webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Elmenhilde Karnstein

Di salah satu hotel, Rumania.

Asheel meletakkan peti mati dengan teknologi artifisial yang digunakan Ingvild untuk mengobatinya. Didalamnya terdapat tubuh seorang gadis yang sosoknya terlihat akhir belasan tahun dengan rambutnya yang berwarna ungu panjang. Matanya menutup saat dia tidak bergerak, seperti terlihat dalam posisi tidur.

Asheel sekarang bingung, bahkan kenapa dia repot-repot untuk menyelamatkan gadis ini? Apakah kemanusiaan sialan ini melakukannya lagi?

Toh, karena sudah terjadi ya terjadilah.

Dia tidak ingin dibingungkan dengan hal-hal yang tidak penting. Menatap peti mati sejenak, dia membutuhkan beberapa waktu untuk berpikir sebelum membukanya.

*Psshhhh*

Saat peti dibuka, asap keluar dari segala arah dan membuat kabut didalam ruangan. Asheel sedikit mengernyit sebelum melambaikan tangannya, dan segera, kabut itu lenyap tanpa sisa.

"Bukankah aku hanya harus memberinya energi yang cocok untuk kebangkitan Sacred Gear-nya?"

Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dia duduk disebelah peti mati dan menarik tangan Ingvild yang kaku dengan tangannya sendiri.

Dengan tangan mereka yang saling terjalin, Asheel menggunakannya sebagai penghubung untuk menyuplai energi.

"Menyebalkan sekali, hal yang seperti ini bukanlah keahlianku."

Dia mengeluh setelah melihat keadaannya, karena dengan dirinya sebagai Penguasa Kekacauan, pikirannya harus dalam konsentrasi tinggi karena harus memilah energi paling cocok didalam dirinya untuk memanifestasikan Sacred Gear-nya.

Semua energi dalam dirinya adalah kekacauan, jika dia tidak hati-hati saat melakukannya, akibatnya terhadap tubuh Ingvild akan sangat serius, bahkan bisa mati. Itulah kenapa hal ini bukan keahliannya.

Dia dengan hati-hati menyalurkan energi alam langsung kedalam tubuh dan jiwa Ingvild. Hanya setelah beberapa saat dia memulai, reaksi manifestasi Sacred Gear didalam tubuh Ingvild dapat dirasakan.

Prosesnya berlangsung selama tiga jam sebelum tubuh Ingvild terlihat membaik saat kulitnya yang sebelumnya kering dan kurus menjadi lebih cerah dan berkilau.

Disuntikkan dengan energi alam yang paling murni langsung ke dalam tubuhnya membuat perubahan paling drastis yang bahkan meningkatkan pesona penampilannya.

Tiba-tiba, Ingvild membuka matanya saat dirinya tiba-tiba melayang dengan dikelilingi oleh aura berwarna lavender. Matanya juga berwarna lavender saat ini dan dia dalam keadaan setengah sadar.

Asheel langsung menampar punggungnya, dan seketika, aura lavender yang mengelilingi tubuh Ingvild menghilang dan tubuhnya jatuh sebelum ditangkap oleh Asheel dengan gaya gendongan putri.

*Krekkk*

Saat itulah pintu dibuka dan Shalltear muncul diikuti oleh satu sosok dibelakangnya.

"Asheel-sama...?"

Asheel bertanya-tanya apakah dia salah memesan hotel karena pintunya bahkan sangat mudah dibuka.

Segera pandangan Asheel yang sedang menggendong seorang gadis memasuki mata Shalltear saat yang terakhir membuat ekspresi melongo sebelum ekspresi buas muncul diwajahnya.

"Apa ?! Beraninya kau mencuri kesempatanku dengan Asheel-sama ?!"

Aura yang menakutkan muncul dari tubuhnya sementara sosok dibelakangnya sangat ketakutan saat dirinya terjatuh dipantatnya dan mundur dengan segala cara.

