webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Shen Ying: Teror Masa Lalu

Tidak diketahui sudah berapa lama waktu berlalu, tapi itu mungkin sudah ratusan ribu tahun yang lalu.

Di salah satu dimensi High Abyss.

Saat itu, Shen Ying masih kecil. Dia adalah anak terlantar yang kehidupannya sangat sulit. Apalagi didunia makan anjing seperti ini.

Yang kuat memangsa yang lemah.

Shen Ying hidup sebagai pelayan di suatu kediaman bangsawan. Sejak kecil, dia mengagumi para kultivator abadi.

Terbang mengendarai pedang, berjalan di udara, dan membunuh musuh dari jarak ratusan mil jauhnya.

Setiap kali terdapat topik tentang kultivator, dia selalu mendengarkan dengan penuh semangat.

Sebagai makhluk dari tingkatan terbawah, seorang pelayan rendahan, dia tidak bisa mengolah dirinya menjadi seorang kultivator. Selain tidak memiliki sumber daya, dia sangat miskin dan pendapatannya hanya cukup digunakan untuk kebutuhan hidupnya.

Meski begitu, dia tetap merindukan seorang kultivator dan berharap ada salah satu yang membawanya untuk menjadikannya murid Sekte Abadi.

Tapi semua kekaguman terhadap kultivator tiba-tiba hancur berserakan di tanah...

Pada suatu waktu, dia hampir diperkosa oleh seorang kultivator yang berkunjung ke kediaman bangsawan dari tempat dimana dia melayani.

Tuan kultivator itu sangat sombong meski masih berada di ranah terbawah dalam tahapan kultivasi. Tapi karena kota tempat dia tinggal adalah kota terpencil, maka kekuatan tuan kultivator itu sudah sangat diperhitungkan dan dimuliakan oleh orang-orang disana.

Terlebih lagi, kultivator pria itu memiliki latar belakang kuat di belakangnya. Seseorang yang terlahir dengan sendok emas di mulutnya terkadang suka bertindak secara berlebihan.

Memandang rakyat jelata sebagai objek yang bisa dipermainkan, dan jika orang seperti itu ditampar diwajahnya, dia akan menjadi gila dan tindakannya akan menjadi lebih tidak masuk akal.

Tidak mengetahui ketinggian langit dan bumi, padahal banyak naga berjongkok dan harimau tersembunyi tersebar di dunia ini, dan kadang-kadang mereka menyamar menjadi orang biasa.

Dan tentu saja, tuan muda kultivator termasuk salah satu dari orang-orang seperti itu, karena masih merupakan salah satu orang berlebihan yang terlahir dengan sendok emas. Orang sepertinya lah yang tidak menyadari akal sehat dunia ini, karena yang kuatlah yang pada akhirnya bertahan.

Tuan kultivator itu menatapnya, dan dalam sekejap terpana dengan kecantikan yang Shen Ying sembunyikan dari balik lumpur dan kotoran yang menempel di tubuhnya. Manusia yang mengolah teknik abadi mampu melihat menembus apa yang orang biasa mampu lakukan. Setelah mengetahui pesona Shen Ying yang sebenarnya, dia langsung menginginkannya dan bahkan mengklaimnya sebagai asetnya.

Shen Ying ketakutan dan berusaha melarikan diri, tapi tidak ada orang yang membantunya. Bahkan pihak bangsawan yang dia layani memerintahkannya untuk menyenangkan kultivator itu.

Dia hampir tidak percaya, ia menjadi putus asa. Dia barusia 12 tahun, tapi nasib malang sepertinya sedang menatapnya.

Mencoba bergerak pun dia tidak bisa. Qi milik kultivator sudah menekannya.

Kultivator itu mendekatinya dengan senyum cabul di wajahnya.

Sialan, aku baru 12 tahun!

Apakah kepolosannya akan diambil oleh pria acak begitu saja?

Tidak, ini tidak benar!

