1 Takigawa Yamato si yatim piatu

"Di mana?" tanya seorang pria dewasa berpakaian serba hitam rapih.

"Menurut informasi, mereka menyimpannya di cabang tokyo " jawab seorang pria yang berpakaian sama.

.

.

.

.

"Yahahahaha!, aku menang lagi"  teriak seorang remaja laki-laki setelah berhasil memenangkan permainan poker dan mendapatkan uang taruhannya.

"Jadi uang ini milikku, kalau begitu selamat malam semua" lanjut remaja tersebut setelah mengambil uang taruhan lalu berjalan keluar dengan wajah bahagia.

Baru saja berada di luar, seorang pria dewasa menarik kerah bajunya dan berkata kepada remaja itu " Yamato! Kau memang tidak pernah mengecewakan ku tapi hutang mu masih banyak, jadi aku ambil uang ini".

"Lihat ada iblis!" teriak remaja yang bernama Yamato tersebut dengan menunjuk ke belakang pria itu.

Mendengar kata "iblis" pria itu pun terkejut dan tanpa sengaja iya melepaskan kerah baju Yamato dari genggamannya.

"Hahahaha! Dasar bodoh" ucap Yamato lalu lari cepat.

Setelah berhasil melarikan diri, terlihat Yamato masuk ke dalam sebuah gang yang sempit dan juga penuh dengan sampah.

Beberapa saat kemudian terlihat di ujung gang tersebut terdapat sebuah rumah tua, lebih tepatnya seperti rumah kosong yang berhantu.

Ketika Yamato akan masuk kedalam, pintu rumahnya tidak dapat di buka bahkan gagang pintunya saja tidak bisa di gerakan.

"Astaga! Pintunya macet lagi, baiklah kau yang memaksa" dan terlihat Yamato yang berjalan sedikit ke belakang, mengambil ancang-ancang.

Kemudian Brak.... Pintu rumahnya berhasil terbuka dengan cara di dobrak oleh Yamato, setelah pintunya terbuka ia pun masuk kedalam.

Keadaan di dalam bagaikan kapal pecah sangat berantakan, di westapel banyak piring kotor yang di kerumuni lalat dan lantai yang begitu berdebu.

Meski begitu Yamato terlihat nyaman-nyaman saja dengan keadaan rumahnya, bahkan ia terlihat sedang tertidur di sebuah sofa yang hampir rusak.

Beberapa menit kemudian, hujan turun dengan deras karena atap rumahnya bocor dan beberapa tetes air ada yang jatuh ke mukanya.

Yamato pun terbangun dan melihat beberapa bagian rumahnya bocor, bergegas ia mengambil beberapa ember untuk menampung air yang terus menetes.

Setelah selesai ia pun duduk dan tanpa sengaja Yamato kembali tertidur sampai.

.

.

Pagi hari pun tiba, setelah membuka kedua matanya Yamato melihat ember-ember itu telah terisi penuh oleh air hujan, satu persatu ia membawa semua ember itu keluar rumah.

Setelah selesai ia pun kembali ke rumah dengan membawa handuk dan pergi mandi ketika ia sudah telanjang, lalu menyalakan kran air tapi tidak ada setetes pun air yang keluar.

"Lah, kok, apa mereka benar-benar menutup airnya? Coba ingat-ingat terakhir kali aku bayar tagihan air itu eng... Dua tahun yang lalu kalau gak salah"

"Apa aku kesekolah jangan mandi saja? Air hujan semalam juga sudah aku buang, yasudahlah jangan mandi" lanjut Yamato kemudian keluar dari kamar mandi hanya mengunakan handuk.

Saat ia akan membuat sarapan di dapur, kompor yang akan Yamato di gunakan tidak menyala ketika di lihat ternyata gasnya sudah habis.

"Astaga!" kemudian Yamato membuka setiap lemari yang ada di dapurnya berharap ada makanan, tidak di sangka ada sebungkus roti yang sebagiannya sudah berjemur.

"Apa ini masih bisa di makan? Makan sajalah" dan Yamato mulai memakan bagian roti yang masih bersih dari jamur.

Sesudah sarapan Yamato mulai memakai seragam sekolahnya, karena terlalu bersantai-santai tanpa ia sadari kalau diri sudah kesiangan.

"Yaampun aku terlambat" bergegas Yamato berlari menuju sekolahnya.

.

.

Sayangnya gerbang sekolah sudah di tutup tapi Yamato tidak habis akal, ia mulai memanjat pagar tembok sekolah kemudian mengendap-ngendap berjalan menuju kelasnya.

Sedikit lagi hampir sampai ke kelas, Yamato tertangkap basah oleh kepala sekolah dan ia pun di bawa ke kantor.

Di sana kepala sekolah memarahi Yamato karena selalu terlambat dan meminta ia untuk berhenti pergi ke klub malam dan bermain poker di sana, karena tidak pantas untuk anak sekolah sepertinya, selain itu kepala sekolah memberitahu kalau Yamato sudah menunggak pembayaran selama satu tahun.

Dan kepala sekolah mengancam akan  mengeluarkannya jika tunggakannya masih belum di lunasi bulan ini, setelah puas memarahi Yamato, kepala sekolah pun memperbolehkannya untuk pergi ke kelas.

"Argh.... Ocehan pak tua itu membuat telinga ku sakit" gumam Yamato yang berjalan menuju kelasnya.

"Yo! Selamat pagi semua!" ujar Yamato setelah berada di dalam kelas, padahal saat itu ada seorang guru yang sedang mengajar.

"Yamato!! Jam berapa sekarang?" tapi Yamato memotong perkataan guru tersebut.

"Sekarang jam 9:45 bu" potong Yamato dengan wjaah tidak merasa bersalah.

"Astaga!! Sekarang berdiri di depan kelas sampai pelajaran selesai!!" teriak guru itu di depan Yamato dengan wajah begitu marah dan kesal.

Dengan santuynya Yamato menuruti perkataan gurunya itu dan berdiri di depan kelas sampai pelajarannya selesai.

.

.

.

.

Akhirnya bel istirahat pun berbunyi dan Yamato pun masuk ke

avataravatar