Shalltear baru saja diterima olehnya, dan sekarang dia melihatnya menggendong wanita asing.

Umu, reaksinya cukup wajar.

Asheel menatapnya tanpa ekspresi dan tidak repot-repot untuk panik saat mencoba menjelaskan kesalahpahamannya.

"Tenanglah, Shalltear. Aku menemukannya secara tak terduga saat aku jalan-jalan dengan santai, dan juga kamu seharusnya sudah mengetahuinya dari Demiurge, kan?"

Shalltear langsung menjadi tenang saat aura menakutkan itu ditarik kembali olehnya seolah-olah tidak pernah ada sebelumnya.

Dia lalu memiringkan kepalanya dengan bingung, "Mengetahui apa, Asheel-sama? Saya tidak diberitahu apa-apa oleh Demiurge."

Asheel menggelengkan kepalanya dan berkata, "Lupakan, pokoknya aku menemukannya secara tak terduga sebelum aku menjemputnya secara pribadi didunia bawah."

"Menjemputnya secara pribadi...? Betapa irinya."

Shalltear tidak mempermasalahkan jika Asheel habis keluyuran di dua dunia, tapi karena gadis itu dijemput secara langsung oleh Asheel. Dimatanya, itu sangat romantis.

"Lalu, siapa gadis itu?" Asheel mengalihkan perhatiannya ke gadis berpenampilan seperti boneka dibelakangnya yang sepertinya terlihat takut.

Shalltear hanya menampar pantatnya sehingga gadis itu maju selangkah.

Gadis itu sepertinya tahu apa yang dimaksud Shalltear saat dia membungkuk dengan anggun. Tapi sebelum dia bisa memperkenalkan diri, suara Asheel mencapai telinganya terlebih dahulu.

"Oh, aku tahu! Apakah itu mainan barumu, Shalltear?"

"....."

"....." Gadis itu tidak bisa berkata-kata sebelum ekspresinya berubah menjadi ketakutan saat merasakan Shalltear didekatnya. Dia masih ingat apa yang telah dilakukan vampir didekatnya terhadap Fraksi Carmilla, yang bahkan membuat Ratu Carmilla kencing dicelananya.

Shalltear sepertinya sudah terbiasa dengan perkataan Asheel yang sangat langsung sebelum berkata, "Sayangnya tidak, Asheel-sama. Tapi bagus juga untuk membuatnya menjadi mainan saya."

Gadis vampir itu memiliki ekspresi yang tidak bisa dipercaya lalu menatap Asheel dengan penuh kebencian karena telah membangkitkan minatnya. Tapi dia juga agak penasaran dengan sosok Asheel karena orang ini adalah Pemimpin dari kelompok yang menyerang Bangsa Vampir.

Shalltear lalu berkata lagi, "Dia adalah seorang asisten yang saya temukan saat menyerang fraksi baru setelah saya bertemu Anda sebelumnya."

Gadis itu sepertinya memiliki ekspresi kelegaan diwajahnya sementara Asheel terus menatapnya selama ini, yang membuatnya menjadi gugup.

"Oh, kamu menemukan orang yang menarik."

Setelah mengatakan itu, Asheel hanya menatapnya sekilas sebelum mengingat bahwa dia masih menggendong Ingvild, dia lalu meletakannya di kasur hotel.

Shalltear menampar pantatnya sekali lagi sebelum gadis itu membungkuk kearahnya, "Saya sangat terhormat bisa bertemu dengan Tuan baru saya. Perkenalkan, nama saya Elmenhilde Karnstein. Tolong panggil saya Elmen."

Elmenhilde memiliki penampilan seperti boneka dengan rambut pirang panjang bergelombang, mata merah tua, dan wajah cantik yang mirip dengan boneka barat. Dia juga memiliki warna kulit pucat yang mirip dengan mayat.

Dia mengenakan gaun merah yang dikenakan oleh para putri di Abad Pertengahan, dengan hiasan dikepalanya berupa tudung kucing hitam yang imut.

