webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Original Demon & Sakit Kepala

Merlin menggigit jarinya saat melihat bentrokan pertarungan antara Meliodas dan Zora di langit.

Setelah bentrokan awal mereka sebelumnya, Zora hanya memprovokasi Meliodas untuk benar-benar melawannya. Mereka benar-benar bertarung dalam upaya saling membunuh sebagai hasilnya.

Karena keduanya telah memulai pertarungan dan semua orang fokus pada mereka, Cusack dan Chandler melakukan kesepakatan diam-diam sebelum keduanya menyatu menjadi Original Demon sekali lagi.

Upaya mereka berhasil, dan penampilan mereka setelah bergabung berubah.

Original Demon memiliki tubuh seperti centaur, tetapi dengan tubuh bagian bawah kucing putih, bukan kuda, dengan dua pelengkap aneh untuk ekor dan empat lengan. Zirahnya berupa baju besi kemerahan yang dikenakan hanya di bagian atas tubuhnya.

Penampilan wajahnya sebagian besar tidak diketahui karena tertutup helm yang bentuknya menyerupai sayap kupu-kupu, dengan helm menutupi kedua matanya, dan meninggalkan rambut biru. Hidung dan mulutnya tampak terbakar seperti api yang membara. Dia memiliki janggut putih panjang dan gigi tajam.

Segera setelah mereka berubah, Original Demon segera menyerang Escanor, target paling kuat diantara Tujuh Dosa Mematikan.

Setelah kemunculan Zora sebelumnya, langit dan awan hitam yang terbuat dari manifestasi kekuatan Meliodas langsung tersapu hingga hari menjadi cerah lagi.

Awan hitam itu bukan awan hitam biasa yang bisa dihasilkan oleh sihir manipulasi cuaca, namun awan hitam itu merupakan sisa-sisa kekuatan Iblis yang meluap dari dalam diri Meliodas.

Oleh karena itu, sebenarnya sulit untuk menyingkirkannya. Tapi sapuan tangan Zora yang terasa ringan itu sudah mampu meniadakan semua awan hitam itu.

Padahal Meliodas sudah menyiapkannya sebagai bantuan tempurnya, yang mana awan hitam itu memiliki kemampuan untuk mengirim kilat ke target yang berada di bawahnya. Meliodas bisa mengaktifkan kilat itu hanya dengan pikirannya, tapi sayangnya awan hitam sudah lenyap sebelum dia bisa menggunakannya.

Karena langit dan awan hitam yang menutupi cahaya matahari untuk menerangi bumi telah menghilang, Escanor dapat mengakses kekuatan «Sunshine» sekali lagi setelah tubuhnya dipulihkan oleh sihir Elizabeth. Efek Ultimate Magic, «Aelius Zepedda» belum menghilang, membuatnya bisa memasuki mode «The One» sekali lagi. Dia sendiri tahu ini akan menjadi terakhir kalinya «Sunshine» bisa digunakan olehnya, dan setelah ini tubuhnya tidak akan mampu menampung kekuatan itu lagi yang kemudian dia akan menjadi manusia lemah biasa yang dikasihani oleh teman-temannya, itu jika dia bisa bertahan hidup dalam pertempuran ini.

Tapi dia puas dengan kehidupannya selama ini. Bisa bertemu penyelamat hidupnya, Meliodas. Bunga cintanya, Merlin. Dan berjuang bersama teman-temannya.

Saat-saat terakhir inilah dia akan mengerahkan semua yang dia punya untuk menyelamatkan kaptennya, tentu saja dibantu oleh yang lainnya.

King telah bangun, dan Diane yang sudah beristirahat sejenak juga mulai membantu Escanor, karena bahkan Escanor sendiri mengalami kesulitan saat menghadapi Original Demon. Tidak, dia sangat kesulitan.

Dengan kemampuan unik Original Demon, yaitu «Crisis», Original Demon mampu membuat Escanor kewalahan. Kemampuan itu membuatnya semakin kuat semakin dia menerima kerusakan, benar-benar skill bunuh diri yang berbahaya.

Tapi itu memiliki kelemahan; dia tidak bisa lagi mempertahankan keberadaannya dan akan lenyap segera setelah kembali ke bentuk asalnya, yaitu wujud Original Demon itu sendiri.

Yang harus dilakukan Escanor hanyalah bertahan dengan kemampuan «Pride»-nya sampai semua energi kehidupan Original Demon habis, tapi lebih mudah dikatakan dari pada dilakukan.

Bahkan setelah Escanor terus berada dalam mode «The One» dan mengerahkan «Cruel Sun» untuk menyerangnya, Original Demon hanya menangkis semua serangan gabungan yang dikeluarkan Tujuh Dosa Mematikan dengan perisai di salah satu lengannya.

Original Demon membawa empat senjata di masing-masing lengannya, yaitu perisai, tongkat dan dua pedang kembar identik. Keempat senjata itu mewakili spesialisasi masing-masing dari kemampuan asli Chandler dan Cusack.

Bahkan Tombak Roh Sejati Chastiefol milik King tidak mampu melukainya. Itu benar-benar wujud kekuatan dan teror dari makhluk yang pernah dikirim oleh Raja Iblis untuk menaklukan Neraka.

Ludociel juga tidak membantu karena dia saat ini merajuk di pojokan sambil menangisi kebenaran tentang Mael. Benar-benar lelaki yang menyedihkan, komentar Hawk.

Kembali ke awal, kenapa Merlin bisa menggigit jari dan sedikit kecewa sebelumnya karena dia sedang memikirkan keputusan apa yang akan dia lakukan. Dia mempertimbangkan apakah harus memberikan mantra «Perintah» yang ada ditangannya ke Meliodas dengan dalih 'kecelakaan'.

