webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Insiden Cleria

Itu adalah dua sosok, melompat dari atap ke atap, gerakannya anggun seperti menari di tengah kegelapan. Tapi langkahnya tidak putus hanya karena itu, mereka dengan ahli dapat bermanuver seperti hanya berjalan biasa di tengah hari, yang jelas kegelapan itu tidak mengganggunya.

Kimono hitam Asheel yang biasa dia kenakan berkibar melewati angin. Itu tidak lepas setelah sekian lama, bahkan tidak ternoda. Matanya secara perlahan melirik untuk melihat situasi kota di malam hari, harus diakui terasa nyaman pada keheningan malam. Merasakan angin dingin yang mengalir di kulit manusia-nya, dia menikmati setiap detik pada kenyamanan yang ada.

"Hmm? Kurasa aku tahu tempat ini."

Asheel berada di udara, tubuhnya tidak terlihat karena dia menggunakan sihir tembus pandang, pandangannya menatap ke sebuah bangunan terbengkalai yang ditinggalkan.

Dia juga memperhatikan sekitarnya dan merasakan banyak makhluk kecil dan burung-burung tak terlihat yang bergerak di sekitar wilayah ini. Itu pasti Aura yang bisa menggerakkan banyak monster di waktu yang sama.

"Seharusnya ini tempat aku bertemu dengan Iblis liar beberapa bulan yang lalu. Tidak kusangka akan kembali ke tempat ini lagi."

Dia lalu berkata pada Diablo, "Gunakanlah tubuh tiruan untuk mengelabuhi para pengusir setan, kita akan membuatnya menjadi kematian palsu."

"Jika Anda berkata begitu." Diablo membungkuk padanya sebelum menghilang.

Asheel mengeluarkan rokok saat memandang orang-orang di bawah. Menghembuskan asap, dia menoleh ke tempat lain. Di sana ada beberapa Iblis dari golongan setan yang akan bertindak sebagai saksi, tapi dia juga merasakan keberadaan Iblis tingkat super.

"Sebaiknya aku memberi sapaan sebagai sesama penonton." Setelah mengatakan itu, dia menghilang dari tempatnya.

...

Di tempat yang sama saat Asheel berurusan dengan Iblis Illidan.

Tempatnya terlihat gelap karena malam hari, dan juga tidak ada penerangan di tempat ini. Tapi beberapa orang melakukan aktivitasnya di tempat yang sama. Tujuh sosok dengan jubah hitam, dengan setiap orang memegang senjata suci di tangannya. Mereka berkumpul mengelilingi sepasang Iblis dan manusia, pria dan wanita, dengan pria berada di depan mencoba melindungi kekasihnya.

"Masaomi Yaegaki! Letakkan senjatamu dan tinggalkan wanita itu, aku berjanji tidak akan menyakitimu lebih jauh!"

Seorang pria paruh baya mengacungkan senjatanya pada Masaomi, walaupun memiliki sikap menyerang, wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang jelas.

Dia adalah pria paruh baya dengan rambut coklat pendek, mengenakan pakaian pendeta, dan bertindak sebagai pemimpin dalam operasi ini.

Jika Asheel melihatnya, maka dia akan mengenalinya sebagai pendeta di gereja yang pernah dikunjunginya, atau ayah Irina Shidou yang Irina sendiri sering mampir ke kafenya.

"Aku tidak akan pernah meninggalkannya, Touji Shidou! Selama aku masih hidup!"

Masasomi mencoba berdiri di depan Cleiria yang sudah bersimbah darah, hanya benang tipis yang memutuskan hidupnya. Sementara dia sendiri sudah terluka di sekujur tubuhnya. tapi masih tetap berdiri untuk melindungi kekasihnya.

Sebenarnya Touji bingung bagaimana pasangan itu bisa dalam keadaan yang begitu mengenaskan, mereka menemukannya sudah dalam keadaan terluka.

Ini hari yang sangat buruk baginya. Entah bagaimana, kabar bahwa bawahannya sendiri ternyata berkencan dengan Iblis telah terdengar sampai markas pusat beberapa hari yang lalu, dan hari ini adalah hari eksekusi mereka. Dia sendiri sudah mencoba membujuk Masaomi untuk meninggalkan kekasih Iblisnya, tapi bagaimanapun dia sangat keras kepala. Rasanya menakutkan bahwa dia harus membunuh bawahan baiknya yang telah lama bekerja bersamanya. Tapi satu hal yang pasti bahwa dia akan menyesalinya, pasti.

