webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Mulai

Di tempat yang gelap, seorang wanita dengan rambut abu-abu dan mata biru sedang memandangi langit berbintang di balkon rumahnya.

Dia mengerutkan kening karena akhir-akhir ini banyak hal aneh yang terjadi di wilayah kekuasaannya. Banyak iblis liar yang menghilang dengan misterius tanpa di sadarinya.

Semua itu terjadi selama setahun terakhir. Pada awalnya, dia tidak memikirkannya karena itu mungkin perbuatan pengusir setan dari gereja. Tapi hal itu menjadi semakin parah akhir-akhir ini. Walaupun dia seharusnya bersyukur bahwa itu adalah pekerjaannya untuk mengatur iblis di kota ini agar tidak membuat kekacauan lebih lanjut, tapi dia merasa terancam.

Berpikir bahwa suatu kekuatan tidak dikenal sedang bersemayam di kota ini yang dia tidak mengetahuinya, rasanya menakutkan bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang musuh. Dia tidak khawatir atas hilangnya iblis liar di kota ini, namun kekuatan yang tidak dikenal itu yang paling dikhawatirkannya. Toh, tidak ada yang peduli jika banyak iblis reinkarnasi yang mati, karena pihak iblis hanya mementingkan para iblis tingkat tinggi dan berdarah murni.

Yang terpenting lagi, entitas tak dikenal itu bisa berbuat suatu hal yang membahayakan kota ini tanpa diketahuinya, memikirkannya saja sudah menakutkan!

Setelah menyadari hal itu, dia buru-buru menghubungi sepupunya sendiri, yaitu Diehauser Belial, yang dikenal sebagai 'Kaisar' rating game di dunia bawah.

Benar, dia adalah Cleria Belial, orang yang ditugaskan untuk mengawasi kota ini dari para petinggi iblis. Dia menjadi penguasa di kota ini karena kemampuannya sendiri, serta karena dia berasal dari klan cabang Belial, juga sepupu peringkat teratas rating game saat ini.

Sebelum masalah ini muncul, dia tertarik dengan sebuah rumor dan mencoba menyelidikinya. Dia suka gosip dan rumor-rumor yang tersebar di dunia bawah dan suka mencari informasi setelahnya. Dan rumor itu adalah keberadaan Bidak Raja dalam sistem evil piece.

Evil piece sendiri diciptakan oleh salah satu Maou saat ini, Ajuka Beelzebub. Sistem Evil Piece dibuat menggunakan kristal yang tersedia di pulau Agreas untuk membantu mengisi jumlah Iblis setelah perang besar, yang menyebabkan kematian Iblis yang tak terhitung jumlahnya. Sementara banyak Iblis mampu beradaptasi dengan Evil Piece, Fraksi Setan Tua menolak penggunaan Evil Piece, percaya bahwa itu adalah aib bagi Iblis karena bereinkarnasi Manusia dan ras lain menjadi Iblis. Penciptaan Evil Piece pada akhirnya mengarah pada pembuatan Rating Game.

Bidak raja sendiri merupakan sebuah rahasia besar dalam rating game yang disembunyikan oleh para petinggi, dan tidak akan ragu-ragu membunuh orang yang mengetahuinya. Di hari-hari awal Rating Game, di mana hanya ada 15 bidak resmi yang dibuat dari 16 bidak, yang diterima semua orang sebagai fakta nyata, bidak tertentu yang disebut Bidak Raja diciptakan tanpa diketahui orang biasa dari Dunia Bawah, kecuali untuk para petinggi. Karakteristik dari Bidak Raja hanyalah peningkatan kekuatan. Itu secara harfiah berarti, kekuatan dapat ditingkatkan jauh lebih dari biasanya, bisa melipatgandakan kekuatan iblis dari 10 hingga 100 kali lipat. Karena itulah Bidak Raja dilarang.

Sementara Cleria bersenang-senang menyelidiki informasi apapun terkait Bidak Raja, dia tidak tahu bahwa sebuah bencana akan muncul pada dirinya karena rasa penasaran itu. Hal itu juga akan berpengaruh pada orang-orang terdekatnya.

Memikirkan insiden terbaru yang terjadi sampai rumor tentang bidak raja, dia menghela nafas. Dia baru saja menyelidikinya, namun masalah iblis bari-baru ini juga membuatnya sakit kepala.

Menatap langit berbintang dengan tenang, sampai dia terganggu oleh suara dibelakangnya.

"Cleria, kenapa kamu masih di sini? Masuklah, udara di luar sangat dingin."

Suara seorang pria terdengar di belakangnya. Cleria menoleh dan bisa melihat seorang pria berambut hitam panjang mendekatinya.

"Tidak apa-apa, aku hanya memikirkan sesuatu saat ini."

"Apakah masalah iblis itu? Bukankah bagus jika iblis-iblis itu menghilang sehingga kamu tidak perlu repot untuk mengurusnya."

"Memang bagus, tapi bukan itu masalahnya."

