webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Menarik Tali di Belakang Layar

"Oh, ya. Apakah kalian membutuhkan sesuatu lagi?" Asheel memandang Merlin, lalu Tujuh Dosa Mematikan.

"Kau masih mau mengulurkan bantuan? Wah, dermawan sekali~" Merlin menggodanya.

"Hm, kalau tidak mau ya sudah." Asheel menutup matanya dan berbalik, seolah dia kecewa.

"Oi, oi, oi. Kapan aku bilang tidak mau?" Merlin menghentikannya.

"Lupakan."

Asheel kemudian mengangkat jari telunjuknya, lalu sebuah cairan seperti embun menggumpal di atasnya. Dengan lambaian tangan yang lain, sebuah cawan muncul dan Asheel menuangkan cairan yang baru diembunkan itu ke dalamnya.

"Itu...!" Setelah melihatnya, Ban adalah yang paling terkejut, diikuti Elaine.

"Fountain of Youth!"

Keduanya berseru.

"Apa?!" Yang lain terkejut.

Mengabaikan yang lain, Asheel menyerahkan Fountain of Youth ke Merlin. Setelah yang terakhir menerimanya, kemudian dia berkata: "Boleh aku melihat ular yang kutangkap dulu?"

Merlin langsung paham, lalu dia mengeluarkan apa yang diinginkan Asheel. Sebuah tabung reaksi berisi ular kerudung putih melayang ke tangan Asheel.

Asheel memecahkannya, dan kemudian ular putih itu bangun dan melihat sekeliling dengan bingung. Dia mengamatinya sejenak, melihat ular putih itu masih mengenakan kalung anjingnya yang dulu. Setelah menggelengkan kepalanya, dia menyuntikkan racun miasma ke ular putih, yang menyebabkan ular itu mengembang dengan cepat dan membentuk wujud humanoid.

"Uh, apa lagi...?" Melascula mengerang saat dia memegangi kepalanya kesakitan.

Rupanya, dia tidak ingat saat dirinya masih menjadi ular kecil. Pandangannya lalu menangkap Asheel. "Kau....! Bajingan itu!"

Melascula tiba-tiba menyerang, tapi Asheel hanya membuka mulutnya: "Duduk dengan patuh."

Tubuh Melascula menegang saat kalung anjing di lehernya menyala, dia tidak bisa menggerakkan dirinya sendiri, dan malah menuruti apa yang dikatakan Asheel.

"Bantulah mereka."

Asheel hanya mengatakan itu sebelum berbalik, sementara Melascula hanya duduk diam tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Dia sebenarnya kecewa karena Melascula juga tidak bisa menerima energi kekacauan. Mengingat sifat perkembangan Melascula yang seperti Cath Palug, yaitu keduanya menjadi lebih kuat tergantung pada seberapa banyak energi tertentu dalam tubuh mereka, Asheel mencoba melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan pada Cath Palug, tapi Melascula sama sekali tidak bisa menerimanya.

Yah, dia tidak mengharapkan apapun sih.

Asheel melesat dengan perlahan, tapi bagi para makhluk di bawah, kecepatannya sangat menakutkan. Dia tidak berhenti saat akan menyentuh lubang kekosongan, tapi tetap mempertahankan kecepatannya.

BOOM!

Langit .... sekarang benar-benar runtuh oleh dampak tabrakan Asheel.

"Apa yang dia lakukan? Menghancurkan Britannia?" Merlin melongo menatap kehampaan yang terbuka lebar itu di langit.

Teman-temannya juga ikut panik, tapi karena itu mereka bisa melihat pemandangan celah Omniverse yang berupa kaleidoskopic tak berujung. Melayang di kehampaan, banyak makhluk humanoid mengepung dunia itu.

Jumlahnya mencapai ratusan ribu!

Dan karena langit benar-benar runtuh saat ini, mereka bisa melihat garis cekung tipis seperti gelembung yang menjadi batas antara Britannia dan celah Omniverse. Mengingat dimensi ini sudah dihancurkan, Britannia langsung berbatasan dengan celah itu.

Kemudian, banyak binatang buas dari dunia lain menyerbu Britannia sekali lagi.

...

Beberapa saat sebelumnya.

Hong Shizao yang kehabisan energi akhirnya memulihkan diri dengan pil yang memungkinkannya mengisi qi-nya kembali. Setelah itu, dia menerima suatu materi yang dikirim dari garis belakang. Dia melapisi materi misterius itu dengan pedangnya.