Shen Ying lebih memilih mati dari pada hidup dalam penghinaan. Ego seorang permaisuri mulai tumbuh sejak saat itu.

Dia memaksa setiap sel di tubuhnya untuk bergerak, bahkan saat seluruh tubuhnya kesakitan dan tulangnya berderit, dia tetap memaksakan dirinya untuk bergerak.

Giginya terkatup keras, matanya melotot saat dia perlahan bisa melihat kultivator sialan itu mendekatinya.

Tangan kultivator itu baru akan mendarat di tubuhnya, tapi tiba-tiba...

BOOOOOOOOM!!!!

Ledakan besar terjadi hingga memekakkan telinga. Semua orang terhempas termasuk Shen Ying.

Dia bangun dengan susah payah dari reruntuhan, dan saat itulah dia melihat pemandangan akhir dunia.

Kotanya ... menghilang!

Beberapa detik yang lalu, kota masih ramai saat orang-orang beraktivitas seperti biasa. Tapi dalam sekejap, kota itu lenyap menjadi hamparan kawah dengan lubang muncul tak terhitung jumlahnya.

Puing-puing bangunan berserakan, dan hanya kediaman bangsawan itu yang masih berdiri. Hanya saja, bangunannya tinggal setengah.

Kultivator yang akan mencabulinya terpana di tanah. Dia ketakutan sampai selangkangannya basah oleh cairan kuning.

Shen Ying saat itu bahkan tidak bisa mengejek apa yang terjadi pada kultivator itu karena dia juga sangat ketakutan.

Apa apaan?

Satu ledakan sudah meratakan hampir seluruh kota ini? Apakah ini kekuatan para Immortal?

Matanya berbinar untuk sesaat, tapi kemudian dia dengan cepat menggelengkan kepalanya. Dia sudah melihat wajah asli seorang kultivator, dan apa yang dia bayangkan tentang seorang kultivator abadi sama sekali tidak realistis.

Immortal dalam bayangannya cukup sederhana. Wajah tabah yang tidak memandang dunia dengan cara yang sama, aura martabat dan bijaksana yang mengelilinginya, dan banyak hal mulia lainnya...

Tapi kultivator yang mengompol itu...

... Masih terikat oleh hawa nafsu yang dimiliki seorang manusia.

Kultivator adalah petapa!

Seorang kultivator yang mengolah teknik abadi harus mengesampingkan kemanusiaannya agar tidak terjadi kecelakaan saat berkultivasi, seperti iblis mental.

Jika mental seorang kultivator tidak kuat, maka akan terjadi gangguan kultivasi, seperti keefektifannya dalam menyerap energi spiritual di udara menurun.

Kultivasi adalah tentang mengembangkan jiwa, pikiran, dan tubuh. Menerapkan teknik kultivasi akan memperkuat ketiga aspek tersebut. Dan saat seorang kultivator terlepas dari cangkang fananya, saat itulah orang itu menjadi seorang Immortal.

Immortal bukan berarti hidup kekal, melainkan mewujudkan tubuh spiritial, menjadikan para Immortal hidup di dimensi yang berbeda meski masih dalam realita yang sama.

Meski kesannya terhadap kultivator sekarang sudah jatuh ke jurang dan tidak bisa diperbaiki lagi, tapi tetap saja Shen Ying masih mengagumi orang-orang kuat.

Tk! Tk! Tk!

Tapi tiba-tiba dia mendengar langkah kaki keras. Bahkan sebagai manusia biasa, dia mampu mendengar dengan jelas langkah kaki yang sengaja tidak disembunyikan itu.

"Ketemu~"

Suara riang seorang pria terdengar. Meski nadanya terdengar menyenangkan, tapi suasana suram mengelilingi pria itu.

Shen Ying menggosokkan matanya berulang kali agar pandangannya menjadi lebih jelas. Kemudian dia bisa melihat seorang pria dengan jubah taoist yang tidak rapi, rambut hitam panjangnya mengalir ke punggungnya seperti air terjun, dan mata hijau giok yang tampak sangat mengintimidasi.

