1 Bab 1 Menggila

Matahari mulai tenggelam perlahan di ufuk barat, meninggalkan perairan senja yang dipenuhi kegelapan. Di dalam sebuah rumah yang terletak di sudut kota Jakarta, hiduplah seorang gadis bernama Rosa. Rosa adalah gadis yang pendiam dan seringkali terlihat melamun. Dia selalu menghabiskan waktu di kamarnya, dikelilingi oleh boneka-boneka cantik yang telah dia kumpulkan selama bertahun-tahun.

Namun, sejak beberapa saat terakhir, Rosa merasa ada yang tidak beres dengan kamarnya. Suara-suara tidak wajar sering terdengar di malam hari. Selama berbulan-bulan terakhir, Rosa merasa bahwa salah satu boneka barunya, Smaylda, terus mengikuti setiap langkahnyaPada salah satu malam yang gelap dan dingin, Rosa tenggelam dalam ketakutan dan keputusasaan. Dia terbangun di tengah malam oleh suara ketukan yang keras yang berasal dari cermin di kamarnya.

Rosa sedang duduk sendiri di kamarnya yang gelap, ada boneka Smaylda mengintai di sudut ruangan.

"Ada apa dengan cermin ini? Mengapa aku selalu mendengar suara aneh?", ujar Rosa gugup.

Rosa melihat cermin di dinding kamarnya dan memperhatikan ada goresan-goresan aneh di sana.

"Kenapa ada goresan-goresan ini? Siapa yang melakukannya?", sahut Rosa penasaran.

Rosa meraba-raba kegelapan dan menemukan palu yang tergeletak di lantai. Mengambil palu dengan tatapan bingung.

"Apa yang sedang terjadi? Apa ini artinya?", gumamnya lagi.

Rosa yang semakin terganggu menatap cermin dengan marah dan kebingungan.

"Smaylda! Kau, boneka itu, apa kau yang menyebabkan semua ini? Mengapa kau mengikutiku? Cukup! Aku akan mengakhiri ini!", ujar Rosa berbicara pada boneka mengerikan itu.

Smaylda, boneka hantu, merespon dengan suara nyaring.

"Rosa, Rosa... Jangan percaya pada boneka-boneka ini. Mereka hanya tipu daya. Hanya aku yang dapat memberimu kebahagiaan sejati. Hancurkan cermin dan ikuti aku. Bersama-sama kita akan mendominasi dunia ini!", perkataan boneka Horor itu pada Rosa.

Rosa, yang semakin terganggu, tersenyum dengan kegilaannya yang semakin bertambah.

"Apakah begitu, Smaylda? Jadi, ini sebabnya kau menggangguku selama ini? Kau ingin aku menjadi gila dan menyerah pada kegelapan?", ujar Rosa berteriak pada cermin.

Rosa menggenggam palu dengan kuat dan mulai memukul cermin dengan kekerasan.

"Aku tidak akan mengizinkannya! Aku akan menghancurkan semua ini!", ujar Rosa sambil menggila memukul cermin di hadapannya dengar keras.

Cermin pecah berantakan, memenuhi ruangan dengan suara tajam dan pecahan kaca.

"Jangan... Jangan hancurkan aku... Kau telah membuat kesalahan besar, Rosa!", boneka Smaylda semakin menjadi - jadi meneror Rosa yang semakin gila menhancurkan cermin.

Rosa berteriak ketakutan saat dia melihat sesuatu yang menakutkan terjadi setelah cermin pecah. Kabut hitam mengalir keluar dari pecahan kaca dan membentuk bayangan yang menyeramkan di sudut kamar. Bayangan itu kemudian berubah menjadi bentuk aneh yang mirip dengan Smaylda, tetapi ia memiliki aura yang jauh lebih jahat dan menakutkan.

"Kamu telah membuka pintu dunia gelap, Rosa. Kehancuran akan menyusulmu!", bayangan boneka Smaylda berkata dengan suara yang serak dan menakutkan.

Rosa ketakutan dan mencoba melarikan diri, tetapi bayangan mengejarnya dengan kecepatan yang luar biasa.

"Tolong... Ada yang tolong aku!", teriak Rosa dari dalam kamar.

Rosa berupaya mencari bantuan, tetapi semakin dia berlari, semakin dekat bayangan mendekatinya. Akhirnya, dia tersandung dan jatuh ke lantai.

Bayangan Smaylda membungkuk di atas Rosa dengan senyum jahat.

"Kamu akan menjadi milikku, Rosa. Aku akan mencengkeram jiwamu dan melumatkan kegelapan ini dalam dirimu!", ujar boneka Smaylda.

Rosa menangis dan berteriak memohon bantuan, tapi tampaknya tak ada yang bisa mendengarnya. Bayangan Smaylda semakin mendekat dan sedang siap untuk menyerang. Tidak ada jalan keluar bagi Rosa.

Rosa, dalam keputusasaan dan ketakutan terbesarnya, tiba-tiba mendengar suara pintu terbuka dan cahaya yang memancar masuk melalui celah.

Tiba - tiba ibunya yang mendengar Rosa berteriak dari lantai bawah lalu dengan sergap naik ke lantai atas.

Laura ibunya Rosa segera berlari menuju kamar Rosa. ketika Laura membuka pintunya, dia melihat Rosa dalam keadaan ketakutan, duduk di pojok kamar dengan wajah pucat pasi. Laura berusaha menenangkan anaknya dan bertanya,"Apa yang terjadi, sayang? Kenapa kamu terlihat begitu ketakutan?"

Dengan suara lirih dan tertegun, Rosa menjawab, "Ibu, ada hantu di kamarku! Hantu boneka Smaylda! Dia membuat suara-suara aneh dan mencoba menghantui aku!"

Laura mencoba untuk tidak menganggap serius cerita dari Rosa. Dia berpikir bahwa mungkin itu hanya imajinasi anak kecil yang terlalu aktif. Namun, ia bisa melihat betapa ketakutan Rosa dan memutuskan untuk memeriksa kamar dengan seksama.

Laura masuk ke kamar Rosa dan melihat boneka Smaylda yang biasa Rosa mainkan tergeletak di lantai. Tidak ada yang terlihat aneh atau menakutkan kecuali sebatang cermin besar yang pecah menjadi beberapa potongan. Laura sempat terkejut melihat cermin itu, tetapi dia mengabaikan hal tersebut dan mengambil tindakan untuk menenangkan Rosa.

"Rosa, tidak ada yang perlu kamu takutkan, baik-baik saja," kata Laura dengan suara lembut sambil mendekati Rosa. "Boneka Smaylda hanyalah mainanmu yang tidak bisa menghantuimu. Hantu-hantu itu hanya ada dalam cerita-cerita."

Rosa menatap ibunya dengan mata menangis, "Tapi, Ibu, aku bisa mendengar suara aneh tadi. Seperti bisikan-bisikan dan suaralangkah kaki kecil di tengah malam."

Laura mencoba memahami ketakutan Rosa dan memutuskan untuk menyelidiki lebih jauh. Dia mengambil potongan-potongan cermin yang pecah dan mendekatinya. Seketika itu pula, Laura merasakan sesuatu yang aneh. Suara-suara bisikan yang lembut mengisi ruangan dan rasanya ada energi gelap yang menerpa dirinya.

Namun, ibu berani ini tidak menyerah dengan mudah. Laura memutuskan untuk memanggil bantuan spiritualis terpercaya yang pernah membantunya dalam situasi serupa sebelumnya. Dengan perasaan panik, Laura menghubungi spiritualis bernama Ibu Santika.

Beberapa jam kemudian, Ibu Santika tiba di rumah Laura. Dia adalah seorang wanita bijak dengan pengalaman luas dalam menghadapi fenomena supernatural. Ibu Santika meminta Laura mengisahkan kejadian-kejadian terakhir yang dialami Rosa dengan detail.

Setelah mendengarkan cerita Laura, Ibu Santika membenarkan bahwa ada kemungkinan ada energi negatif atau entitas gelap yang menghantui kamar Rosa. Ibu Santika memutuskan untuk melakukan ritual pembersihan dan perlindungan yang kuat untuk mengusir entitas tersebut.

Bersama-sama, Laura dan Ibu Santika menuju ke kamar Rosa. Ibu Santika mempersiapkan ritualnya sementara Rosa dan Laura duduk bersama. Ibu Santika membakar beberapa dupa dan memberikan instruksi kepada Rosa untuk tetap tenang dan berpikir positif.

Ketika ritual dimulai, suasana kamar berubah menjadi tenang. Aura yang gelap perlahan- lahan tambah menguasai kamar Rosa. Ibu Santika mengucapkan doa-doa perlindungan yang kuat dan mengusir entitas negatif keluar dari rumah.

Setelah ritual selesai, Rosa masih terlihat murung. Ibu Santika lalu mengambil boneka itu dan membawanya bersamanya lalu membuangnya di tempat pembuangan sampah di pinggir jalan berharap agar Rosa bisa sembuh setelah boneka Smaylda dikeluarkan dari rumah Rosa.

avataravatar
Next chapter