webnovel

Kota Para Petualang : Audaces

"Benar-benar seperti di dalam Game, ada kereta naga, banyak sekali.." Kagum Aileen, ia berjalan beriringan bersama dengan Lyvemon. "Pertama-tama, kita akan mencari sumber uang dulu sebelum mendaftar ke Guild." Ucap Lyvemon seraya menyapa orang-orang di sekitarnya.

Aileen tak mengerti kenapa ia harus mencari sumber uang terlebih dahulu, padahal biasanya di dalam game Rpg, untuk menjadi petualang mereka tak membutuhkan Administrasi terlebih dahulu. Karena itu, Lyvemon menjawab pertanyaan dari Aileen, ia berkata, "Karena ini adalah dunia sungguhan, untuk mendaftar, kita harus memiliki setidaknya masing-masing 5000 Chartam."

"Begitu ya, jadi, di dunia ini, mata uang nya Chartam ya, jadi, bagaimana cara mendapatkannya?" Tanya Aileen lagi, "Seharusnya ada tempat berburu untuk pemula di luar sana, setelah membeli makanan, kita akan segera berburu." Ujarnya, Jika mereka tidak memiliki uang, bagaimana harus membeli makanan bukan? "Bagaimana caranya, bukannya kita tak punya uang?"

"Siapa bilang, lihat di menu, lalu pojok kanan atas, ada dompet." Ujarnya, Aileen lantas mengambil dompet itu dan melihat isinya, "1000 Chartam ya."

"Yup, 400 untukmu dan 600 untukku, meskipun begitu, rasanya tidak enak kalau makanannya murahan." Lyvemon menarik tangan Aileen untuk memasuki sebuah restoran kecil, "Selamat datang! Wah orang baru ya?" Sapa pelayan dari tempat itu. "Benar, kami datang dari tempat jauh, kami kehilangan uang, jadi kami memesan makanan seharga 500 Chartam perporsi ya!" Aileen sepertinya sudah terbiasa dengan mengarang cerita seperti ini. "Tunggu Aileen, seharusnya 400 untukmu dan 600 Untukku!"

"Tidak, harus adil."

Lyvemon memasang wajah kesal, ia hanya duduk di meja nya seraya meminum air putih yang disediakan. "Maaf menunggu, ini adalah hidangan termurah di restoran kami, masing masing harganya 500 Chartam, selamat menikmati!"

Mereka berdua saling menatap, harga 500 Chartam mendapatkan makanan seenak dan sebanyak ini, "Ini.. tidak salah..?"

"Ini adalah pelayanan khusus untuk petualang dari jauh dan berniat untuk tinggal di Audaces!" Jelas sang pelayan, sesuai namanya, kota ini adalah kota para petualang, karenanya orang-orang memberi pelayanan yang baik pada para petualang.

***

"Makanannya enak sekali, benarkan, Lyve." Benar, Minumannya juga." "Sebenarnya ini adalah kali pertamanya aku meminum Wine, jadi begini rasanya, enak sih." Aileen mati di usianya yang ke 20, 20 tepat hari itu. Ia berulang tahun sekaligus mati di hari yang sama.

"Omong-omong, Lyve, kita akan berburu apa?"

"Kemungkinan besar kita akan berburu Monster tingkat bawah seperti Goblin dan Slime, tapi usahakan jangan bertemu dengan Slime ya?" Ujar Lyvemon seraya memasang wajah kesal, Aileen tau mengapa Lyvemon kesal pada Slime, ia sudah sering bertemu dengan Slime dalam Rpg, Slime memiliki kemampuan untuk merusak kain sehingga membuat pakaian rusak, meskipun lemah, itu takkan menutup kemungkinan kamu akan pulang dengan kondisi telanjang, karenanya, untuk berburu Slime, harus menggunakan Zirah yang terbuat dari Besi atau Baja.

"Untuk Zirah, mungkin nanti kita akan membeli Zirah Rantai, dengan menggunakan itu,kita akan lebih mudah bergerak." Ucap Aileen seraya mengambil pisau nya. Ia berjalan keluar bersama dengan Lyve, Jubah hitamnya membuat aura nya sedikit mengerikan.

"Lyve, kita harus bergegas, setidaknya, kita harus mendapatkan uang sebelum hari gelap." Aileen berjalan dengan tatapan lurus, memandangi pemandangan yang sebelumnya ia lihat, padang rumput, dan benar saja, di tempat itu banyak sekali Slime yang berukuran kecil, juga ada Goblin. "Jika belum mendaftar ke Guild, kita takkan mendapatkan poin pengalaman, karenanya, kita tak perlu fokus untuk menaikan level." "Jangankan menaikan level, aku tak tau levelku berapa." Aileen memasang Posisi siaga tempur.