Pedang Abadi Penghakiman Surgawi menjadi tampak aneh saat bereaksi dengan materi misterius itu, semua pedang qi yang telah dia timbun di Pedang Abadi Penghakiman Surgawi malah terurai dan lenyap.

Dia sangat marah, tapi juga tak berdaya di saat yang bersamaan. Ini adalah perintah dari yang di atas, dan dia tidak bisa menolak. Jiwanya sudah ditandai oleh Tuan Muda Yogghgod, dia bisa mati kapan saja tanpa bisa bereinkarnasi kembali.

Dengan bantuan Shen Ying yang menahan Cath Palug, Hong Shizao bisa mendapatkan kesempatan untuk menyerang.

Segera, di celah Abyss terdapat miliaran bayangan pedang yang mengembun lewat Pedang Abadi Penghakiman Surgawi dan itu semua membidik ke arah Cath Palug.

BAM!

Swoosh! Swoosh! Swoosh!

Miliaran pedang bergerak secara bersamaan, dengan cahaya pedang yang menakutkan mengiringi eksekusi gerakan yang menghancurkan dunia.

Semua itu melesat ke Cath Palug yang sedang ditahan oleh es abadi milik Shen Ying.

Cath Palug ditusuk oleh miliaran pedang sekaligus hingga tampak seperti bulu babi. Kucing itu memekik, menjerit, dan berteriak melengking.

Makhluk yang tak pernah merasakan bahaya dalam hidupnya akhirnya membangkitkan nalurinya.

Kematian!

Dia bahkan bukan makhluk hidup, tapi sepertinya kematian sedang menatapnya.

Tubuhnya yang terdiri dari Energi Kekacauan perlahan-lahan runtuh dan terurai. Struktur energinya hancur, dan pondasi keberadaannya terkikis dari waktu ke waktu.

Melihat apa yang terjadi pada Cath Palug, Shen Ying merasa heran. Sebelumnya, tidak peduli bagaimana dia menyerangnya, Cath Palug akan menyerap serangannya dan itu malah membuatnya lebih kuat. Selain itu, Cath Palug bisa memulihkan keberadaannya dengan kecepatan yang sangat menakutkan!

Dia tidak punya pilihan lain selain menggunakan es yang memengaruhi unsur ruang dan waktu, memenjarakannya di gletser yang membekukan waktu. Tapi hanya karena aura yang dipancarkan oleh Cath Palug, itu sudah bisa mengacaukan kekuatan pemahaman unsurnya, dan dengan demikian unsur ruang dan waktu terganggu dan akan pecah. Meski begitu, itu berhasil menahan Cath Palug sesaat dan dimanfaatkan oleh Hong Shizao untuk menyerang.

Serangan Hong Shizao mengenai Chaos Beast itu hingga keberadaannya terancam akan padam.

Shen Ying benar-benar heran, lalu dia bertanya pada Hong Shizao, "Bagaimana kamu melakukannya?"

Hong Shizao tertegun dan tersipu saat suara indah Shen Ying memanggilnya. Dia buru-buru menjawab dengan gugup, "Itu ... aku tidak tahu. Aku hanya menggunakan cairan aneh yang dikirim oleh Tuan Muda dan menggunakannya untuk melapisi pedangku. Mungkin ini kelemahan Chaos Beast?"

Dia mengatakan kalimat terakhir dengan tidak yakin, tapi kemungkinan itu sangat tinggi. Tidak, itu adalah kebenaran dan fakta.

Shen Ying mengerutkan alisnya. Tuan Muda benar-benar memiliki harta berharga seperti itu? Pasti persiapannya sangat matang karena menghadapi Chaos Beast.

Lalu, apakah ini sudah berakhir? Lagipula, Chaos Beast sudah dikalahkan.

Shen Ying tiba-tiba merasa bodoh. Bahkan Hong Shizao yang seorang antek bisa mengalahkan Chaos Beast dengan materi itu, tapi kenapa Tuan Muda Yogghgod mengundang banyak powerhouse untuk mengalahkannya. Terlebih, Tuan Muda Yogghgod mengatakan jika dia tidak bisa mengalahkannya.

Apakah ada Chaos Beast lain? Tapi, bahkan jika ada sekalipun, hanya dengan Hong Shizao yang memegang materi itu pasti bisa mengalahkannya dengan mudah.

Apa yang direncanakan Tuan Muda Yogghgod?

Semakin memikirkannya, semakin dalam kerutan di dahi Shen Ying. Pada akhirnya, dia hanya menggelengkan kepalanya. 'Lupakan, jika memang terjadi apa-apa, aku akan kabur."

