webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Bab Tanpa Dialog

Setelah semua reaksi yang berlebihan itu, tidak ada hal lain lagi yang terjadi.

Sementara seluruh Britannia menyambut kelahiran Dewa baru, suasana di Gunung Konton benar-benar tenang dan agak sunyi.

Hanya angin dingin sesekali lewat, dan beberapa serangga cantik mengeluarkan suara sambil melakukan aktivitas mereka. Burung-burung telah kembali ke sarangnya, para binatang juga melanjutkan kegiatannya.

Naga Emas telah kembali ke tanah dan melanjutkan tidurnya, yang hal itu berefek pada kecepatan pertumbuhannya. Bagaimanapun, dia masih bayi.

Empat Binatang Ilahi juga kembali ke patungnya masing-masing dan mengasingkan diri saat mereka mencoba menyerap energi sihir dari udara sekitar. Itu perlahan akan memberi makan Naga Emas sedikit demi sedikit.

Naga Emas adalah manifestasi dari gabungan Empat Binatang Ilahi, jadi jika mereka membuat Naga Emas menjadi lebih kuat, hal itu juga bisa membuat dampak peningkatan kekuatan pada mereka.

Padahal, Empat Binatang Ilahi sudah bisa disetarakan dengan dua Dewa di dunia ini jika dua Dewa itu turun ke Britannia, tapi karena masing-masing dari mereka bahkan masih dalam tahap belajar berjalan, mereka tentu saja ingin tumbuh menjadi kekuatan penuhnya, yaitu dalam wujud dewasanya. Itu adalah nalurinya sebagai binatang buas, mereka akan melakukan apapun untuk membuat diri mereka mendominasi.

Adapun sosok yang pertama kali mereka tampilkan ke dunia, itu adalah sosok aslinya saat mereka dewasa. Setelah ini, mereka tidak bisa menggunakan penampilan itu lagi karena mulai sekarang, penampilan mereka juga akan mengikuti umurnya.

Dengan menyusutkan bentuknya, kekuatan Empat Binatang Ilahi menjadi melemah secara drastis. Mereka tidak ingin menyianyiakan kesempatan untuk mempercepat pertumbunhan mereka jika masih dalam wujud itu, itulah kenapa mereka bereempat menyusut menjadi bentuk yang lebih imut.

Dengan kesunyian pada Gunung Konton, Asheel dan Merlin kembali ke pusat kuil.

Asheel telah menanamkan Vena Naga ke gunung ini dan memasang array tambahan di hutan untuk menyesatkan penyusup. Jalan untuk naik-turun gunung juga sudah diblokir oleh suatu penghalang tak terlihat, menjadikannya tangga jalan itu tidak bisa dilihat oleh mata.

Seluruh gunung, tidak, seluruh pegunungan telah tertutup oleh kabut tebal. Kabut itu sendiri memiliki efek fatamorgana yang bisa menyembunyikan Gunung Konton dan wilayah sekitarnya. Selain itu, kabut juga bisa mengacaukan indera penyusup yang terperangkap ke dalamnya walaupun itu lebih efektif untuk mata, dan jika penyusup benar-benar kuat, mereka bisa mengabaikan efek penyesatan ini.

Bisa dibilang Gunung Konton dan Kuil Chaos telah menjadi tempat tersembunyi. Selama Asheel masih tinggal di sana, kabut tidak akan hilang.

Jika dilihat dari luar, pegunungan telah menghilang dan digantikan dengan padang rumput. Tapi kabut akan menutupi pandangan jika seseorang mendekat terlalu dalam ke Gunung Konton.

Yah, Asheel sejak awal tidak ingin diganggu dengan orang-orang di dunia ini, karena itulah dia mengisolasi dirinya.

Tempat ini sunyi karena letaknya sendiri lumayan jauh dari kerajaan dan pemukiman, tapi bukan berarti aman karena tempat ini penuh dengan binatang buas yang kekuatan mereka sendiri bisa dibandingkan dengan Iblis kelas rendah.

Selain itu, Asheel juga menempatkan banyak penjaga dan pasukan di hutan jika saja dia kedatangan penyusup tak terduga. Serius, dia sudah menjadikan Gunung Konton sebagai bentengnya.

Walaupun Asheel bahkan tidak mengeluarkan banyak energi untuk melakukan ini semua, tetap saja dampaknya masih ada pada Inti Kekacauan-nya.

Mungkin setelah ini, dia akan tidur panjang. Satu bulan? Tiga bulan? Atau satu tahun?

Yah, dia akan bangun jika sedang mood.

Tidur kali ini juga akan meringankan beban pada proses yang sebenarnya.

Sementara pikirannya agak gelisah pada keadaannya saat ini, dia dan Merlin sudah kembali ke kediamannya.

Asheel bertanya-tanya kenapa dia harus membuat rumah ini menjadi rumah tradisional jepang berukuran luas.

Lantai tatami, dinding kayu, pintu geser, ruangan luas, banyak pilar, terdapat taman batu di halaman belakang, serta pipa dari bambu.

Untuk sampai ke ruang tengah saja, mereka harus berjalan cukup jauh melewati belokan lorong yang dia sendiri tidak ingat. Kediaman ini hanya akan ditinggali oleh mereka berempat, tapi rumah ini terlalu besar.

Sebelumnya dia hanya memikirkan rumah yang cocok dengan suasana tempat ini, dan bangunan inilah yang dia pikirkan. Dan dia tidak menyesalinya karena telah memilihnya.

