1 The Beast

Di malam pertama bulan Desember tahun ini, salju turun dengan sangat lebat dan dalam waktu yang lama. Seorang wanita berpenampilan kuno, sedang berdiri di bawah jendela menatap gumpalan salju yang menutupi jalan.

"Ugh ... apakah aku bisa bertahan di mansion ini?"

Ya, wanita 19 tahun itu mendadak menikah karena terpaksa menerima tawaran dari keluarga kaya raya nomor satu di Rusia untuk menikahi putra satu-satunya dari pasangan Alexei Lev Romanov dan Anastasia Feodora Romanov.

Bak mendapatkan jackpot di hari ulang tahunnya, wanita berkacamata tebal itu pun belum tersentuh sama sekali oleh pria tampan pujaan kaum hawa yang tidak lain adalah suaminya sendiriーVyacheslav Veselovsky Romanov.

"Aku sudah tidak tahan lagi! Aku ingin segera pergi dari mansion ini!"

Cyzarine Alisiya Kovrova membiarkan air matanya lolos dari kedua matanya yang berwarna biru seperti kebanyakan etnis Rusia lainnya. Ia tidak ingin tinggal diam lebih lama lagi karena semua orang di mansion ini telah memandang rendah dirinya.

Tak! Tak! Tak!

Terdengar suara sepatu saling bersahutan seiring dengan tawa manja seorang wanita yang sangat dikenal Cyzarine.

"Ha ha ha ...."

"Kau sangat pintar memancing nafsuku, Sayang!"

Cyzarine samar-samar mendengar suara pria dan wanita sedang bercengkerama. Ia pun ke luar dari ruang perpustakaan yang berada di lantai bawah guna mencari-cari sumber suara yang ia dengar tadi.

"Sepertinya merekaーVyacheslav dan Ellenaーsudah kembali ke mansion ini. Dan, aku ingin mencari tahu apa yang akan mereka lakukan setelah ini!"

Cyzarine mengikuti langkah kedua orang tadi menuju lantai dua mansion milik Vyacheslav.

Tak! Tak! tak!

Tubuh Cyzarine yang mungil, dibalut dengan mantel musim dingin yang terlalu besar di badannya dan dipadukan dengan rok hitam berwarna senada dengan mantelnya, membuat dirinya terlihat jauh lebih tua dari wanita muda usianya.

Ceklek!

Cyzarine membuka pintu ruang tidur utamaーyang seharusnya menjadi ruang tidurnya bersama Vyacheslavーdengan sempurna tanpa menimbulkan suara sedikitpun.

"Aagrh, kau membuatku terbang ke langit ke tujuh, Vyach!"

Bagaikan seekor kucing yang tidak makan sepanjang hari, Ellena Kobalkov berseru ketika Vyacheslav menelusuri setiap inchi kulit lehernya dengan rakus. Karena bagi pria itu, wanita cantik yang merupakan sahabat baik dari istrinya tersebut telah menjadikannya candu.

"Kau yang terbaik, Ellena!"

Suara bariton milik Vyacheslav pun terdengar mesra di telinga Cyzarine. Wanita itu menutup mulutnya dengan kedua tangan. Ia hampir saja menjatuhkan porselen mewah karena terkejut.

Wanita yang selalu menggulung rambut panjangnya ke atas tersebut melihat dengan jelas apa yang sedang terjadi di dalam ruang tidur utama. Dua manusia berlawanan jenis tanpa ikatan pernikahan sedang berbuat tidak senonoh di mansion yang menjadi tempat tinggalnya.

"Astaga!"

Tubuh Cyzarine bergetar hebat. Tanpa keberanian yang tinggi, ia menutup kembali pintu ruang tidur utama dengan rapat. Kemudian ia berjalan dengan tergesa-gesa menuju kamar tidurnya yang berada di lantai dasar, tepatnya di samping dapur. Oh, yang benar saja! Bukankah itu adalah kamar tidur para pelayan?

Brak!

Cyzarine menutup pintu kamar tidur dengan kasar. Ia menyandarkan dirinya di balik pintu tersebut.

"Aーaku ... aku harus melakukan sesuatu!"

Dengan tangan yang masih gemetar, Cyzarine mengambil koper yang sudah disiapkan sejak lama, lalu mengisinya dengan barang-barang penting yang akan ia bawa pergi dari mansion ini.

"Aku pergi! Selamat tinggal."

Cyzarine mengucapkan salam perpisahan untuk dirinya sendiri di depan cermin besar seraya memakai syal di lehernya. Setelah merasa siap, wanita yang tidak tahu cara merias diri itu pun menyeret kopernya tepat pukul 23.00 waktu Moskow, Rusia.

Srek! Srek! Srek!

"Oh, belum genap setahun, aku berada di mansion mewah ini!"

Cyzarine menatap ke belakang, tepatnya ke sebuah bangunan mewah milik Vyacheslav Veselovsky Romanov yang terletak di tengah-tengah ibukota RusiaーMoskow. Ia berjalan melewati para penjaga pintu gerbang yang hanya menatapnya tanpa mengasihani. Oh, memangnya siapa yang butuh dikasihani?

