webnovel

Mimpi atau nyata?!

Ruangan besar didasari berwarna pink muda. Terdapat bingkai dan hiasan yang menarik di setiap sudut, dinding. Ranjang besar dengan bahan empuk membuat orang yang tidur disana nyaman dan tertidur lelap.

Seperti seorang wanita muda ini sedang tidur lelap diranjang besar dengan berbahan - nyaman untuk tidur.

Ting..

Suara pesan masuk berasal dari ponselnya mengganggu tidurnya sang pemiliknya pun segera mengambilnya. LingLing bangun ia melihat pesan masuk di ponselnya.

From Lili :

"LingLing, cepat bangun Bos memberi tahuku.. jika sekarang harus secepatnya datang. Karena akan ada tamu yang menyewa Cafe kita, katanya untuk shoting hari ini. Cepat kesini aku sedang diperjalanan."

Pesan tersebut dari teman kerjanya. Memang ia cepat bergaul dengan orang yang baru dikenalnya. Baru bekerja disana dia sudah mendapat teman dekat.

LingLing membalas pesan dari temannya itu dan langsung bergegas bersiap-siap untuk segera pergi ke tempat kerjanya.

Setelah selesai membersih kan diri dan sudah berpakaian rapih. Ia menyandang tas berwarna biru muda sembari melirik dicermin.

"Ya ampun aku lupa" LingLing menepuk jidatnya tanpa sadar ia sudah melupakan janjinya untuk segera pergi - ketempat kerjanya.

LingLing tidak mau telat ia memilih Taksi lewat saja, supaya bisa cepat sampai ke tempatnya. Untung Taxinya ada dan dia langsung masuk.

"Pak cepat ke jalan - Cafe bintang lima" ungkap LingLing cepat, memberitahu supir Taxi. Pak supir anggukkan kepala dan tak berselang waktu ia langsung melaju menggas mobilnya menuju ke tempat tujuan.

Dalam perjalanan ia gugup takut terlambat. Makanya dia terus menyuruh pak supir melajukan mobilnya dengan cepat.

Akhirnya sampai ia di tempat kerjanya. Dia langsung memberikan uang ongkos pada pak supir Taxi. Dan bergegas masuk ke dalam segera mengganti bajunya memakai pakaian kerjanya.

Dia merasa lega sudah sampai di tempat kerjanya tepat waktu, juga merasa lega karena dia pergi tidak diketahui oleh kedua orangtuanya. Saat ia pergi keluar rumah, rumah keadaan kosong seperti tidak ada penghuninya. Menurutnya Ayahnya sedang berada di kantor, kerja. Mungkin bundanya sedang pergi ke pasar membeli bahan pasakkan. Merasa dirinya tenang.

"Baris semua" terdengar suara besar datang milik Pria tua berbadan besar ialah pemilik Cafe tersebut tempat ia bekerja. Menyuruh semua pegawai disana untuk berbaris rapi.

Mereka pun berbaris rapi diikuti dengan LingLing juga ikut berbaris di jajaran paling belakang. Mereka melakukan yang diperintah oleh majikannya.

"Dengar semuanya kalian harus bekerja dengan baik jangan membuat sedikit pun kesalahan. Mengerti!" Ucap sang Bos dengan nada tegasnya, seraya merintah anak buahnya bekerja dengan baik dan tidak membuat kesalahan atau masalah.

"Baik" ucap mereka serempak bersamaan tak kalah dengan nada tegas, seperti pasukan tentara yang siap dengan tugasnya.

"Ingat kalian harus memperlihatkan kemampuan kalian dengan baik, dan satu lagi jangan lupa senyum yang ramah" ulang sang Bos panjang lebar.

"Baik" serempak semua mengangguk mendengar semua pesan-pesan yang disampaikan oleh Majikan mereka. Termasuk LingLing juga.

Setelah selesai menyampaikan pesan dari majikan mereka. Tak lama datanglah tamu yang mereka tunggu-tunggu sang penyewa tempat tersebut.

Datanglah sosok pemuda tampan menampakkan dirinya bersama rekan yang lainnya para pekerja. Pemuda tampan itu menyapa semua pegawai yang tengah menyambut kedatangannya dan juga rekan lainnya.

Semua wanita terbuai dengan ketampanan pemuda itu. Mereka melihat pemuda tampan itu seperti melihat Malaikat yang turun ke bumi.

"Pak Rio sudah datang" Si Bos menjabat tangan pemuda tampan yang bernama Rio itu. "Ayo silahkan duduk" ungkap si bos dengan senang, menyuruh tamunya duduk.

"Gantengnya, pasti orang itu kaya"

"Udah ganteng, tajir lagi"

LingLing mendengar bisikan dari para wanita yang sama sepertinya bekerja. Dia hanya mendengar dan tidak ikut menimbrung kesana, ikut membicarakan pemuda tampan itu. Memang pemuda itu sangat tampan dan murah hati juga mapan. Terlihat dari pakaiannya sungguh berkelas dan pasti harganya mahal, pikirnya.

Tiba-tiba dibelakang tubuhnya ada yang menyentuh pundaknya membuyarkan pikirannya. LingLing terkejut melihat Karley 'Senior Cafe' sudah ada dibelakangnya dan melihatnya dengan gemas.

"Kakak ngagetin aja. Kirain siapa." LingLing memarahi Karley Senior kerjanya itu, sudah mengejutkannya. "Haha. Maaf, lagian kamu ngapain pake bengong kaya tadi?" tanya Karley sembari bersenda gurau, terkekeh tertawa.

"Siapa yang bengong. Aku gak bengong. Kakak salah liat kali" jawabnya. "Emangnya kamu lagi mikirin apa?" tanya Karley kembali. "Tidak" LingLing menggeleng

***

LingLing bekerja disana sampai larut malam. dia kelelahan dan tertidur saat ada yang menggantikan dirinya oleh teman nya Lili.

Karley melihat LingLing yang tertidur di sofa dengan kaki ditekukkan ke dada. Karley melihatnya jadi tak tega dia mencari selimut dan berhasil mencarinya. Terlebih dulu dia melonjorkan kaki LingLing dan menyelimutkan dengan selimut hangat,membuat LingLing menjadi nyaman dengan kehangatan selimut tersebut.

Tak sadar dia mendekat kan wajahnya ke arah LingLing melirik dengan lekat-lekat. Bagaikan seperti 'Snow White' cantik saat tidur seperti itu.

"LingLing kamu gadis yang cantik dan manis. Aku menyukaimu LingLing" lirihnya mengusap pipinya dengan lembut.

Jangan lupa BatuKuasa dan Komentarnya😘