webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Rumi Usagiyama

Asheel benar-benar terhibur dengan apa yang baru saja terjadi. Dia duduk di sebelah Yasaka dan Sera. Di depannya adalah dua kecantikan berkulit coklat yang duduk dengan posisi seiza, yang satu serigala dan lainnya adalah kelinci.

"Untuk apa semua keributan itu?" Yasaka terlihat superior saat kedua tangannya menyilang di depan dadanya, matanya melotot ke arah gadis kelinci di depannya.

"Nyonya, saya menemukan orang ini kuat, jadi..." Mirko dengan berani berkata padanya.

Yasaka menepukkan telapak tangannya di dahi sebelum mendesah, "Setidaknya jangan lakukan di halaman, kamu benar-benar menganggu momen romantisku..."

Bibir Asheel bergerak-gerak ketika mendengarnya, dia menggelengkan kepalanya atas provokasi diri itu.

Mirko melihat ke arah Asheel dengan pandangan yang berbeda, matanya bersinar dengan berbagai pikiran di kepalanya.

"Hei, apakah kamu kuat? Ayo bertarung denganku?"

Lupusregina yang berada di sampingnya menggeram ke arahnya, "Beraninya kamu berbicara lancang kepada Tuan!"

Asheel menatap mereka berdua sejenak sebelum pandangannya jatuh ke Mirko.

"Setidaknya kamu harus mengalahkan Lupus sebelum aku. Terlihat adil, kan?"

Dia memutuskan untuk memberikan orang merepotkan ini kepada bawahannya.

Lupus terlihat gelisah saat mendengar keputusan Asheel. Nadanya terdengar enggan, "Asheel-sama, kenapa?"

"Aku lihat kalian berdua bisa akrab- Owww~" Tubuhnya tersentak saat merasakan kulit pinggangnya terpelintir. Menoleh, dia melihat tangan ramping Sera mencubit pinggangnya.

"Kebiasaan burukmu..." Mata merahnya menatap dengan tenang ke arahnya, tapi Asheel merasa kedinginan karena itu.

Asheel terbatuk saat memperbaiki posisinya, lalu menatap ke arah Mirko.

"Yah, karena kamu akan menjadi pengawal anak angkatku, kamu harus cukup kuat untuk memenuhi kualifikasi itu."

Asheel meraih kekosongan dan lubang inventarisnya muncul, dia menelusuri tangannya ke dalam dan mengambil sebuah giok berbentuk bulan sabit.

"Kurasa ini cocok untukmu sebagai kelinci bulan. Jika kamu menyerapnya, kamu bisa mengolah sinar bulan ke dalam tubuhmu untuk meningkatkan kekuatanmu. Singkatnya, benda ini akan sangat bermanfaat untukmu. Sebut saja Crescent Moon Jade."

Asheel menyerahkannya kepada Mirko, yang dengan senang hati ia terima. Setelah dipikir-pikir, penamaannya pada skill dan item sangatlah buruk. Dia menggelengkan kepalanya dan tidak terlalu memikirkannya.

"Terima kasih." Mirko membungkuk ke arahnya. Dia tahu pria di depannya akan menjadi atasannya sejak ratunya sendiri menjadi istrinya. Dia tidak tahu apakah itu keputusan yang tepat untuk menjadi pengawal putri youkai. Menjilat bibirnya, dia akan mencari tahu kekuatan sejati pria ini!

Menjadi orang terkuat di sukunya bukan berarti dia menjadi pemimpin di dalamnya, dia harus berusaha jika dia ingin memimpin sukunya, dan tentu saja harus menggunakan otaknya yang benar-benar merepotkan.

"Ngomong-ngomong, namaku Rumi Usagiyama, tapi Mirko adalah panggilannya. Untukmu, kamu boleh memanggilku Rumi."

Asheel mengangguk ke arahnya sebelum menepuk kepalanya, "Baik, Rumi. Kamu akan menjadi pelindung anak angkatku. Untuk itu aku akan memberimu beberapa berkat. Yah, bukan juga sih, tapi ini juga akan bermanfaat untukmu, terutama berkaitan dengan giok sebelumnya."

Dia mengirimkan sebuah teknik melalui pikirannya yang mampu membuatnya mengolah energi bulan di dalam tubuhnya. Itu bukan teknik yang benar-benar kuat, tapi menyadari bahwa dunia ini hanyalah Low Abyss, teknik itu tentu saja sudah sangatlah kuat dan merusak.

Low Abyss masih dibatasi oleh aturan Abyss itu sendiri. Misalnya, aturan kekuatan di Low Abyss haruslah lebih rendah dari Mid Abyss. Jika seseorang di Low Abyss dapat menghancurkan gunung dengan satu pukulan, maka saat berada di Mid Abyss dia hanya bisa menghancurkan batu besar. Makhluk trascend di dunia ini yang bahkan bisa menghancurkan dunia hanya setara dengan para immortal di sana.

Teknik yang diberikan Asheel berasal dari Mid Abyss dan itu cukup kuat disana. Dia tidak peduli apakah akan merusak keseimbangan dunia atau tidak karena dia benar-benar bisa memperbaikinya.

Saat menoleh, dia melihat bahwa Yasaka cemberut ke arahnya, dia lalu menepuk kepalanya dan melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan pada Rumi, serta memberi beberapa 'sampah'nya dari inventaris.

Yasaka terlihat puas setelah Asheel selesai dengannya, dia lalu memeluk lengannya di antara dadanya dan senyum bahagia menghiasi wajahnya.

