1 Sebuah Gigitan

[Hari Ini di Hutan Terlarang Ohio]

---

"Apakah kita harus datang malam-malam seperti ini?" Nicholas bertanya kepada Richard yang saat ini berada di sebelah nya.

"Susshhhht, bisakah kamu diam? Tenang saja intinya kita tetap harus menemukan hewan itu!" Ujar Richard dengan berbisik.

Mereka berdua memutuskan untuk menuju ke dalam hutan terlarang yang ada di kota Ohio, hanya dengan membawa penerangan yang kurang berguna, Terkadang mereka berdua menggunakan senter yang berada di ponsel mereka masing-masing. Dan sesungguhnya mereka berdua juga terpaksa masuk ke dalam hutan tersebut karena adanya kerja kelompok yang mengharuskan mereka menyelesaikan dan di kumpulkan besok pagi.

Mereka berdua mendapatkan tugas yang begitu nyeleneh, Karena Guru seni budayanya meminta mereka berdua untuk bisa mendapatkan foto dari burung hantu yang akan menerkam mangsanya. Dan foto tersebut tidak boleh diedit ataupun diambil di Google. Jadi Hal itulah yang sebenarnya membuat mereka berdua agak menggelengkan kepala karena tugas yang begitu berlebihan.

Nicholas dan Richard adalah sahabat baik sejak dari kecil, mereka berdua tinggal di kota terpencil yang berada di Ohio. Nicholas hanya tinggal bersama dengan ibunya, begitupun juga dengan Richard. Kehidupan yang mereka jalani hampir sama namun hanya takdir saja yang membedakan mereka berdua.

Nicholas adalah laki-laki yang begitu pendiam, rambut cokelat dan mata hitam tajamnya, membuat orang agak takut untuk menatap nya, postur tubuhnya pun lumayan bagus, karena dia sering melakukan olah raga sendiri di rumahnya. Dan fakta tentang Nicholas adalah dia jarang sekali berinteraksi dengan teman-teman di sekolahnya, hanya Richard saja yang selalu menemani kemanapun Nicholas pergi.

Richard sendiri anak yang paling percaya diri di Sekolah Menengah Atas di kota tersebut, dan sering sekali membuat ke gaduhan agar membuat dirinya terlihat oleh siapapun. Dia suka sekali jikalau di perhatikan oleh banyak orang.

"Ini adalah tugas kelompok yang paling menjengkelkan yang pernah aku dapatkan, seperti tugas bunuh diri menuju ke dalam hutan terlarang yang mungkin kita tidak tahu ada apa saja di dalam hutan ini." Nicholas menggerutu kesal dengan tugas kelompok yang dia dapatkan bersama dengan Richard, karena memang guru kesenian sedikit berbeda dengan guru yang lainnya.

"Sudahlah, yang penting kita mendapatkan foto yang terbaik, Setelah itu kita akan langsung pulang bersama." Ujar Richard sambil tersenyum kepada laki-laki yang berada di sebelahnya.

Nicholas mencoba untuk tetap tenang dan bersikap biasa saja, ketika mereka berdua saat ini sudah berada di dalam hutan. Dimana hutan terlarang tersebut sangat jarang sekali dimasuki oleh orang, dan mereka berdua memberanikan diri untuk menuju ke dalam hutan terlarang tersebut hanya untuk mendapatkan potret terbaik dari burung hantu yang akan menerkam mangsanya.

Karena Nicholas pandai dalam mengambil sebuah gambar, Ini adalah sebuah keuntungan juga bagi Richard, karena dia bisa mendapatkan teman kelompok sekaligus sahabat baiknya.

"Crack!"

Mereka berdua terdiam seketika, saat mendengar suara patahan ranting yang berada tak jauh di sekitar mereka berdua.

Mata Nicholas membelalak dengan lebar, begitupun juga dengan Richard. Namun Richard mencoba untuk tetap tenang dan bersikap percaya diri saat mendengar suara tersebut.

"Tenang saja mungkin itu hanyalah hewan malam yang lewat, mungkin rusa?" Ujar Richard dengan percaya diri sambil merangkul pundak Nicholas dan mengajaknya untuk meninggalkan tempat tersebut, karena mereka berdua harus menuju ke tempat yang lebih terbuka untuk mencari keberadaan dari burung hantu tersebut.

[Bunyi Telepon berdering]

Mereka berdua langsung menghentikan langkahnya, ketika salah satu ponsel dari mereka berdua berbunyi.

"Apakah itu ponselmu?" Nicholas bertanya kepada Richard, dan Richard pun menganggukkan kepalanya dengan perlahan.

Richard memberikan kode bahwa dia akan mengangkatnya terlebih dahulu.

Nicholas hanya diam menunggu Richard menyelesaikan perbincangannya bersama dengan orang yang berada di telepon tersebut, karena pada waktu mengangkat telepon tersebut Richard agak menjauh dari Nicholas.

Nicholas menyipitkan matanya sambil melihat area sekitarnya, mencoba untuk menemukan keberadaan dari burung hantu yang mungkin hendak menangkap mangsanya. Pada waktu Nicholas mengarahkan senter ponselnya ke area sekitarnya, Sepertinya dia melihat sesuatu hal yang mungkin Terlewatkan olehnya barusan.

Apa itu? Apakah itu mata dari burung hantu?. Batin Nicholas pada waktu melihat sekelebat, ada dua pasang mata menyala pada waktu terkena cahaya dari senter ponselnya.

