16 Mata Mata di Rumah Menteri Lee

Di dalam kamarnya, Perdana Menteri Sung merasa sangat gelisah sehingga dia tidak bisa tidur sama sekali. Hari ini rencananya untuk mengkambing hitamkan ketujuh tawanan tersebut gagal total.

Putra Mahkota Yi Kwan dan Menteri Jung Eui Gyo adalah musuh terbesarnya dari sejak lama, mereka berdua selalu mendapatkan tempat yang lebih di hati Raja Yi Seok Hwang.

Perdana Menteri Sung khawatir bila suatu hari jabatannya akan diambil paksa oleh Raja kemudian diberikan pada Menteri Jung, dia berharap agar semua perbuatan jahatnya tidak pernah terungkap.

Seandainya kemarin malam dia dapat mengalahkan musuhnya mungkin sekarang posisinya lebih aman, namun yang terjadi sungguh di luar dugaan. Sung Kwak Bin malah mendatangkan orang-orang dari masa depan tanpa disengaja.

Rupanya ketujuh tawanan itu pun mendapatkan tempat istimewa di hati Raja, Ratu dan terutama Putra Mahkota.

Lantas rencana apa lagi yang ada di dalam pikiran Perdana Menteri Sung untuk menyingkirkan mereka semua? Dia tidak mungkin membuka portal itu lagi dengan mantranya karena resikonya terlalu besar.

Jam demi jam berlalu namun keresahan Sung Kwak Bin semakin bertambah.

Sementara Min Kyo juga merasakan kegelisahan yang sama di hatinya tetapi berbeda dengan Sung Kwak Bin. Tae Seok adalah satu-satunya pria yang pernah singgah dalam hidup Min Kyo.

Pagi-pagi sekali Perdana Menteri Sung sudah bersiap-siap untuk menemui Menteri Lee di rumahnya, bersama sahabatnya dia akan menjalankan rencana kedua yang lebih licik dan kejam.

Dia mengenakan pakaian serba hitam, cadar hitam dan gat/topi paeraengyi [1] ketika keluar dari istana. Dengan lincahnya Sung Kwak Bin berjalan di atas atap kemudian terbang melewati paviliun-paviliun serta gerbang utama. Pria kejam itu menyamar sebagai rakyat biasa agar tidak ada seorang pun yang mengetahui identitas aslinya.

Lantas kemana prajurit-prajurit yang biasa berjaga di gerbang utama dan di halaman Istana Daeyangbokgung? Ternyata mereka semua dibuat tidur nyenyak oleh mantra Perdana Menteri Sung.

Lima belas menit kemudian setelah berjalan menyusuri rumah-rumah rakyat biasa, toko obat juga beberapa rumah keluarga orang kaya akhirnya dia sampai di depan sebuah pintu gerbang berwarna abu-abu tua yang megah dan mewah pada zaman itu.

Sung Kwak Bin pun segera mengetuk pintu gerbang tersebut sambil mengamati keadaan di sekitarnya.

Tidak berapa lama seorang pelayan yang sedang membersihkan halaman rumah Menteri Lee bergegas membukakan pintu untuk tamu misterius tersebut.

"Se--selamat Pagi, Tuan ... a--anda siapa? Tuan Lee masih tidur," ujar pelayan dengan suara bergetar.

"Cepat panggilkan tuanmu sekarang juga atau aku akan melemparmu ke Sungai Han!" hardik Sung Kwak Bin.

"Ba--baik, Tuan, tunggu sebentar," jawab pelayan.

"Kau tidak menyuruhku masuk ke dalam?!"

"Silakan masuk, Tuan."

Setelah mempersilakan tamu misterius itu masuk ke dalam, si pelayan pun cepat-cepat memberitahukan kepada Menteri Lee dan istrinya.

Tok ... tok ... tok.

"Tuan Lee ... apa anda sudah bangun?" tanya pelayan sedikit takut.

"Na Rang ... suamiku masih tidur," sahut suara dari dalam ruangan tersebut.

"Maaf Manim[2], di luar ada orang yang mencari Tuan Lee," balas pelayan.

