webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Kehendak Dimensi

"Itu adalah ... Tuhan?" Azazel bergumam tak percaya.

Dia bisa merasakan kekuatan suci dari arah lokasi pertarungan yang auranya sendiri bisa menstabilkan ruang dan waktu yang terganggu. Karena itu juga, tekanan yang dia rasakan telah berkurang drastis hanya karena aura suci itu.

Itu adalah sosok yang sangat akrab baginya, sosok yang juga menciptakannya.

"Ayah telah kembali....?" Dia ingin menangis saat ini karena sosok Ayahnya telah mengangkatnya dari penderitaan. Tapi ekspresi muram kembali ke wajahnya karena bahkan jika Ayahnya kuat, dia masih tidak bisa menandingi dua Dewa Naga secara langsung, bahkan makhluk seperti Asheel juga ada disana.

Semua pikirannya terhenti saat dia mendengar suara agung itu sekali lagi.

"Dasar gila! Chaos, kau sudah keterlaluan!"

Saat mendengar suara itu, dia menjadi terdiam. Apakah Ayahnya akan mengumpat seperti itu?

Segera, dia berada dalam kontemplasi.

...

"Apa itu?"

Shalltear berkata karena dia merasakan aura suci yang sangat kuat dari arah pertarungan. Hanya merasakannya saja membuat dia sangat jijik.

"Sungguh aura suci yang sangat kuat!" Diablo tersenyum memujinya. Sejak dia orangnya seperti itu, dia akan memuji lawan-lawannya jika kemampuan mereka masuk di matanya.

"B-benar, a.. aku tidak bisa melihatnya dengan jelas," kata Mare sambil menggosok matanya.

"Tenanglah."

Suara Sera segera terdengar oleh mereka semua yang langsung membuat mereka diam.

"Kalau tidak salah, itu adalah suatu eksistensi yang terikat oleh dimensi ini."

Suara Sera membuat mereka bingung, tentu saja kecuali Diablo, Albedo, dan Demiurge.

Albedo dan Demiurge sudah memikirkan beberapa eksistensi yang telah melampaui alam semesta, dan sejak itu mereka berdua membuat spekulasinya sendiri tentang para keberadaan itu.

Dan Diablo, dia bahkan sudah merasakannya sendiri karena dirinya saat ini telah ditekan oleh suatu kekuatan misterius, yang sangat membatasi kekuatannya.

Kekuatannya adalah memanipulasi ruang dan waktu karena dia memiliki kedekatan dengan elemen void. Sekarang, kekuatan itu sangat terbatas untuk dia gunakan kecuali dia kembali ke dimensi aslinya.

Diablo adalah seorang Demon God yang kekuatannya melebihi para Guardian Floor dan semua bawahan Asheel yang saat ini ikut dengannya.

Keberadaannya terlalu berbahaya untuk dimensi ini, dan karena itu eksistensi diatas telah membatasi kekuatannya.

Kemampuan tempurnya saat ini hanya setara dengan saat dia masih seorang Demon King, dan tentu saja dengan Ultimate Skill-nya.

"Tapi, keberadaan seperti itu telah turun tangan. Apakah Asheel berlebihan kali ini? Lagipula, sangat jarang dia mengeluarkan Aura Kekacauan-nya di Alam yang lebih rendah." Sera bergumam pada dirinya sendiri.

...

Di pertarungan.

Asheel dan Ophis mendongak saat mereka melihat sosok kabur yang hanya dengan ukurannya saja bisa menutupi seluruh langit mereka memandang.

"Keberadaan itu, apakah kamu Penjaga Dimensi?" tanya Asheel mengerutkan kening karena tidak senang saat pihak lain ikut campur.

"Bukan," suara sosok itu menggema di seluruh langit.

Asheel dan Ophis saling memandang sejenak, lalu menjatuhkan tatapannya ke arah Great Red yang telah memulihkan dirinya.

Mereka bertiga lalu kembali memandangi sosok yang baru saja datang.

"Kekuatannya mirip dengan orang saleh itu...." kata Ophis saat dia menatap sosok itu dengan tatapan tanpa ekspresi.

