1 Epilog -Crown-

Mahkota...

Apakah mahkota?

Apakah itu adalah sebuah kerangka yang terbuat dari emas yang ditaruh di atas kepala dan kemudian di hiasi dengan permata atau berlian yang tak bernilai yang menghiasinya?

Ada yang mengatakan bukan. melainkan itu adalah simbol.

Simbol yang mengartikan kekuatan, kekuasaan, kehebatan dan kemegahan?

banyak yang mengatakan melebihi daripada itu.

Benarkah?

Sungguhka?

Mereka berpendapat demikian. hanya aku yang terdiam merasa tidak demikian. mereka mencercahku. menghinaku.

mereka mengataiku bodoh, buta dan sebagainya.

aku merasa seperti badut yang melompat kesana kemari.

aku-pun merasa kehampaan yang membuatku dapat memanggilnya.

Aku bertemu dengan mereka.

Mereka yang di sebut sebagai Dewa. Dewa yang menghilang atau lenyap (Time dan Emptiness).

Mereka memberiku ucapan selamat karena aku mulai menyadarinya.

Dan memberiku kenyataan pahit dan sebuah hadiah.

Aku tak akan menggunakannya hadiah dari mereka. begitulah pikirku. mengetahui kenyataan, aku ingin menyadarkan mereka yang masih merebutkan makhota. tapi mereka menanggapku sebagai musuh dan sebagai pesaing yang menggunakan taktik baru untuk mengelabui mereka.

Hingga membuatku Tewas.

Kenapa?

Apakah aku salah?

Mereka berbuat demikian padaku?

Sahabatku dan orang yang aku cintai, mengapa kalian mengkhiatiku?

Mengapa?

Mengapa?

Aku tidak mengerti.

Dia bilang di mencintaiku. dan kita akan 'menghakhiri' ini bersama.

Apakah aku yang bodoh mempercayainya tanpa mengetahui maksud sebenarnya yang telah di sembunyikannya?

Dan dia yang merupakan sahabatku yang menikamku dari belakang dengan pedang biarpun ia berkata akan mendukungku.

Apakah semua itu adalah kebohongan?

Tidak ini bahkan tidak bisa di bilang kebohongan. bisa jadi dia mengetahui semuanya.

Dan sejak semula mereka hanya mempermainkanku dan mempertawakanku dari belakang?

Jika dipikir-pikir mereka pasangan serasi bukan?

mereka cukup dekat, bukan?

Sementara aku adalah penghalang bagi mereka.

Hahahaha.. Hahahaha.. Hahahaha...

lihatlah aku biarpun aku tertawa. air mataku terus berlinang tanpa henti.

kemudian aku mulai menyadari satu hal saja..

Dan mengapa aku masih hidup?

lalu aku melihat dia.

-The God of the Time-

Ia berkata aku telah menghentikan waktumu. namun tubuh asliku akan tetap mati(membusuk). dan sekarang aku berada di dalam Emptiness.

mereka akan memberiku kesempatan.

Benar..

Sebuah kesempatan agar aku dapat balas dendam.

Jika aku dalam keadaan biasa. aku pasti menyadari adanya ketidak wajaran dalam pemikiranku (abnomal) saat tersebut.

Namun kebencian meliputiku sehingga membuatku buta.

tanpa menyadari kehampaan lahir didalamku.

tanpa perlu menggunakan hadiah yang berupa berkah dan kekuatan dari Emptiness.

Sebab kehampaan ini adalah bagian kecil dariku.

Dan bodohnya aku yang semakin takut menutupinya dengan kebencian serta kemarahan..

Sambil diriku menunggu kesempatanku hidup kembali.

Aku akan hidup kembali..

Tapi dengan keadaanku yang sekarang aku yang dulu tidak akan kembali.

Tubuhku juga bukanlah milikku..

hanya perlu menunggu..

menunggu hingga waktu Tubuhku datang kepadaku..

Entah akan menjadi apakah aku..

Aku hanya harus tahu aku harus melangkah kedepan.

Sebab waktu-waktu tersebut tidak dapat berputar kembali..

Dan jika waktu-waktu itu terulah kembali, hal tersebut adalah ilusi.

ilusi dari mimpi yang indah.

yang akan memperangkapku dalam kepalsuan..

avataravatar
Next chapter