webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Zenith Heaven

"Biar aku ingatkan terlebih dahulu, meski aku tidak membunuhnya, karena dia berani nekat melawanku, maka nasib yang harus dia temui adalah kematian." Asheel menambahkan, mengatakannya begitu kejam.

Pada chapter sebelumnya tidak disebutkan, tapi sebenarnya orang yang dirindukan Yin Mei adalah Hong Shizao.

Perkataan Asheel setengah benar, karena sejak awal nasib Hong Shizao tidak ditentukan olehnya, tapi Supreme One. Sudah diputuskan oleh sang Pencipta jika semua yang datang pada ekspedisi akan mati.

Maka matilah.

Hal itu benar-benar terjadi, bahkan tidak ada seorang pun yang tersisa dari pemusnahan yang dilakukan olehnya, yang kejadian itu dampaknya sangat besar hingga membuat seluruh Omniverse tenang seketika.

Perkataan yang Asheel ucapkan tidak membuat kesan Yin Mei padanya menurun sedikitpun. Dia hanya lega jika yang membunuh Hong Shizao bukanlah Penguasa Kekacauan, karena target kebencian yang harus dia arahkan bukan harus padanya.

Tapi, Tuan Muda Yogghgod...

Nama itu sudah tersebar luas di seluruh Omniverse, Tuan Muda Yogghgod tampil sebagai tuan muda terbesar dalam sejarah dunia.

Julukan orang terkuat bukan lelucon, karena bahkan para monster tua itu sama sekali tidak bisa membayangkan kekuatannya. Sebagian orang curiga jika Tuan Muda Yogghgod sebenarnya adalah Dewa Omniverse yang turun ke dunia dan bermain-main, tapi tidak ada yang bisa membuktikannya.

Bagaimanapun, kemunculannya terlalu tiba-tiba dan mendominasi dunia. Sekarang, Yin Mei diberitahu jika yang membunuh Hong Shizao adalah Tuan Muda Yogghgod, orang yang dia layani.

Sekarang, semuanya menjadi jelas.

Mengapa Hong Shizao, orang pemberani dan penuh kebanggaan itu mampu tunduk pada orang lain, mengapa dia terlihat sangat malu saat bertemu dengannya.

Itu semua karena Hong Shizao adalah budak Tuan Muda Yogghgod, jika Yin Mei berada di posisi yang sama, tentu saja dia juga akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Hong Shizao.

Menghindarinya dan tidak ingin memperlihatkan keadaan dirinya yang memalukan.

"Terima kasih telah memberi tahu saya kebenarannya...!" Yin Mei membungkuk dengan sungguh-sungguh di hadapan Asheel, sampai terharu dan meneteskan air mata.

Beberapa saat yang lalu, dia memohon dan takut pada Penguasa Kekacauan. Sekarang, dia sangat bersyukur padanya. Kebenaran yang selalu menyelimuti hatinya sudah jelas.

Beberapa tahun yang lalu, tersiar kabar dari berbagai kekuatan jika Penguasa Kekacauan telah mengamuk dan membantai para makhluk yang mencari peluang bersama Tuan Muda Yogghgod.

Pada prosesnya, Tuan Muda Yogghgod mati dan tidak ada yang tersisa. Yin Mei secara alami tahu akan hal itu.

Dikatakan jika apa yang dicari mereka membuat Penguasa Kekacauan murka, dengan demikian membuatnya menjatuhkan bencana kepada mereka.

Apa yang dilakukan peserta ekspedisi adalah menyodok sarang singa.

Sekarang, Yin Mei melihat orang yang sama yang pernah membantai jutaan makhluk sebelumnya. Awalnya, dia merasa gugup tapi sekarang dia sangat berterima kasih.

Tidak hanya menyelesaikan masalah hati yang terpendam lama, tapi kedatangannya di sini juga membantu meningkatkan kekuatannya.

Bagaimanapun, dia masih yang paling untung di sini. Meski esensi darahnya berkurang, tapi tidak ada pilihan lain lagi jika dia ingin menerobos hambatan yang sudah mengganggunya sejak lama.

Tanpa mengekstrak esensi darahnya, karena ramuan yang dia makan berfokus pada kesehatan darah, maka manfaat yang dia dapatkan adalah peningkatan kualitas darah dalam tubuhnya. Saat itu, darahnya tidak mampu menampung manfaat yang dia terima, dengan demikian dia mengekstrak esensi darahnya sendiri agar kandungan dalam brokoli dapat membangun ulang esensi darah yang keluar dan membuatnya lebih baik lagi.

Yin Mei sepenuhnya diuntungkan.

Adapun Asheel, meski pertukaran yang dia lakukan tidak setara, tapi dia tetap puas. Sulit untuk mendapatkan esensi darah seekor Rubah Surgawi jika tidak dengan cara memburu mereka.