"Jika tidak salah, itu hanyalah avatarnya. Dia hanya menggunakan sosok Tuhan untuk bisa turun tangan langsung ke dunia ini," kata Asheel membenahi.

Dia lalu menatap sosok itu sekali lagi, "Lalu kamu siapa?"

BOOM!

Suara ledakan menggelegar diseluruh langit saat cuaca menjadi gelap kembali.

"Aku adalah keberadaan yang kalian sebut sebagai Kehendak Dimensi."

Suaranya yang agung dan kuno terdengar di langit sambil diikuti oleh ledakan petir.

Sebenarnya, Asheel tidak bisa berkata-kata karena Kehendak Dimensi turun tangan secara langsung.

"Serius?"

"Apakah kamu pikir aku mengatakan omong-kosong, Chaos?" Suara Kehendak Dimensi yang menggelegar terdengar sekali lagi. "Tindakanmu hampir membuat seluruh dimensi ini kacau, aku tidak akan pernah memaafkanmu!"

Asheel lalu melihat sekeliling dan menyadari kerusakan ruang yang timbul karena tekanan auranya.

Dia lalu mengabaikan perkataan Kehendak Dimensi sebelumnya dan malah bertanya, "Lalu kenapa kamu turun tangan secara langsung. Merupakan hal yang tabu bagi keberadaan Kehendak Dimensi menggunakan otoritasnya untuk campur tangan didunia. Bagaimana dengan Penjaga Dimensi?"

Kehendak Dimensi ragu-ragu sejenak tapi dia tetap berkata, ".....Dia baru saja kau pukuli."

"....." Asheel tidak bisa berkata-kata sekali lagi dan menatap Great Red dengan simpati, dia lalu menatap ke arah Ophis.

Seolah mengetahui apa yang akan ditanyakan olehnya, Ophis segera berkata: "Aku bukan seorang Penjaga Dimensi."

"Begitu," Asheel mengangguk lalu menatap Kehendak Dimensi. "Jadi, ada perlu apa denganku?"

"Tinggalkanlah dimensi ini, keberadaanmu hanya membuat dimensi menjadi lebih kacau!"

Setelah kalimat itu terdengar, keheningan yang aneh menyelimuti suasana. Ombak masih berayun dan petir meledak dimana-mana, tapi anehnya mereka yang berada disana merasakan ketenangan sesaat.

Ketenangan sebelum badai!

Wajah Asheel menjadi gelap sebelum matanya bersinar buas, memelototi sosok besar diatas.

"Apa kau baru saja mengusirku?"

Saat mengatakan itu, nadanya menjadi lebih berat dan mengancam. Tekanan yang anehnya terasa mengalir secara alami tiba-tiba membuat ruang semakin kacau.

*crack!*

Suara robekan dan pecahan bisa terdengar oleh mereka yang berada disana. Ruang semakin rusak saat dimensi ini menjadi lebih tidak stabil.

"Hentikan! Hentikan!" Kehendak Dimensi buru-buru berkata saat merasakan dimensi ini akan hancur hanya karena tekanannya. "Kamu boleh tinggal di dimensi ini, aku tidak akan mengusirmu! Perkataanku sebelumnya hanyalah lelucon!"

Dia memohon dengan putus asa. Jika dimensi ini dihancurkan olehnya, bagaimana dia bisa tetap hidup?

Setelah mendengar perkataan Kehendak Dimensi, Asheel mengembalikan ketenangannya dalam sekejap saat dia tersenyum riang.

"Kamu....!"

Kehendak Dimensi hanya bisa mengutuk dalam hati tanpa daya.

Keberadaan Asheel lebih tinggi darinya karena dirinya hanyalah Kehendak Dimensi dari alam yang paling rendah di Abyss.

Sementara Asheel memiliki otoritas di Alam Kekacauan. Menghancurkan dimensi adalah hal yang cukup mudah baginya.

"Hufff...." Ophis menghela nafas dan menenangkan diri karena tekanan sebelumnya sangat membebani dirinya karena posisinya saat ini adalah yang paling dekat dengannya.

