webnovel

Terperangkap Kebencian Cinta

WARNING FOR 21+ Chloe Brisia Harristian selalu jadi gadis yang ramah dan menyenangkan untuk semua orang. Ia ceria, sangat mudah dicintai, cantik dan memiliki bentuk bibir sensual yang indah. Tak ada yang tahan dengan perhatian penuh cinta yang diberikan oleh Chloe selain menjadi temannya, kecuali pada satu orang musuh terbesarnya, yaitu Aldrich. Aldrich Tristan Caesar adalah seorang profesor dan pengacara yang mengajar di fakultas Seni Kebudayaan Romawi di Universitas New York. Hidupnya sempurna seolah tanpa cela. Si profesor tampan di NYU adalah incaran semua wanita bahkan di kalangan akademisi, kecuali pada satu orang musuh terbesarnya, yaitu Chloe. Aldrich dan Chloe adalah musuh sejati selama belasan tahun. Meskipun Chloe akhirnya menjadi mahasiswa pasca sarjana di NYU dan Aldrich adalah profesor di jurusan yang ditekuni oleh Chloe, tidak menjadikan permusuhan mereda. Aldrich bernafsu membuat Chloe berhenti dari jurusan tempatnya mengajar. Sementara Chloe bertekad untuk lulus dengan nilai sempurna di kampus tersebut bagaimana pun caranya. Apa yang terjadi jika mereka mengalami kecelakaan dan akhirnya terdampar di sebuah pulau terpencil serta terpaksa bertahan hidup dari serangan berbahaya bersama? Akankah permusuhan mereda atau cinta yang tertidur kembali menyala? Ikuti kisah naik turunnya gelombang kebencian cinta Aldrich dan Chloe yang akan meluluhkan hati. *** “Ini semua salahmu!” teriak Chloe menunjuk Aldrich. Dengan marah, Aldrich membuang kacamatanya lalu berjalan ke arah Chloe yang tak mundur seinci pun. “Jangan menganggap remeh dasi dan penampilanku! Di balik ini, aku bukan pria manis yang baik hati!” geram Aldrich balik mengancam. (Novel ini adalah salah satu sekuel dari seri The Seven Wolves, selamat membaca!!) Follow my IG: @nandastrand, FB: @NandaStrand

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
440 Chs

The Consolidation Dinner

Setelah melepaskan napas panjang Aldrich memberikan tanda bagi pelayan untuk memberikannya lagi botol winenya. Pelayan itu datang dan menuangkan wine ke dalam gelas Aldrich.

"Tinggalkan saja botolnya, terima kasih!" ucap Aldrich mengangguk. Ia mengambil gelasnya lalu mengadukkannya pada gelas Rei.

"Untuk cinta yang membunuhku!" ucap Aldrich melakukan tos lalu meminum wine itu sampai habis.

Rei terdiam mengernyitkan keningnya menatap Aldrich yang mengernyitkan wajahnya usai menelan habis wine di gelasnya sekali waktu. Aldrich seperti hendak sengaja mabuk. Ia bahkan menuangkan kembali wine dari botol ke dalam gelasnya.

"Aldrich, apa yang kamu katakan tadi?" Rei kembali bertanya tentang apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh Aldrich tentang dirinya dan cintanya pada Chloe. Aldrich terkekeh sinis dan mengangguk lalu menegak lagi seluruh wine dari gelasnya sama seperti sebelumnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com