"Suruh orang itu untuk menunggu, biar aku yang menemuinya."

"Baik, Manim."

Si pelayan kemudian beranjak dari ruang tidur Menteri Lee dan kembali ke teras menemui Sung Kwak Bin.

"Tuan ... aku sudah memberitahukan kedatangan Tuan kepada manimku," ujarnya.

"Berbicara dengan Young Mi pun tidak masalah, baiklah aku tunggu." Sung Kwak Bin menatap si pelayan sambil membuka gatnya.

Setelah itu si pelayan melanjutkan pekerjaannya lagi tanpa menoleh ke wajah Sung Kwak Bin karena takut, meskipun dia merasakan adanya aura jahat dari perdana menteri.

Na Rang, gadis lugu berusia 15 tahun yang bekerja sebagai pelayan di rumah Menteri Lee Kang Seok adalah salah satu mata-mata Putra Mahkota Yi Kwang.

Dia ditugaskan mengawasi setiap gerak-gerik Lee Kang Seok dan Young Mi, Na Rang tidak sendiri dalam menjalankan tugas tersebut. Putra Mahkota Yi Kwang memang sangat cerdas dan sedikit licik.

Tidak sampai sepuluh menit istri Menteri Lee muncul di hadapan Sung Kwak Bin dengan senyum termanisnya yang membuat perdana menteri itu terpesona.

Jo Young Mi, istri muda Lee Kang Seok sedang mengandung anak ke-dua namun wajahnya begitu segar dan cantik seperti Putri Yeon Eun, adik Putra Mahkota Yi Kwang.

Usia Jo Young Mi baru 26 tahun saat ini, dia begitu anggun, cerdas, menarik. Di balik kecantikannya dia mempunyai dendam tersendiri kepada Raja Yi Seok Hwan dan Putra Mahkota.

Young Mi sudah terjebak dalam dendam.

******

Dendam tetaplah dendam, setelah adik perempuan Young Mi gagal mendapatkan posisi sebagai calon Putri Mahkota di Istana Daeyangbokgung, maka Young Mi semakin membenci Raja Yi Seok Hwan dan Putra Mahkota.

Keluarga kerajaan membanding-bandingkan Young Bi dengan putri Bangsawan Park akhirnya pilihan Putra Mahkota jatuh ke Park Hye Kyung yang jauh lebih anggun dan cantik daripada Young Bi.

Menteri Lee kemudian memanas-manasi istrinya agar mau bergabung dalam konspirasi antara Perdana Menteri Sung dan dirinya sendiri.

Young Mi tidak menolak saat dia diajak untuk melawan Raja, Putra Mahkota serta Menteri Jung secara diam-diam.

Perdana Menteri Sung memandangi Young Mi tanpa henti, dia benar-benar dimabuk asmara oleh kesempurnaan wanita tersebut. Bahkan dia ingin memperistri Young Mi dan menjauhkan Lee Kang Seok dari Young Mi.

"Perdana Menteri, ada keperluan apa hingga anda datang ke rumahku sepagi ini?" tanya Young Mi ramah.

"Sebetulnya aku ingin menemui Menteri Lee tetapi tidak masalah jika aku membicarakan hal ini denganmu." Perdana Menteri sedang berusaha merayu Young Mi.

"Apa anda masih berniat menyingkirkan mereka? Aku siap membantu kapanpun, namun pergerakanku sangat terbatas selama aku mengandung," keluh Young Mi.

"Tenang saja, Nyonya. Aku akan mempercepat kelahiran anakmu agar kau dapat segera membantuku menyingkirkan orang-orang itu, ha ... ha ... ha." Dia tertawa terbahak-bahak, pikirannya dipenuhi rencana-rencana jahat.

"A--apa maksud ucapan anda tadi??" tanya Young Mi terkejut.

"Aku tahu kalau anak itu bukan anak Kang Seok, kau sudah berselingkuh. Bayi itu adalah hasil hubungan gelap Nyonya dan putraku," tukas Perdana Menteri.

"Darimana anda tahu?!" Young Mi tidak menyangka bahwa Perdana Menteri mengetahui semua hal tentang perselingkuhan tersebut.

