webnovel

The Left Behind

Menceritakan tentang kisah perjalanan Kim Taehyung yang mencari keberadaan sang eomma hingga mengantarkannya ke ibukota Seoul dimana ia harus bertahan hidup sendirian tanpa ada seorangpun yang ia kenal. Akankah Taehyung berhasil menemukan sang eomma? Sanggup pulakah ia untuk bertahan?

Nocita_Maria · Celebrities
Not enough ratings
31 Chs

Ch.13: Confused

Udah 2100 view kan? hehe

So, aku update hari ini memenuhi janji. Yeayyy💃💃

Jangan lupa vote dan comment nya ya.

Enjoyed....

😊

😊

😊

😊

Tuut ... tuut ... tuut....!!

Bunyi kereta api yang baru saja berhenti di salah satu stasiun tepat di pusat kota besar Seoul, Korea selatan.

Berbekal dengan hanya sebuah tas sandang, seorang pemuda kini tampak telah siap turun dari kereta dengan para penumpang lainnya yang sudah berjejer dengan rapi untuk bergegas keluar dari pintu kereta yang sebentar lagi akan dibuka.

Bssshh!

Suara pintu kaca yang telah dibuka, dan segera membuat penumpang yang sudah sedari tadi menunggu dengan cepat melangkahkan kaki mereka keluar dari kereta.

"Taejoon-ah.....!!" terdengar pekikan seseorang. Tampaknya salah satu anggota keluarga yang tengah menjemput sanak familinya yang ikut pula menumpang dari kereta yang baru berhenti ini.

"Oppa, yeogi (kak, sebelah sini)!!" ujar seseorang lagi, dan kali ini sudah langsung berdekapan dengan seorang pria yang langsung memeluknya dengan erat.

Sementara itu, seorang namja di antara banyaknya penumpang yang baru turun tadi, kinipun namja tersebut terlihat tengah sibuk menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan seolah-olah tengah mencari seseorang yang bisa membantunya saat ini.

Ini adalah pertamakalinya dia ke Seoul. Jadi wajar saja namja tadi, yang tak lain adalah Kim Taehyung tampak begitu bingung saat ini.

"Hmm ... di sini sangat ramai!! Aku harus mencari kotak telepon dulu sekarang," gumam Taehyung, dan mulai mengedarkan pandangannya lagi.

Hingga tak lama berselang, ke dua obsidiannya pun telah berhasil menangkap apa yang dicarinya yang terletak di dekat para penjual tiket.

"Chamkkaman!!" monolognya, dan mulai melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ke tempat tersebut.

Beberapa menit kemudian setelah sampai, dan usai pula memasukkan beberapa koin ke dalam mesin. Taehyungpun kini tengah menunggu seseorang di sebrang sana untuk mengangkat panggilannya.

Kring kring kring!!

Suara telepon, yang sedang berusaha untuk menyambungkan dengan nomor yang dituju. Sementara sambil menunggu, tak lupa pula Taehyung matanya sibuk memperhatikan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Sementara itu, telepon tadi rupanya masih belum diangkat sama sekali dari si nomor tujuan.

"Ya tuhan Jim ... kau tak mungkin memberikan aku nomor yang salah kan!" gumam Taehyung yang mulai panik, dan kembali memasukkan beberapa koin ke dalam mesin guna mengulangi panggilan pada nomor yang telah ia tekan sebelumnya.

Kring kring kring!!

Kembali suara telepon yang sedang berusaha untuk menyambungkan.

Jim ... jebal kumohon angkatlah! Siapapun itu, imo, hyung, atau ahjussi! doa Taehyung dalam hati.

Hingga akhirnya didering ketiga, panggilan Taehyung akhirnyapun diangkat.

"Yeoboseyo!!" terdengar suara wanita di sebrang sana, dan membuat Taehyung berjingkrak tanpa sadar.

"Yeoboseyo Sora imo, ini Taehyung!! Sekarang Tae ada di Seoul imo," kata Taehyung dengan segera yang terdengar antusias.

"Eeh Taehyung!! Taehyung siapa ya?" respon wanita di seberang, dan membuat tubuh Taehyung menegang dengan seketika.

"Eehhh, apa ini bukan Sora imo?" balas Taehyung dengan heran.

