webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Potensi Anti-Chaos

"Bisa kau lepaskan wanitaku?"

Asheel membubarkan pedang qi ditangannya saat dia mendongak ke arah sumber suara. Tidak jauh dari sana, dia bisa melihat seorang pemuda tampan yang penampilannya sangat khas dengan seorang bangsawan.

"Garis darah itu ... jadi begitu, haha, aku tidak menyangka tua bangka itu begitu tercela." Asheel tertawa setelah melihat Tuan Muda Yogghgod.

Tuan Muda Yogghgod mengerutkan alisnya, tidak mengetahui mengapa Asheel tertawa, tapi dia tetap menyapanya: "Akhirnya kita bertemu lagi, Asheel Doom. Ini bukan reuni yang menggembirakan karena kita berdiri di sisi yang berlawanan. Yah, ini adalah kesempatanku, sih. Kesempatanku untuk membunuhmu!"

Saat mengucapkan kalimat terakhir, ekspresi Tuan Muda Yogghgod tampak gila. Niat membunuh besar-besaran mulai meluap dari tubuhnya.

Sementara itu, Asheel tampak seperti tidak mendengarkan saat dia mengelus dagunya sendiri. Ekspresinya tampak kesulitan saat dia mencari tahu orang yang berbicara itu dari ingatannya. "Hmm, kenapa aku tidak mengingatmu...? Kau adalah keturunan orang itu, tapi ... Ahh, lupakan! Kau pasti orang tidak penting yang pernah kupukuli!"

Urat nadi muncul di dahi Tuan Muda Yogghgod, ekspresinya berubah menjadi jelek saat dia menggertakkan giginya dengan marah. "Asheel Doom, dasar bajingan!"

Shen Ying mendengar interaksi keduanya, segera, wajahnya menjadi lebih baik. Apakah Tuan Muda ini akan menyelamatkannya?

Tapi yah ... mungkin lebih baik mati daripada diselamatkan oleh orang seperti itu. Lagipula, dia pernah melihatnya sendiri, kecabulan Tuan Muda Yogghgod.

Tuan Muda itu tidak akan ragu-ragu mengklaim wanita orang lain, bahkan siapapun tidak berani melawannya seolah setiap kata-katanya adalah mutlak.

Tapi meski begitu, kesannya terhadap Tuan Muda Yogghgod sedikit meningkat, sedikit.

"Sebaiknya kau lepaskan wanitaku, sebelum aku membunuhmu dengan sangat menyakitkan...!" Tuan Muda Yogghgod berkata lagi di sela-sela kemarahannya.

Asheel mengangkat alisnya, "Wanitamu?" Kemudian dia melirik Shen Ying dengan tatapan bertanya-tanya.

"Jangan ucapkan omong kosong, kita hanya kenalan beberapa saat yang lalu. Aku Shen Ying, tidak akan pernah menjadi milik pria manapun!"

Bahkan saat sudah berputus asa, dia masih mempertahankan harga dirinya yang menembus langit. Dia bahkan rela mati hanya karena harga dirinya yang tinggi, bahkan jika itu mengorbankan kerja kerasnya selama ini.

"Jadi kamu mengayun?"

"Uhh!" Shen Ying hampir tersandung ketika mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Asheel. Dia memalingkan wajahnya, "...Ya, aku menyukai sesama wanita..."

Asheel tidak terkejut atau apa, dia kemudian menatap Shen Ying dan Tuan Muda Yogghgod bolak balik sebelum sebuah ide yang berani muncul di benaknya.

Asheel kemudian menatap Tuan Muda Yogghgod dengan seringai kecil. "Kau bilang dia adalah wanitamu, kan?"

Tuan Muda Yogghgod mengerutkan alisnya sekali lagi, tapi dia tetap menjawab: "Ya, benar. Karena kau sudah menyadari kebodohanmu, sebaiknya kau lepaskan dia, dan dengan begitu mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membunuhmu dengan sedikit rasa sakit... Oww, apa yang kau lakukan!?"

Nadanya tiba-tiba meningkat saat dia melihat apa yang dilakukan Asheel.

Sedetik yang lalu, Asheel tiba-tiba memegangi bahu Shen Ying dan menariknya, sebelum menghubungkan bibirnya dengan bibir Shen Ying. Tangannya bahkan bergerak ke seluruh tubuhnya, menyelinap melalui pakaiannya, dan mulai meremas-remas payudaranya.

