1 Begining

"Kami akan menyerahkan 'Spear' kepada kalian"

Mendengar itu keempat pria muda dan tampan yang duduk disana hanya terdiam mereka bahkan enggan untuk berbicara. pembicaraan mengenai pewaris sebuah kelompok mafia terbesar di Korea yang bernama 'Spear' tidak membuat keempat pria disana bersemangat atau bergembira.

Tapi, salah satu dari mereka mulai tertawa remeh,"kalian hanya mengatakan apa yang ada dipikiran kalian tanpa bertanya pada kami atau pendapat kami"

Kim Taehyung duduk dengan menatap tajam seseorang yang duduk didepannya yaitu Kim Danny yang tidak lain adalah ayahnya sendiri. sorot matanya benar-benar menunjukkan bahwa ia tidak sedang bercanda bahkan tidak ada rasa takut sedikitpun di dalam dirinya.

Danny menghembuskan nafasnya kemudian ia menautkan kelima jari tangannya dan kedua sikunya berada di atas lengan sofa yang ia tempati dan dengan santainya ia menyandarkan punggungnya disofa dan berkata "lalu apa maumu? apa kau mau bertingkah seperti anak kecil yang suka sekali menghajar seseorang dan balapan?"

Taehyung menatapnya dengan tajam dan rahangnya mulai mengeras menahan amarah. selalu seperti ini, ayahnya selalu meremehkan dirinya dan itu membuat Taehyung semakin gencar untuk mengimbangi kekuatan ayahnya.

'Spear' kelompok mafia terbesar di Korea yang dipimpin oleh Danny Kim yang tidak lain adalah ayah Kim Taehyung, pria berdarah campuran Inggris dan juga Korea. serta Kim Hee Wan saudara sepupu dari Danny Kim yang juga ayah dari Kim Namjoon. kedua sahabatnya Park Woobin dan juga Jung Kibum ayah dari Park Jimin dan Jung Hoseok.

sebenarnya ada satu anggota lagi yang ikut mendirikan 'Spear' namun karena ambisi yang melebihi ia disingkirkan oleh keempat pemimpin. dulu 'Spear' berkembang dengan melakukan bisnis ilegal seperti Narkoba, perdagangan organ manusia bahkan manusia. yah mereka adalah kelompok mafia yang kejam, mereka tidak segan-segan membunuh orang yang menghalangi jalan bisnis mereka.

Namun itu dulu sekarang 'Spear' semakin berkembang pesat. mereka menguasai pasar bisnis seperti properti, komputer, makanan, serta bahan tambang. bahkan mereka tidak menyangkal bahwa perusahaan yang mereka bangun terbuat dari darah seseorang yang mereka lakukan di masa lalu. merasa tidak ingin anak mereka melakukan pekerjaan kotor mereka, akhirnya keempat pemimpin memutuskan untuk berhenti dan meneruskannya kepada anak mereka. bukan untuk menjadi mafia kejam seperti ayahnya lebih seperti mempertahankan perusahaan mereka.

☜☆☞

kembali ke diskusi panjang mereka. Kim Hee Wan mencoba menenangkan kembali suasana yang panas, "aku tahu kalian belum siap untuk menempati posisi ini dan masih berpikir bahwa kelompok ini masih menjalankan bisnis ilegal kami tidak akan menyangkalnya hanya saja kami ingin kalian menempati posisi kami untuk mempertahankan bisnis yang ada"

"huh jika hanya Namjoon, Hoseok dan juga Jimin aku tidak masalah. tapi menyuruh anak manja ini memimpin aku tidak yakin" Danny kembali mengucapkan kata-kata sarkasnya kepada Taehyung dan itu membuat anaknya kembali emosi.

Taehyung bergerak maju dan mulai mencengkeram kerah baju ayahnya. ayah dan anak ini saling memandang satu sama lain, Taehyung memandangnya dengan perasaan ingin membunuh sedangkan Danny hanya memandangnya dengan santai. Taehyung hampir melayangkan tinjunya jika badannya tidak ditahan oleh Hoseok serta Jimin.

"buktikan padaku bahwa kau bukan anak manja Taehyung-ah" bisik Danny kepada putranya yang masih menatapnya dengan tajam.

