webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Nameless Spellbook

"Aku juga akan menjadi keluargamu!"

Mendengar perkataan tak terpikirkan dari Merlin, Asheel tertegun sejenak sebelum tersenyum. Dia mengulurkan tangannya dan menepuk kepalanya.

"Yang kukatakan sebelumnya bahkan belum semua tentangku, jangan menyesalinya, ya !?"

"Sudah kubilang, jangan meremehkanku! Apalagi saat kita sudah berjanji," kata Merlin sedikit meninggikan nadanya, dia sudah melupakan rasa malu sebelumnya.

"Aku tidak pernah meremehkanmu," kata Asheel saat tangannya masih menggosok rambut halus Merlin.

Mereka dalam keadaan itu sejenak sebelum Asheel ingat sesuatu dan bertanya, "Ngomong-omong, Merlin. Kapan hari ulang tahunmu?"

"Kenapa kamu menanyakan itu?" Merlin malah balik bertanya.

"Yah, seandainya aku tidak sempat memberimu hadiah saat kamu ulang tahun, setidaknya aku bisa bersiap-siap memberimu satu, kan?" kata Asheel terus terang.

Mendengar hal itu, Merlin merasa senang sebelum menggali ingatannya sendiri. Setelah mengingat-ingat, dia berkata dengan tidak yakin, "Entahlah, tiga bulan yang lalu mungkin?"

Asheel menghela napas, "Aku tidak mengira sudah sangat terlambat. Lupakan, aku akan memberimu hadiah sekarang juga. Anggap saja sebagai hadiah ulang tahun pada tiga bulan yang lalu."

Dia mengatakan itu sambil melambaikan tangannya sebelum sebuah buku besar dengan sampul hitam-merah muncul.

Itu adalah buku besar seperti kitab suci kuno, terlihat lawas namun mewah, dan memancarkan sinar kebijaksanaan. Buku itu dibungkus dengan baik dan di sampulnya sendiri terdapat sebuah permata yang tertanam di tengahnya.

"Apa itu?" Merlin bertanya dengan penasaran saat merasakan jika buku itu sangatlah istimewa.

"Ini adalah Nameless Book of Spells, sebut saja Nameless Spellbook. Buku ini adalah sebuah Grimoire yang tercipta dari salah satu Daun Yggdrasil, yang dikatakan Daun Yggdrasil itu sendiri mampu menopang sebuah dunia."

"Apakah ini untukku?" Merlin sangat gembira saat mengetahui buku berharga dan terdengar kuat itu akan menjadi miliknya.

"Ya, ini hadiah ulang tahunmu untuk tiga bulan yang lalu," kata Asheel sambil memberikannya.

Merlin dengan senang hati menerima buku tebal dengan banyak halaman itu sebelum membukanya dengan hati-hati.

Membuka halaman pertama, dia menjadi sangat bingung saat mencoba memahaminya. "Aku tidak mengerti apapun yang tertulis disini."

Apa yang dilihatnya adalah sebuah tulisan asing dengan setiap halaman itu terdapat formasi lingkaran yang terlihat sangat baru baginya. Dia menduga lingkaran-lingkaran aneh itu adalah sebuah lingkaran sihir.

"Ini adalah buku mantra sihir?" Merlin berkata dengan tidak yakin.

"Ya, itu hanyalah sebuah buku yang berisi mantra sihir, juga sebuah Grimoire. Artinya kamu memiliki kesempatan terbatas untuk mengeluarkan mantra sihir yang tercatat dalam buku itu tanpa merapal."

"Terima kasih, Asheel!" Merlin berseru sebelum memeluk pinggangnya tanpa sadar. Dia adalah seorang penyihir, dan buku sihir semacam ini adalah yang paling menarik minatnya.

Setelah menghapus rasa malu sebelumnya, dia dengan cepat bertanya, "Lalu, apa yang spesial dari buku ini?"

Asheel memiliki ekspresi aneh saat dia balik bertanya, "Bukankah penjelasanku sebelumnya sudah terdengar spesial? Kenapa kamu mengira ada yang lebih spesial dari buku itu?"

"Moo, bukankah kamu sudah bilang jika buku ini tercipta dari sehelai daun yang mampu menopang sebuah dunia ?! Selain itu, buku ini adalah pemberian Asheel, aku tahu apapun yang berasal darimu adalah barang berharga."