Mata Shen Ying membelalak, terkejut dengan apa yang pria didepannya lakukan. Mulutnya terasa manis saat lidah Asheel mengaduk-aduk didalamnya. 'Ahh, jadi ini rasanya berciuman dengan seorang pria...."

Dia menjadi kacau.

Sebelumnya, dia hanya pernah berciuman dengan seorang wanita. Ini adalah pengalaman pertamanya bercumbu dengan seorang pria. Toh, dia tidak bisa apa-apa dan sangat tidak berdaya saat ini karena kekuatannya telah disegel oleh Asheel.

Shen Ying hanya butuh waktu satu detik sebelum menyadari pemikiran nikmat yang baru saja dia lontarkan ke dalam benaknya. Dia buru-buru mendorong bahu Asheel, tapi pria itu tidak melepaskannya dengan mudah saat mulutnya terus dibuat kacau olehnya.

Tubuhnya bahkan mulai menyerah saat disentuh oleh tangan besar milik Asheel. Pipinya sangat merah saat napasnya terengah-engah. Pupil matanya kabur menjadi hati.

Tapi sebagai permaisuri, dia tidak akan membiarkan dirinya kalah begitu saja. Dia menggunakan lidahnya sendiri untuk menyerang Asheel. Kedua lengannya bahkan tanpa sadar sudah memeluk leher Asheel.

Tapi Asheel, meski dia mengakui bahwa rasanya sangat nikmat, ekspresinya tidak jatuh sedikitpun saat wajahnya masih tabah, bahkan saat tindakannya sendiri seperti sedang didorong oleh nafsu.

Bagaimanapun, berciuman sudah seperti kebiasaan sehari-harinya, dengan siapapun wanita miliknya, dia sudah sangat sering melakukannya. Tapi sejak tubuhnya berubah menjadi kecil saat itu, dia belum berciuman sekalipun bahkan dengan Sera.

Ciuman pertamanya setelah bangun sebenarnya dengan seorang wanita yang tidak terlalu dia kenal. Beberapa menit sebelumnya, keduanya seperti akan bertarung sampai mati, tapi keadaannya berubah dalam sekejap saat pada pihak wanita sudah jatuh pada nafsu dan terus menyerangnya, berusaha membangkitkan nafsu yang terpendam dalam dirinya.

"HENTIKAN!!!"

Suara Tuan Muda Yogghgod terdengar saat dia berteriak dengan seluruh udara dari paru-parunya. Wajahnya menjadi semakin jelek saat dia meludahkan kata demi kata:

"Beraninya kau....!"

Asheel tidak mendengarkan saat dia melepaskan ciumannya. Shen Ying sedikit menegang saat matanya tampak enggan. Sepertinya, dia sudah jatuh dalam dosa nafsu.

Tapi, memikirkan jika dia melakukannya dengan Asheel hanya membuat segalanya menjadi lebih rumit.

Saat itu, tatapan Asheel melembut saat dia membelai wajah Shen Ying dengan penuh kasih. "Maafkan aku, aku menantikan pertemuan kita selanjutnya."

Shen Ying melebarkan matanya saat dia dengan cepat berusaha menggerakkan tubuhnya, tapi itu sudah terlambat, Asheel sudah memisahkan jiwanya dengan tubuh spiritualnya.

"Kenapa...?!"

Suara terakhir Shen Ying sebelum menghilang, Asheel mendengarnya sangat jelas di telinganya. Tapi dia hanya menggelengkan kepalanya, "Mungkin aku hanya terbawa perasaan, tapi hanya ini cara untuk menyelamatkanmu."

Asheel diam-diam membuka ruang dan melemparkan sesuatu tak terlihat itu ke dalamnya. Kemudian, dia juga menyimpan tubuh Shen Ying di alam jiwanya, sekarang itu tergeletak di antara lautan bunga.

"Sungguh gila, kau membunuhnya begitu saja!? Dasar tercela, untuk membalas kematiannya, aku akan membunuhmu dengan cara yang sangat mengerikan!"

Tuan Muda Yogghgod melompat untuk menyerang. Dia melapisi serangannya dengan materi Anti-Chaos.

Meski mengetahui jika Shen Ying sudah dikirim bereinkarnasi, ekspresinya menunjukkan seringai lebar saat dia menyerang Asheel. Shen Ying tidak lebih penting ketimbang kematian Asheel baginya.

