webnovel

Arc 1 Chapter 24 : Devil Cult

Para rombongan caravan telah melakukan setengah perjalanan dari Kota Alemania menuju Kota Tyrol. Pada malam hari ini Luciel dan Liz sedang makan bersama Dupold di depan sebuah api unggung yang mereka buat.

"Glekkk.. Glekkk.. Emm.. Kurasa rasanya terlalu manis untukku, tapi kurasa para wanita – wanita kota akan menyukainya," ujar Dupold.

Dupold baru saja mencicipi minuman yang dibuat oleh Luciel.

"Kurasa minuman ini enak Ciel," Liz meneguk habis minuman yang dibuat Luciel.

"Begitukah? Terima kasih Liz."

"Apa nama minumannya?" tanya Dupold.

"Entahlah, aku akan memberinya nama ketika sudah menjadi produk sempurna," jawab Luciel.

"Kau juga ingin membuka sebuah kedai minuman Ciel? " Tanya Liz.

"Ya, kau juga tahu aku sangat suka meracik sesuatu dan bereksperimen, termasuk mencampur – campur beberapa jenis minuman dan menemukan minuman yang unik," jelas Luciel.

Luciel lalu membalikan sate kelinci yang sedang dia bakar.

"Kurasa makanan kita sudah matang," ucapnya.

Luciel dan Liz sebelumnya pergi memburu sebuah binatang untuk makan malam, dan menemukan 3 ekor kelinci Apenine. Luciel lalu mengajak Dupold untuk makan bersama mereka.

Para rombongan caravan tidak berkemah sendirian di sana, terdapat juga para hunter dan pengembara lain di dekat mereka yang menetap dan istirahat di sana.

Luciel dan Liz sedang berada di sebuah Danau yang menjadi batas antara Kota Tyrol dan Alemania. Dan rute jalan yang sedang mereka lewati sering kali dilalui oleh para traveler dan spot ini tidak hanya terdapat sumber air, namun memiliki tempat yang nyaman untuk beristirahat.

"Hey Dupold, apakah kau tahu sesuatu tentang Devil Cult?" tanya Luciel.

Dupold lalu berhenti makan dan mengingat hal yang selama 25 tahun masa hidupnya tidak akan pernah dia lupakan.

"Ya, mereka adalah sekolompok orang gila yang akan melakukan apa saja demi sebuah kekuatan dan pengetahuan tentang sihir." Nada Dupold menjadi dingin setelah mendengarkan pertanyaan Luciel.

"Seperti yang kalian tahu, mereka adalah orang – orang yang melakukan kesepakatan dengan iblis untuk mendapatkan kekuatan yang instan ataupun informasi – informasi tentang sihir terlarang " Dupold lalu memakan daging bakarnya dan mulai melanjutkan penjelasannya.

"Banyak diluar sana perkumpulan Devil Cult, tergantung iblis mana yang mereka layani."

Dupold lalu mulai menjelaskan Luciel tentang Devil Cult secara lebih detail.

Ketika seseorang membuat kesepakatan dengan Iblis, mereka akan terikat dengan sebuah kontrak jiwa yang mengikat mereka. Tidak ada sihir yang bisa melepas Kontraknya jika mereka sudah melakukan ritual kontrak pengikat jiwa. Para Devil Cult harus melaksanakan sebuah tugas – tugas yang diberikan oleh Iblis yang dikontraknya sebagai ganti atas kekuatan atau pengetahuan yang diberikan iblis tersebut.

Mereka bereksperimen dengan manusia dan kadang menggabungkan antara intelejensi manusia yang pintar dan sebuah monster yang memiliki fisik yang lebih superior daripada manusia, begitulah terciptanya sebuah Mutan.

"Aku 7 tahun yang lalu pernah ditangkap oleh kelompok Devil Cult yang menamai mereka kelompok Eternal Soul" Ekspresi Dupold menjadi suram.

"Mereka bereksperimen dengan jiwa – jiwa manusia, ketika aku dibebaskan oleh Ksatria Suci para pendeta mencoba menyembuhkan jiwaku yang menjadi kelinci percobaan mereka. Namun tetap saja ada beberapa ingatanku yang hilang."

"Begitukah? Aku turut prihatin Dupold "

"Nah, semua hanya masa lalu haha.. " Mereka lalu menghabiskan makanan mereka dan lalu beristirahat.

"Kudengar kalian melawan salah satu Mutan eksperimen mereka? "

"Ya, kurasa Mutan yang kita lawan di waktu itu adalah sebuah eksperimen yang tidak sempurna." Liz mengingat kembali pertarungannya dengan Mutan tersebut.