Lagipula, jika Meliodas tidak menyerap semua mantra «Perintah», dia tidak bisa memancing Raja Iblis keluar. Tapi jika Merlin begitu saja menyerahkannya, teman-temannya akan curiga, dan ini belum saatnya untuk mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya.

Karena itulah dia sakit kepala.

Dengan Aura Kekacauan mengalir dalam nadi darah Meliodas, Merlin tahu Meliodas tidak perlu melalui tahap Metamorfosis untuk menyerap kekuatan mantra «Perintah». Hanya dengan Aura Kekacauan sudah mampu menundukkan kekuatan itu.

Sekarang, Merlin juga tahu dia harus membantu Escanor dan yang lainnya untuk menghadapi Original Demon. Anggota dari Tujuh Dosa Mematikan yang menghadapinya sangat dirugikan, dia bahkan yakin jika mereka akan mati jika terlalu lama menghadapi Original Demon secara langsung.

Dia harus menghentikan kemungkinan itu, karena dari pada berharap untuk mengandalkan pasukan aliansi yang pernah menghadapi Outsider sebelumnya, Merlin lebih memilih Tujuh Dosa Mematikan agar menjadi harapan untuk Britannia.

Ya, harapan besar dan masa depan cerah untuk Britannia.

Karena penciptaan dunia yang tidak sempurna, Merlin yang telah menyelidiki itu mengetahui jika Britannia hanya salah satu daratan yang ada di dunia ini. Yang artinya, Britannia bahkan tidak bisa dianggap sebagai sebuah pulau atau benua.

Hanya saja, karena wawasan yang diterima Chaos kurang, menyebabkan terbentuknya sebuah populasi hanya ada di Britannia dari banyaknya pulau di seluruh dunia. Tidak ada makhluk hidup lain di luar Britannia, atau mungkin Merlin yang salah atau belum menyelidikinya secara menyeluruh.

Yah, dia tidak memiliki waktu untuk menyelidiki semuanya, karena menurutnya, meneliti sihir lebih penting dari pada semua waktu penelitiannya digunakan untuk menyelidiki sesuatu yang tidak terlalu menjadi prioritas baginya. Dalam dunia ini juga tertulis banyak legenda, mitologi, dan kisah dari alam lain yang tertulis dalam buku teks.

Pada Dewa misalnya, dia menemukan catatan Dewa lain dalam buku yang dia ambil dari Belialuin. Meski dia tidak tahu apakah itu benar atau tidak, tapi itu masih layak untuk diketahui. Oleh karena itu, pulau di luar Britannia masih merupakan kabut lebat baginya. Tidak tahu apa yang ada didalamnya berbahaya atau tidak.

Terlebih lagi, dia mengetahui informasi itu dari Zora, Flora, dan Ophis yang sesekali berkeliling Britannia secara acak.

Chaos memang merupakan suatu hal yang tidak dapat diprediksi, karena hanya dengan keberadaannya saja nasib dunia ini bisa menjadi permainan judi baginya. Itulah kenapa Merlin sangat memujanya dalam maksud ingin mengetahuinya lebih dalam.

Setelah dia pergi ke dunia lain nantinya, masa depan Britannia akan ditinggalkan ke tangan teman-temannya. Terserah mereka mau mengembangkannya seperti apa, atau bahkan memiliki rencana untuk mengeksploitasi pulau-pulau lain, Merlin tidak peduli karena dia mungkin tidak akan pernah kembali ke dunia ini lagi.

Atau Asheel yang memiliki rencana lain dengannya, dia tidak bisa berbuat banyak.

Yah, intinya. Tujuh Dosa Mematikan harus selamat sebagai keberadaan yang mampu menekan Raja Kekacauan.

Merlin merasa sudah menjadi perannya yang sebenarnya untuk menemani Raja Kekacauan, yaitu Arthur Pendragon, sampai akhir. Tapi karena dia bertemu Asheel, rencana, masa depan, dan nasibnya berubah menjadi sesuatu yang lebih menarik baginya.

Daripada membahas hal lain, akan lebih baik jika kita mengetahui apa yang terjadi saat ini.

Escanor dan yang lainnya kewalahan menghadapi Original Demon, Zora melawan Meliodas, Flora menahan Zeldris, Merlin yang sedang sakit kepala, Elizabeth yang membantu sambil sesekali melirik karena khawatir pada keadaan Meliodas, dan Ludociel yang merajuk.

Omong-omong, kita melupakan Hawk dan Elaine. Hawk berguna untuk berkomentar dan Elaine yang sedang tidur di Boar Hat. Mereka tidak ada gunanya di pertempuran ini jadi tidak terlalu banyak disebutkan.

Saat Merlin mengalami sakit kepala sementara pada saat yang sama dia bertindak membantu yang lainnya dengan cara menembakkan banyak mantra sihir untuk melemahkan kekuatan Original Demon, dia tiba-tiba melirik ke kejauhan, tepatnya di langit cerah ini.

Setelah dia memastikan apa itu sebenarnya yang ada di langit, kemudian dia tersenyum. "Sebenarnya tidak ada gunanya aku mengalami semua sakit kepala itu."

Karena Meliodas sudah menyerap empat «Perintah», hanya sisa enam lagi untuk benar-benar menyatu sebagai Sepuluh Perintah Tuhan.

Empat dari enam «Perintah» yang tersisa terbang melesat kemari melalui langit, membentuk buih cairan yang melindungi empat orb itu.

Dengan begitu, semua bagian dari Sepuluh Perintah Tuhan telah terkumpul pada satu tempat, karena dua lagi berada di tangan Merlin.

Rencana pemusnahan Raja Iblis yang sebenarnya telah dimulai!