Asheel mengangguk sebelum berjalan ke arahnya, "Aku kira kamu sudah tahu tentangku, jadi aku tidak perlu memperkenalkan diriku, kan?"

Elmen mengangguk dengan cepat dan terlihat gugup saat berada sangat dekat dengan Asheel karena yang terakhir saat ini tepat berada didepannya.

"Kyaa..."

Dia panik saat pundaknya tiba-tiba disentuh oleh Asheel, dan dia memejamkan matanya.

Asheel sepertinya merasa familiar dengan Elmenhilde dan karena itu, dia mendekatinya dan memeriksanya lebih dekat.

Lalu adegan selanjutnya lebih parah, tangan Asheel turun ke pinggangnya sebelum menepuk-nepuk pantatnya, lalu membelai pipinya dan mengendus-endus tubuhnya.

Elmen sangat malu dan wajahnya memerah karena ini pertama kalinya dia diperlakukan seperti ini oleh seorang pria. Tapi dia menahannya dengan memejamkan matanya karena orang ini adalah Tuan barunya.

"Ini masih bau yang sama... Apakah kamu memiliki hubungan darah dengan Koizumi?" Asheel masih memegangi bahunya saat dia langsung menatap ke matanya.

Elmen terbangun dari fantasi liarnya saat mendengar nama saudarinya, "Koizumi? Apakah Anda pernah bertemu dengan kakak perempuan saya?"

Asheel meletakkan tangannya di dagu sebelum mengangguk, "Jadi Koizumi adalah kakak perempuanmu. Hmm, kamu agak mirip dengannya. Aku pernah bertemu dengannya dua kali saat kami makan ramen bersama."

Elmen memasang ekspresi tidak bisa berkata-kata saat mendengarnya karena dia tahu sendiri bahwa Koizumi melanggar aturan Bangsa Vampir hanya untuk berkeliling Jepang dan memakan berbagai ramen disana.

Tapi walaupun kakaknya semacam pemberontak, dalam lubuk hatinya, dia sangat merindukannya.

Diantara Bangsa Vampir lainnya, Koizumi memiliki kemiripan yang tinggi terhadap manusia, yang bahkan teman-teman vampir lainnya mendiskriminasinya dengan membanding-bandingkannya dengan Dhampir.

Saat itu, Elmen tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya mengikuti dibelakang punggung kakaknya. Bagaimanapun, Koizumi hanya mengabaikan sekelilingnya saat dia hanya memiliki satu ketertarikan dalam hidupnya, membuatnya memiliki ekspresi yang lumpuh dan cenderung mengabaikan orang-orang disekitarnya.

Saat pikirannya melayang pada ingatan masa lalunya, itu terpotong oleh perkataan Shalltear.

"Asheel-sama, siapakah gadis itu?" Perkataan Shalltear mengacu pada gadis berambut ungu yang tidur dikasurnya.

Asheel mengarahkan tangannya ke arah Ingvild dan memperkenalkannya, "Dia adalah Ingvild Leviathan, seorang hibrida antara manusia dengan Iblis Klan Leviathan. Aku menemukan kekuatannya sangat menarik, jadi aku menyelamatkannya."

Walaupun dia hanya membuat alasan, dia memang menemukan bahwa Sacred Gear milik Ingvild sangat kuat karena mampu mengendalikan lautan dan memerintah ras naga. Dia mengetahuinya setelah melihatnya menggunakan Apprasial Magic Item yang sangat canggih miliknya karena mampu menembus jiwa, yang bahkan dia sudah mengetahuinya sebelum Sacred Gear sepenuhnya dimanifestasikan.

"Are, dimana aku...?"

Pikirannya terputus karena dia mendengar suara lembut dan bernada dari belakangnya.

Ngomong-omong, saya menambahkan sedikit hal pada bab 4, yang mungkin akan merubah pandangan kalian tentang MC.

Saya minta maaf atas sebelumnya.

Thx

Nobbucreators' thoughts