webnovel

Pergi Berlibur

Hari minggu pun tiba, Rangga bergegas bersiap-siap untuk pergi ke rumah Arin untuk menjemputnya, Segala barang-barang perlengkapan sudah di persiapkan nya dari awal. Rangga pergi menggunakan mobil, Biasanya dia kalau pergi bersama teman-teman nya menggunakan motor. Tetapi kali ini dia pergi menggunakan mobil karena dia takut Arin kelelahan saat pergi bersamanya. Sebelum Rangga beranjak pergi dari rumah nya terdengar dari dapur Ibu Rangga memanggilnya.

"Rangga, Sayang kamu mau kemana nak, Pagi-pagi begini kok udah rapi aja ?,"tanya Ibu Rangga lembut.

" Iya Maa, Rangga mau pergi jalan-jalan sama temen,"ucapnya tak menyebut nama Arin. Dia takut kalau jujur sama Mama nya, Dia tidak dikasi pergi.

"Oo yaudah gak apa-apa sayaang. Kamu hati-hati yaa, Pergi nya sama temen-temen motor kamu kan?,"tanya Ibunya Rangga memastikan.

"Hmmm Iyaa Maa,"ucap Rangga singkat.

"Jangan lupa istirahat kalau perjalanan nya jauh ya sayaang, Inget kamu baru pulih Mama gak mau kenapa-kenapa dijalan."

"Oke Maa."

Rangga pun beranjak pergi ke garasi mobil untuk bersiap-siap menjeput Arin. Terlihat oleh ibu nya Rangga dia pergi menggunakan mobil.

"Kok tumben ya anak itu pergi pakai mobil, Biasanya kan dia kalau mau jalan-jalan sama temen nya pakai motor,"ucap Ibu Rangga dalam hati. Tapi biarlah, Mungkin dia lelah pakai motor,"Ucap Ibu nya mencoba berfikir positif.

Diperjalanan menuju rumah Arin terlihat ada toko bunga di pinggir jalan, Rangga berniat membelikan nya untuk Arin. Rangga pun menghampiri toko bunga tersebut.

"Mbak, Bunga mawar merah nya 1 yaa. Kalau bisa bunga nya yang fresh yaa"ucap Rangga kepada salah satu pelayan toko.

"Ooh iya sebentar ya Mas,"sahut pelayan toko."

"Oke Mbak. Kalau bisa agak cepat yaa. Soal nya saya buru-buru,"ucap Rangga tak sabar ingin bertemu Arin.

"Iya Mas. Maaf ini bunga mawar nya mau yang versi biasa atau yang spesial yaa?, Soalnya disini kami ada menawarkan 2 ukuran rangkaian bunga dengan versi yang berbeda.

"Yang paling spesial Mbak. Soalnya itu untuk orang yang paaling spesial di hidup saya,"ucap Rangga Tegas.

"Baik Mas. Tunggu sebentar yaa,"ucap salah pelayan toko.

"Beruntung banget ya gadis yang ingin dikasi bunga itu. Udah dapat cowok keren, Tajir, So sweet banget lagi mau beliin bunga versi spesial,"ucap beberapa pengunjung perempuan yang juga membeli bunga di toko tersebut.

"Mereka gak tau aja Arin perempuan seperti apa. Bahkan bunga paling spesial di dunia pun tak cukup untuk membeli hatinya yang baik itu,"ucap Rangga dalam hati sambil tersenyum tipis.

"Ini Mas bunga nya udah selesai,"ucap pelayan toko dengan membawa rangkaian bunga mewah yang sangat indah.

"Ooh iyaa, Terimakasih yaa Mbak,"ucap Rangga sembari memberi uang kepada pelayan toko.

"Maaf mas, Ini uang nya kebanyakan."

"Gak apa-apa Mbak. Kembalian nya buat Mbak aja,"ucap Rangga langsung melangkah pergi.

Rangga memang seperti itu, Dia sangat dermawan kepada siapa pun. Selain suka menolong Rangga juga sosok laki-laki yang suka memberi kepada orang lain.

"Terimakasih ya Mas,"ucap Pelayan toko kepada Rangga.

"Iyaa sama-sama,"ucap Rangga tersenyum tipis.

Kemudian Rangga kembali ke mobil nya untuk berangkat menuju rumah Arin. 30 menit berlalu, Rangga pun sampai di rumah Arin. Terlihat Arin disamping rumah nya sedang menyirami tanaman ke sukaan nya di kebun.

"Ariin, Maaf ya aku agak telat jeput kamu."

"Iya Ngga, Gak apa-apa kok, Aku juga baru siap. Tadi bantuin Bunda dulu beresin rumah."

"Ohh syukurlah kalau begitu,"ucap Rangga lega. Oiya Bunda mana?,"tanya Rangga sambil melihat ke dalam rumah Arin.

