webnovel

Rumah sakit

Di sebuah ruangan yang di luas berwarna putih dan tercium bau obat obat.

seorang laki laki tertidur nyenyak di ranjang rumah sakit.

yah setelah kejadian ia pingsan dikantor cristian di larikan kerumah sakit terdekat,hingga saat ini ia masih belum siuman.

"KAK TIAN"

Seorang gadis tersenyum lembut kepada pemuda di depannya.

"engh ah siapa dia"

gumam cristian saat kilasan tentang senyuman seorang gadis muda yang mungkin masih berumur 15 tahun yang membuat nyaman hati cristian namun ia tak bisa melihat wajah gadis itu hanya senyum hangatnya yang terpatri dalam ingatan cristian namun semakin

criatian terus mencoba untuk mengingatnya namun kepalanya malah terasa sakit.

DI WAKTU YANG SAMA NAMUN DI TEMPAT YANG BERBEDA.

dua orang wanita sedang berbicara kepada wanita paruh baya di depannya.

dua wanita itu adalah delia dan lili sang sekertaris.

"dok bagaimana keadaan pasien?"

nada khawatir delia,disebelahnya ada lili sang sekertaris yang juga terlihat cemas.

"pasien baik baik saja,namun sepertinya ada gangguan pada otaknya yang membuat dia kehilangan sebagian ingatannya dan ia sepertinya telah menemukan sebagian ingatannya sehingga membuat otaknya bereaksi"

penjelasan dokter wanita tersebut.

delia dan lili pun syok

"dok apa pak cristian mengalami amnesia ??"

tanya lili setelah kesadarannya pulih.

"yah seperti itulah,mungkin itu dampak dari kecelakaan nya yang lalu"

amnesia,apa karena ini cristian tak mengenaliku lagi ?

batin delia berkata.

kepingan demi kepingan sekarang mulai jelas di benak delia.

setelah semuanya sekarang jelas bagi delia,ah pikiran nya tentang cristian yang malu mengakuinya entah lenyap karena sekarang ia tau bahwa cristian mengalami amnesia,yang membuat dia lupa akan dirinya.

itulah penyebab kenapa crisrian seperti memandang ku sebagai orang asing, entah delia harus lega karena nyatanya cristian melupakannya karena dia amnesia atau delia harus merasa putus asa karena amnesia itu cristian melupakannya.

ENTAHLAH, mungkin kedua duanya tapi setidaknya ia akan ada untuk cristian dalam keadaan apapun."

pemikiran DELIA

delia dan lili pun keluar dari ruangan dokter dan menuju ruangan cristian namun,....

"cris kau tak apa kan,bagaimana ini terjadi?"

runtutan pertanyaan dari seorang wanita cantik dan seksi setelah memeluk cristian.

"aku tak apa lia,jangan khawatirkan aku"

jawan criatian dengan penuh kelembutan,dengan tatapan mata yang membuat orang yang diajak bicara merasa nyaman dan terlindungi.

berbeda 180° saat ia berbicara dengan tegas dan mengintimidasi lawan bicaranya dengan orang kantor ataupun orang lainnya hanya dia untuk wanita didepannya ia bisa berbicara lembut.

"aih kau ini,aku tunangan mu bagaimana mungkin aku tak khawatir"

yah itu lia,cristelia nauble tunangan cristian devindo.

DILUAR RUANGAN TERSEBUT

wanita cantik berdiri tepat di depan pintu,tangan yang semua memegang gagang pintu meluncur bebas ke bawah,air mata tanpa di perintah meluncur dari mata nya membasahi pipi mulusnya.

"TUNANGAN"

kata itu terpatri jelas di ingatan delia, ah ya delia telah mendengarkan semua dan melihat bagaimana pasangan itu saling memberi perhatian.

"HANCUR"

kata yang tepat untuk hati delia.

"apapun yang terjadi,kau harua kuat delia,setidaknya kau bisa berada di dekat nya,yah setidaknya kau bisa melihat dia walau dari jauh"

batin delia berkata untuk menguatkan dirinya sendiri.

delia pun berangsur menjauh dari tempat itu.

lili yang tak jauh dari delia pun hanya menatap sinis adegan di depannya.

"SIALAN,aku harus menghancurkan wanita itu"

dia pun ikut menjauh dari tempat itu.

Didalam ruangan.

"nah sebaiknya kau makan tuan muda"

bujuk lia kepada sang kekasig dengan penuh cinta dan tak lupa gaya centilnya.

tawa pecah dari cristian

"kau selalu bisa merayuku sayang"

cristian mengedipkan mata

yah mereka bercanda diruangan tersebut.

tak lama kemudiam dokter pun muncul.

"sepertinya anda telah pulih,besok anda boleh pulang dan tolong jangan terlalu memaksa untuk berfikir"

dokter pun tersenyum ramah.

"hems trimakasih"

jawab cristian acuh tak acuh.

dan lia hanya melirik kesal kepada cristian dan meminta maaf kepada dokter tersebut.

"kau ini,itu kan dokter" cerca lia

"kenapa" cristian menaikan sebelah alisnya.

"sudahlah,aku tak pernah menang melawanmu"

jawan lia judes lalu pergi meninggalkan cristian.

selepas lia sang tunangan pergi,cristian merenungi kejadian yang menimpanya di kantor.

"kenapa wanita itu memiliki senyum itu,argh siapa dia,apa dia ada kaitannya di masa laluku? ah aku akan menanyakannya nanti"

pikir cristian gelisa, lalu ia pun tidur

lia pun kembali keruangan tempat cristian berada.

"sudah tidur rupanya"

jawab lia tak lama kemudian suara telpon lia.

lia pun mengangkat telpon dan bergegas pergi dari ruangan itu.

Di taman kota tak jauh dari rumah sakit.

seorang gadis cantik dengan rambut yang sedikit acak acakan tertiup angin, gadis cantik yang masih menggunakan setelan kantornya duduk diam di salah satu bangku taman di sana.

wajah yang tampak lelah dan juga menyedihkan tak mengurangi kecantikannya.

Dia delia wanita cantik yang sekarang merenungi keadaan seseorang di masa lalu nya.

"apa aku harus membuat ia mengingat masa lalu nya dengan ku"

tapi ia sekarang sudah bahagia bersama tunangannya apa aku sanggup membuat ia menderita kekecewaan jika ia ditinggalkan kekasihnya. tidak.. aku tidak boleh egois yah tidak.

sebaiknya tetap seperti ini jangan buat ia bingung akan keadaanya. seharusnya seperti itu."

batin delia menguatkan untuk tetap bertahan dan setidaknya ia akan selalu melihat cristian bahagia itu sudah cukup baginya.