main dengan mereka," gumam sianak sendiri, dan mendapat kekehan pelan dari sang appa.

"Kau akan bermain sepuasnya dengan mereka nanti Kookie-ah. Jika perlu, kita akan pulang petang saja nanti," kata si appa, namun cukup membuat si anak langsung tersenyum cerah.

"Jinjja?" tanyanya dengan antusias.

Sementara si appa hanya mengulas senyum yang dapat terlihat oleh sang anak dari kaca dashboard.

"Hmm. Coba saja tadi Namjoon Hyung bisa ikut bersama kita!" keluh si anak tiba-tiba.

"Hyungmu sibuk Kookie, lain kali Hyungmu pasti akan ikut," tanggap sang appa.

"Gotjimal. Namjoon Hyung itu selalu berbohong padaku Appa!!" bantah sang anak tak terima. Terlebih setelah mengingat, memang hampir diseluruh kunjungan mereka, sang kakak Namjoon memang kerap mempunyai acara lain baik disengaja ataupun tak disengaja.

"Aigoo aigoo, Hyungmu kan memang sibuk Kookie," ujar sang ayah lagi, yang hanya mendapat dengusan pelan dari anaknya lagi.

"Eoh, apa Eomma sudah lama tertidur Appa?" tanya sang anak lagi, begitu sadar sedari tadi dia hanya mengobrol dengan ayahnya.

"Eumm, baru saja sayang," sahut sang appa.

"Mmm...appa!! Sebenarnya ada yang ingin Kookie tanyakan. Eumm, boleh tidak Appa?" pinta Jung Kook tiba-tiba, sembari memilin ujung bajunya yang menandakan ia tengah gugup.

"Tentu. Memangnya tentang apa?" sanggup sang appa.

"Mmm Appa, sebenarnya ini sering terjadi. Dan ini berkaitan dengan Eomma," ucap Jung Kook ragu, namun cukup membuat sang appa tampak begitu tertarik saat ini.

"Katakan Kookie," pinta sang ayah kemudian.

"Taehyung, Taehyung itu siapa Appa?" ujar Jung Kook akhirnya, namun cukup membuat appanya mengerenyitkan dahi saat ini.

"Taehyung?" ulangnya.

"Ya, Taehyung. Eomma selalu mengigaukan nama itu saat aku beberapa kali tak sengaja mendatangi eomma saat ia sedang tidur. Aku penasaran Appa," cerita Jung Kook akhirnya.

Sementara itu, diam-diam sebenarnya bukan sang anak saja yang pernah mendengarkan sang istri mengigau nama tersebut, karena setelah mereka telah menikah hampir 15 tahun lamanya, namja ini juga kerap kali mendengar igauan yang sama dari sang istri.

"Hmm, Taehyung ya!!" gumam sang appa.

-

-

-

-

-

-

"Lho lho lho Mark Hyung, katanya kau janji akan membawa kami jalan-jalan setelah kita selesai! Lalu kenapa tiba-tiba saja kau membawa kami ke sini Hyung?" protes seorang namja cerewet, Youngjae, yang tampak kaget.

"Iya Mark Hyung, kan kita mau jalan-jalan Hyung?" protes Bam Bam pula.

Sementara Daniel, Joshua, dan Taehyung yang tak tau menau sedang penasaran mau dibawa ke mana mereka saat ini.

Sedikit informasi, Mark, Jackson, Youngjae dan Bam Bam diadopsi dari satu tempat yang sama. Sementara Daniel dan Joshua diadopsi dari tempat lain. Begitu pula dengan Woohyun yang jelas berbeda dari enam lainnya.

"Mmm, apa kita mau ke panti tempat tinggal kalian dulu Hyung?" tanya Joshua dengan sedikit ragu, namun ingin kejelasan saat ini.

"Yap, aku sudah lama tak ke sana. Jadi kita akan mampir sebentar di sana, lalu kemudian baru kita jalan -jalan," sahut Mark, namun tak kunjung membuat dua lainnya menampilkan senyuman mereka.

"Hei kalian berdua, kalian ini mau menjadi kacang lupa pada kulitnya eoh?" sewot Mark pada dua adiknya yang masih merengut.

"Bukan begitu Hyung, tapi kita kan tiba-tiba saja datang ke sana. Sementara saat ini, kita tidak membawa apapun untuk anak-anak," sungut Youngjae, dengan wajah yang ditekuk sedemikian rupa.

"Hyung tidak adil. Seharusnyakan memberitahukan kami dulu," marah si magnae Bam Bam pula.

Jangan tanya yang lainnya dan juga Taehyung, karena mereka hanya menjadi pendengar yang baik saat ini.

Ternyata bukan aku saja yang kehilangan kasih sayang orang tua. Mereka juga tak jauh beda denganmu Tae-ah, monolog Taehyung dalam hati kecilnya.