"Ini peringatan terakhirku, tinggalkan wanita itu dan setidaknya kamu akan selamat! Tindakanmu akan mengacaukan status quo antara surga dan dunia bawah, ini bukan untuk kepentinganmu sendiri! Masaomi, letakkan senjatamu!"

"Tidak akan pernah, aku tidak akan meninggalkannya! Bahkan jika kita harus mari, maka kita akan mati bersama!"

Masaomi terengah-engah saat mencoba berdiri dengan susah payah, kondisinya sangat mengenaskan.

"Masaomi..." Cleria, yang masih mempertahankan kesadarannya, hanya bisa menatap kekasihnya dengan lemas. Dia benci saat dirinya tidak berguna. Kondisinya bagaimanapun lebih parah daripada Masaomi yang melindunginya. Dia sudah tertusuk dan banyak mengeluarkan darah dari tubuhnya.

"Tinggalkan saja aku, Masaomi... setidaknya ada diantara kita yang akan hidup..."

Dia berkata dengan lemah, dia berdoa dari segala harapan bahkan jika dia Iblis sekalipun. Sesosok pria muncul dari bayangan pikirannya, dia orang yang sangat menyebalkan, suka menggodanya, tapi di saat yang sama menyenangkan. Bagaimanapun pria itu sering mampir ke restorannya. Dalam keadaan ini, dia memiliki harapan bahwa pria itu akan muncul dan membawanya dari jurang keputusasaan. Tapi dia tahu itu tidak mungkin, masalah ini berhubungan dengan dua faksi sekaligus. Bahkan jika dia kuat, tidak ada yang gila untuk mencoba terlibat di dalamnya.

"Tidak mungkin, Cleria! Aku akan mati bersamamu, ingatlah bahwa aku akan mengikutimu kemanapun, bahkan jika itu kematian!"

Touji melihat keadaan mereka dan tahu bahwa kematian bawahannya tidak bisa terhindarkan. Dia berbalik dan mengangkat tangannya, tidak berani melihat mereka.

"Kalau begitu, bunuh dia!" Nadanya tegas tapi tidak dengan wajahnya.

Segera, orang-orang berjubah di belakangnya dengan ekspresi pahit bergegas maju dengan senjata di tangannya.

Pada saat-saat terakhir, Cleria hanya bisa menutup matanya dalam damai. "Masaomi, aku mencintaimu..."

Setelah mengatakan itu, tubuhnya tiba-tiba terasa hangat, dan ada perasaan basah merembes ke kulit dan pakaiannya. Itu bukan darah, melainkan cairan hangat dan terasa alami.

"Hmm, yang ini juga bisa digunakan untuk menyembuhkan Iblis, sepertinya aku membawa barang yang benar."

Yang berbicara adalah sosok yang tiba-tiba muncul di depannya, mencegat arah pengusir setan yang akan menyerang pasangan di belakangnya.

Dia memakai kemeja putih di balik setelan hitam, dan pita sebagai dasinya. Sosoknya. seperti pangeran dalam kegelapan. Penampilannya seperti seorang pemuda, dengan sklera hitam, mata emas, dan pulil merah. Poni rambutnya terdapat coretan emas dan merah.

Semua orang tiba-tiba berhenti dan menjadi waspada dengan kehadiran baru itu. Pada saat inilah pendatang baru itu melakukan beberapa triknya dengan kecepatan kilat.

"Siapa kamu?" Touji menjadi waspada terhadap sosok itu.

Diablo bagaimanapun menepukkan tangannya dan membungkuk, "Nah, aku hanyalah Iblis yang dengan senang hati melaksanakan perintah Tuanku. Sepertinya saya mengganggu Anda sekalian, tapi Tuan saya ingin membawa pasangan ini hidup-hidup. Semoga kalian tidak keberatan."

"Menyingkirlah! Kami akan menyerang jika kamu terus menghalangi!" Touji berteriak kepadanya saat memimpin para pengusir setan.