Selagi dia merenung, keberadaan Cath Palug akhirnya padam. Itu tidak beregenerasi lagi seperti sebelumnya.

Cath Palug sudah mati!

Apa apaan materi itu?!

...

Di kejauhan.

Tuan Muda Yogghgod bersama dengan sosok berjubah misterius menyaksikan Cath Palug yang perlahan-lahan akan lenyap.

"Sepertinya berhasil, ya." Tuan Muda Yigghgod menghela napas. Mulutnya membentuk senyuman. "Shen Ying sangat cantik. Sebentar lagi, dia akan menjadi milikku. Tapi sebelum itu, aku harus menyingkirkan orang itu terlebih dahulu. Dengan materi Anti-Chaos, membunuh orang itu akan sangat mudah. Hehe..."

Betul sekali, cairan yang digunakan oleh Hong Shizao untuk melapisi pedangnya adalah materi Anti-Chaos. Itu adalah materi yang sama yang digunakan oleh Asheel untuk menciptakan runeball Tujuh Dosa Mematikan.

Suasana hati Tuan Muda Yogghgod sepertinya sedang sangat baik. Di sampingnya, sosok berjubah itu tidak mengatakan sepatah kata pun.

Dia seperti tidak memiliki emosi, tapi kadang-kadang, matanya menatap Tuan Muda Yogghgod dengan kasihan.

Tuan Muda Yogghgod tidak mengetahui jika Asheel juga sudah tahu tentang materi Anti-Chaos. Tidak, itu adalah penghinaan jika mengatakan Asheel tidak mengetahui tentang materi Anti-Chaos.

Materi Anti-Chaos adalah materi berharga yang sangat ampuh jika digunakan untuk melawan Chaos Beast yang lemah, tapi itu tidak berguna untuk Chaos Beast yang sudah bisa menggubakan energi Primal Chaos.

Tuan Muda Yogghgod hanya tahu jika materi Anti-Chaos bisa digunakan untuk membunuh Asheel. Oleh karena itulah, sosok berjubah yang menjadi pendukung terbesarnya menunjukkan rasa kasihan terhadapnya.

Sudah jelas jika Tuan Muda Yogghgod hanya dijadikan kambing hitam oleh Supreme One untuk melawan Asheel, dan dengan begitu sejarah Omniverse akan mencatat jika Tuan Muda Yogghgod adalah tokoh yang telah memimpin banyak kekuatan besar di Omniverse menuju kematian.

Itu adalah reputasi tercela, dan para Dewa yang mengatur Abyss tidak akan peduli dengan bagaimana reputasi Tuan Muda Yogghgod akan berakhir.

Lagipula, dia hanyalah tumbal. Sejujurnya, pemilihan kambing hitam untuk melawan Penguasa Kekacauan juga dipilih dengan sangat cermat, dan pada akhirnya yang terpilih adalah Tuan Muda Yogghgod.

Lagipula, Tuan Muda itu adalah orang yang tidak berguna, prodigal, dan wujud pemborosan. Orang itu terlahir dengan sendok emas di mulutnya, dan bahkan latar belakangnya di alam dimana para Dewa yang mengatur Abyss berada sangat kuat.

Tapi orang seperti itu masih dijadikan seorang tumbal oleh Supreme One. Itu mungkin terdengar sangat kejam, tapi kenyataannya Supreme One hanya bersih-bersih sampah.

Supreme One sengaja memancing Tuan Muda Yogghgod untuk turun ke Omniverse dan membuat kekacauan, dan dengan Daevon yang memanipulasi di balik layar, Tuan Muda Yogghgod akan memimpin para Outer God untuk melawan Penguasa Kekacauan.

Meski beberapa Immortal yang benar juga ikut terseret, tapi siapa diantara para Dewa yang akan peduli? Mereka hanya menganggapnya sebagai pengorbanan yang layak.

Untuk memusnahkan parasit di Omniverse, sedikit pengorbanan bukan apa-apa bagi mereka.

Mungkin setelah mendengar ini, Tuan Muda Yogghgod sebenarnya adalah orang yang menyedihkan. Bahkan seperti itu, Tuan Muda itu masihlah seorang sampah.

Pada akhirnya, sosok berjubah itu hanya bisa mengasihani Tuan Muda Yogghgod atas kebodohan dan ketidaktahuannya. Tuan Muda itu benar-benar mengira dirinya tak terkalahkan hanya karena mendapatkan materi Anti-Chaos di tangannya.

Dan ini adalah fakta yang lebih mengejutkan...

... Sebenarnya, penemu materi Anti-Chaos adalah ... Asheel sendiri.