webnovel

DEVINDO CORPORATION

sehari setelah melamar di tempat itu.

delia mendapat kabar bahwa ia diharuskan mengikuti ujian kelulusan .

Delia menggunakan baju kemeja putih di lapisi blazer dan rok span di atas lutut. sangat sederhana namun dapat menarik perhatian karana wajahnya yang membawa keceriaan.

Delia dinyatakan telah lulus ujian dan di terima sebagai salah satu pegawai keuangan di perusahaan itu.

setelah hampir satu bulan bekerja,delia telah memenangkan hati semua orang dengan kejujuran nya walaupun begitu ada banyak juga yang iri dengannya.

"Delia!cepat antar berkas ini ke ruangan ceo!!"

perintah dari manager keuangan tersebut.

"baik buk"

dengan sopan delia mengundurkan diri dari ruang manager keuangan

delia menuju ruangan yang disebut ruangan ceo,

delia belum pernah sama sekali bertemu dengan ceo perusahan ini,namun yang ia tau bahwa perusahan tempat ia bekerja milik seseorang di masa lalunya, ya itu benar.

cristian devindo.. haha entah kenapa nama itu tiba tiba muncul begitu saja di kepala delia.

delia terus melangkah sampai bertemu sekertaris ceo.

"saya ingin bertemu bapak devindo,saya di minta ibu laila untuk menyerahkan berkas ini."

Sandara sang sekretaris yang berpakai seksi melirik sinis kemudian mengambil berkas tersebut.

"pergilah!"

delia pergi tanpa menoleh namun saat ia melangkah, tanpa sengaja ia menabrak tubuh seseorang.

delia hampir terjatuh jika saja tidak ada tangan yang besar melingkar di perutnya.

sejenak delia terdiam dan menatap wajah seseorang yang tampan.

bukan, bukan dia sangat tampan menurut delia.

dengan wajh yang tegas,rahang yang kokoh dan mata yang tajam dan tubuh yang kekar,

"apa kau tak punya mata hah!"

bicara dengan tegas,arogan dan penuh intimidasi kepada wanita di depannya.

delia hanya diam dan memperhatikan wajah itu.

selama delia diam, pria itu berlalu dari hadapannya.

lelaki itu,delia ingat tentang lelaki itu, lelaki yang dulu ia cintai yah dia CRISTIAN DEVINDO, delia tertawa apakah dia sedang mimpi atau sebuah kenyataan.

"hei apakah kau tak mau pergi?"

suara sekretaris itu akhinya menyentak lamunan delia.

delia pun pergi dari tempat teersebut.

Pertemuan yang membuat delia mengingat kembali masa lalunya kepada pria tersebut !

pria yang ia cintai sejak dahulu atau mungkin sampai sekarang?? delia pun tak tahu pasti.