"Ketika malam akan tiba kekuatannya meningkat, namun Mutan itu kehilangan sedikit intelejensinya "

"Ya, kupikir jika kita pada saat itu melawan Mutan yang sempurna, mungkin kita tidak akan dapat mengalahkannya "

Mereka lalu tidur setelah menghabiskan makanan mereka.

****************

Keesokan harinya, Para rombongan caravan melanjutkan perjalanan mereka menuju Kota Tyrol.

"Hey Ciel, tujuan utama kita adalah pergi ke Kekaisaran Suci Isenburg bukan? " Liz tiba – tiba menanyakan Luciel.

"Iyah, kenapa gitu? "

"Berapa lama kita akan tinggal Di Rhine Duchy? "

"Hmmm.. kurasa kita akan mendiaminya untuk beberapa bulan. Aku ingin mengumpulkan uang dulu, karena aku berencana untuk membuka sebuah toko peralatan dan senjata ketika aku hidup di Kekaisaran Suci Isenburg. Mungkin aku juga akan bekerja sebagai hunter nanti " Luciel memberitahu rencananya kepada Liz.

Begitukah? Kalau begitu kita akan melakukan Quest bersama oke," Liz terlihat sangat bersemangat.

"Apa rencana Liz nanti?" Liz lalu terdiam kebingungan" Aku ingin bertambah kuat ".

"Mungkin Liz harus mencari seorang mentor untuk membantumu makin berkembang " Luciel memberi saran.

"Tapi bagaimana kita menemukannya, seorang yang mau mengajariku "

Bukankah di Guild banyak jasa mentor untuk Hunter pemula?" tanya Luciel

"Tapi aku ingin mentor seorang Ksatria Ciel, aku ingin mengetahui lebih tentang seorang Ksatria."

Seorang Ksatria biasanya memiliki pengikut yang dinamakan Squire, yaitu seseorang yang telah diajari beberapa teknik Ksatria dan kode – kode mereka sebagai pedoman hidup.

Luciel lalu berpikir untuk mencarikan Liz seorang Ksatria yang sudah pensiun

"Baiklah, ketika nanti kita sampai di Kota Rhine aku akan mencarikanmu seorang Ksatria yang sudah pensiun." ucap Luciel.

Pensiunan Ksatria biasanya akan di pekerjakan sebagai seorang instruktur di sebuah akademi untuk mengajari dasar – dasar teknik mereka di sana. Namun tidak sedikit juga Para pensiunan Ksatria melakukan aktivitas normal lainnya seperti berjualan.

"Baiklah," Liz pun mengangguk setuju.

Setelah beberapa lama melakukan perjalanan. Mereka berpapasan dengan rombongan tentara, mereka membawa tentara – tentara yang mati maupun terluka parah karena peperangan. Ada tentara yang menjerit histeris karena sebuah trauma yang dia alami, ada beberapa tentara yang bahkan kehilangan salah satu bagian tubuhnya. ' Mungkinkah terjadi lagi sebuah pertempuran besar di sana ' Pikir Luciel

Melihat pemandangan ini Liz bertanya kepada Luciel.

"Ciel, mengapa sesama manusia mereka saling berperang? Aku tidak mengerti, kenapa kita tidak bisa bersatu sama ketika saat masa peperangan besar terjadi."

Luciel pun terdiam dari pertanyaan Liz, Luciel pun masih belum bisa menemukan jawabannya.

"Aku bermimpi untuk menjadi seorang Ksatria karena ingin membasmi para monster dan iblis untuk melindungi yang lainnya, namun aku tidak akan tahu apa yang kulakukan jika aku harus membunuh manusia yang harusnya aku lindungi."

Luciel lalu memilih kata – kata yang akan dia ucapkan kepada Liz.

"Liz, manusia juga adalah makhluk yang sangat rapuh. Seorang ayah yang baik hati pun akan melakukan tindakan sekeji apapun untuk melindungi keluarganya." Luciel lalu terdiam seakan teringat suatu kejadian.

"Kau mengerti dengan apa yang ingin ku coba sampaikan?" tanya Luciel.

"Kurasa begitu," jawab Liz.

"Makanya kita harus memperbanyak pengalaman kita dalam menghadapi permasalahan dunia ini agar nantinya kita tidak akan menyesali keputusan yang kita buat," jelas Luciel.

"Ummm " Liz pun mengangguk.

Setelah beberapa jam perjalanan, para rombongan Caravan lalu mulai berhenti dan beristirahat karena hari sudah mulai malam. Luciel dan Liz pun mencoba berlatih sihir beberapa jam sebelum memutuskan untuk istirahat. Mereka akan tiba di Kota Tyrol pada tengah hari besok.