webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Onsen 1

'Jadi inikah suasana harem?' Asheel berpikir sendiri saat melihat didepannya banyak wanita telanjang yang sedang berendam bersamanya.

Kolam onsen cukup besar jadi tidak terlalu sempit untuk digunakan bersama. Mereka juga terlihat nyaman walaupun pemandian ini tidak terlihat mewah seperti yang ada di Nazarick.

Asheel sedang bersandar di batu diikuti oleh para gadis di depannya.

Shalltear terlihat cemburu saat melihat dada orang lain. Saat dia melihat Aura, dia terlihat marah.

"Aura! Bagaimana dadamu tumbuh begitu banyak?! Aku ingat bahwa ukuran kita sama!"

Aura mencibir padanya, "Aku berkembang sekali lagi setelah Asheel-sama memulihkan tubuhku, lagipula kamu terlalu menyedihkan, sudah berapa lama terus seperti itu?"

"Kamu!" Shalltear menggeram, bahkan setelah ratusan tahun dia hidup, dadanya tidak pernah tumbuh!

Dia segera melompat ke Aura dan meremas dadanya dari belakang.

"Jadi kamu sudah tumbuh, ya?-arinsu."

"Hentikan, Shalltear! Ahhhh.." Aura mencoba melarikan diri darinya, tapi Shalltear terlalu kuat. Lagipula, dia adalah yang terlemah di antara para Guardian (mengecualikan Victim), dibandingkan dengan Shalltear yang sangat kuat, perbandingan mereka sangat jauh.

Shalltear terus bermain-main dengan payudara Aura yang sedang tumbuh, tapi tidak lama kemudian, dia menjadi terengah-engah sendiri.

"Hahh.. hahhhh..."

Semua orang melihat Shalltear segera menjauh darinya, mereka tahu bahwa fetish Shalltear sangat aneh dan lesbian adalah salah satunya. Jadi, tidak ragu-ragu lagi, mereka segera tidak ingin berurusan dengan Shalltear.

Sera tidak mempedulikan sekitar dan malah menghampiri Asheel, jarak tubuh mereka sangat dekat dan dia bersandar di pundaknya.

"Lebih nyaman seperti ini." Dia bergumam saat menutup matanya.

Asheel membiarkannya karena dia juga merasa lebih baik.

Albedo tidak mau kalah dan juga menyandarkan tubuhnya ke Asheel di sisi lain. Dia lalu memiliki kenyamanannya sendiri dan juga merasa aman saat bersamanya. 'Jadi ini rasanya dilindungi oleh orang yang saya cintai, nyaman sekali...'

"Asheel-sama.." Suara lembut Albedo terdengar di telinga Asheel.

"Hmm?" Asheel membuka satu matanya dan meliriknya.

"Apa rencana Anda setelah ini?" Albedo berkata dengan ekspresi serius.

Segera, semua orang menjadi tegang, menciptakan suasana hening yang bahkan tetesan air akan terdengar. Para Pleiades tidak berani berbicara karena pembicaraan di depannya hanyalah untuk para atasan.

"Kenapa begitu serius, Albedo?" Sera terlihat tidak senang saat suasana nyamannya menghilang.

"Maafkan saya, Sera-sama. Saya menyesal menanyakan itu." Albedo buru-buru membungkuk. Dia tahu bahwa karenanya, suasana santai yang diciptakan Asheel telah menghilang. Lagipula, di benak mereka, rencana Asheel sama sekali tidak boleh diganggu.

"Tidak apa-apa, santailah. Ini bukan hal besar." Asheel mengatakan itu karena itu fakta baginya, tapi bagi para bawahannya, bahkan jika itu santai, mereka berpikir bahwa gerakan kecil itu akan memiliki tujuannya sendiri. "Coba lihat, sebulan yang lalu aku bertemu Iblis, aku juga tahu satu atau dua hal tentang Sacred Gear itu. Lalu, aku bertemu dengan pemimpin dewa Asgard. Lalu apa.."

Asheel tidak mengingatnya lagi, karena setelah kejadian itu dia hanya bermalas-malasan, hanya itu yang ada di ingatannya.

"Kurasa, aku sudah sedikit terlibat dengan sisi dunia supernatural. Yah, aku tidak bermaksud untuk menyembunyikannya selamanya. Di dunia ini juga tidak ada yang bisa menjadi ancaman bagiku."

Asheel lalu mengingat sesuatu dan menatap mereka. "Benar juga, apakah kalian sudah mencari tahu tentang dunia supernatural?"

Mereka semua saling memandang, dan ragu-ragu untuk menjawab. Lagipula mereka semua juga tidak melakukan apa-apa dalam setahun terakhir. Hanya Albedo dan Demiurge yang mengurus hal-hal serius itu, mungkin juga Diablo yang sering melakukan hal-hal acak.

