webnovel

Bab 1 : Okiku

"Tuanku, tuanku! Nona muda hamil!" ucap seorang iblis paruh baya yang terlihat berlarian untuk memberikan kabar gembira ini ke tuannya yang juga ayah dari anak itu.

"Apa? Apa benar begitu?" ucapnya kaget dengan kabar yang membuatnya begitu bahagia. Setelah sekian lama, akhirnya mereka memiliki seorang anak yang kelak akan menjadi penerus keluarga.

"Sayang!" teriaknya sambil berlarian di sebuah koridor rumah miliknya yang terlihat sangat sederhana.

Pemimpin keluarga itu pun memasuki sebuah kamar di mana terbaring seorang iblis yang begitu cantik sedang menahan mual yang begitu hebat.

Gadis itu bernama Chiyome Mochizuki. Chiyome adalah iblis terkuat kedua setelah suaminya, Moritoko Mochizuki, yang merupakan iblis terkuat saat ini. Mereka berdua adalah bintang Klan Koga yang telah memimpin Klan tersebut selama ribuan tahun sejak mereka menikah.

Sayangnya, Chiyome yang tidak pernah hamil membuat Moritoko khawatir akan masa depan Klan mereka. Namun, suatu malam yang dihiasi oleh bulan berwarna merah darah, Chiyome akhirnya hamil.

Percakapan mereka terasa bahagia dan penuh harapan, membuat pembaca merasakan betapa besar kebahagiaan mereka. Kelahiran seorang anak menjadi harapan baru bagi keluarga dan Klan Koga. Pembaca akan merasa penasaran untuk mengetahui bagaimana kelanjutan kisah keluarga dan Klan Koga setelah kelahiran sang anak.

Gadis itu bernama Chiyome Mochizuki, Chiyome adalah iblis terkuat kedua setelah suaminya, Moritoko Mochizuki, yang merupakan iblis terkuat saat ini. Mereka berdua adalah bintang Klan Koga yang telah memimpin Klan tersebut selama ribuan tahun sejak mereka menikah.

Sayangnya, Chiyome yang tidak pernah hamil membuat Moritoko khawatir akan masa depan Klan mereka. Namun, suatu malam yang dihiasi oleh bulan berwarna merah darah, Chiyome akhirnya hamil.

Mereka begitu bahagia dengan kehamilan ini,mereka pun mempersiapkan semua kebutuhan yang kelak akan dibutuhkan oleh anak laki-laki mereka, mulai dari pakaiannya, mainannya, bahkan hingga siapa yang akan dia nikahi kelak. Semua teknik berpedang dan teknik menempa pedang milik Klan Koga yang terkenal hebat telah disiapkan untuk anak laki-laki mereka.

Namun, mereka tidak pernah mengira bahwa yang akan lahir adalah seorang anak perempuan. Membuat mereka berdua kehilangan harapan akan masa depan Klan mereka. Semua orang di Klan Koga mencemooh pernikahan mereka yang tidak dapat melahirkan satupun penerus laki-laki yang akan memimpin Klan.

Ketika anak perempuan mereka lahir, mereka merasa kecewa dan putus asa. Mereka merasa bahwa masa depan Klan Koga telah suram dan tak berharap lagi. Semua harapan mereka hancur berantakan dan kekecewaan menguasai perasaan mereka.

Itu yang mereka kira.. mereka tidak pernah mengira bahwa anak perempuan yang mereka buang akan menjadi mimpi buruk bagi klan Koga.

Ribuan tahun sejak anak perempuan itu lahir, ia memiliki nama Okiku tanpa adanya nama keluarga karena sejak ia lahir tidak ada seorangpun yang mengakuinya sebagai bagian dari klan Koga yang sekarang berdiri tepat di depan ayahnya,Moritoko Mochizuki, yang terbaring bersimbah darah, dengan sebilah Katana yang Okiku tempa sendiri bernama Muramasa.

"Dasar penghianat!!" teriak iblis lain di belakang mereka berdua.

"Setelah semua yang kami lakukan padamu, kau tega mengkhianati kepercayaan kaummu sendiri! Dasar tidak berguna! Enyah kau dari hadapan kami!" teriak mereka semua kepada Okiku.

Okiku, yang berdiri dengan usahanya sendiri tanpa bantuan dari siapapun, menahan semua hinaan dan cacian mereka. Anak perempuan yang telah mereka buang sekarang menjadi mimpi buruk terkelam bagi Klan Koga dan klan lainnya.

"Kau adalah aib bagi Klan Koga!" teriak mereka semua.

"Dasar anak yang tidak diinginkan!"