"Anieyo, aku Soyeun. Aku tidak tau siapa Sora yang kau sebutkan itu nak!" jelas wanita tersebut, dan semakin membuat Taehyung menjadi panik.

"Be-Benarkah ahjumma?" kata Taehyung terbata, dan terdengar kecewa.

"Aaa ... matta!! Mian aku baru ingat. Jangan-jangan Sora yang kau maksud, ialah Sora yang mengontrak rumah ini sebelumnya ya?" ujar wanita itu tiba-tiba, dan membuat Taehyung kembali menaruh harapan.

"Nde, majayo ahjumma (Ya, benar sekali bibi). Apa Sora imo ada meninggalkan alamatnya yang baru atau nomor teleponnya padamu ahjumma? Aku saudaranya, dan hari ini aku baru tiba di Seoul. Jadi aku ingin sekali ke rumah imoku itu ahjumma," jelas Taehyung dengan cepat.

"Begitu!! Tapi mian Taehyung-ssi,  sayangnya aku tak menyimpan kontak mereka sama sekali. Itu juga karena mereka sudah pindah sejak 4 bulan yang lalu Taehyung-ssi," cerita wanita tersebut, dan membuat Taehyung sangat kecewa.

"Ah nde!! Baiklah kalau begitu," sahut Taehyung lemas.

"Sekali lagi mian ne!!" sesal wanita di sebrang, yang merasa tak enak dan dapat terdengar dari nada bicaranya.

"Gwenchana ahjumma. Gomawo ahjumma sudah mengangkat teleponku. Annyeong...." tutup Taehyung.

"Ah nde, annyeong!!" sahut si ahjumma.

Setelahnya, Taehyung yang telah mengakhiri panggilan tadipun sudah menaruh gagang telepon ke tempat semula dengan sangat lemas.

"Ya tuhan, ettoehke? Aku harus bagaimana sekarang eum?" monolog Taehyung bingung.

.

.

Berjalan tanpa tujuan di sepanjang jalan, Taehyung benar-benar hanya mengikuti kata hati nya saja saat ini.

Tak mengenal siapapun selain keluarga Jimin yang bahkan sekarang telah kehilangan kontak, pemuda itu mulai merasa putus asa lantaran ia pun juga tak mengetahui sama sekali mengenai seluk beluk Seoul yang luas.

Merutuki diri dan sempat mengingat kembali peringatan yang sempat di berikan oleh Youngmin dan Kwangmin sebelum ia berangkat, Taehyung jadi menyesal karena sempat tak mendengarkan mereka.

"Young, Kwang, aku harus bagaimana?" monolog Taehyung menatap pada langit di atas nya yang di hiasi oleh matahari yang mulai bersinar dengan terik.

"Jika kau ke Seoul nanti, kau harus mengunjungi Sungai Han, Tae. Kau tau, itu adalah destinasi yang sangat populer di tempat ku. Meski jarak nya sedikit jauh dari tempat ku, tapi aku suka sekali mengunjungi tempat itu!!"

Terngiang kembali akan isi surat Jimin yang pernah di tuliskan pada nya, seketika Taehyung pun mempunyai tempat tujuan yang bisa ia datangi.

"Sungai Han!" seru Taehyung antusias lalu mulai melihat sekeliling nya untuk mencari kendaraan yang bisa ia tumpangi.

Sempat di abaikan beberapa kali oleh kendaraan motor dan mobil yang melintas di depannya, Taehyung pun jadi menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal sebab merasa bingung kenapa ia selalu saja di tolak.

Tak menyerah, Taehyung pun kembali melambai-lambaikan tangannya yang mana membuat mobil Taxi yang kebetulan melintas pun segera menghentikam mobilnya di depan mobil tersebut.

"Kau mau ke mana?" tanya si supir dengan ramah, selagi menurunkan kaca jendela mobil yang ia kendarai.

"Sungai Han, ahjussi. Apa ahjussi tau tempatnya?" sahut Taehyung sekaligus bertanya dengan harapan ahjussi tersebut mengetahui tempat itu.

"Oh sungai han, tentu saja. Ayo naik!" ajak sang ahjussi.

Tersenyum riang, Taehyung pun segera membuka pintu depan mobil yang sempat membuat si ahjussi sedikit kaget.

