1 Prologue

#Seribu tahun sebelumnya di tanah astral

Tanah astral telah lama didominasi oleh ras manusia selama ribuan tahun. Hegemoni kekuasaan ras manusia pada tujuh benua menimbulkan rasa iri dan dengki kalangan ras iblis yang selama ini tinggal dipintu - pintu langit.

Kedengkian Ras Iblis terhadap Ras manusia sudah mendarah daging menyebabkan sang iblis mengirim beberapa utusannya turun dari langit menuju daratan. Utusan - utusan ini kemudian membentuk faksi - faksi kecil untuk menjalankan titah yang diberikan raja iblis diatas langit.

Menyusup masuk kedalam hegemoni ras manusia ditanah astral adalah salah satu rencana awal mereka yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan politik adu domba, penghasutan dan penyuapan kepada beberapa kerajaan dan sekte besar yang dominan ditanah astral.

Ketika rencana awal mereka berhasil maka rencana mereka selanjutnya adalah membentuk faksi - faksi baru ditanah astral untuk memberontak, meruntuhkan kejayaan ras manusia yang selama ini telah berdiri kokoh selama ribuan tahun.

Para utusan ini dengan sabar menjalankan rencananya secara tersembunyi dan terstruktur selama lebih dari seratus tahun. Perlahan namun pasti secara bertahap, faksi - faksi bentukan utusan ras iblis ini mulai berkembang besar.

Ketika faksi - faksi yang berafiliasi dengan para iblis ini kuat dan besar maka saat itulah era kegelapan lahir ditanah astral, perang suci pertama dalam sejarah tanah astral antara ras manusia melawan ras iblis dimulai.

#Perang Suci - "Holy War"

Tanah astral saat ini dalam kondisi hancur menyedihkan. Alam yang kaya sumber daya yang tidak terbatas itu mulai rusak.

Pemandangan gunung, bukit, hutan, pantai, lautan, danau dan air terjun sudah tidak lagi indah dan mempesona melainkan sudah rata dan tandus penuh dengan api, arang, debu dan bangkai.

Bahkan langit indah berwarna biru dan putih ditanah astral tidak lagi cerah karena saat ini kondisi awan didalam dimensi ini telah didominasi dengan warna merah darah.

Bangkai - bangkai dari berbagai macam ras tampak bergeletakan didaratan. Ratusan ribu ras mahluk astral telah menjadi korban dari perang suci ini. Perang antara ras manusia melawan ras iblis yang telah berkecamuk selama seratus tahun telah melibatkan semua ras ditanah astral untuk ikut bertempur.

#Kerajaan Iblis diatas Langit

"Lapor paduka Raja iblis, bala bantuan dari ras manusia telah berhasil dipukul mundur, benua Wirabhumi telah jatuh ketangan kita" ucap mahluk astral berkepala gurita sambil berlutut dan menunduk menghadap raja iblis.

"Bagaimana dengan benua Bhayangkara?" tanya Raja iblis yang saat ini sedang duduk diatas singasananya.

"Benua Bhayangkara tinggal menuggu waktu saja untuk runtuh paduka" mahluk astral berkepala gurita itu menjawab.

"Oh? Kenapa sulit sekali?" Tanya Raja iblis curiga.

"Ampun paduka, Benua Bhayangkara bisa bertahan karena keberadaan sekte pantai selatan yang menolak bergabung dengan faksi iblis"

"Pimpinan mereka bernama Nyai Ratu Adil lebih memilih bergabung dengan para manusia, namun begitu, paduka tidak perlu khawatir, kekuatan mereka akan segera lumpuh dalam waktu dekat" Ucap mahluk astral berkepala gurita kembali menjelaskan.

"Nyai Ratu Adil, Nyai Ratu Adil, hahahahaha......." Raja iblis tertawa.

"Bagaimana dengan peperangan di lima benua yang lain?" Tanya Raja iblis penasaran.

"Sejauh ini, semua benua selain benua Bhayangkara dan Wirabhumi telah berhasil dilumpuhkan, keberadaan ras manusia hampir punah, namun begitu....." Ucap Mahluk berkepala Gurita.