"Enyah kau dari hadapan kami!"

Teriak mereka semua.

Okiku, dalam benaknya, bertanya-tanya, "Kenapa? Apa salahku hingga kalian begitu membenci ku? Kenapa? Kenapa?" Hatinya hancur sejak ia dilahirkan, dan ia tidak dapat menahan kesedihannya. Tanpa disadari, air mata mulai menetes dari matanya yang terlihat sangat dingin tanpa perasaan.

Okiku, yang tidak dapat menahan kekecewaannya, dengan seketika mengayunkan pedangnya ke arah mereka semua dengan kebencian dan kekecewaan yang gadis itu rasakan. Dalam sekejap, mereka semua tewas, hancur berceceran di seluruh daratan itu akibat ayunan pedang miliknya, menciptakan badai dan kilatan petir yang begitu dahsyat menghancurkan apapun.

Langit yang sebelumnya cerah berubah menjadi merah darah, badai yang begitu hebat membuat darah mereka tersebar ke seluruh daratan.

Moritoko Mochizuki, yang terlihat sudah tidak berdaya, berbisik, "Kekuatan yang begitu mengerikan."

"Tak pernah terbayangkan sebelumnya kalau anak perempuan yang kami anggap lemah dan tak berguna, dapat menjadi penyebab kehancuran Klan Koga," ucapnya lagi, dengan mata yang sedikit tertutup.

"Maafkan Ayah-" ucapnya, namun sebelum ia dapat menyelesaikan kalimatnya, Okiku dengan brutal mengayunkan Katana miliknya dan menghancurkan tubuh ayahnya hingga menjadi abu.

Okiku, yang sekarang berdiri sendirian di tengah mayat-mayat kaumnya, tak bergerak sedikit pun, dengan pedang yang berlumuran darah. Ia hanya bisa merenung, menatap nasibnya yang malang dengan kesedihan yang selalu dia tahan.

Tiba-tiba, tubuh mereka semua berguncang dengan intensitas yang mengerikan, memuntahkan jiwa-jiwa mereka. Jiwa-jiwa itu berhamburan dan terserap ke dalam katana milik Okiku, diiringi jeritan pilu yang menyayat hati.

Tiba-tiba, bantuan dari kerajaan iblis tiba di sana. Mereka sangat ketakutan saat melihat seluruh klan Koga, yang dikenal sebagai klan iblis terkuat, musnah di tangan seorang iblis perempuan seperti Okiku.

Kapten ordo kesatria kerajaan: "Apa yang telah terjadi di sini??" ucapnya kaget melihat pemandangan yang mengerikan itu.

Mereka menyaksikan jiwa-jiwa dari iblis yang telah tewas terhisap ke dalam pedang gadis itu, diiringi jeritan pilu mereka. Hal ini membuat pasukan iblis itu merindik ketakutan, tekanan kekuatan milik Okiku yang begitu mengerikan membuat nyali mereka ciut.

Keringat mengucur membasahi wajah mereka yang pucat, diiringi guntur yang menggelegar dan badai yang begitu dahsyat. Mereka berlarian mundur, menjauh dari gadis itu dengan wajah yang penuh ketakutan.

Okiku yang melihat itu langsung mengayunkan pedangnya dengan kejam dari kejauhan. Seketika, gelombang tebasan yang begitu besar keluar dari pedangnya dan membunuh semua iblis yang berada di jalurnya dengan sekali ayunan. Daratan dan langit terbelah menjadi dua akibat kekuatan petir yang begitu dahsyat.

Okiku yang dibutakan oleh dendamnya terhadap semua kaumnya, langsung menerjang maju dengan kecepatan yang luar biasa. Menghancurkan apapun yang berada di depannya, jeritan mereka mengisi udara hari itu. Okiku dengan sangat kejam membunuh mereka semua tanpa terkecuali, meremas kepala mereka hingga hancur, mencabik-cabik tubuh mereka dengan wajah yang begitu dingin. Tak ada seorang pun yang dapat menghentikannya, mereka hanya bisa melarikan diri dari gadis yang selama ini mereka hina dan sakiti. Namun, Okiku tidak akan membiarkan mereka pergi begitu saja.

Okiku mengejar mereka dengan kecepatan yang menakutkan, dan ketika ia menemukan mereka, ia menghancurkan mereka dengan cara yang paling sadis. Ia menikmati suara tulang yang hancur di bawah kakinya, dan suara jeritan yang memenuhi telinganya. Darah mengalir seperti sungai, dan tubuh yang terpotong-potong berserakan di sekitarnya. Tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka dari ajal yang mengerikan di tangan Okiku.