Asheel menyangkal pemikiran seperti itu, 'Yah, mungkin aku mempunyai banyak harta, tapi sebenarnya aku sangat miskin! Bahkan aura Primordial saja aku tidak punya!'

Jika Sera mendengar pikirannya, maka dia akan langsung meludahi wajahnya. Aura Primordial? Auranya saja bisa menciptakan atau menopang sebuah dimensi, itu adalah sesuatu yang sangat berharga di setiap tetesnya bahkan bagi para Dewa di atas.

Sera mempunyai barang itu karena dia menabungnya, tapi Asheel yang bahkan tidak memiliki inisiatif untuk mencarinya berani memikirkan untuk memilikinya.

'Tunggu?!' Asheel tiba-tiba memikirkan sesuatu yang cemerlang. 'Aku tidak tahu bagaimana dimensi ini bisa tercipta tanpa setetes pun Energi Primordial, akankah sebenarnya aku bisa menciptakan sebuah dimensi dengan kekuatanku saat ini?'

Syarat untuk menciptakan sebuah dimensi untuk ditempatkan di celah ruangan Abyss adalah Energi Primordial, atau auranya saja sudah cukup. Tapi dia secara tidak sengaja mampu menempatkan sebuah dimensi di Abyss hanya dengan energi kekacauannya, itu adalah hal yang sedikit sulit dipercaya bahkan untuknya.

Menggelengkan kepalanya, dia hanya akan membuat spekulasi jika Supreme One sudah campur tangan terhadap dimensi ini karena dimensi ini menurutnya sangat menarik minatnya.

"Hei, Asheel!"

Pikirannya langsung terganggu dengan suara manis Merlin.

"Aku bertanya padamu sebelumnya tapi kamu malah diam," kata Merlin dengan cemberut.

Asheel melambaikan tangannya, "Maaf, aku terpikirkan oleh beberapa hal."

Merlin tidak mempermasalahkannya lebih jauh tapi dia tetap memaksanya untuk memberitahukannya, "Kalau begitu, cepat katakan apa yang spesial dari buku ini ?!"

"Akan kutunjukkan," Asheel mengambil buku itu dari tangan Merlin sebelum membukannya.

Tiba-tiba buku itu melayang tanpa dia melakukan apa-apa dan bersinar mengeluarkan cahaya kebijaksanaan. Buku itu terus membalik halaman dengan sendirinya dalam beberapa waktu, dan itu tidak akan pernah berakhir seolah-olah buku itu tidak memiliki halaman penutup.

Nameless Spellbook dalam keadaan itu sejenak sebelum sinar cahaya padam dan jatuh perlahan ke tanah.

Merlin memiliki mata berbinar dan tatapannya dipenuhi dengan rasa ingin tahu, "Apa yang dilakukannya ???"

Asheel menenangkannya dengan menepuk bahunya, "Sebelum itu, Merlin. Kamu harus memberikan setetes darahmu pada permata grimoire. Dengan itu, buku itu akan mengakui pemiliknya."

Merlin mengangguk dan tanpa ragu-ragu merobek kulit jarinya, membuatnya mengeluarkan darah. Segera, darah menetes pada permata di sampul.

Buku itu bersinar sekali lagi namun kali ini cahayanya lebih redup.

"Aku bisa merasakan hubunganku dengan buku ini!" Merlin berseru.

"Yah, artinya buku itu sudah mengakuimu," kata Asheel.

"Mengakuiku? Apakah buku ini memiliki roh atau semacamnya ?!" tanya Merlin bingung.

Asheel menggelengkan kepalanya, "Tidak, itu hanya berisi secuil kehendakku."

Merlin mengangguk mengerti dan merasa senang akan hal itu.

"Lalu, bukalah sekali lagi buku itu," kata Asheel.

Merlin membukanya dan tidak bisa menahan keterkejutan di wajahnya saat membaca isi buku itu.

Dia terkejut dan langsung berseru, "Aku bisa membaca buku ini! Tunggu apa ini ?! Tidak mungkin, kenapa Sihir Ultimate yang diciptakan oleh para penyihir Belialuin tercatat disini ?!"