"Kukukuku, jika ingin melawan silahkan, walaupun saya tidak diperbolehkan membunuh, memberi penderitaan tidak dilarang. Berhati-hatilah."

Diablo memiliki aura keanggunan walaupun hanya dengan berdiri tegak di sana, ekspresinya masih tersenyum menelusuri kesenangan yang akan datang.

"Kenapa Iblis sepertimu ikut campur masalah kami? Pasangan itu harus mati untuk perdamaian antar dua faksi!" Touji berteriak padanya, dia telah mengonfirmasi bahwa sosok di depannya adalah seorang Iblis berdasarkan aura yang dikeluarkan.

"Tidak bisa begitu, Tuan saya telah membuat kesepakatan dengan pasangan di sana, dan beliau tentu saja tidak akan mengingkarinya." Diablo menunjuk pasangan yang baru saja selamat dari kematian.

"Jadi begitu, Masaomi! Kamu bahkan membuat kesepakatan dengan Iblis di bawah hidungku! Kamu tidak bisa diselamatkan lagi!"

Pasangan itu tidak berkata apa-apa karena masih sibuk memulihkan diri, tapi mereka tidak menyangka bahwa pihak yang menekan mereka beberapa bulan yang lalu akan membantunya. Mereka hanya bisa bersyukur untuk itu.

Setelah beberapa detik mengamati, Touji akhirnya mengambil keputusan, "Aku akan menahannya saat kalian menyerang pasangan itu!"

Para pengusir setan saling memandang dan mengangguk, mereka membuat kuda-kuda dan bersiap untuk aksi berikutnya.

Touji sangat waspada dengan orang di depannya. Energi yang dikeluarkan sosok di depannya sangat meluap membuatnya ragu-ragu untuk menyerang.

"Anda sudah membuat keputusan, tapi apakah seorang keroco akan cukup untuk menahanku?"

"Sial!" Touji akhirnya berlari ke arahnya. Mengangkat Excalibur di tangannya, dia menebas ke depan.

Diablo bahkan tidak beranjak dari tempatnya saat membalas dengan mengangkat tangannya.

Touji membelakakan matanya karena terkejut. Mengonfirmasi sekali lagi, dia melihat bahwa serangan pedangnya hanya dihentikan dengan jepitan jarinya. Dia segera melepaskannya tapi sia-sia karena Excalibur tidak bergerak sedikitpun.

"Kamu tidak bisa mengalahkanku hanya dengan kekuatan, lho."

Touji kesal dan berusaha, dia menyalurkan kekuatan sucinya ke dalam Excalibur, dan segera pedang itu bersinar.

"Begitu, ya. Menggunakan pedang suci untuk melawan Iblis, itu memang berguna untuk melawan ras kami. Tapi, hal itu tidak berguna untukku."

Touji mengabaikannya dan terus menebas ke depan, tapi semua serangan itu hanya dihentikan dengan jari-jarinya yang entah bagaimana sangat keras.

Dentang!

Suara tabrakan terus terdengar di antara keduanya. Touji mati-matian untuk menebas musuhnya, setiap serangannya membuat suara mendesing, dan mempengaruhi udara di sekitarnya. Sementara Diablo dengan santai mengayunkan tangannya ke kanan dan ke kiri untuk memblokir pedangnya.

"Tch!" Touji mundur ke belakang dan segera mengambil sikap, tapi saat melihat ke depan, dia menyeringai karena rekan-rekannya telah berhasil menangani pasangan itu.

Masing-masing dari mereka memiliki ekspresi yang pahit, fakta bahwa mereka baru saja membunuh mantan rekannya sendiri adalah hal yang sangat berat untuk mereka. Tapi bagaimanapum juga itu adalah tugas dari pusat, dan mereka harus mematuhinya.

"Sepertinya kamu tidak berhasil melindungi pasangan itu, ini kemenangan kami!" Touji berkata seolah-olah dia sudah menang.

"Nah, ini sangat merepotkan. Kalian benar-benar membuatku dalam masalah, karena sudah begini, aku tidak akan membiarkan kalian pergi dengan mudah."

Diablo akhirnya menunjukkan kekuatannya!

Nah, itu Diablo.

Saya tidak tahu apakah itu sudah benar.

Thx

Nobbucreators' thoughts