Ia membuka menu Skill dan mulai menerjang 1 goblin dengan salah satu skill asassin nya. "Skill : Sneak!" Aileen menghilang dari pandangan dan hanya menyisakan cahaya berwarna biru muda.

Dengan cepat ia langsung menebas lawannya, "1 terbunuh, Lyve, giliran- Woy!!" Kesalnya ketika melihat Lyvemon hanya duduk menikmati pemandangan meskipun ia tau kalau Aileen sedang berjibaku dengan Goblin.

"Baiklah.. Skill Sihir : Lumpur Hisap!" Lyvemon mengambil tongkat sihir yang terlihat mahalnya dan menempelkan ujung tongkat itu pada tanah, seketika itu gerombolan Goblin yang menyerang Aileen langsung tenggelam kedalam lumpur. "Skill Sihir : Penyelesaian!"

Ketika itu, Lumpur yang menenggelamkan para Goblin kini berubah kembali menjadi tanah. "Aileen, kamu sudah boleh membunuh mereka! Sekali-kali gunakan sihir atau kau akan mendapatkan efek buruk dari ledakan mana!"

"Baiklah, Skill Sihir : Guntur!" Aileen melesat dengan cepat memenggal para Goblin yang terkubur sebagian itu sampai darah mereka bercipratan kemana-mana, bahkan sampai mengotori pakaian dari Aileen.

"Hah Hah! Ambil sisaan dari Goblin itu, seperti pisau usang mereka, kita bisa menjualnya ke toko rongsokan atau mendaur ulangnya di pandai besi." Lyve berlari mendekati Aileen dan memungut sisaan Goblin itu. "5 Pisau usang, 5 Kain bekas dan beberapa perhiasan yang dicuri,sepertinya ini sudah cukup untuk mendaftar di Guild." Ujar Aileen.

"Kita coba saja untuk menjual barang-barang ini, Aileen menjual barangnya ya!" Lyve berjalan dengan senyuman lebar, "Hey! Jangan meninggalkanku begitu saja! Lyve itu slime tau!"

Aileen berlari mendorong Lyvemon yang tak menyadari kalau di belakangnya terdapat Slime. Namun ketika Slime itu menempel di pakaiannya, Lyvemon langsung menghabisi Slime itu dengan menggunakan sihirnya. "Pakaianmu masih aman kan?" Tanya Lyvemon, "Ah, untung saja, namun beginilah, bagian lengan pakaian ku rusak." Kesal Aileen.

"Setidaknya, ayo kita ke kota, dan jangan pergi menjauh lagi." Aileen menjitak Lyve yang ternyata mencoba memanfaatkannya. "Maaf.." Lyvemon meminta maaf dengan menggembungkan pipinya.

***

"Sisaaan Goblin ya, semuanya 11000 Chartam, bagaimana?" Penjaga toko itu tersenyum seraya menghitung semua yang ada di meja nya. "Baik kami setuju, setidaknya ini bisa dipakai untuk mendaftar di Guild."

Setelah menerima uang, mereka berdua langsung pergi ke Gedung Serikat yang ada di pusat kota, dalam perjalanan, Lyvemon bertanya, "Aileen, jika hanya mendapatkan 11 ribu, itu berarti kita hanya bisa mendaftar doang kan? Lalu kita tidur dimana?" Aileen menjawab, "Kemungkinan kita akan tidur di luar kota, tidur di rerumputan seraya melihat bintang, nyaman bukan?"

"Iya sih, sekitar kota masih menjadi Safe point, dengan begitu monster takkan mengganggu kita." Lyvemon sepertinya setuju dengan keputusan Aileen yang memutuskan untuk tidur di luar untuk sementara.

~Buku Harian Ilustitae~

Kali ini, kami mendatangi sebuah restoran kecil, kukira mereka akan menghidangkan makanan gosong pada kami, namu siapa sangka kalau mereka memberikan makanan mewah pada kami dengan alasan menghargai petualang. Kami memburu Goblin untuk menjual sisaan dari mereka, mau bagaimana pun, Goblin maupun Slime adalah monster lemah yang menyebalkan, jika Slime hanya merusak pakaian, Goblin lebih berbahaya, mereka akan memakan laki-laki dan memperkosa perempuan.

Aku akan membawa Lyve menuju Gedung Guild, kami akan menjadi petualang resmi dan akan berpetualang dengan penuh semangat.

Buku Harian ini ku tulis untuk mengabadikan petualanganku selama aku hidup di dunia ini.

Bersambung