webnovel

insiden pembunuhan

"permisi,pak alexander omis bapak ketua lixiane nevroad memanggil anda menuju kepada ruangannya"kata penjaga kerajaan dengan lantang

"terima kasih penjaga, tolong bilang pada pak lixiane nevroad aku akan segera kesana"

"siap laksanakan pak"

tap tap tap suara langkah kaki

"halo pak mentri" kata alexander 

"halo juga pak alex"

"bapak ingin kemana?"

"saya ingin ke kamar saya untuk beristirahat pak"

"oh, mau ikut saya ke toko?"

"oh tidak, pak terima kasih" ucap pak mentri

"yasudah pak saya ke toko dulu ya, terima kasih banyak pak"

"ya sama-sama pak"

"oh ya aku ada janji dengan pak  liviane!"

tap tap tap *suara kaki pak sekretaris sedang berjalan"

kriet *suara membuka pintu kamar pak lixiane

sinar matahri dari jendela menyinari darah berwarna merah pekat dan mayat sang kepala keluarga nevroad,dengat luka jelas tersayat pisau dengan dada yang tersayat.

"tidak mungkin" suara alexander yang di penuhi expresi sedih dan kaget

dengan keadaan sedih ia mendatangi penjaga dan menanyakan

"bagaimana bisa pak kepala liviane nevroad mati!"

penjaga kaget dan langsung mengecek

"ini akan kami cari tahu dan untuk sementara bapak tidak perlu khawatir"

dengan keadaan gelisah sasng sekertaris pun harus pulang kerumah yang di beri oleh pak liviane dengan keadaan sedih.

sepulangnya alexander di sambut dengan istri dan anak-anaknya dengan rumah yang sederhana dan tidak terlalu mewah

"selamat datang,ingin makan apa?"

"nanti saja aku akan langsung ke kamar"

dengan heran istri alexander pun menyuruh anak-anaknya menunggu makanan di ruang makan

"ibu,apakah ayah tidak makan?"

"nanti ibu akan mengantar makan ke kamar ayahmu kok"

lalu istri alexander mengambil mangkuk dan menaruh sup panas di atas mangkuk tersebut dengan menaruhnya di nampan lalu menaiki tangga ke lantai atas menuju ke ruang kamar alexander di sebelah kanan kamar anak-anaknya.

kriet *suara pintu kamar alexandder terbuka

"kamu kenapa?,apakah ada masala dengan pekerjaanmu?" kata istri alexander sambil menaruh semangkuk sup di meja

"pak kepala liviane nevroad mati" kata alexander dengan berat hati

"apa?!"

"tidak mungkin bagaimana bisa?" kata istri Alexander kebingungan

"aku juga tidak tahu padahal penjaga di sana baik-baik saja dan sedang berjaga,namun aku tidak perlu khawatir harena sedang di selidiki"

"oh yasudah,sabar ya,ini sup nya silahkan di makan"

"terima kasih"

"halo pak" kata seorang pedagang

"halo pak selamat pagi"ucap alexander 

"mau kemana pak?"

"saya ingin ke kerajaan mengurus dokumen"

"semangat ya pak, saya berdagang dulu,terima kasih"

"ya pak sama-sama"

jalan-jalan kota daerah tengah yang berkonsep medieval dan damai dengan di hiasi lampu jalan dari cahaya api yang menyala di pagi hari.

setelah sampai di ibukota pusat alexander di sambut oleh para prajurit.

"pak bagaimana penyelidikan tentang kematian pakliviane nevroad?"

"masih belum ada bukti namun sepertinya bapak sekarang harus segera  ke pengadilan"

"untuk apa?"

"untuk membantu hakim mencari bukti"

"di mana hakim itu berada?"

"di lantai pertama di pintu sebelah kanan"

jendela kerajaan yang lebar dan cahaya yang menyinari karpet merah yang identik dengan model kastil kerajaan dan lampu kerajaan yang kelihatan modern dan design yang elegan dengan jalan yang lebar sekitar 1,5 meter dan halaman kerajaan yang hijau dan bersih dan cahaya yang sekaligus menyinari alexander.

kriet *suara pintu ruangan hakim

"permisi pak hakim,ada keperluan apa bapak memanggil saya?"

Next chapter