Kenapa harus begini lagi?
Aku tak suka sendiri.
Kembalilah jika Kau merasa dingin.
Aku masih di sini.
Apa iya Kau membuat wanitamu terus menunggu?
Ah sudah biasa dia membuatku begini.
Lelap dengan dengkuran dan gumamnya.
Biarkanlah, baiknya aku menghitung mundur.
Sembilan, delalan, tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, satu...
Mata masih kuat bertahan, sudah tak kuat membuka kelopaknya.
Selamat malam wahai pujangga, diriku galau karna hati mulai menua.
...