Sementara itu, Great Red yang telah menstabilkan dirinya menggunakan kesempatan ini untuk menghentakkan sayapnya dan terbang tinggi ke langit.

"Mau ke mana?" kata Asheel saat dia hanya mengangkat tangannya dan membentuk kepalan sebelum menariknya.

Great Red yang akan menembus awan di langit tiba-tiba merasakan tubuhnya sangat berat seperti sesuatu yang kuat sedang menariknya ke bawah.

Whoosh!

Seketika, sayapnya tidak berfungsi lagi saat tubuh besarnya jatuh bebas ke bawah mengikuti gravitasi.

BOOM!

Sosoknya yang besar sekali lagi terjatuh ke kedalaman laut, sehingga menciptakan ombak besar yang menyebar ke segala arah.

ROAARRRRR !!!!

Great Red meraung setelah dia sampai di permukaan sekali lagi dan melototi Asheel dengan matanya yang mengancam.

"Apa?" Asheel yang dipelototi menatapnya balik saat matanya menyipit ke arahnya.

"Grrrrr...." Great Red hanya bisa menggeram dan memalingkan mukanya karena takut akan dipukuli lagi.

"Chaos..." Kehendak Dimensi memanggil namanya setelah ragu-ragu sejenak. "Setidaknya, pulihkanlah dimensi ini...."

"Aku tidak bisa," Asheel mengatakannya secara langsung.

Kehendak Dimensi yang mendengarnya tertegun sejenak sebelum berseru, "Apa?!"

"Berisik!"

Asheel yang mendengar suara Kehendak Dimensi menjadi kesal karena setiap dia berkata, ledakan keras akan terjadi dan juga suaranya akan menggelegar ke seluruh langit, bukan?

"Penampilanmu benar-benar menyebalkan! Menyusutlah, kamu hanya menghalangi cahaya matahari menyinari bumi!"

Setekah kata-kata itu keluar, Kehendak Dimensi yang saat ini mempunyai sosok Tuhan dengan ukuran raksasa, langsung menciut saat dia mengecilkan dirinya sendiri.

Tentu saja dia mengutuk dalam benaknya karena yang membuat bumi mengalami kerusakan parah seperti ini adalah Asheel, tapi beraninya orang itu mengatakan kata-kata munafik seperti dia peduli pada bumi.

Sejak awal emosi Asheel sudah campur aduk dan dia mudah kesal, mungkin yang bisa menenangkannya saat ini adalah....

"Apa yang akan kamu lakukan dengannya?" Ophis bertanya saat dia menarik tangannya.

Ya, itu mungkin Ophis.

"Aku masih membutuhkannya," kata Asheel saat dia tersenyum padanya sambil mengusap-usap rambutnya.

Perkataan mereka berdua mengacu pada Great Red.

Dia lalu menoleh ke arah tebing saat disana terdapat para bawahannya yang sedang menunggu.

"Diablo!" Dia memanggil.

Dalam sekejap mata, sosok hitam berkedip dan langsung berada tepat dibelakang Asheel sambil berlutut.

"Apa pesanan Anda, Tuanku?" Suara yang anggun dan agak fanatik terdengar darinya.

Tiga orang lain yang berada disana juga memperhatikannya.

Asheel lalu menatap Kehendak Dimensi yang sosoknya hanya berupa jubah putih dengan wajahnya yang bersinar, lalu dia berkata kepadanya:

"Oi, lepaskan batasan yang kamu pasang di Diablo."

Kehendak Dimensi bingung dengan apa yang akan Asheel lakukan tapi dia tetap menurutinya.

Segera, Diablo merasakan kekuatannya telah kembali ke kekuatan penuhnya, dan dia merasa senang.

Asheel lalu menatap ke arah Diablo lalu ke Kehendak Dimensi.

"Dan kalian berdua, bekerja samalah untuk membalikkan waktu dunia ini."

"....."

Maaf jika kalian tidak puas.

Thx

Nobbucreators' thoughts