"Bunda lagi di kamar kayak nya, Tadi aku lihat habis mandi."

"Oh gituu. Yauda kita tunggu Bunda dulu ya baru berangkat."

"Iyaa, Tunggu sebentar yaa."

"Iyaaa. Santai aja gak apa-apa kok,"ucap Rangga sambil tersenyum.

Sambil menunggu Ibu nya datang, Rangga bertanya kepada Arin.

"Riin, Aku boleh numpang kamar mandi gak?,"ucap Rangga sedikit malu.

"Haha, Jadi dari tadi muka kamu kayak gugup gitu karena nahan pipis yaa,"ucap Arin tertawa melihat ekspresi Rangga.

"Hehee, Iyaa aku malu mau bilang sama kamu, Masa baru nyampe rumah kamu udah ijin ke kamar mandi aja. Tapi aku udah gak tahan banget nii. Udah kebelet banget,"ucap Rangga sambil cengengesan.

"Astagaaaa, Ada-ada aja kamu tuu, Yauda ayok aku antar ke kamar mandi"ucap Arin sambil tersenyum.

Tak berapa lama kemudian Ibu nya Arin pun keluar dari kamar nya. Dilihat nya Arin dan Rangga sedang tertawa senang. Ibu nya Arin sangat bersyukur melihat Arin bisa ceria lagi seperti dulu.

"Hmmm. Syukurlah kalau Arin udah bisa bahagia kayak dulu lagi, Baru kali ini Arin bisa tertawa lepas seperti dulu,"ucap Ibu nya Arin sembari melihat Arin dan Rangga tertawa.

"Bunda, Udah siap Mandi nya?,"ucap Arin sambil tersenyum.

"udah Nak, Kamu udah mempersiapkan segala keperluan yang mau di bawa kan? Jangan sampai ada yang tinggal ya sayaang,"ucap Ibu Arin mengingat kan.

"Iyaa Buun, Arin udah siapain semua nya kok, Bunda gak usah khawatir yaa,"ucap Arin lembut.

"Obat udah kamu bawa juga kan sayaang, Jangan sampai kamu lupa yaa, Soalnya kamu kan mau perjalanan jauh.

"Iyaa Buun, Udah semua nya kok."

"Iyaa Buun. Bunda gausah khawatir, Rangga juga udah siapin semua keperluan nya Arin kok. Rangga tau kalau Arin mabuk perjalanan, Jadi semua obat P3K udah Rangga siapin. Bunda tenang aja yaa,"ucap Rangga menenangkan.

"Iya Rangga, Bunda percaya sama kamu Nak, Tolong jaga Arin baik-baik yaa, Bunda titip Arin,"ucap Ibu nya Arin khawatir.

"Bunda gak usah takut yaa. Rangga pastikan Arin aman pergi sama Rangga,"ucap Rangga memastikan."

"Iya Nak. Kalian pergi nya hati-hati yaa. Rangga kalau kamu kira-kira capek nyetir jangan di paksa in ya Nak. Berhenti aja untuk istirahat sejenak kalau kamu ngantuk,"ucap Ibunya Arin mengingatkan.

"Iyaa Bundaa,"ucap Rangga dan Arin serempak.

Rangga dan Arin pun berangkat. Mereka terlihat seperti pasangan suami istri yang baru menikah mau pergi honeymoon karena membawa perlengkapan yang lumayan banyak.

"Semoga aja Arin dan Rangga sampai tujuan dengan Selamat. Begitu juga pulang nya,"ucap Ibu Arin mendo'akan dengan nada sedikit khawatir.

Diperjalanan Arin dan Rangga terlihat sedikit canggung. Karena baru ini rasanya mereka pergi jauh bersama dengan satu kendaraan pula.

"Ariin, kamu tadi udah sarapan atau belum?,"ucap Rangga sambil menyetir mobilnya.

"Hmmm, Aku gak nafsu makan Ngga. Tapi tadi udah disuruh Bunda minum susu sama roti juga kok."

"Yaampuun, Kalau begitu kita berenti aja dulu ya. Kita sarapan dulu,"ucap Rangga khawatir.

"Gak apa-apa kok Ngga. Aku juga belum lapar. Susu dan roti udah cukup untuk mengganjal perutku yang kecil ini,"ucap Arin sedikit segan.

"Enggak Riiin, Aku udah janji sama Bunda buat jaga in kamu, Kamu harus makan biar gak masuk Angin, Dan bisa minum obat,"ucap Rangga menjelasakan. Aku juga belum sarapan juga tadi buru-buru mau nyamperin kamu."

"Loooh iyaa, Kamu juga belum sarapan ya, Yaudah deh ayo kita sarapan dulu,"ucap Arin nurut.

"Nah gitu dong nurut sama suami,"ucap Rangga sambil tersenyum manis. Akhirnya kamu mau juga nurut sama aku,"ucap Rangga dalam hati.