webnovel

TAKDIR ALLAH

Memang jodoh cerminan dari diri sendiri namun tidak ada salahnya bukan jika kita berusaha dan berubah demi mendapatkan orang tersebut. *** Dilain sisi Adit saat ini sedang berada ditempat tongkrongan bersama teman-temannya. Adit merupakan salah satu penggemar motor sport. Dia mendapat julukan sebagai king of motor karena prestasi nya yang selalu menjadi juara lomba balap liar menjadikan nya dirinya dikenal banyak orang. "Hay brother tumben Lo diam saja disini gak gabung sama teman-teman yang lainnya" seru doni teman Adit yang tiba-tiba muncul. "Lagi gak mood gue" balas Adit sembari menghisap rokok nya. "Ada gerangan apakah ini? Apa jangan-jangan Lo sedang patah hati? Soalnya sedari tadi gue perhatiin Lo kebanyakan melamun" Tanya Doni yang sedikit kepo. "Apaan sih Lo" kelak Adit. "Alah jujur ajalah bro sama gue lagian kita kan juga udah kenal lama udah dari SD malah jadi gue tu tau semua sifat Lo termasuk kalauo sedang berbohong seperti sekarang ini" ujar doni yang masih coba memancing Adit agar mah bercerita. "Bisa aja Lo" balas Adit lalu mematikan rokoknya. "Sini-sini cerita aja sama gue siapa tau nanti gue bisa ngasih saran dan jalan keluar buat Lo" seru doni lagi. "Emm gue lagi tertarik sama cewek" balas Adit singkat. "Tertarik atau jatuh cinta hayo" goda Doni. "Untuk saat ini kayaknya gue lagi tertarik aja lebih tepatnya sih kagum sama dia soalnya gue belum bisa bilang kalau itu cinta karna gue masih trauma sama yang dulu" balas Adit yang mengingat masa kelam nya. "Kenapa harus trauma sih lagian gak semua cewek kayak gitu sekarang ini saat yang tepat buat Lo bangkit dari keterpurukan masa lalu Lo yang kelam itu" seru doni yang ingin sahabat nya itu bangkit dari peristiwa itu.

Pinky_01 · Teen
Not enough ratings
397 Chs

bab 4

Jangan terlalu mengurusi hidup orang lain jika hidup kamu aja belum sempurna

***

Sesampainya di UKS Karin segara mengajak Nisa untuk masuk kedalam ruangan tersebut.

"Permisi" seru Karin lalu masuk kedalam UKS dan diikuti Nisa dibelakang nya.

"Maaf dok ini teman saya tadi tangan nya terluka" seru Karin pada dokter yang berjaga diuks.

"Oh ya bentar saya ambilkan salepnya dulu silahkan Adek duduk dulu" seru dokter yang berjaga.

"Baik dok" balas Karin. Lalu dokter tersebut pergi ke ruangan kecil yang khusus untuk obat-obatan.

"Sa duduk dulu disitu," seru Karin menunjuk ranjang yang ada diuks. Dan Nisa pun menurutinya. Tak lama kemudian dokter tersebut datang dengan membawa salep.

"Tahan ya dek saya akan mengoleskan salep ini ke luka tersebut ini agak sakit sedikit tapi cuman sebentar kok" ujar dokter.

"Baik dok" balas Nisa. Lalu dokter tersebut mulai mengolesi lukanya Nisa.

"Aww" jerit Nisa.

"Tahan dulu ya Sa biar lukannya cepat sembuh" seru Karin.

"Udah selesai dek" ujar dokter.

"Terimakasih kasih banyak dok kalau begitu kami pergi dulu" seru Nisa.

"Loh mau kemana Sa kamu disini aja istirahat" pinta Karin.

"Udah aku gak papa kok Rin ini cuman luka sedikit aja lagian kita juga harus menyelesaikan hukuman kita nanti Ndak kena marah sama kak putri" ujar Nisa.

"Udah Sa kamu disini aja dulu istirahat biar aku saja yang menyelesaikan" balas Karin.

"Gak mau Rin masak kamu sendiri yang harus selesaikan semua sedangkan aku disini cuman tiduran saja" seru Nisa

"Udah gapapa sa santai aja kalau sama aku nanti biar aku bilangin sama ka Putri kalau kamu lagi di UKS jadinya kan kamu gak kena marah" balas Karin yang masih ngotot.

"Pliss ya Rin aku ikut kamu lagian juga nanti aku disini cuman gak ngapa-ngapain" pinta Nisa memohon.

"Yaudah deh aku yang ngalah" ujar Karin menyerah.

"Yaudah yok" ajak Nisa. Lalu mereka berdua kembali lagi ke lapangan untuk melanjutkan hukuman mereka. Sesampainya dilapangan ternyata sudah ada Adit yang lagi membersihkan lapangan.

"Loh itu kan Adit katanya dia gak mau membersihkan lapangan la itu mau" seru Karin.

"Udah lah Rin Alhamdulillah juga kan kalau dia mau menjalankan hukuman" ujar Nisa. Namun mereka berdua tak mengetahui jika kak putri sedang berada di situ. Hingga kak putri yang menyadari keberadaan Nisa dan Karin alhasil dia memutuskan untuk menghampiri nya.

"Lo kok kalian ada disini bukannya bantu Adit" seru kak putri. Dan mereka berdua berdua terkejut akan datangnya kak putri yang tiba-tiba.