"Ahjussi, gomawo sudah mau mengantarkan aku. Tolong ke Sungai Han ya," ujar Taehyung dengan riang dan membuat si ahjussi kembali mengerenyit heran.

Kurang lebih satu jam kemudian, Taxi yang di tumpangi oleh Taehyung akhirnya pun tiba di tempat tujuan.

"Ahjussi, apa ini Sungai Han?" tanya Taehyung memastikan, ketika di lihat nya tempat yang Jimin bilang akan penuh dengan orang-orang justru terlihat sepi.

"Tentu saja, kau tidak pernah ke sini sebelum nya atau bagaimana?" heran yang di tanya.

"Anieyo, ini pertama kali nya aku ke mari ahjussi!" jawab Taehyung dengan polos.

"Yaa, kau ini ku perhatikan sedari tadi sangat aneh. Apa kau pendatang baru di Seoul?" curiga si Ahjussi.

"Nde, majayo ahjussi. Aku sebelumnya dari desa Jangho dan baru tiba hari ini di Seoul untuk menemui sahabatku, ahjussi," cerita Taehyung.

"Aigoo, pantas saja kau terlihat seperti tidak tau apapun!" respon si ahjussi yang akhirnya mengerti.

"Ne ahjussi, teman ku bilang tempat ini selalu ramai. Tapi kenapa sekarang justru terlihat sangat sepi?" tanya Taehyung yang penasaran.

"Ini masih siang hari dan juga bukan waktu liburan. Jika kau mau melihat banyak orang, maka kau bisa menunggu sampai petang nanti baru tempat ini akan ramai di kunjungi," jelas si Ahjussi kemudian.

"Aaa ... arraso. Gomawosumnida ahjussi," bungkuk Taehyung dengan sopan.

Bermaksud akan turun, lalu tiba-tiba tangan Taehyung pun di tarik.

"Hei, kau tak lupa untuk membayar biaya perjalanannya bukan?" ujar si Ahjussi mengingatkan kan.

"Biaya perjalanan?" beo Taehyung yang langsung bingung.

"Yaa, kau pikir aku memberimu tumpangan gratis apa? Tentu saja kau harus membayar. Ini bukan Taxi nenek moyangmu bukan?" kesal si ahjussi.

"Taxi?" beo Taehyung lagi.

"Ia Taxi, itu artinya sama dengan menyewa mobil. Ini bukan di desa, jadi tak ada yang gratis di sini. Ayo cepat bayar!" tuntut si ahjussi.

"Aaa ... mianhae ahjussi," bungkuk Taehyung, lalu buru-buru mulai mencari uang di dalam tas nya.

"Ahjussi, biaya perjalanannya berapa?" tanya Taehyung kemudian.

"₩ 50.000," jawab si Ahjussi.

"Nee?" balas Taehyung dengan kaget.

"Yaa, jangan bilang kau tidak ada uang sebanyak itu?" panik si ahjussi yang tak mau rugi.

"Mi-Mianhae ahjussi. Uangku hanya ada ₩ 60.000, apa ahjussi bisa menguranginya sedikit? Aku tak ada pegangan sama sekali ahjussi," mohon Taehyung sembari memperlihatkan uangnya yang di maksud.

"Yaa, enak saja kau bilang. Kan sudah ku katakan tadi, di sini tak ada ya gratis. Sana cepat turun!" instruksi si ahjussi begitu telah mengambil jatah miliknya.

"A-Ahjussi, aku mohon ahjussi. Jangan ambil ₩ 50.000. Tolong berikan aku pegangan ahjussi?" mohon Taehyung.

"Tidak tidak tidak. Sana turun!" usir si ahjussi, lalu mendorong Taehyung agar segera keluar dari dalam Taxinya.

Pasrah, Taehyung pun terpaksa mengikuti keinginan si ahjussi tersebut.

Langsung di tinggal begitu ia menjejakkan kakinya di atas tanah, Taehyung pun hanya bisa menyaksikan Taxi yang ia tumpangi tadi yang perlahan mulai menjauh.

"Jim....!!" gumam Taehyung tanpa sadar.

TBC

Jangan lupa Vote dan Commentnya kakak. 😁😁

Bakal update cepat kalo yang ngeview alias yang baca sama ngevote nya banyak. 😋😉

See you.👋👋