webnovel

Teman??

"Dasar p*cun, m*r*h*n !!!"

Aku masih 14 tahun saat itu, tentu saja aku emosi. Kemarahanku memuncak dan berakhir di ruang BK.

Apa yang terjadi? Aku juga tidak tau, yang aku tau aku berjalan bersama teman temanku, dan diteriaki kasar oleh 'orang itu'. Keempat mata guru BK memandang 'orang itu'. Dia nampak gelisah , tidak tau harus bagaimana, tapi aku yakin, dia belum puas meneriakiku.

Aku mengobati luka di bibirku, berharap darahnya berhenti mengalir. Aku masih tak mengerti apa penyebab 'orang itu' membenciku. Apakah aku punya salah? Bukankah selama ini aku yang membantunya mengerjakan tugas-tugasnya?. Aku melihat sekeliling kamarku, berantakan, tak ada sesuatu yang spesial, dan sepi. Perutku mulai lapar, dan kuputuskan untuk menahannya dengan tidur. tidur yang nyenyak.

Keesokannya, aku bangun dan mendapati tanganku penuh dengan sayatan sayatan, seingatku semalam aku tidur untuk melupakan rasa laparku, darimana sayatan ini datang? aku melirik jam di dinding kamarku tepat pukul 6.35, aku langsung berlari kekamar mandi dan bergegas berangkat sekolah.

Langkah kakiku semakin cepat, melewati kelas demi kelas, kepalaku menunduk , entah kenapa semua anak kini memandangku. Sambil berbisik, mata mereka melirik kearahku. 'Apalagi ini' ucapku dalam hati.

Sesampainya dikelas, aku duduk dan menghela napasku yang panjang. Seperti biasa mereka hanya sibuk dengan dunianya sendiri. Para gadis keturunan orang kaya.

Anie, salah satu teman dekatku mendekat dan duduk dibangku depanku "kamu baik-baik saja kan?"

"Ya, hanya sedikit lelah, makasih sudah bertanya" jawabku sambil menaruh kepalaku diatas meja.

"Aku khawatir, kemarin kamu langsung pulang setelah dari BK, aku takut kamu di skors"

"Ah, tak apa, ini bukan salahku, buat apa aku takut"

"Tapi saat ini, banyak rumor tentangmu yang ..." Anie tak melanjutkan kata-katanya saat Sisil dan Cika datang.

"Ada apa tentang aku? apa yang mereka bicarakan dibelakangku???" tanyaku semakin penasaran.

Dengan ragu Sisil bercerita, mulai dari aku yang mengugurkan anakku, berzina dengan anak sekolah lain, dan mencampakan pacar pertamaku demi lelaki lain.

Bagaimana bisa ada rumor sampah seperti itu untuk anak ingusan umur 14 tahun??? Aku terkejut bukan main. Hancur, namaku sudah hancur.

Hari demi hari aku lalui dengan seolah-olah tak terjadi apa apa. Aku diam dan melanjutkan kehidupanku. Toh aku tak melakukan apapun yang mereka sebutkan.

Anehnya dalam waktu 3 hari saja, rumor tenyang ku sudah hilang, mereka yang mencaviku juga sudah mulai menyapaku. Lucu sekali.

Karena bahagia aku tak memikirkannya lagi. Aku tetap menjalani hariku seperti biasa, hanya saja, akhir-akhir ini semua tanganku dipenuhi dengan sayatan.

Tidak perih tapi membekas.

Sebenarnya apa yang terjadi dengan diriku??

Bersambung