"Eh kak putri maaf tadi kami habis dari UKS ngobatin lukannya Nisa" balas Karin.

"Oh Yaudah kalau gitu sekarang selesai kan pekerjaan kalian habis itu kalian siap-siap untuk pulang" pinta kak putri.

"Baik kak" balas mereka.

"Aku tinggal ke aula dulu" seru kak putri meninggalkan mereka berdua.

"Oh pantes dia mau menjalankan hukuman nya orang tadi ada kak putri coba abis ini kalau dia tau kak putri udah pergi pasti dia juga ikut pergi lihat aja nanti" ujar Karin.

"Udah lah Rin biarkan saja jangan kita tanggapi Yang ada hanya membuang-buang waktu dan tenaga kita lebih baik kita selesaikan ini semua habis itu kita pulang oke" seru Nisa.

"Yaudah deh yok" balas Karin lalu mengambil sapunya dan menyapu sisa-sisa rumput tadi. Sedangkan Kayla melanjutkan mencabuti rumput yang tersisa sedikit lagi. Setelah beberapa saat Karin dan Nisa sudah selesai menjalankan hukuman dan saat ini sedan bersiap untuk pulang kerumahnya.

"Pulang yok Sa" ajak Karin.

"Yaudah yuk" balas Nisa lalu mereka berdua bergegas menuju ke aula untuk mendengarkan pengumuman sebelum pulang. Ketika sedang berjalan mereka tak sengaja melihat Adit yang masih sibuk dengan sapunya. Rupanya dia sedari tadi tidak pergi melainkan ada situ sampai sekarang.

"Ternyata dia masih disitu to kirain tadi ikut pergi juga waktu kak putri pergi" seru Karin.

"Udahlah biarkan" balas Nisa.

"Yadeh" lalu mereka melanjutkan perjalanan nya. Adit yang tak sengaja melihat mereka berdua berjalan menuju ke aula akhirnya memutuskan untuk menghentikannya pekerjaan itu.

"Loh Mereka mau ke aula kok gak bilang-bilang sih si*alan udah baik gue mau bantu nyapu kalau gak gara-gara kakak kelas yang tengil itu mana mau gue nyapu kayak gini dikira gue tukang kebun apa" kesal Adit lalu meletakkan sapunya kemudian mengambil tas nya yang berada di bawah pohon tadi setelah itu Menuju ke aula.

"Assalamualaikum wr WB semua" sapa ketua OSIS didepan aula.

"Waalaikumussalam wr wb kak" balas mereka serempak.

"Oke untuk MOS hari ini cukup sampai disini dulu dan pengumuman untuk MOS besok semua murid harap mempersiapkan dirinya masing-masing Karena acara buat besok akan dilaksanakan perlombaan nyanyi sebagai acara penutupan MOS tapi itu akan kita acak jadi kami mohon partisipasinya kalian semua dan untuk besok akan ada pembagian kelas masing-masing sekian pengumuman dari saya mohon maaf jika ada tutur kata yang tidak berkenan dihati kalian semua, dan sukses selalu buat kalian semua wassalamu'alaikum wr wb" jelas ketua OSIS panjang lebar.

"Waalaikumussalam wr wb terimakasih kasih kak" balas mereka lalu mereka berhamburan untuk keluar.

"Hati-hati pulang nya jangan pada berdesakan nanti jatoh" pinta kakak kelas OSIS.

Karin dan Nisa saat ini sedang berada diparkiran sekolah mereka berdua bersiap untuk pulang kerumah.

"Habis ini mau langsung pulang ke rumah atau mau kemana dulu Sa?" tanya Karin.

"Langsung pulang aja Rin aku capek" balas Nisa.

"Yaudah yuk pulang aja aku juga cepek" seru Karin. Lalu melajukan motornya. Tak butuh waktu lama mereka telah sampai dirumah Nisa karena jarak rumah mereka ke sekolah tidak begitu jauh.

"Makasih ya Rin" seru Nisa.

"Iya Sa sama-sama kalau gitu aku pulang dulu ya oh iya jangan lupa besok kita ada lomba nyanyi aku berharap kamu yang kepilih dan bisa tampil ke depan secara kan suara kamu bagus pernah jadi juara juga kan" ujar Karin.

"Gak lah malu aku mana ada kakak kelas juga kan lagian dulu juga ikut nyanyi karena paksaan dari sekolah aslinya aku mah gak mau" balas Nisa.

"Iya deh yaudah aku pulang dulu ya daa" seru Karin lalu pergi meninggalkan Nisa.

"Daaa" balas Nisa lalu masuk kedalam rumahnya.

"Assalamualaikum Bi" seru Nisa.

"Waalaikumussalam dah pulang kamu nak loh itu tangan kamu kenapa kok merah?" Ujar Abi Ahmad.

"Oh ini Bu gak papa kok cuman luka sedikit lagian tadi juga udah di kasih salep" balas Nisa.

"Yaudah kalau gitu sekarang kamu bersih-bersih setelah itu makan dan istirahat Abi mau pergi dulu mau ke kampung sebelah mau ngisi pengajian" ujar Abi Ahmad.

"Iya Bi hati-hati dijalan ya" seru Nisa lalu mencium tangan Abinya.

"Iya assalamualaikum" pamit Abi

"Waalaikumussalam" balas Nisa lalu menutup pintu nya dan menuju ke kamarnya.