Rumi benar-benar tidak menyangka Nyonya-nya akan terlihat jinak di depan Asheel. Memikirkan bahwa dia pernah dipukuli olehnya saat dia mencoba menantangnya, dia menjadi berkeringat karena tampaknya dia masih meremehkan Asheel.

"Lupus, aku tahu ini tidak adil untukmu. Tapi mintalah Yuri untuk menghukum dirimu sendiri." kata Asheel sambil menatap Lupus. Dia tahu bahwa itu tidak masuk akal, tetapi karena Mirko akan dihukum oleh Yasaka, Lupus seharusnya juga sama.

"Ya, Asheel-sama!"

Walaupun nadanya tegas, tapi dia benar-benar ketakutan di dalam hatinya. Membayangkan ruangan penuh dengan perak sudah membuat tubuhnya menggigil. Lupusregina Beta, dia adalah seorang werewolf yang diciptakan oleh salah satu Supreme Being di Nazarick, yaitu Beast King Mengokawa. Karena dia seorang werewolf, dia juga mempunyai kelemahan alaminya, yaitu perak dan beberapa logam serupa, tapi dia paling jijik dengan perak. Bahkan menyentuhnya sudah membuat kulitnya kesemutan.

Yuri Alpha menganggap perak sebagai media terbaik untuk menghukumnya, dia juga biasanya mendisiplinkannya dengan cara itu.

Asheel menatap mata kosong Lupus dan menjadi bertanya-tanya apa yang biasanya Yuri lakukan untuk menghukumnya. Dia tahu bahwa di antara Pleiades, Lupus adalah yang paling ceria, tapi kadang-kadang sifat itu menjadi jahil dan menyebabkan banyak masalah di antara mereka.

Senyum ramah itu juga hanyalah topeng untuk menyembunyikan karakternya yang brutal dan licik.

"Maaf, apakah itu terlalu berlebihan untukmu?"

Lupus mendongak, "Tidak, Asheel-sama. Saya akan menerimanya!"

"Begitukah? Yah, aku berhutang padamu. Paling tidak, kamu bisa menemuiku jika kamu kesulitan atau kamu meminta sesuatu."

"Baik, Asheel-sama!"

Asheel lalu menatap mereka berdua, "Kalian boleh pergi."

Lupus dan Mirko saling melotot sebelum berdiri dan keluar.

Suasana menjadi hening sejenak setelah mereka menutup pintu, mereka saling pandang sejenak sebelum masing-masing dari mereka mengangguk.

Sebelum mereka bisa memulai aktivitasnya, sebuah suara menyela mereka dari luar.

"Kyaahhh! Asheel-sama sangat keren! Aku tidak percaya dia begitu murah hati! Dia memang Tuhan yang penuh kasih!"

Lalu ada suara ledakan dari sana.

BOOM!

"Diamlah bodoh, kamu harus menjalani hukumanmu dariku!"

"Eh, Yuri-ne~ Bagaimana kamu tahu bahwa aku akan dihukum olehmu?"

"Sepertinya kamu sangat menantikannya, ya?"

"TIDAK !!!!!"

...

Asheel dan Sera saling memandang dengan pengertian. Sementara Yasaka bingung bagaimana semua bawahan Asheel bisa begitu penurut dan menghormatinya.

"Seharusnya kita bisa mulai saat ini?" Asheel menggosok telapak tangannya saat mulai melepas kimononya.

"Dimana Albedo?" Sera berkata saat dia berbaring di kasur, siap untuk kenikmatan terlarang yang akan datang.

"Dia akan datang sebentar lagi," Asheel memegangi bahu Sera sebelum menariknya.

"Tunggu, kita akan melakukannya berempat?" Yasaka protes.

"Ya, apakah ada masalah?" Asheel dan Sera menatapnya.

"Bagaimana dengan pengalaman pertama kita, Asheel? Bukankah harus istimewa untukku?"

"Ini malam terakhir kita berada disini, seharusnya ini sudah istimewa sejak kita berada di dalam rumahmu."

"Pengalaman pertama itu penting bagi seorang wanita." Sera mencubit pinggang Asheel.

"Owwww, aku mengerti! Aku mengerti!"

Albedo yang baru saja membuka pintu dan mendengar percakapan di dalam mencibir pada Yasaka, "Jika kamu menolak maka pergilah! Biar kita bertiga sudah cukup!"

"Apa apaan itu?! Tentu saja aku ikut! Asheel, lihat saja, aku akan mengalahkanmu malam ini!"

Sera dan Albedo saling memandang sebelum tertawa kecil, "Ketidaktahuan itu menakutkan!"

Yasaka tampak tersinggung, "Kenapa kamu tertawa?"

"Yah, kamu akan melihat nanti."

"Baiklah, aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan. " Yasaka lalu menatap Asheel, "Buatlah pengalaman kita spesial lain kali, oke?"

Asheel menghela nafas tak berdaya, "Kamu benar-benar banyak tingkah saat kita hanya mengenal satu sama lain dalam sehari, bahkan beberapa jam yang lalu sejak kamu menjadi wanitaku!"

"Hmppht!" Yasaka mendengus, "Seharusnya kamu bersyukur, oke?"

"Baik, baik!" Asheel mengangguk tanpa daya.

Beberapa menit setelahnya, ruangan itu dipenuhi oleh suara-suara aneh yang terdengar sangat tidak senonoh. Inilah malam terakhir liburan mereka di Kyoto.

Nah, itu adalah Rumi Usagiyama / Mirko dari Boku no Hero Academia

Thx

Nobbucreators' thoughts