Asheel hanya tersenyum setelah menyaksikan mahakarnya-nya dikagumi oleh orang lain. Sementara dia bangga pada dirinya sendiri, Merlin terus berseru:

"Ini juga, ini juga, bahkan sihir Klan Iblis, semua mantra sihir tercatat disini! Tidak mungkin, bagaimana ini terjadi, seolah-olah semua mantra sihir yang ada di seluruh dunia telah tercantum di buku ini sejak awal!"

Dia lalu mendongak dan menatap wajah Asheel yang menyeringai, "Bagaimana bisa..?! Tidak, maksudku buku ini sangat luar biasa!"

"Heh, memang benar buku ini luar biasa, tapi tetap saja masih sangat terbatas." Asheel membenarkan posisi duduknya saat dia bersandar sebelum melanjutkan, "Seperti yang kamu pikirkan, buku itu mampu mencatat semua mantra sihir yang pernah muncul di dunia ini. Tidak peduli apakah kuno atau yang baru saja tercipta, semua mantra sihir akan tercatat dalam buku itu. Tetapi, buku itu, Nameless Spellbook, hanya mampu mencatat mantra sihir saja (nyanyian, gerakan, & lingkaran sihir), tidak dengan teorinya."

Merlin tidak bisa berkata-kata, lalu menirukan nada Sera biasanya memarahi Asheel, "Kamu mengatakannya seolah buku ini memiliki cacat yang besar. Dimataku, buku ini hanyalah wujud dari kesempurnaan."

"Kesempurnaan tidaklah kekal, perlahan-lahan kamu akan menyadari kekurangan pada apa yang kamu sebut sempurna itu, ingatlah itu." Asheel berkomentar, langsung mengubah topik.

"Mm, apa yang kamu katakan memang benar. Perlahan kepuasan ini akan mereda dan aku akan menjadi terbiasa," Merlin mengangguk pada pernyataannya, tapi maksud perkataannya yang sebenarnya ada pada kebahagiaan yang menari dalam hatinya saat ini.

Merlin menatap sampul buku itu sebelum memeluknya menggunakan tubuh mungilnya, "Nameless Spellbook, ya...."

Nameless Book of Spell adalah salah satu World Class Item pada game Yggdrasil. Asheel mempunyai buku itu bukan dari mencari sumbernya seperti saat dia memanggil Leviathan sebelumnya, tapi buku itu dia dapatkan langsung dari merampok sebuah kastil terbang.

Kalau tidak salah itu adalah Kastil Terbang Eryuentiu. Kastil itu terletak di atas sebuah gurun, yang berada di dunia baru dimana Asheel, Momonga, dan penduduk Nazarick ditransfer ke dunia itu.

Karena kebosanannya, Asheel yang saat itu mendengar dari salah seorang petualang jika kastil itu mempunyai harta karun didalamnya, tanpa pikir panjang langsung merampoknya. Kalau tidak salah lagi, boss kastil itu adalah sebuah Naga Platinum yang memproklamirkan diri sebagai pelindung dunia atau semacamnya.

Selain mendapat Nameless Spellbook, dia juga mendapat barang berharga lain seperti World Class Item dan Guild Weapon berupa pedang.

Dari hasil rampokannya, yang menarik minatnya tentu saja hanya buku itu, dan dia membuang sisanya ke ruang harta.

Asheel kemudian memodifikasi Nameless Spellbook menjadi lebih kuat dari pada aslinya. Awalnya buku itu hanya mampu mencatat Magic Tier tingkat 1-10, dengan Super Tier Magic akan tercatat bila pengguna secara langsung melihatnya sambil memegang buku itu.

Dia dengan malas sedikit merombaknya dan mencoba menghilangkan kelemahan sebanyak-banyaknya. Tapi dia menjadi lebih malas lagi karena setiap dia menemukan kelemahan, sebuah kelemahan baru akan muncul lagi.

Pada akhirnya, dia hanya menganggap buku itu sebagai koleksinya yang berharga.

Padahal buku sangat kuat karena...

Nameless Spellbook mampu terhubung ke Akashic manapun!

Asheel mengenang saat-saat itu dengan senyuman di wajahnya.

Informasi: Nameless Book of Spells memang ada di LN atau Wn Overlord.

Nobbucreators' thoughts