Albedo akhirnya menjawab, "Walaupun kami sudah menangkap banyak Iblis tersesat, informasi yang kami kumpulkan sangat terbatas. Iblis-iblis rendahan itu hanya mengetahui tentang kekuatan di dunia bawah, surga, atau alam-alam lain. Karena yang kami tangkap adalah Iblis, informasi terbanyak yang kami ketahui juga kebanyakan tentang Iblis di dunia bawah, seperti adanya 72 pilar yang menopang para Iblis. Tapi berdasarkan informasi yang saya terima, setengah atau lebih Iblis dari pilar telah musnah selama perang antara tiga fraksi yang terjadi terakhir kali. Kami juga mengetahui satu atau dua hal mengenai Sacred Gear, itu adalah senjata yang diciptakan oleh Tuhan dalam Alkitab untuk melindungi manusia dari marabahaya makhluk lain. Keberadaan Tuhan juga sudah dikonfirmasi benar adanya..."

Albedo terus mengatakan laporannya tanpa berhenti.

"Tunggu, Dewa Asgard katamu?" Sera terlihat tertarik dan menatap Asheel, dari tadi dia tidak menunjukkan ketertarikan saat mendengar laporan Albedo, tapi dia mengingat apa yang dikatakan Asheel dan beberapa hal yang baru saja diucapkan menyegarkan pandangannya. "Apakah itu sama seperti yang ada di mitologi-mitologi itu?"

"Ya, aku bertemu Odin di taman saat itu." Asheel mengingat pertemuannya dengan Odin lalu menatap para Pleiades. "Kalian seharusnya juga pernah bertemu, dia sesekali mengunjungi kafe bersama temannya."

Para Pleiades saling memandang dan mengangguk, mereka ingat bahwa seorang lelaki tua mencurigakan yang terus menerus meliriknya berkunjung ke kafenya, saat itu juga dia datang bersama temannya. Tentu saja mereka memandangnya dengan jijik dan setelah itu mereka tidak terlalu memikirkannya, di pandangannya makhluk di luar ciptaan para Supreme Being dianggap lebih rendah derajatnya.

"Apakah Odin itu? Bagaimana dia?" Sera terus bertanya dengan tatapan tertarik.

"Jika kamu melihatnya secara langsung, kamu pasti akan kecewa." Bagaimanapun, mitologi norse hanya pernah ada di buku ataupun film, untuk menjadi hidup san bernafas pasti semua orang ingin melihatnya.

Sera segera kehilangan minat setelah itu. Jika Asheel mengatakan bahwa itu mengecawakan, maka haruslah mengecewakan.

Dia bersandar sekali lagi di pundak Asheel dan tidak berkata apa-apa lagi.

"Tapi yang mengejutkan dia memiliki inti keilahian, walaupun itu palsu, itu tetaplah keilahian. Dewa-dewa di dunia ini hanyalah seseorang yang memiliki inti keilahian di tubuh mereka, memungkinkannya mendapatkan umur panjang dan kekuatan."

Sera tidak mengatakan apa-apa dan terus menutup matanya, jelas tidak tertarik lagi. Lagipula dunia ini hanyalah Low Abyss, dia sudah melihat banyak makhluk fana yang memiliki inti keilahian, jadi itu bukan hal baru baginya. Tapi kata-kata Asheel selanjutnya segera membuatnya tertarik.

"Dunia ini sebenarnya menarik, tidak hanya mitologi norse, bahkan ada banyak mitologi lain. Seperti mitologi Hindu, mitologi Buddha, dan mitologi Yunani. Para pahlawan manusia dalam sejarah bahkan pernah hidup di masa lalu. Di dunia kita berkunjung sebelumnya, hal-hal itu hanyalah berupa catatan teks. Tapi di dunia ini, mereka benar-benar hidup. Bahkan para keturunannya masih ada."

Mata Sera berbinar, dia tertarik dengan para dewa mitologi, bukan pahlawan masa lalu. Dia lalu bertanya, "Mana yang paling kuat di antara mitologi-mitologi itu?"

Asheel menghela nafas lalu menutup matanya, melihat ketertarikan di mata Sera benar-benar membuatnya senang juga.

"Menurutku, itu mitologi Hindu. Terutama Siva itu, dia memiliki otoritas penghancur dan mata ketiganya memiliki kekuatan untuk melihat masa depan. Walaupun untuk kita itu hanyalah hal-hal kecil, tapi bagi makhluk di dunia ini, mereka sangatlah kuat. Juga masih ada Tuhan dalam Alkitab, menurutku dia juga kuat karena dialah yang membuat sistem kepercayaan umat manusia. Malaikat, Iblis, dan Malaikat Jatuh juga berasal darinya."

"Antara kedua orang itu, mana yang lebih kuat?"

Asheel hanya mengangkat bahu, "Entahlah."

Semua orang yang mendengarkan para Supreme Being mereka saling berbicara, tidak berani membuat suara sedikitpun, takut akan mengganggu mereka. Lagipula, mendengar percakapan mereka berdua, sudah termasuk sebuah kehormatan baginya.

Setelah membaca fanfic sebelah, pernyataan tentang shinigami dan zanpakuto yang saya tulis sebelumnya ternyata salah!

Saya akan memperbaikinya kapan-kapan.

Nobbucreators' thoughts