Lagipula, siapa yang akan memberi esensi darah secara sukarela? Kebetulan, Asheel menemukan satu dan karena itu dia memanfaatkannya.

Brokoli yang dia beri makan pada Yin Mei juga hasil dari perkebunannya. Sejak Sera hamil, Asheel mulai mengembangkan minat berkebun. Lagipula, memetik tanaman yang kau tanam sendiri sangat menyenangkan.

Sayangnya, untuk seseorang seperti Asheel, semakin lama dia melakukannya juga akan semakin bosan, dan kebosanan akan melahirkan kemalasan.

Tapi sejak kedatangan Phina dalam hidupnya, Asheel merasa kehidupannya sendiri akan semakin aktif. Lagipula, dia masih bisa melakukan banyak hal dalam kehidupannya yang abadi.

Gemuruh! Gemuruh!

Ledakan petir tiba-tiba terdengar di langit, dan awan kemuliaan terlihat jika seseorang menatap ke atas.

Fenomen yang terjadi tiba-tiba mengejutkan semuaa orang, bahkan Yin Mei sangat terkejut ketika dia memperhatikan cuaca.

"Aura naga...?" Bibirnya tertegun, sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya. "Apa yang dilakukan klam naga disini?"

Naga Sejati.

Ras itu sudah ada sejak Omniverse pertama kali dibuat, dan keberadaannya sudah sangat tua. Namun, pernah asa suatu peristiwa yang membuat klan naga kehilangan harga diri mereka.

Penyeraangan Doomland.

Kejadian itu sudah terjadi pada zaman kuno, era dimana Penguasa Kekacauan masih menjadi seorang penguasa di suatu wilayah. Bersama dengan pendampingnya, Daevon, Doomland melakukan invasi besar-besaran.

Karena keaktifannya tersebut, kehadiran Doomland menjadi pusat perhatian berbagai kekuatan, menganggap jika Doomland akan mengganggu keseimbangan kekuatan yabg telah mereka buat.

Dengan alasan tersebut, ras Naga Sejati mengerahkan kekuatannya besar-besaran dalam menyerang Doomland. Tapi pada akhirnya mereka kalah telak.

Para Iblis terlalu kuat.

Kekuatan gabungan seluruh Abyssal Demon dikatakan mampu membunuh seorang Dewa Omniverse.

Asheel pun setuju dengan tanggapan tersebut, tapi hanya jika Dewa Omniverse itu lemah. Jika seorang Dewa Omniverse yang kuat seperti Zerdite, maka Abyssal Demon lah yang akan ditindas.

Kejadian yang terjadi pada Naga Sejati saat itu membuat seluruh rasnya mengalami kemunduran hingga berbagai zaman. Baru pada saat waktu telah menyapu ingatan semua makhluk, klan Naga Sejati memulai dominasinya kembali.

Sampai saat ini, Naga Sejati telah menjadi pemimpin dari banyak makhluk mitos, yang berarti Rubah Surgawi Berekor Sembilan berada di bawahnya.

Hal itulah yang membuat Yin Mei sangat terkejut ketika melihat aura Naga Sejati bertebaran di langit.

Tapi reaksi Asheel dan Sera sungguh berbeda, mereka mendecakkan lidahnya saat merasakan pihak luar ikut campur.

"Dao Surgawi...!"

"Dasar aturan maha cacat, kenapa Ayah masih memberlakukan aturan seperti itu, sih?" Sera menyilangkan lengannya sambil memasang ekspresi tidak senang.

"Hehe, apakah aku akan berpesta lagi?"

Asheel berjalan ke teras dan menyeringai, tangannya membentang, menyambut lebar kekacauan yang akan datang padanya.

Awan dan langit terus mengaduk, menggumpal dalam kegelapan dan terang. Saat awan hitam mengalir, aura megah dan kuno juga terasa.

Seperti seekor naga kuno yang nersembunyi di lautan awan, kehadirannya membuat banyak makhluk menekuk lutut. Apalagi untuk makhluk mitos, penindasan itu sungguh keterlaluan.

Aura Naga Sejati terus meledak, seolah memanifestasikan kekuatan dari nol menjadi naga sungguhan. Kekuatan yang dikandung dalam aura itu telah melampaui ranah Deity.

Zenith Heaven!

Ranah legendaris yang keberadaannya bisa dihitung dengan jari. Setiap dari mereka adalah pemimpin dari berbagai kekuatan besar yang membagi wilayah Omniverse.

Sungguh mengejutkan saat seekor Naga Sejati yang berada di ranah Zenith Heaven tiba-tiba lewat di langit yang tenang ini

Banyak makhluk dan kultivator ketakutan, mengira jika akhir dunia telah datang. Untuk powerhouse Zenith Heaven, sangat mudah untuk menentukan hidup dan mati suatu dunia.

Tentu saja, pemutusan itu tidak semudah saat Penguasa Kekacauan menginjak-injak bernagai dunia!