webnovel

14. Mencoba berbicara

"Lukisan ini sangat cantik dan keren Ly ? bukannya patung seperti ini harganya sangat mahal ya Ly ?" Tanya Ccya tampa jeda. membuat Esterly menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabat nya ini.

"Masalah harga gak perlu kamu pikirin yang penting itu kamunya suka apa gak dengan kadonya? " tanya Lily

"Tentu saja aku suka, sangat suka malahan" ucap Ccya bahagia

"Sampaikan terimakasih ku untuk eomma dan appa mu ya Ly, kado nya sangat indah" ucap Ccya lagi.

"Oke Ccy dan sekarang waktunya buka kado dari aku" ucap Lily dengan penuh semangat. dia yakin Felicya akan sangat menyukai kado darinya

"Ayo buka kado dari ku, aku yakin kamu bakalan suka" ucap Lily. Ccya mengangguk setuju dan segera membuka kado pemberian Lily

"Wooww..." ucap Ccya kagum melihat kado dari sahabat nya.

"Ini sangat cantik Ly dan super indah sekali, aku menginginkan desain seperti ini sejak lama, makasih ya sahabatku" ucap Ccya

"Iya, sama-sama Ccy, ini desain perhiasan pertama ku dan dibuat pertama kali untuk mu, aku menggambarnya susah loh apalagi sembari mengingat wajah mu yang selalu bikin kesal" jawab Lily dengan wajah sungguh-sungguh menunjukkan kalau ia sudah berjuang keras.

"Benarkah ?" Tanya Ccya dengan mimik wajah bercanda.

"Iya, Coba balik kalungnya" ucap Lily. Ccya pun menuruti saran Lily dan membalik kalungnya.

"Waahhh... Ada tulisan nama ku Ly, aku suka banget Ly kalungnya sangat cantik, cocok dengan ku" ucap Ccya.

"Sini ku bantu pasangkan kalungnya" tawar Lily dan di sambut anggukan kepala Ccya

"Cantik Ly" ucap Ccya bahagia sembari tak henti-hentinya nya berkaca

"Sudah ku duga kalung itu akan cocok untuk mu Ccy" jawab Lily tersenyum puas melihat hasil desainnya dan saat jadi sangat cocok dengan Ccya.

Setelah beberapa waktu mengobrol dan membantu Lily berbenah, Ccya pun pamit pulang sesampai di rumah Ccya di sambut oleh Nissa.

"Nona, baru pulang" ucap Nissa menghampiri Ccya dengan tergesa-gesa

"Iya, Eomma dan Appa mana ?" Tanya Ccya

"Mereka sudah masuk ke kamar sejam yang lalu non" ucap Nissa

"Oh.. begitu.." jawab Ccya singkat

"Apa mereka ada mencari ku" tanya Ccya

"Ada Non, tadi tuan menanyakan nona sudah pulang apa belum " jawab Nissa

"Lalu, kamu jawab apa" tanya Ccya penasaran.

"Saya bilang nona masih belum kembali" jawab Nissa

"Hmm.. lalu apa kata appa ?" Ucap Ccya

"Beliau hanya diam Non" jawab Nissa.

"Hmmm..." Gumam Ccya mengangguk-anggukan kepalanya, entah apa yang tengah di pikirkannya.

"Non.. mau makan, biar saya panaskan makanan atau non mau di masakan sesuatu ?" Tanya Nissa

"Tidak perlu bi, saya sudah makan" jawab Ccya

"Bibi, kembali lah tidur" ucap Ccya sembari berjalan ke lantai atas menuju kamarnya.

"Baik non" jawab Nissa sembari berlalu ke kamarnya melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu.

Ccya melangkah santai menuju kamarnya, meletakkan tasnya di atas nakas, mengambil handuk dan berjalan ke arah kamar mandi, mengisi bath up dengan air hangat dan sabun, menyalakan aromaterapi favoritnya lalu melepaskan pakaian yang melekat di tubuhnya satu persatu hingga tersisa secuil kain yang menutup area pribadinya, ia kemudian masuk ke bath up berendam untuk waktu yang lama, menikmati lembut nya busa sabun, merilekskan otot-otot tubuhnya serta menenangkan pikirannya yang tengah kalut. Tanpa sadar Ccya tertidur, ia terbangun saat merasa dingin yang menusuk kulitnya.

