1 Kehidupan Sehari-Hari – l

"Ichika, bangun! Sudah pagi." Ucap seorang perempuan dari lantai bawah.

"Hoamm, baik." Ucap Ichika yang baru bangun dari tidurnya setelah begadang tadi malam untuk belajar.

Setelah mengumpulkan jiwanya, Ichika berdiri dari tempat tidurnya untuk membuka gorden kamarnya. Kemudia Ichika langsung menyiapkan seragamnya dan membawanya ke bawah.

Kamar Ichika berada di lantai dua dari total dua lantai di rumahnya. Rumah Ichika tidak terlalu besar dan lumayan besar juga digunakan oleh dua orang saja.

Ichika tinggal di rumah tersebut hanya dengan ibunya karena ayahnya meninggal dalam kecelakaan saat dia berada di kelas 1 sekolah menengah.

Sesampainya di lantai satu, Ichika langsung menuju ke arah tempat kamar mandi berada.

Di perjalanan menuju ke kamar mandi, Ichika melihat ke arah seorang perempuan yang sedang memasak di dapur dan tersenyum hangat kepadanya.

"Selamat pagi, Bu." Ucap Ichika dengan senyuman.

"Selamat pagi, cepat mandi dan sarapan supaya tidak terlambat datang ke sekolah!" ucapnya dengan memegang sendok dan mengarahkannya kepada Ichika.

"Baik." Ucap Ichika sambil masuk ke dalam kamar mandi.

Ibu Ichika sekarang berumur sekitar 40 tahunan yang menandakan bahwa dia melahirkan Ichika pada umur sekitar 24 tahunan.

Walaupun begitu, jika orang yang tidak tahu berapa umurnya pasti akan menyangkanya berumur sekitar 25 tahunan karena mukanya yang terlihat masih sangat muda.

Dan jika dia berjalan bersama Ichika, orang-orang yang tidak kenal dengan mereka pasti akan menyangka bahwa mereka adalah kakak perempuan yang sedang berjalan dengan adik laki-lakinya.

Selang waktu beberapa menit, Ichika sudah selesai mandi dan kemudian memakai seragam sekolah yang tadi dibawanya dan keluar dari dalam kamar mandi.

Bertepatan dengan selesainya Ichika dari mandi, sarapan yang sedang dibuat oleh ibunya pun sudah matang dan sedang di sajikan di atas meja.

Melihat hal tersebut, Ichika langsung duduk di bangku yang bisanya dia duduki dan mengambil piring untuk makan.

Ketika selesai mengambil sarapannya, Ichika menunggu ibunya yang sedang bersiap-siap supaya makin bersama. Ibu Ichika yang melihat hal itu hanya bisa tersenyum dan kemudian duduk untuk sarapan.

"Selamat makan." Ucap Ichika dan ibunya secara bersamaan.

Kemudian mereka berdua menikmati sarapan pagi yang ada dengan bahagia.

Di tengah-tengah sarapan, ibu Ichika berbicara kepadanya mengenai kerjaannya.

"Ichika, nanti ibu akan pulang malam, jadi tidak usah menunggu ibu untuk makan malam, ya!"

"Baiklah, ibu juga jangan terlalu capek-capek kerjanya." Ucap Ichika yang khawatir.

"Terima kasih sudah mengkhawatirkan ibu, ibu akan berhati-hati supaya tidak kelelahan." Ucapnya sambil tersenyum.

Ibu Ichika bekerja di sebuah perusahaan sebagai sekretaris.

Setelah ayah Ichika meninggal, dia yang menggantikan pekerjaan ayah Ichika untuk mencari nafkah dan menghidupi Ichika.

Walaupun aslinya dia kelelahan, tetapi ketika bersama Ichika, dia selalu memasang senyumnya supaya tidak membuat Ichika khawatir.

Meskipun begitu, Ichika tahu betul keadaan ibunya yang menyembunyikan kelelahannya. Karena itu, setelah pulang dari sekolah, Ichika bekerja paruh waktu di sebuah tempat makan untuk mengurangi beban ibunya.

Walaupun gajinya tidak seberapa, tetapi uang yang dia dapatkan bisa digunakan untuk keperluannya tanpa perlu meminta kepada ibunya.

Dan ketika dia ditanya oleh ibunya apakah masih memiliki uang, dia selalu menjawab pertanyaan tersebut dengan senyuman dan berkata:

″Tenang saja, ibu tidak perlu khawatir, Ichika masih memiliki banyak uang.″

Ketika Ichika berkata seperti itu, pasti ibunya akan mengerutkan keningnya dan menatapnya dengan tatapan khawatir.

Hal itu disebabkan karena ibu Ichika tidak tahu bahwa Ichika mempunyai banyak uang berkat kerja paruh waktunya.

Dan ketika Ichika melihat tatapan khawatir dari ibunya, dia akan mengeluarkan beberapa uang untuk menenangkan ibunya.

Setelah beberapa menit berlalu, Ichika dan ibunya sudah selesai sarapan pagi dan kembali ke urusannya masing-masing.

Saat ini Ichika sedang berada di kamarnya untuk menyiapkan alat-alat sekolahnya dan kemudian turun ke bawah untuk berangkat.

Sedangkan saat ini ibunya sedang mencuci piring yang tadi di gunakan untuk sarapan pagi.

Selang waktu beberapa menit, Ichika sudah selesai bersiap-siap dan hendak untuk berangkat.

"Aku berangkat." Ucap Ichika saat membuka pintu rumah.

avataravatar
Next chapter