webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Rahasia Dunia Bawah

"Jadi, bidak raja ini mengacu pada sesuatu, bukan? Pasti ada alasannya karena benda itu menjadi sesuatu yang sangat rahasia," kata Asheel.

Dia paham beberapa hal dari percakapan ini, tapi dia masih tidak tahu banyak tentang dunia supernatural. Walaupun dia telah menelusuri ingatan Iblis yang dibunuhnya beberapa bulan yang lalu, yang di dapatkannya hanyalah beberapa informasi saat Iblis itu masih hidup, dan tidak ada hal-hal rumit ini dari ingatannya.

Cleria menatapnya dengan aneh, bagaimanapun dia tahu bahwa Asheel adalah pemimpin kelompok ini, tapi.. bukankah dia terlalu tidak bertanggung jawab?

"Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa bertahan hidup sebagai Iblis selama ini, apakah kamu hidup di gua atau semacamnya? Seharusnya kamu tahu beberapa informasi dasar sebagai penghuni dunia supernatural, bukan? Sulit dipercaya orang sekuat kamu tidak tahu hal-hal dasar." Cleria berkata tanpa ampun.

'Ugh!' Asheel merasa tombak menusuk hatinya yang lembut. Dia memang seorang pemimpin yang tidak bertanggung jawab, tapi apakah sampai seburuk itu?

Albedo dan Demiurge merasa tersinggung pada perkataan Cleria. Walaupun kata-katanya tidak salah, tapi bukan itu masalahnya karena mereka datang ke dunia ini sekitar satu setengah tahun yang lalu.

"Anggap saja kami sebagai pemula dalam menghadapi bahaya dunia supernatural." Asheel melambaikan tangannya dan terus merokok.

Cleria menggelengkan kepalanya dan tidak terus memikirkannya.

"Apakah itu ada hubungannya dengan Rating Game di dunia bawah?" Albedo bertanya. Dengan kecerdasannya, dia bisa menyimpulkan beberapa hal dengan cepat.

"Ya, pada akhirnya sistem evil piece yang diciptakan oleh Ajuka Beelzebub-sama melahirkan sebuah kompetensi yang disebut Rating Game. Rating Game sendiri adalah persaingan antara dua Iblis dengan gelar kebangsawanannya. Hasilnya akan digunakan untuk mengukur kekuatan Iblis yang mencerminkan status sosial mereka di Dunia Bawah."

Mereka semua mengangguk mendengar penjelasannya.

"Begitu, jadi kamu ingin mengatakan jika beberapa anggota berperingkat dalam Rating Game menggunakan bidak raja untuk meningkatkan kekuatannya. Dan itu adalah penipuan besar-besaran yang dilakukan para petinggi Iblis sehingga hal itu dirahasiakan." Asheel akhirnya menggunakan otaknya untuk mencerna informasi itu. Dia biasanya sangat malas bahkan untuk berpikir.

"Benar, selama ini peringkat lima besar dalam peringkat teratas dianggap tak tergoyahkan. Selain peringkat pertama, peringkat dua dan tiga dalam peringkat menggunakan bidak raja untuk meningkatkan kekuatannya sehingga mereka bisa menyaingi kelas Iblis tingkat Satan. Rating Game dianggap sebagai permainan yang suci oleh masyarakat Iblis, jika hal ini terungkap maka akan timbul kekacauan di dunia bawah." Cleria menjelaskannya.

Asheel akhirnya mengerti masalahnya. Terkadang, beberapa korupsi akan terjadi di bayang-bayang bahkan jika pemimpinnya sangat kuat dan kolosal.

Dia sendiri pernah menjadi penguasa para Iblis di High Abyss. Jadi dia paham hal-hal seperti itu sejak dia sering membantai orang-orang korupsi itu.

"Kurasa kita sudah tahu masalahnya. Sebagai imbalan menyelamatkan kalian, kami menginginkan segala informasi mengenai dunia supernatural dari yang kamu punya." Albedo meminta mereka. Bagaimanapun, mereka tidak gratis dalam menyelamatkan pasangan itu, dan itu memiliki motifnya sendiri. Mereka tahu bahwa Cleria suka meneliti pengetahuan umum maupun khusus tentang tiga fraksi atau bahkan mitologi lain. Jadi Cleria seharusnya mempunyai banyak informasi yang mereka butuhkan.

"Aku bahkan akan memberikan harta dan koleksiku jika kamu mau," Cleria menambahkan.

"Kalau begitu, kami akan menerimanya dengan senang hati." Albedo mengangguk.

'Dia bahkan tidak menyangkalnya terlebih dulu.' Cleria berpikir sendiri dalam benaknya.

Tiba-tiba mereka mendengar suara melengking dari langit. Itu adalah monster burung yang sedang menuju ke arahnya.

Whosh!

Kepakan sayapnya bisa membuat angin kencang yang mengibarkan pakaian mereka.

"Apa itu?"

Cleria dan Masaomi terlihat waspada setelah memperhatikan monster itu. Mereka merasakan bahwa monster itu sangat kuat. Tapi setelah itu mereka mengubah pandangannya.

Seorang anak kecil dengan kulit gelap dan telinga runcing melompat dari atas monster itu. Dia memiliki rambut emas dan heterochromia, mata kirinya biru dan mata kanannya hijau. Pakaiannya terdiri dari kulit sisik naga hitam kemerahan yang ditutupi oleh rompi putih dan emas. Ada lambang tertentu yang disulam dalam pakaiannya.