Ini hanya berjalan, bukan berarti harus naik atau turun gunung, dia juga bisa merilekskan pikirannya hanya dengan melihat sekeliling tempat ini.

Dia hanya malas.

Sementara itu, Merlin bersenandung dengan gembira saat sebuah senyuman bisa terlihat di wajahnya.

Hari ini adalah hari keberuntungannya. Bukan hanya diselamatkan oleh pria tampan (di matanya) yang saat ini pria itu berjalan di sampingnya, pria itu juga menunjukkan banyak hal menarik dan perjalanan yang menyenangkan.

Melihatnya menciptakan rumah dengan mudah, menghancurkan gunung dengan sedikit tenaga, serta memanggil jiwa ilahi yang kuat.

Dibandingkan dengan pertunjukkan di Belialuin, semua itu tidaklah seberapa dibandingkan dengan apa yang telah Asheel lakukan.

Mungkin itu tidaklah luar biasa untuk kebanyakan orang, tapi Merlin sudah sangat senang hanya dengan sedikit kasih sayang dan kebahagiaan bersama orang yang sudah diakuinya.

Itu adalah hal baru baginya.

Sepanjang hidupnya, dia sangat kesepian dan menderita. Diperlakukan sebagai subjek uji

bukanlah hal yang menyenangkan, dipaksa belajar sihir dengan tidak sukarela juga merupakan pengalaman buruk baginya. Walaupun apa yang telah dilaluinya membuatnya lebih bijaksana dan dewasa, dia tahu semua itu berkat kemampuan dan bakat alaminya.

Orang-orang dari Belialuin yang mengejarnya bukan masalah lagi baginya dengan Asheel di sekitar.

Intinya, semua itu karena Merlin telah menemukan kebahagiaan dalam hidupnya.

Sekarang, dia merasa semua kegelisahan telah lenyap dari pikirannya, meskipun ada perasaan pribadi yang tidak nyaman di hatinya.

Hatinya sedikit sakit walaupun dia menemukan semua kebahagiaan itu. Lagipula, pangeran tampannya ternyata adalah pria dengan kekasih.

Meskipun dia merasa masam dan putus asa, bagaimanapun dia tidak akan menyerah dengan mudah jika itu menyangkut kebahagiaannya sendiri.

Melihat ekspresi Merlin yang menunjukkan berbagai perubahan, Asheel hanya menggelengkan kepalanya dan merasa bersalah karena telah melibatkannya.

Bagaimanapun, dia berada di dunia ini untuk menstabilkan Inti Kekacauan-nya. Dia tidak tahu apa yang menanti dunia ini dengan dia di sekitar. Keberadaannya sendiri bukanlah hal yang baik.

Walaupun dia sudah memutuskan untuk tidak menghancurkan dimensi ini, tapi itu karena keberadaan Merlin.

Sosok Merlin telah masuk ke dalam hatinya, sebab itu dia tidak ingin Merlin merasa sedih karenanya.

Dia sedikit bingung bagaimana harus memberitahunya jika dirinya saat ini tidak dalam kondisi yang baik, karena apapun yang akan terjadi padanya pasti juga akan memengaruhinya.

Misalnya, dia harus melakukan hibernasi untuk menstabilkan Inti Kekacauan-nya. Apa yang akan dia lakukan pasti akan membuat Merlin sedih dengan tidak ada dia di sisinya.

Meskipun kalimat itu terdengar agak percaya diri seolah-olah Merlin tidak bisa hidup tanpanya, tapi itulah yang ada di pikirannya.

Dia bertanya-tanya bagaimana reaksinya saat Merlin harus hidup tanpanya sementara dia sendiri dalam proses penstabilan Inti Kekacauan-nya.

Jika Merlin dapat melupakannya, dia akan merasa lega, tapi di saat yang sama akan terasa masam di hatinya hanya dengan memikirkannya saat Merlin tidak ingat lagi akan dirinya. Tapi jika sebaliknya, dia juga merasa senang, tapi juga sedih untuknya.

Bagaimanapun, Merlin adalah orang pertama yang Asheel temui di dimensinya sendiri. Karena keberadaan Merlin ada dari kekuatan Chaos-nya, dia sudah memperlakukannya seperti anaknya sendiri.

Mungkin itu aneh karena dia dan Merlin hanya bertemu beberapa jam yang lalu, tapi dalam beberapa jam itu, dia seperti telah menghabiskan banyak waktu bersamanya.

Sekarang dia merasa bersalah padanya, itu adalah hal yang menyebalkan jika harus dibilang.

Memantapkan dirinya, dia berhenti di jalurnya yang membuat Merlin memiringkan kepalanya.

Merlin dibuat bingung dengan alasan Asheel tiba-tiba menghentikan langkahnya. Tapi dia melihat Asheel berjalan ke samping dan mengistirahatkan dirinya dengan bersandar pada pilar yang menopang atap rumah ini.

Di depannya adalah taman batu yang biasa terlihat di rumah-rumah tradisional Jepang, tapi baginya itu adalah hal baru dan menarik minatnya.

Saat melihat Asheel memejamkan mata seolah mempersiapkan sesuatu, entah kenapa dia menjadi gugup.

Dia merasakan berbagai firasat yang dia sendiri tidak tahu apakah itu baik atau buruk, tapi dia tahu ini tidak menyenangkan.

Membuka matanya dan memasang ekspresi serius, Asheel menatap Merlin dengan kasih sayang.

Dia akan mengatakan sesuatu.

Saya merasa telah mencapai suatu rekor tertentu.

Tidak ada dialog di bab ini.

Thx

Nobbucreators' thoughts