Namun pada waktu Nicholas mencoba untuk mengarahkan senter ponselnya ke arah dimana dia menyadari jikalau ada Sepasang Mata yang melihat ke arahnya, namun sepasang mata menyala itu sudah tidak berada di tempat yang sama.

"Richard aku rasa aku menemukan burung hantu tersebut." Ucap Nicholas sambil melihat ke arah belakangnya, namun pada waktu dia mencoba untuk memberitahu berita tersebut, Richard sudah tidak berada di belakang Nicholas.

"Richard!!!" Nicholas berteriak dengan kencang, pada waktu dia menyadari jikalau Richard sudah tidak bersama dengannya lagi.

"Richard!!!" Nicholas Memanggil nama Richard beberapa kali namun tidak ada jawaban sama sekali.

Raut wajah panik pun mulai merasuki Nicholas, dan dia tidak bisa tenang pada waktu sendirian berada di dalam hutan tersebut.

Aduh di mana sih Richard ini, disaat penting seperti ini malah tiba-tiba menghilang. Batin Nicholas kesal sembari berjalan meninggalkan tempat tersebut, Dia memutuskan untuk menuju ke dalam hutan mencari burung hantu itu sendirian.

Malam itu sangat berbeda dengan malam biasanya, karena rasanya burung-burung malam yang berada di dalam hutan terlarang tersebut pun enggan untuk mengeluarkan suaranya.

"Krak!"

Suara ranting patah.

Nicholas berhenti sejenak dan mengeluarkan ponsel dari sakunya. Dia hendak menyalakan senter di ponselnya, dengan tangan gemetar tiba-tiba saat dia menginjakkan kakinya ke belakang, dia terpeleset dan jatuh.

[Bughhh]

"Sial!!"

Nicholas berdiri dan merogoh senter di saku celananya untuk mencari ponselnya. Dia belum menggunakan senter tersebut karena dia pikir baterainya habis, jadi tidak nyaman untuk digunakan. Dengan cahaya yang sangat redup perlahan Nicholas mengarahkan senter ke kanan dan kiri tempat dia jatuh. Dan perlahan dia membuka daun kering untuk menemukannya, dia berjalan mondar-mandir ke kanan dan ke kiri.

Namun cahaya senter yang redup membuatnya sulit untuk menemukannya.

Nicholas mengayunkan senternya ke kanan dan...

[BERHENTI]

Aku merasa aku melihat sesuatu. Nicholas bergumam

Nicholas mengarahkan lampu senter ke arah sebelumnya.

Dan dia terkejut karena ada sosok Kepala laki-laki di depannya. Dengan kondisi tubuh yang tertanam di tanah.

Terkejut dengan hal itu, spontan Nicholas langsung melompat mundur. Yang ternyata di belakangnya adalah turunan yang sangat curam.

"Aaaaaa!!"

Nicholas terjatuh, dengan keras, terguling beberapa kali.

"Brakkk"

Akhirnya berhenti ketika tubuhnya menabrak bongkahan pohon di dasar tepian curam.

Tubuhnya terasa remuk.

Nicholas tersentak dan mencoba bangkit dari jatuhannya. Dia meraih batang pohon tumbang di depannya dan mencoba untuk bangkit berdiri.

Nafasnya masih tidak teratur. Dia melangkah maju dan,

"Krak!!!"

"Gggggrrrr"

Nicholas berhenti sejenak karena dia mendengar ada sebuah suara yang menggeram di belakangnya.

Nicholas melihat ke belakang dengan perlahan dan melihat sepasang mata merah tertuju padanya.

Mati aku!. Umpatnya dalam hati lalu

Nicholas bergegas berlari dengan sekuat tenaga, melarikan diri dari sosok menyeramkan itu.

"Grekkk"

Dia jatuh karena sesuatu mendorongnya dari belakang.

Dia mencoba untuk bangkit kembali dengan susah payah.

"Aarghhhh"

Dia mengerang karena ada sesuatu yang mencoba memaksanya dan menariknya. Sosok hitam yang memiliki mata terpancar berwarna merah itu mencengkeram kaki Nicholas dengan erat.

Kemudian melemparkan Nicholas ke samping.

"Awww,"

Nicholas mengerang merasakan sakit di lengan kirinya bagian atas.

Dia dengan susah payah mencoba untuk bangkit berdiri, melarikan diri dari sosok menyeramkan itu. Dia berlari sambil menahan rasa sakit di lengan kirinya.

Nicholas jatuh beberapa kali, tetapi dia berusaha untuk terus berlari sekuat tenaga untuk melarikan diri dari makhluk yang mengejarnya.

Nicholas terus menatap lurus ke depan dan tidak ingin melihat ke belakang sama sekali. Dia terus berlari,

"TINNNNNNN,"

Nicholas berhenti dan mengangkat tangan kanannya di depan wajahnya, menyelamatkan matanya dari silauan lampu mobil yang tiba-tiba datang dan hampir saja menabraknya.

Dia berada di tengah jalan yang sepi saat ini.

Nicholas berhenti sejenak untuk mengatur napas, dan perlahan membuka jaketnya untuk memastikan luka di lengan kirinya.

Lukanya juga dalam dan aneh,

Luka gigitan.

Nicholas masih berdiri di tengah jalan sambil terengah-engah, dan dia mendengar lolongan serigala dari kejauhan.

"Auuuuuuuu,"

"Sial, di mana sih Richard, tega sekali dia meninggalkanku sendirian di dalam hutan dilarang ini, Tentu saja aku berhasil lari dari kejaran makhluk buas tersebut, lihat saja Besok aku tidak akan berbicara dengannya."

avataravatar
Next chapter