144 Anak Itu Pembawa Rezeki

"Sosok itu tampan dan kekar. Memiliki kumis tipis. Mengenakan kain dodot dengan motif keemasan. Kuluknya berwarna hitam bergaris emas. Di belakang pinggangnya terselip keris dengan mahkota bunga melati."

Mata Kirana menerawang saat menjelaskan sosok yang dia lihat di pemakaman sebelum dirinya jatuh pingsan.

"Beliau memang tampan," ujar Nenek seraya tersenyum. "Apa beliau berkata sesuatu padamu?" tanya Nenek, terlihat senang mendengar cerita Kirana.

Kirana menggeleng. "Nggak ada, Nek. Beliau hanya tersenyum seraya..." Dia menunduk, melihat ke arah perutnya.

"Seraya apa, Nduk?" tanya Nenek penasaran. Keningnya sampai berkerut. Kulit tuanya menjadi makin berkeriput.

"Seraya menyentuh perut saya, Nek."

Semua tampak tertegun. Terutama Gama dan Nenek. Bahkan jantung Gama mendadak berdetak hebat. Mungkinkah keturunannya itu akan mewarisi kutukan itu lagi?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter