1 Dia Memerlukan Seorang Istri Sedangkan Wanita Memerlukan Uang

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Chi Wan, kamu pasti sudah mendengarnya beberapa waktu ini, kan! Kalau tahu diri, lebih baik mundur saja!"

Perempuan yang berkata seperti itu kepada Chi Wan adalah Lan Youyou, dia dikenal sebagai seorang model pendatang baru.

Sebenarnya, sudah beredar kabar bahwa suami Chi Wan memiliki kekasih baru. Parahnya, hal itu membuat keluarga ini sering menjadi bahan perbincangan orang lain. Gosip tentang keluarga ini pun menyebar dan membesar di kalangan masyarakat. 

Tepat saat kemarin malam, Chi Wan yang menyadari bahwa masalah ini sudah semakin besar segera mengambil tindakan. Ya, perempuan ini pun mendatangi rumah Lan Youyou.

"Sayang, aku telah memahami maksud Nona Lan." Ucap Chi Wan sambil memeluk pinggang suaminya itu dari belakang. Ia pun dengan lembut menambahkan, "Apakah ada yang perlu aku sampaikan lagi?"

"Tidak perlu." Ucap lelaki yang bernama Feng Yihang dengan tenang. Kemudian ia melanjutkan perkataannya, "Dokumen perceraian sudah aku siapkan bersama pihak pengacara. Setelah ini kamu hanya perlu menandatangani dokumen-dokumen itu saja."

"Kalau begitu... aku hanya bisa dengan sedih merestui pernikahanmu bersama Nona Lan."

Tanpa perlu melihat ekspresi sedih perempuan itu, Feng Yihang pun sudah paham maksud sebenarnya dari perkataan istrinya ini. 

Meski nada bicara yang digunakan Chi Wan terdengar sedih, namun tidak ada sama sekali rasa sakit hati dalam hatinya.

Chi Wan belum berbalik badan, tapi tiba-tiba tangannya ditarik dan membentur dada yang penuh aroma rokok itu.

Chi Wan pun tampak tidak memberontak. Ia tetap menuruti keinginan suaminya dan masuk ke dalam pelukannya. Ia mengangkat kepala dan bibirnya langsung dicium oleh bibir Feng Yihang.

Setelah berciuman, Chi Wan mendorongnya dan menjaga jarak yang cukup jauh. Ia mengangkat kepala dan tersenyum, "Bukankah kamu akan menikahinya!?"

"Kamu masih belum sah bercerai denganku. Oleh sebab itu, kamu masih Nyonya dari Keluarga Feng." Ucap Feng Yihang kepada Chi Wan sambil mendekatinya lagi.

Sejujurnya, Feng Yihang bukan merasa tidak puas selama berhubungan intim dengan Chi Wan. Malahan, pria ini cukup mengakui bahwa dirinya menyukai tubuh Chi Wan.

Secara fisik, Feng Yihang menyukai kulit halus milik perempuan itu. Pinggang istrinya pun juga terasa lentur saat dipeluknya. Malahan, bagian besar-kecil pada tubuhnya pun sesuai dengan selera Feng Yihang. Intinya, tubuh Chi Wan sangat sempurna di mata Feng Yihang.

"Eits, badanmu masih bau rokok. Aku tidak mau…." Ucap Chi Wan sambil tersenyum sampai matanya menyipit. Telapak tangannya diarahkan ke dada pria itu dan mendorongnya, "Kamu harus mandi dulu, ya!"

Akan tetapi, Feng Yihang memeluk erat pinggang Chi Wan duluan dan seketika berkata, "Ayo mandi bersama saja."

Chi Wan tersenyum dan masuk ke dalam pelukannya sambil menggelengkan kepala, "Setiap kali kita mandi bersama, kamu terlalu agresif…."

"Kali ini aku akan lebih lembut." Feng Yihang tersenyum ringan lalu mencium rambutnya dengan lembut. Pria ini pun menggendong Chi Wan masuk ke dalam kamar mandi.

Meski ingin bercerai, Feng Yihang sangat menyukai karakter Chi Wan yang tidak suka membesarkan masalah.

Namun memang benar, jenis perempuan yang hanya menginginkan uang memang paling mudah dihadapi. Layaknya Chi Wan, perempuan ini tidak pernah protes meski Feng Yihang membuat masalah apapun.

Empat tahun yang lalu, Feng Yihang memang menikahi Chi Wan secara tiba-tiba. Walau tidak ada hal menonjol yang membuatnya harus menikahinya, namun perempuan itu merupakan Cinderella bagi sebagian orang saat itu.

Namun setelah menikah, Feng Yihang menjadi suami yang amat buruk. Pria ini banyak dikabarkan memiliki hubungan khusus dengan banyak perempuan lain. Walau demikian, Chi Wan selalu menunjukkan ketenangannya sebagai Nyonya Keluarga Feng. Ia tidak meributkannya atau bahkan mempermasalahkan hal itu.

Lagi pula, Chi Wan sendiri juga menyadari penyebab Feng Yihang menikahinya. Ya, alasan utamanya karena perempuan ini memang dikenal sangat penurut.

Feng Yihang memerlukan seorang istri dan Chi Wan kebetulan sangat memerlukan uang. Dengan adanya pernikahan ini, semuanya mendapatkan keinginan masing-masing.

******

Keesokan paginya, Chi Wan baru bangun dan menyadari bahwa Feng Yihang sudah bangun duluan. Lelaki itu sedang berdiri di depan cermin dan merapikan dasinya.

"Selamat pagi Suamiku...."

Mendengar itu, Feng Yihang menatap Chi Wan dan membalas dengan senyuman. Ia pun berkata, "Pengacara akan memberitahumu mengenai jadwal pergi ke kantornya. Nanti kamu harus segera menandatanganinya!"

"Baiklah."

Ekspresi wajah Chi Wan yang sangat tenang membuat Feng Yihang merasa agak kecewa. Ia selalu mengetahui bahwa Chi Wan adalah perempuan yang menyukai uang. Walaupun mereka berdua telah menandatangani surat perjanjian sebelum menikah, tetapi Chi Wan sama sekali tidak menolak perceraian kali ini.

Hal yang membuat Feng Yihang agak kecewa adalah perempuan itu juga tidak menanyakan alasan dirinya yang ingin menceraikannya. Apalagi, Chi Wan juga tidak meminta uang lebih kepadanya. Hal-hal semacam ini sungguh membuat Feng Yihang agak bingung.

"Sangat bagus." Balas Feng Yihang setelah memikirkannya.

Sebelum Feng Yihang keluar dari rumah, Chi Wan memeluk pinggang Feng Yihang dan berkata, "Selamat jalan Suamiku."

Feng Yihang pun membalas sapaannya dengan mencium dahi Chi Wan seperti kebiasaan. Ia pun pamit, "Ok, Bye."

Bila melihat pemandangan ini, mereka berdua lebih mirip pasangan suami-istri yang baru menikah dan sangat tidak ingin berpisah. Sungguh tidak terlihat bahwa pasangan ini sedang ingin bercerai.

Tidak lama setelah Feng Yihang pergi, Chi Wan juga mulai membereskan diri untuk keluar rumah.

Chi Wan ternyata pergi ke sebuah apartemen yang agak tua. Ia pun masuk dan sampai di salah satu kamar apartemen yang tampak tua itu. Chi Wan pun mengetuk pintu dan menyapa, "Xiaobai yang manis, tolong buka pintunya, ya...?"

"Klak." Suara kunci yang terbuka pun terdengar. Tidak lama kemudian, terlihatlah sesosok badan yang agak pendek keluar. Sambil menguap, orang itu menjawab sapaan Chi Wan, "Hooah… Pagi Chi Wan."

Setelah membalas sapaannya, sesosok anak kecil yang mengenakan piyama dan sandal besar itu segera kembali ke dalam dengan wajah yang masih tampak mengantuk.

"Hei, Chi Xiaobai! Apa maksud sikapmu kepada ibumu ini? Mana cintamu???"

"Kamu sendiri memiliki kunci, tetapi tidak membuka pintu. Mengganggu waktu tidurku yang sangat berharga saja. Kamu sendiri, mana cintamu?" Chi Xiaobai langsung duduk diatas sofa dan memeluk bantal sofa dengan malas. Kemudian, ia pun memelototi ibunya dengan tatapan protes.

"Aduh... anak kesayanganku. Ke mana mata indahmu yang membuat orang terpesona itu?" Chi Wan duduk disamping anaknya dan memijit pundak kecilnya.

Dari perspektif Chi Wan, anak kecil ini adalah:

Nama: Chi Xiaobai.

Umur: Lima tahun.

Penampilan: penampilan luarnya sangat imut, namun memiliki sikap yang sangat suram.

Kepintaran: Untuk sementara lebih tinggi daripada Chi Wan.

Kelebihan: Salah satu siswa taman kanak-kanak terkenal. Siswa laki-laki yang dengan mudah disukai oleh orang-orang di sekitarnya.

"Semua ini terjadi karena kamu telah berjanji padaku untuk pulang kemarin malam. Namun nyatanya, kamu malah meninggalkanku sendirian! Mana Cintamu? Chi Wan, kita putus saja!" Omel anak lelaki ini.

"Aduh, cemburuan sekali. Padahal ibu akan bercerai besok, tapi kamu masih ingin memutus hubungan denganku juga. Apa kamu tidak terlalu sadis, ya!" Balas Chi Wan.

Mendengarkan ini, Chi Xiaobai langsung terbelalak, "Mau bercerai?"

"Oh iya, demi menghibur hatiku yang terluka ini. Aku minta tolong kepada anak kesayanganku untuk membuatkan makanan, ya! Aku sudah sangat lapar!..." Ucap Chi Wan.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.

avataravatar
Next chapter