1 terlambat

2016,

Jakarta, Indonesia,,,,

lalu lalang yang padat memenuhi bandara Soekarno Hatta, mengabaikan kepadatan itu, seorang gadis berhijab hitam yang berbalut seragam co-pilot nya, membelah kerumunan berusaha menyusul seorang pria tinggi yang juga berbalut seragam serupa namun dengan pangkat yang lebih tinggi.

"kak, tunggu! kak Nels!" panggil Rain akhirnya begitu ia mendekati pria itu. mendengar suara yang tidak asing memanggilnya, Nelson pun menghentikan langkahnya dan berbalik. pria itu melepaskan kacamata hitamnya dan memicingkan matanya, menatap heran pada adik semata wayangnya itu.

"kok kamu nyusul kakak? penerbangan kamu gimana? bukannya 10 menit lagi harus boarding?" Rain menatap kesal kakaknya itu, seandainya saja pria itu bisa lebih teliti ia pasti tidak harus membuang waktunya untuk mengejarnya dan terlambat untuk penerbangan. tatapan heran Nels melembut begitu adiknya itu menyodorkan sebuah ponsel kearah nya. "ahh, kakak lupa! makasih ya beauty!" ketus Nels seraya meraih ponselnya dan merapikan hijab Rain yang sedikit terangkat karena tertiup angin.

"pokoknya kalo aku kena marah captain hari ini, itu salah kakak!" rengut Rain lantas berbalik dan meninggalkan Nels begitu saja dengan terburu-buru. tingkah yang benar-benar membuat Nels tidak mampu menahan senyumnya.

"captain, co-pilot Riko sudah menyelesaikan tugasnya!" lapor seorang pramugari cantik selepas kepergian Rain. Nels mengangguk mendengar hal itu sebelum akhirnya melangkah menuju pesawat.

"aduh, mbak Rain mana sih? dia nggak ingat apa ini penerbangan pertama dia sama capt Kenji? padahal aku kan udah bilang kalo capt Kenji itu selalu on time." ketus seorang gadis berseragam pramugari dengan sedikit cemas. sedangkan para rekannya lebih memilih untuk mengintip sosok Kenji yang sedari tadi hanya diam didekat tangga pesawat. seolah dunia mereka telah sempurna hanya dengan menatap wajah tampan nan dingin sang pilot tersebut. lelah dengan kecemasannya, Risa pun memutuskan untuk menghampiri sang captain. "capt,,," tegur Risa ragu-ragu. Kenji menoleh pelan dan menatap gadis yang ada dihadapannya itu dengan tatapan yang hampir membuat Risa kehilangan kata-kata.

"ada apa?" tanya Kenji datar tanpa ekspresi. namun sebait pertanyaan itu sudah cukup untuk membuat para pramugari yang sedari tadi menatapnya berbinar binar.

"co-pilot Rain belum pernah terlambat sebelumnya, gimana kalo saya cari aja capt?" balas Risa ragu-ragu.

"dia belum pernah terlambat sebelumnya, tapi kenapa harus terlambat di penerbangan pertama saya?" Risa dapat merasakan bulu kuduknya berdiri mendengar kata-kata sang captainnya itu. Kenji menghela nafas berat lantas melirik arlojinya sekali lagi. "saya nggak mau dengar penerbangan saya delay karena alasan co-pilot nya terlambat." lanjut Kenji lantas memutuskan untuk menaiki tangga pesawat. namun tepat saat itu pula terdengar suara seorang gadis yang menyerukan namanya dengan sedikit terengah-engah. Kenji pun menghentikan langkahnya dan berbalik. untuk beberapa detik matanya bertemu tatap dengan mata seorang gadis berhijab berseragam pilot yang belum pernah ditemuinya sebelumnya.

Rain menghela nafas lega seraya melangkah menghampiri rekan-rekannya dan tentu saja Kenji yang kini sedang berdiri di anak tangga pesawat. "maaf capt, saya terlambat!" ujar Rain sopan. melihat Kenji yang tak kunjung bereaksi, gadis itu pun melirik rekan-rekannya sekilas berusaha mencari sahabatnya Clarissa untuk meminta pertolongan. namun sayang gadis itu hanya bisa menolong Rain dengan gelengan pasrah.

"kamu terlambat 7 menit 45 detik! ini pertama dan terakhir saya dengar kata maaf dari kamu!" tegas Kenji datar lantas berbalik dan kembali menaiki anak tangga. Rain memejamkan matanya frustasi. setelah melihat langsung sosok yang selalu digosipkan para rekan-rekannya itu, ia akhirnya setuju dengan salah satu kesimpulan mereka. tampan. namun satu kata lagi yang harus ditambahkan nya secara pribadi 'killer'.

avataravatar