Malam ini, kekasihnya yang seorang manusia juga pengusir setan sedang menginap di rumahnya. Kekasihnya adalah seorang manusia bernama Masaomi Yaegaki, pengusir setan dari gereja khatolik yang terletak di kota ini. Kisah cinta mereka sudah menembus batas ras.

Masaomi menghela nafas karena dia merasa masalahnya jauh lebih rumit dari yang dia bayangkan.

"Segera masuklah, aku akan tidur karena sudah sangat mengantuk." Kata Masaomi menguap sambil berjalan kembali.

"Mengerti!" Cleria mengangguk.

Tapi, tiba-tiba angin kencang datang yang membuat mereka menutup mata. Anginnya sangat kencang dan jumlah kekuatan sihir yang besar bisa dirasakan mereka, membuat mereka waspada.

Setelah penglihatannya kembali, mereka bisa melihat sesuatu di depannya.

Sebuah sosok bisa terlihat berdiri di balkon rumahnya. Sosoknya seperti siluet saat dibelakangnya bulan bersinar sangat terang. Sayap kelelawar iblis yang besar juga terpasang di punggungnya, tapi sayap itu berbeda dari biasanya, karena sayap itu lebih mirip dengan kelelawar asli.

Setelah melihat sekeliling sebentar, dia menoleh ke wanita di depannya.

"Kamu pasti orang yang mengawasi kota ini, Cleria Belial."

Melihat pria di depannya yang mengetahui identitasnya, Cleria menjadi waspada dan mengira dia sedang diserang musuh.

"Siapa kamu? Mengapa kamu datang ke tempat ini?"

Pria bersayap di depannya masih mempertahankan sikap yang anggun. Dia meletakkan salah satu tangannya di depan dadanya dan membungkuk. "Namaku Demiurge, aku datang untuk membuat kesepakatan denganmu."

"Kesepakatan?"

Cleria menjadi curiga, pemikiran bahwa orang di depannya yang membuat para iblis liar di wilayahnya menghilang terlintas di otaknya.

"Ya, untuk mendukung rencana Tuan kami, kami membutuhkan kesepakatan di antara kita." Sayap Demirge menghilang, dan dia melompat ke bawah, membuat orang didepannya memasuki mode pertahanan.

"Tuanmu? Siapa Tuanmu?"

Cleria tidak menyerah dan ingin mencoba peruntungannya untuk mengorek informasi lebih jauh. Mencari informasi adalah keahliannya sejak dia mencoba menyidiki hal-hal yang menurutnya menarik di dunia bawah.

"Tuanku? Ahh, untuk sekarang kamu masih tidak pantas untuk mengetahui nama Tuan kami yang agung!"

Cleria berpikir bahwa orang didepannya sangat merepotkan melihatnya sangat fanatik dengan Tuannya sendiri. Namun, di saat yang sama, mengorek informasi akan lebih mudah karena tipe orang seperti itu sering membicarakan obsesinya tanpa disadarinya. Tapi, sepertinya tidak seperti itu karena orang di depannya sangat berhati-hati.

Masaomi juga mempersiapkan dirinya untuk menyerang jika Iblis didepannya bergerak. Dia khawatir dengan Cleria karena dia menyadari bahwa Iblis didepannya bukan berasal dari klannya melainkan bergerak sendiri. Bukan hanya itu saja, dia tidak membawa pedang sucinya yang sering dia gunakan karena dia tidak berpikir hal semacam ini akan terjadi.

Dia bergerak didepan Cleria bersiap untuk melindunginya.

"Masaomi..."

Cleria merasa tersentuh saat kekasihnya berusaha melindunginya. Tapi dia menggelengkan kepalanya karena bukan saatnya untuk berpikir seperti itu.

"Baiklah kalau begitu, mari kita dengar apa yang kamu tawarkan."

Cleria membuat keputusan untuk mendengarkannya terlebih dahulu. Iblis didepannya mengeluarkan tekanan tak terlihat yang sangat kuat, walaupun hanya berdiri didepannya dengan tenang.

"Cleria! Kenapa kamu.."

Masaomi tidak mengerti keputusan Cleria untuk membiarkan Iblis itu memasuki rumahnya.

"Percayalah padaku!" Cleria menatap Masaomi dengan tatapan tegas. Akhir-akhir ini, dia merasa tidak enak karena kekhawatiran yang tidak jelas, dan sekarang dia merasa bahwa Iblis di depannya bisa menjawabnya, walaupun dia masih gelisah.

"Keputusan yang bijak, aku tidak ingin berlama-lama disini karena aku harus berada di sisi Tuanku."

Walaupun dia mengatakan itu, Demiurge hanya berada di dekat Asheel untuk eksperimennya. Dia tersenyum dan berjalan ke depan, mendahuluinya daripada pemilik rumahnya masuk terlebih dahulu.

Mereka bertiga duduk saling berhadapan Setelah keheningan singkat, Demiurge mengatakan rencananya.

"Baiklah, aku tidak ingin berbasa-basi. Aku ingin menjadikan kota ini sebagai markas wilayah Tuanku berada."

"....."

"APA?!"