"Ughh.. ternyata aku ketiduran" gumam Ccya pelan sembari keluar dari bath up menyalakan kran air hangat untuk membilas tubuhnya dan mengenakan pakaian yang hangat.

Ccya merebahkan diri di kasur king sizenya yang super lembut sembari percakapan pagi tadi dengan orangtuanya dan nasehat Rose terngiang-ngiang kembali di telinganya membuat Ccya berkali-kali menghela nafas berat.

Ccya sangat bingung bagaimana cara menghadapi kedua orangtuanya, dia tidak ingin menikah tapi di sisi lain dia tidak mungkin bisa menolak perjodohan ini, Orang tuanya sangat keras kepala bahkan mendiang neneknya saja tak mampu menasehati mereka apalagi dirinya yang statusnya hanya sebagai seorang anak.

Ccya memiliki kebiasaan jika ada masalah ia akan menumpahkannya dalam bentuk gambar, hari ini ia pun mencoba membuat design baru untuk mengalihkan kemelut pikirannya namun ia terdiam kebingungan, ia tidak tahu harus menggambar apa, ia sama sekali tidak bisa fokus, pikirannya kacau, semua idenya menguap entah terbang kemana seakan ia berubah menjadi seorang manusia yang terlilit hutang dan tengah di kejar- kejar rentenir.

"Ya Tuhan, aku bingung, aku takut, aku tidak tahu harus bagaimana lagi" gumam Ccya. Ia meletakkan pensil gambarnya di atas kertas putih di hadapannya. Ccya menghela nafas berat dan menengadahkan kepalanya keatas melihat langit-langit kamarnya.

"Memang aku ingin menikah tapi ini bukan waktu yang tepat, aku masih muda, aku masih ingin berkarir, aku masih ingin mengembangkan butik ku dan menikah dengan orang yang aku tidak kenal sama sekali tidak ada dalam benak ku, aku benar-benar tidak yakin dengan pernikahan ini, aku tidak bisa membayangkan kehidupan ku kedepannya seperti apa, tapi kalau aku menolak terus menerus eomma dan appa pasti kecewa, di lihat dari kejadian pagi tadi aku sepertinya sudah tidak bisa menolak, appa dan eomma sudah sangat yakin dengan keputusan mereka" gumam Ccya kembali. Ia memijit keningnya perlahan, memikirkan banyak masalah membuatnya merasa sangat pusing.

Tok tok tok ~

Lamunan Ccya terputus, Ia segera menoleh ke arah pintu kamarnya.

"Siapa ?" Tanya Ccya.

"Ini eomma nak." Jawab Hellena Louist

Ccya menarik napas panjang lalu menghembuskannya, Ia mengulang beberapa kali untuk menetralkan gejolak di dadanya lalu beranjak ke arah pintu

"Masuk, eomma" ucap Ccya sembari membuka pintu kamarnya lebar mempersilahkan ibunya masuk.

Nyonya Louist memasuki kamar Ccya, ia tampak cantik dan muda, tidak terlihat jika umurnya sudah menginjak usia kepala empat di tambah dengan gaun malam yang ia kenakan membuatnya tampak jauh lebih cantik dan terkesan sexy . Hellena berjalan kearah kasur Ccya dengan anggun dan duduk di sisi ujung kasur. Hellena menatap Ccya dengan lembut, tatapannya penuh dengan kasih sayang seorang ibu.

"Kamu kapan pulang ?" Tanya Hellena Louist

"Sekitar sejam yang lalu eomma" jawab Ccya

"Kamu dari mana saja jam segini baru pulang Ccy ?" Tanya Hellena Louist

"Aku dari tempat Lily, dia baru pindah dari Busan" Jawab Lily

"Hemm.. tapi lain kali jangan pulang terlalu malam seperti ini, bahaya anak gadis pulang malam" nasehat Hellena

"Iya eomma" jawab Ccya.

"Sayang ku" ucap Hellena Louist

"Ada apa eomma ?" Tanya Ccya sedikit cuek

"Sayang, lebih baik kau terima perjodohan yang di atur appa mu, menikahlah dengan anak sahabat appa mu, Felix adalah laki-laki yang baik, eomma yakin Felix akan mampu menjaga mu bahkan lebih baik dari eomma dan appa" ucap Hellena Louist lembut