"Lihatlah! Nona muda membawa serta kopernya. Ke mana dia akan pergi?"

Salah seorang penjaga gerbang yang memakai topiーPavel Bodamirーbertanya kepada rekannya mengenai kepergian Cyzarine malam ini di tengah hujan salju yang masih turun dengan lebat.

"Ya, menjelang tengah malam seperti ini, ke mana dia akan pergi?"

Adam Bukin bertanya balik kepada Pavel seraya menatap lekat-lekat kepergian istri sah tuannya tersebut.

"Entahlah. Sebaiknya besok pagi-pagi sekali, kau pergi melapor kepada Tuan muda!"

Pavel memberikan saran kepada kawannya agar mereka tidak membuat kesalahan fatal yang akan membuat tuan muda keluarga Romanov naik pitam.

**

"Taksi!"

Untuk kota besar seperti Moskow, Rusia, tidak sulit mendapatkan taksi di tengah malam. Ya, karena dengan kondisi cuaca dingin seperti ini, sangat tidak memungkinkan Cyzarine berjalan lebih lama.

"Hilton Hotel, Sir!"

"Baik, Nona."

Ya, Cyzarine memang pantas dipanggil dengan sebutan nona karena usianya belum menginjak 20 tahun, meskipun berbanding terbalik dengan penampilannya.

"Apa yang harus kukatakan pada Papa Alexei dan Mama Anastasia mengenai pernikahan aku dengan Vyach yang sudah hancur seperti ini? Akankah merekaーAlexei dan Anastasiaーmelepaskan aku?"

Cyzarine membuka sebuah liontin yang di dalamnya terdapat foto sepasang suami istri yaitu ayah dan ibu mertuanya yang sudah ia anggap sebagai orang tua kandungnya sendiri.

"Oh, aku harus tabah dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan!"

Cyzarine menyemangati diri sendiri sambil tersenyum simpul. Ia tidak akan membiarkan air matanya lolos untuk kali ini.

"Aku tidak akan menggugat cerai Vyach, tetapi dia yang harus menggugat cerai aku!

Karena dengan begitu, aku bisa meminta uang kompensasi darinya untuk pergi dari negara ini dan memulai hidup baru seperti yang kuinginkan!"

Cyzarine mengancam dan membulatkan tekad untuk tidak melayangkan gugatan cerai kepada sang suami. Ia berpikir demikian hanya untuk mencapai satu tujuan. Dan akhirnya, Cyzarine pun tertidur karena terlalu lelah berpikir.

Ciiit!

Taksi pun berhenti di lobby sebuah hotel mewah sesuai dengan perintah penumpangnya.

"Nona, kita telah sampai."

Sang sopir membangunkan Cyzarine yang tertidur. Antara tega dan tidak, sang sopir berkewajiban untuk memberitahu penumpang ketika mereka sudah tiba di lokasi tujuan.

"Oh, ya. Maafkan saya tertidur, Pak!"

"Tidak apa, Nona."

Setelah memberikan beberapa lembar uang Rubel kepada sang sopir, wanita yang sedang patah hati itu pun ke luar dari taksi yang membawanya ke salah satu hotel mewah di Moskow, Rusia.

**

Ceklek!

"Ini adalah kamar Anda, Nona."

Seorang pelayan wanita mengantarkan Cyzarine ke sebuah kamar mewah yang berada di lantai 11.

"Silakan masuk, Nona!"

Si pelayan membawakan koper besar milik Cyzarine dan meletakkannya di samping ranjang.

"Anda bisa menggunakan telepon jika memerlukan sesuatu atau membutuhkan bantuan apapun!"

"Ya, saya mengerti."

Cyzarine memberikan pelayan wanita itu sejumlah uang tip.

"Ah, terima kasih, Nona! Selamat beristirahat!"

Si pelayan membungkukkan badannya di hadapan Cyzarine.

"Spasibo!" (Arti : Terima kasih! Berasal dari bahasa Rusia.)

Cyzarine melukiskan senyum seraya berterima kasih kepada pelayan yang sudah mengantarnya.

Ceklek!

Setelah pintu tertutup, Cyzarine langsung membaringkan tubuhnya di ranjang empuk dan besar yang membuatnya nyaman.

"Oh, Tuhan! Terakhir kali aku tidur di kamar ini, adalah saat-saat di mana malam pengantinku dengan Vyach, tetapi pria busuk itu meninggalkan aku seorang diri di sini!"

Cyzarine meraba-raba ranjang besar tersebut dengan perasaan sedih.

"Mengapa aku kembali ke kamar ini?"

Wanita kuno itu teringat saat sembilan bulan yang lalu, di mana ia dan Vyacheslav mengucapkan janji suci tepat di ballroom mewah hotel Hilton ini.

"Dan kamar ini ... kamar nomor 111 telah menjadi saksi bisu malam pengantin ku yang kelabu!"

avataravatar
Next chapter