Hanya melihat sekilas penampilan pria itu, hati Shen Ying dipenuhi dengan teror saat kekuatan yang bocor dari pria itu sama sekali tidak disembunyikan.

Dia bahkan yakin jika telinganya mendengar dunia telah menangis akibat keberadaan pria itu.

"Hanya untuk menemukanmu, aku sampai repot-repot meratakan seluruh tempat ini. Bukankah kau seharusnya lebih menghargai usahaku?" Pria itu melotot merendahkan pada kultivator yang ketakutan setengah mati itu.

Getaran teror di tubuhnya tidak bisa berhenti, membuat pergerakan kultivator itu sangat terbatas saat naluri tubuhnya sendiri mengakibatkannya tidak bisa mengendalikan dirinya dengan benar.

"Hiii...!"

Kultivator itu ingin mundur terbirit-birit, tapi tubuhnya sendiri tidak mau mendengarkan.

"Sekarang, bagaimana aku harus menyiksamu? Ahh~ bagaimana kalau kau juga ikut merasakan penderitaanku?" Pria itu terkekeh gembira seolah baru saja menemukan ide yang sangat menarik.

Dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh kepala pria itu, dan tiba-tiba tubuh kultivator membengkak tak terkendali.

Kulit dan nadinya membiru, matanya ganas dengan sklera hitam dan pupil ungu, dan setiap napasnya tidak teratur seperti binatang buas.

Kultivator itu pasti sangat tersiksa dalam proses perubahan itu yang terlihat dari teriakan histerisnya. Tangannya mencengkram tubuhnya di segala arah, tapi itu sama sekali tidak bisa mengurangi rasa sakitnya.

Sepuluh menit berlalu, dan teriakan menakutkan itu berhenti. Kultivator itu sudah jatuh ke tanah dengan mulutnya yang berbusa, tapi tiba-tiba dia bangkit!

"Hm, «Chaos Tide» ini berhasil." Pria itu memandang kultivator yang sudah berubah menjadi monster dengan puas. "Kalau begitu, bunuh semua manusia di dunia ini."

Pria itu memerintahkan, dan yang mengejutkan, kultivator yang sudah berubah itu tiba-tiba menghilang dan melesat pergi dengan kecepatan yang mencengangkan, melaksanakan perintah yang baru saja keluar dari mulut pria itu.

"Hah, aku hanya berlibur tapi ... rencana berubah. Aku akan menghancurkan dunia ini!" Ekspresi kekejaman yang bercampur dengan kesenangan itu sepenuhnya keluar di wajahnya.

Kemudian dia berjalan dan sebuah portal muncul didepannya, dan saat dia akan menginjak sisi lain portal, langkahnya tiba-tiba berhenti.

Pria itu menoleh ke arah tertentu, "Aku lupa ada tikus kecil yang selamat disini."

Shen Ying jatuh ke tanah ketakutan saat memperhatikan jika pria itu sedang mendekatinya. Aura yang memancar dari pria itu mengacaukan pikiran dan naluri bertahan hidup miliknya.

"Bocah?" Asheel memandang gadis kecil didepannya. Dia sebenarnya membenci anak-anak, apalagi jenis mereka yang berisik!

Tapi yang didepannya sepertinya agak patuh setelah ditakut-takuti.

"Mmh, bakatnya dalam kultivasi luar biasa. Kau memiliki potensi untuk menjadi makhluk terkuat di Alam Semesta yang luas ini. Kau adalah bibit yang bagus untuk balas dendam padaku karena perbuatanku saat ini. Aku menantikan pembalasanmu~!"

Asheel melambaikan tangannya lalu muncul portal kedua, dan dia melemparkan Shen Ying ke dalamnya. Dia mengirim gadis kecil itu ke dimensi lain.

"Sangat menenangkan menghancurkan dunia di kala stress."

Hancur sudah...

Nobbucreators' thoughts