"Dae Bin bodoh ... dia mencintai istri orang lain sementara istrinya sendiri tidak pernah diperhatikan sehingga calon cucuku meninggal bersama menantuku!"

"Cepat katakan sekarang apa yang kau inginkan dariku penjahat tua!"

"Gugurkan kandunganmu atau aku akan memberitahukan rahasia Nyonya kepada Menteri Lee." Perdana Menteri mengancam Young Mi.

Na Rang mendengarkan percakapan Young Mi dan Perdana Menteri Sung dengan saksama.

Rupanya tamu itu adalah Perdana Menteri Sung, Putra Mahkota harus tahu ini. Batin Na Rang.

"Kalau kau menggugurkan kandunganmu, aku berjanji memberikan jabatan yang lebih tinggi untuk suamimu setelah aku menjadi Raja di negeri ini. Bagaimana? Apa kau setuju?" lanjut Perdana Menteri tersenyum licik.

Tiba-tiba tanpa mereka sadari Menteri Lee muncul seketika di hadapan Young Mi dan Sung Kwak Bin.

"Aku sangat terkejut mendengar ucapanmu tadi, aku memang ingin menjadi perdana menteri tapi kau tidak bisa memperdaya istriku!" teriak Lee Kang Seok pada Sung Kwak Bin.

"Ah, Menteri Lee rupanya kau sudah bangun," balas Perdana Menteri, dia bersikap seolah-olah tidak ada masalah pribadi dengan Young Mi.

"Masuklah ke dalam, Istriku. Kau tidak usah ikut campur dalam masalah kami," tandas Menteri Lee.

"Tapi aku ingin membalas dendam pada Putra Mahkota," ungkap Young Mi.

"Aku tahu kau sakit hati kepadanya, tetapi kau sedang mengandung. Biar aku saja yang bertindak," tegas Menteri Lee.

"Aku mohon--"

"Sudah! Jangan membantah lagi!" hardik Menteri Lee pada istrinya.

Young Mi pun terpaksa menuruti perintah Lee Kang Seok untuk tidak ikut campur dalam persekongkolan mereka walaupun hatinya kesal dan marah kala itu.

Semenjak mengandung anak ke-duanya Young Mi tidak bisa lagi menyamar sebagai pedagang sayur yang mensuplai sayur-mayur segar ke dapur istana.

Pekerjaan itu cukup berat, setiap hari dia harus berpura-pura menjadi wanita tua bersama cucunya berjualan sayur di kota. Selesai berdagang maka Young Mi akan membawa sayur terbaik yang sudah disisihkan sebelumnya ke dalam istana.

Putrinya yang masih berusia 6 tahun pun disuruh menyamar sebagai cucu Young Mi. Sebenarnya dia berniat meracuni calon Putri Mahkota dan Raja Yi namun usahanya selalu gagal.

Sungguh kejam bukan?

Dari dalam Perdana Menteri Sung dan Menteri Lee menyerang Putra Mahkota Yi secara terang-terangan. Mereka menghasut Raja, Ratu serta Kepala Kasim Hwang untuk menjatuhkan calon Raja baru tersebut.

Menteri Jung juga diserang dengan segala cara namun usaha mereka berhasil digagalkan oleh Putra Mahkota Yi dan Tabib Lee Byung Yeon.

Saat ini kemunculan Jang Mi yang tiba-tiba di lingkungan istana semakin mempersulit posisi mereka karena Jang Mi adalah wanita cerdas yang akan menjadi salah satu orang kepercayaan Ratu Myung Won serta Raja Yi.

Kedua pejabat itu kemudian menyusun rencana baru di rumah Menteri Lee, di tempat lain kisah cinta segitiga antara Park Hye Kyung, Putra Mahkota dan Jang Mi sedang dimulai tanpa diketahui siapapun.

Sejak pertama kali melihatnya di depan ruang pertemuan pagi itu, Jang Mi sudah mengagumi Putra Mahkota yang tampan, gagah juga sangat bijaksana. Dia tidak pernah gegabah dalam mengambil sebuah keputusan penting.

******

avataravatar
Next chapter