"Huh?" Raja Iblis penasaran

"Namun begitu, menurut informasi yang hamba dapat, ada satu gelombang serangan besar yang datang menuju kerajaan kita saat ini"

"Gelombang serangan ini dipimpin oleh seluruh mahluk terkuat dari gabungan ras manusia dengan ras lainnya yang menolak bergabung dengan faksi kita sebelumnya ditanah astral"

"Saat ini posisi gerakan terkuat ini berada di....." Ucap Mahluk berkepala gurita itu tiba - tiba saja berhenti

"Katakan!, dimana posisi pergerakan mereka saat ini!" Ucap Raja Iblis yang saat ini penasaran.

"Mereka, mereka...sudah berada didepan gerbang kerajaan paduka" Ucap Mahluk berkepala Gurita melanjutkan.

"Apa? Hahahahaha....kalau begitu, mari kita sambut kedatangan mereka dengan baik.....hahahahaha"

#Gerbang kerajaan Iblis

Kerajaan Iblis berada disekitar langit astral, terbentang luas dan megah, berdiri kokoh diatas daratan yang melayang diatas langit. Pemandangan daratan disekitar kerajaan iblis ini cukup tandus dan mengerikan. Tidak ada tanda - tanda kehidupan disekitar daratan ini, penuh dengan uap air yang mendidih dan kobaran api yang menyala disekitar gundukan tanah yang terbentang luas diatas langit.

Disekitar gerbang kerajaan iblis berdiri ratusan ribu ras manusia dan beberapa ras lain yang bergabung dalam faksi mereka, lengkap dengan senjata - senjata bertuah, besar dan kuat.

Ratusan mahluk mitologis tampak sedang terbang berputar - putar diatas kepala para ras manusia yang berdiri tegap didaratan.

Para mahluk mitologis yang terbang diatas langit ini dipimpin oleh tujuh bidadari bersayap dari kerajaan Elf. Tujuh bidadari ini terlihat molek dan mempesona, kecantikan mereka tidak bisa ditandingi oleh mahluk lain ditanah astral.

Memegang perisai perak ditangan kiri dan pedang ditangan kanan mereka, menunggu aba - aba untuk menyerang.

Diantara deretan ras manusia tampak sepasang manusia berdiri agak kedepan, posisi mereka yang menjorok kedepan menandakan bahwa sepasang pria dan wanita ini adalah pemimpin dari ratusan ribu ras yang saat ini hendak menyerang kerajaan iblis.

Sang Wanita tampak cantik dan anggun, mengenakan jubah putih, perutnya besar dan bundar, seperti sedang mengandung bayi yang sebentar lagi akan keluar menatap dunia.

"Ratih, kau sedang mengandung anak pertamaku, bagaimana mungkin kau tetap ingin ikut berperang?" Ucap pemuda tampan berjubah hitam yang saat ini menggenggam pedang raksasa ditangan kanannya.

"Reno, kau adalah suamiku, bagaimana mungkin aku bersembunyi ketika hari ini adalah hari terakhir keberadaan kita ditanah astral" Ucap Ratih sendu.

Pemuda itu hanya tersenyum lalu kembali berbicara "Sighhhhh.....Baiklah, percuma berdebat denganmu yang keras kepala, aku tahu kau tidak akan memenuhi permintaanku untuk tidak terlibat dalam pertarungan ini"

"Tapi bisakah kau berjanji kepadaku?" Ucap Sang Pemuda dengan pedang besar ditangan sebelah kanan.

"Janji soal?" Tanya Ratih.

"Bila peperanganku dan pengikutku mulai tidak kondisif dan tidak terkendali, aku berharap kamu pergi meninggalkan medan pertempuran, paling tidak selamatkan bayi kita"

Ratih hanya bisa menangis mendengar ucapan suaminya. Sang istri tidak menjawab, matanya berkaca - kaca, lalu kemudian memegang tangan suaminya dengan erat.

Tidak lama kemudian, peperangan terakhir antara ras manusia melawan ras iblis pun terjadi, pertumpahan darah tidak bisa terelakan, pertempuran para dewa melawan iblis berlangsung selama berbulan - bulan yang menghasilkan kepunahan ras manusia dari tanah astral.

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Buku ini dapat dibeli diplay store atau google books atau play book dengan keyword "tanah Astral"

avataravatar
Next chapter