"Oh, Aura!" Asheel memanggilnya.

"Asheel-sama!" Aura berlari menghampirinya.

"Bagaimana?" Asheel bertanya.

"Semua baik-baik saja, Asheel-sama! Beberapa pihak mencoba menyelidiki dan mereka hanya bisa menemukan para pengusir setan yang tidak sadarkan diri dan bekas pertarungan Anda dengan Iblis itu." Aura melaporkannya dengan hormat. Matanya berkaca-kaca saat wajahnya bersinar dengan harapan.

Asheel tahu apa yang harus dilakukan, dia mengusap kepalanya yang membuatnya sangat senang.

"Hehe..." Aura menunjukkan kegembiraan di wajahnya saat matanya terpejam mencoba menikmati momen itu.

Asheel menghela nafas, "Aku akan mengusap kepalamu sambai kamu puas, tapi tidak sekarang."

"Benarkah?" Matanya bersinar dengan bintang.

"Tentu saja!" Asheel tersenyum kepadanya.

"Yayy!" Aura melompat dalam kegembiraan.

Sekali lagi Cleria tidak paham bagaimana bawahannya bisa begitu setia pada pria tak bertanggung jawab ini. Tapi dia segera terkejut setelah mengingat sekali lagi apa yang dikatakan Aura.

"Tunggu, kamu melawan seorang Iblis?"

"Ya, jika bukan karena Aura mengingatkanku, aku akan lupa jika aku harus bertanya padamu."

Asheel mengeluarkan kamera entah darimana dan dia segera mengoperasikannya. Segera, kertas foto kecil muncul darinya yang memperlihatkan seorang pria di dalamnya.

"Apa kau tahu siapa ini?"

Cleria mengambil fotonya dan mencoba mengingatnya. "Ini...?"

Dia tiba-tiba berseru, "Ah, aku tahu! Dia adalah Euclid Lucifuge dari golongan setan lama, sekaligus saudara laki-laki dari ratu terkuat di dunia bawah, Grayfia Lucifuge! Tapi bagaimana... seharusnya dia sudah mati, kan? Aku ingat jika dia dinyatakan hilang pada perang besar terakhir."

"Seperti yang diharapkan, kamu tahu banyak" Asheel memujinya. "Kemungkinan orang ini adalah dalang di balik semua ini, tapi aku yakin dia masih bekerja di bawah seseorang."

"Tidak mungkin... jika benar, maka siapa? Tunggu, dia adalah seorang Lucifuge, berarti.. kemungkinan besar dia bekerja di bawah Lucifer asli saat ini, Pangeran Rizevim Livan Lucifer!" Cleria berseru.

"Benar juga, dia bergumam dengan mengatakan nama 'Rizevim' saat dia sekarat." Asheel mengingat kejadian sebelumnya.

"Tunggu, kamu mengalahkannya?" Cleria berkata dengan terkejut.

"Ya, dia sangat lemah." Asheel menyatakannya dengan santai.

"Bagaimana bisa.. dia adalah salah satu orang yang selamat dari perang puncak terakhir, lho." Cleria sekali lagi dikejutkan oleh perkataan Asheel.

"Bagaimana bilangnya, dia bahkan tidak bisa menahan satu serangan Frankestein. Tapi dia masih jauh lebih kuat darimu atau kekasih kecilmu itu. Dia adalah orang terkuat yang terlibat dari masalah ini, yah satu orang lagi si Rizevim itu karena dia datang terakhir."

"Apa...?" Masaomi terkejut ketika dia yang diam selama ini tiba-tiba merasa dirinya disebut. Lalu dia menggaruk kepalanya, "Yah, aku memang lemah dibandingkan orang-orang itu."

Sementara itu Cleria dikejutkan oleh informasi itu, "Rizevim juga terlibat dibaliknya? Aku mengira bahwa itu ulah Klan Bael, tapi ternyata aku salah..."

Dia jatuh dalam kontemplasi.

"Berarti, dia menginginkan sesuatu darimu." Asheel berkata dengan langsung.

"Jadi semua itu adalah sebuah skema sejak awal. Tapi apa yang mereka inginkan dariku?" Cleria berkata dengan bingung.

"Bukankah kamu adalah sepupu dari Champione saat ini? Dia ingin mendapatkan sisi baiknya atau ingin menyeretnya ke pihaknya. Tapi, itu masih kemungkinan." Demiurge tiba-tiba berkata sambil mendorong kacamatanya. Walaupun kebenarannya belum jelas, tapi itu sudah cukup baginya.

"Apa?! Rizevim memanfaatkan insiden itu untuk mendapatkan saudaraku. Tidak bisa dimaafkan! Tidak, aku harus memberitahu saudaraku segera!" Cleria terlihat panik dan ingin segera menghubunginya.

"Tenanglah, ini bukan waktu yang tepat. Aku yakin dia sedang dalam pengawasan para petinggi saat ini." Albedo mengatakannya dengan senyuman. Dia tidak ingin rencananya kacau karena wanita di depannya. Jujur saja, dia merasa buang-buang waktu berbicara dengan Cleria jika bukan karena informasi yang dimilikinya.

Yah, lagipula dia masihlah Albedo.

Aku tidak tahu pasti Insiden Cleria yang asli karena aku hanya membacanya dari wiki dan fanfic lain.

Jujur saja aku hanya menonton anime-nya dan tidak membaca novelnya. Aku terlalu malas untuk membacanya. Jadi jangan berharap terlalu banyak.

Thx

Nobbucreators' thoughts