"Masih jauh Hyung?" tanya Daniel yang buka suara saat ini.

"Nah, itu di depan sana dan kita sampai!" tunjuk Mark dengan menggunakan dagunya, lantas membuat tiga orang yang tidak tau sama sekali yaitu Daniel, Joshua dan Taehyung segera memperhatikan dengan antusias.

"Aiss Hyung, aku masih kesal sekali denganmu," lanjut Youngjae yang rupanya masih sebal.

"Dasar Hyung pabbo," tambah Bam Bam pula.

"Astaga kalian berdua, kalian pikir aku tidak punya persiapan sama sekali apa?" ujar Mark yang akhirnya membalas, dan baru saja selesai memarkirkan mobil mereka di halaman panti yang segera dikerubungi oleh anak-anak yang tadinya tengah asik bermain.

"Taehyung, Daniel, Joshua, tolong ambilkan bingkisan-bingkisan di dalam bagasi mobil ne?" pinta Mark kemudian, sementara Youngjae dan Bam Bam tampak berbinar kali ini.

Dan tepat begitu pintu mobil dibuka, mereka yang baru saja menapakkan kaki di atas tanah pun segera disambut dengan tawa dan senyum ceria khas anak-anak yang tampak antusias.

Bahkan anak-anak lain yang saat ini tengah bermain bersama bocah lainnya di beranda pantipun ikut melirik kearah teman-temannya yang tengah berkerubung di halaman saat ini.

"Ada apa ramai-ramai, apa ada seseorang yang datang?" tanya seorang bocah bergigi kelinci pada anak kecil yang tengah ia temani untuk bermain lego.

"Mmm ... sepertinya begitu Hyung," jawab sianak, dan kembali fokus dengan lego yang tengah dibangunnya.

"Wah Hyung, Iron Mannya sudah jadi," teriak anak itu kemudian, dan mau tak mau membuat Jung Kook seketika tersenyum lebar.

Jangan tanyakan kedua orang tua Jung Kook, karena sejak 2 jam yang lalu setelah kedatangan mereka. Eomma Jungkook tengah membantu sang suami yang kini tengah sibuk mengimunisasi anak-anak yang masih belum mendapat giliran mereka dan lainnya.

Di luar.

"Mark Hyung, Mark Hyung ... Mark Hyung ayo ikut kami?" ajak beberapa anak panti yang kini tengah menarik-narik tangan Mark dengan begitu antusias.

Sementara yang lainnya, nasib merekapun tak jauh berbeda dengan nasib Mark.

Jangan tanya Taehyung, pemuda itu bahkan tak hentinya tersenyum begitu ia disambut begitu ramah seperti saat ini.

Satu informasi, Taehyung sangat menyukai anak-anak. Ralat, sangat menyukainya malah.

"Hyung Hyung, ayo main bersama kami. Kami punya permainan baru Hyung!" ajak salah satu bocah yang kini tengah digendong manja oleh salah satu lengan Taehyung sebagai penopang, sementara satu lainnya ditarik oleh yang lain.

Lain halnya dengan Youngjae dan Bam-Bam, yang tengah sibuk cekikan bersama beberapa anak memainkan permainan lompat karet/tali.

"Oh hai adik kecil, kenapa kau terlihar sedih eum? Ayo sini main sama Hyung, Hyung punya sesuatu untukmu," rayu Daniel yang sejak tiba tadi sudah terpikat oleh satu anak kecil perempuan, namun bocah itu enggan untuk mendekat.

Sementara yang sedang dirayu, bukannya tergoda, justru malah berteriak nyaring sembari menangis keras lantaran takut melihat tampang Daniel seperti om-om pedofil.😂

Tak jauh, Joshua juga tampak tengah tenggelam dengan dunianya sendiri, lantaran ia tengah menggendong seorang bayi mungil dengan kedua lengannya saat ini.

"Aigoo, neomu neomu kyeopta," gumam Joshua, dan kembali menimang-nimang sikecil yang begitu lelap tertidur.

Kembali pada Taehyung, rupanya ia tengah diajak ketempat anak-anak yang tengah diimunisasi saat ini.

Lokasinya tak seberapa jauh lagi, Taehyung bahkan sudah bisa melihat dua orang dewasa yang saat ini begitu tengah sibuk dengan kegiatan mereka.

"Yeobo, bisa tolong ambilkan air untukku? Aku haus," pinta ayah Jung Kook pada istrinya yang saat ini tengah mengusap salah satu lengan anak yang baru saja selesai disuntik.

"Ah nde, chamkkaman," sahut sang istri dan mulai menegapkan tubuhnya kembali yang sempat membungkuk tadi.

Namun bersamaan dengan mata seseorang yang kini tengah terbelalak kaget begitu melihat wajahnya.

"Eom-Eomma!!" gumam nya.

TBC

Jangan lupa vote dan tinggalkan komen kalian ya.😉