Jimin yang mulai menyadari situasi semakin memburuk mencoba menenangkan Taehyung sambil berbisik, "sudah Tae lebih baik kita kembali ke Mansion"

beruntung bisikan Jimin didengar olehnya, dengan cepat Taehyung menyentak tangannya yang mencengkeram baju ayahnya dan berbalik pergi meninggalkan tempat diskusi diikuti oleh Hoseok serta Jimin. Namjoon yang masih berada disana kembali memandang keempat pemimpin dengan wajah datarnya.

"beri kami waktu untuk melakukan apa yang kami inginkan. kalian sudah mengatur hidup kami sejak kecil dan sudah dipastikan kami akan jadi pemimpin. tidak akan ada masalah bukan jika kalian memberi kami waktu setahun atau 2 tahun selagi menunggu yang lainnya siap"

setelah mengucapkan apa yang diinginkan Namjoon beranjak pergi meninggalkan ruangan menyusul yang lainnya. keempat pemimpin hanya bisa menghela nafas panjang sambil menatap keempat anak mereka pergi menjauh

"hahhh hei Danny kau...setiap kita melakukan diskusi mengenai pewaris kau selalu saja menyulut emosi Taehyung" ucap Park Woobin sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.

Danny hanya mengangkat bahunya acuh sambil menenggak habis gelas whiskinya, "bocah itu masih tidak bisa mengontrol emosinya, bagaimana bisa dia memimpin jika emosinya saja tidak bisa dia kendalikan"

"yah tidak ada salahnya jika kita memberi mereka waktu lagipula aku tidak melihat pergerakan apapun dari Woosik" ucap Jung Kibum

malam diskusi hari itupun berakhir dengan keempat pemimpin yang membahas tentang bisnis mereka dan masa depan anak mereka nanti.

☜☆☞

2 tahun kemudian...

Namjoon sedang menikmati alunan musik yang berputar dalam earphonenya. ia bahkan mencoba menghirup udara musim semi yang terjadi, senyum dimple-nya muncul ketika ia melihat bunga cherry blossom yang bermekaran di kanan kirinya. kemudian ia berlari kecil menyeberangi jalanan menuju bangunan berukuran 30x20 dengan tulisan '89 Florist' diatasnya.

ia merogoh saku celananya mencari sebuah kunci untuk membuka toko bunganya namun kegiatannya terhenti saat ia mendengar suara seseorang menyapanya.

"eoh Hyung kau sudah datang rupanya"

Namjoon melihat Jimin sedang membawa 4 cup kopi panas dengan penampilan santainya, kaos hitam polos serta celana jins berwarna hitam kontras dengan rambut hitamnya. alis Namjoon menyatu saat mendapati Jimin sedang berada didepannya.

"kau tidak ada kelas kuliah?" tanyanya kemudian ia membuka pintu tokonya diikuti Jimin dibelakangnya masuk kedalam toko.

"jadwal kuliahku kosong hari ini" ucap Jimin seraya menghidupkan lampu toko serta audio musik yang otomatis menggema diseluruh ruangan.

Namjoon memejamkan matanya sebentar untuk menikmati suasana tenang yang terjadi. setelahnya ia berjalan masuk kebelakang ruangan menuju lemari penyimpanan apron mereka, ia mengambil miliknya serta milik Jimin. sekembalinya Namjoon mengambil apron, ia melihat Hoseok sudah berada didalam toko.

Hoseok tersenyum dengan wajah polosnya, "eoh Namjoon-ah ambil punyaku juga ya"

Namjoon hanya bisa menghela nafas panjang dan kembali masuk kebelakang mengambil apron milik Hoseok setelah ia memberikan apronnya kepada Jimin.

Hoseok sedang sibuk melihat laporan penjualan dalam monitor didepan kasir, Jimin sibuk mengisi pot-pot bunga dengan air sedangkan Namjoon menikmati kopi hangatnya sambil memandang jalanan didepan toko.

setelah Hoseok selesai memeriksa laporan ia baru menyadari bahwa didalam toko kurang satu orang, "dimana Taehyung?"

"dia ada kuliah pagi hari ini mungkin siang ia baru datang membantu hyung" ucap Jimin masih terus mengisi potnya

Hoseok mengangguk kecil, "baiklah ayo kita buka tokonya. eoh Namjoon-ah pesan beberapa bunga pada kurir kita ya karena persediaan bunga kita hampir habis"

Namjoon mengangguk dan berbalik menuju kasir untuk mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan kepada kurir bunga langganan mereka.

Hari itu pun perjalanan cerita The 4 Florist dimulai...

avataravatar
Next chapter