Asheel mengangkat alisnya sekali lagi, yang kemudian menyadari kebodohan Tuan Muda didepannya. Tidak, Tuan Muda itu hanya dibodohi oleh seseorang.

Menyerangnya menggunakan materi Anti-Chaos? Mencari kematian!

Bahkan sebelum serangan Tuan Muda Yogghgod masuk ke dalam jangkauannya, Asheel sudah bergerak terlebih dahulu.

BAM!

Di kehampaan, tubuh Tuan Muda Yogghgod tiba-tiba meledak dan tercerai berai. Ekspresinya berubah seketika.

"Tidak mungkin!"

Tuan Muda Yogghgod tiba-tiba menyadari kesalahan fatalnya. Dia masih bodoh, karena dia hanya menyadari sebagian saja. Dia hanya menyadari jika Asheel juga bisa menyerangnya sebelum materi Anti-Chaos yang sudah dia siapkan mendarat padanya.

Ekspresinya menjadi kemurkaan yang tidak masuk akal. "Apakah perbedaan kekuatan kita masih begitu besar!?"

"Kau ingin membalas dendam hanya dengan kekuatan sekecil ini? Sungguh lelucon!" Asheel menarik tangannya kembali saat dia berjalan mendekatinya.

Tuan Muda Yogghgod merasa dipermainkan, dia menjadi sangat membenci orang yang menyuruhnya untuk melawan Asheel dengan mengajak para Outer God. Kebenciannya hanya dimanfaatkan. Tapi karena sudah sejauh ini, dia akan habis-habisan. Lagipula, dia tidak pernah yakin apakah ayahnya akan menyelamatkannya.

Tuan Muda Yogghgod secara ceroboh menuangkan semua mater Anti-Chaos ke dalam tubuhnya. Segera, itu memasuki tubuh dewanya dan menyatu dengan kekuatannya. Tubuhnya tampak berubah saat auranya menjadi seperti makhluk kekacauan.

Dia tertawa gila, "Hahaha, ini adalah kekuatan yang sudah dirancang untuk membunuhmu! Rasakan kekuatanku!"

Asheel lagi-lagi menahan serangan lawannya sambil berpikir. Tidak, dia sebenarnya kagum karena api kebencian sebenarnya bisa membuat seseorang mengorbankan segalanya.

Seperti apa yang Tuan Muda Yogghgod lakukan, dia nampaknya mengorbankan semua kekuatannya untuk memperoleh kekuatan yang bisa membunuh Chaos. Jika dia melawan seseorang yang bukan seorang Chaos, dia akan menjadi sangat lemah yang bahkan Shen Ying dapat dengan mudah membunuhnya. Tapi jika melawan Chaos, itu sudah menjadi mangsa perburuannya.

Dia sudah sepenuhnya menjadi pembunuh Chaos dengan mengonsumsi materi Anti-Chaos!

Tanpa sadar, Asheel sudah membuat materi berbahaya yang efektif melawan jenisnya sendiri. Tapi dia tidak peduli bahkan jika orang lain menggunakannya untuk membasmi Chaos Beast lain. Toh, Chaos tidak bisa ditemukan dimanapun karena keberadaannya yang hampir punah. Terlebih lagi, materi Anti-Chaos hanya berpengaruh pada Chaos Beast yang lemah seperti Cath Palug. Tapi sejak Tuan Muda Yogghgod menyatukan kekuatannya sendiri dengan materi Anti-Chaos, dia mendapatkan kekuatannya untuk membunuh makhluk Chaos yang lebih kuat.

Asheel sudah selesai berpikir saat dia membalas serangannya dengan memukul Tuan Muda Yogghgod, membuatnya terbang menabrak kehampaan yang tak terlihat.

"Kurasa sudah saatnya menyelesaikan ini, aku sudah menahannya terlalu lama." Asheel sudah memutuskan.

Tiba-tiba, dia menerima transmisi suara dari Sera di kepalanya:

"Asheel, mungkin kau tidak ingat, tapi sebenarnya aku jugasudah melupakannya, sih. Tehee~." Nada dalam suara Sera tampak bermain-main, tapi kemudian dia terbatuk sebelum melanjutkan: "Ehem, aku yakin kau sudah tahu jika orang yang kau lawan adalah salah satu saudara tiriku. Nah, kau boleh membunuhnya."

"Tanpa kau beritahu pun aku memang akan membunuhnya." Asheel berbicara sendiri.