webnovel

TAKDIR ALLAH

Memang jodoh cerminan dari diri sendiri namun tidak ada salahnya bukan jika kita berusaha dan berubah demi mendapatkan orang tersebut. *** Dilain sisi Adit saat ini sedang berada ditempat tongkrongan bersama teman-temannya. Adit merupakan salah satu penggemar motor sport. Dia mendapat julukan sebagai king of motor karena prestasi nya yang selalu menjadi juara lomba balap liar menjadikan nya dirinya dikenal banyak orang. "Hay brother tumben Lo diam saja disini gak gabung sama teman-teman yang lainnya" seru doni teman Adit yang tiba-tiba muncul. "Lagi gak mood gue" balas Adit sembari menghisap rokok nya. "Ada gerangan apakah ini? Apa jangan-jangan Lo sedang patah hati? Soalnya sedari tadi gue perhatiin Lo kebanyakan melamun" Tanya Doni yang sedikit kepo. "Apaan sih Lo" kelak Adit. "Alah jujur ajalah bro sama gue lagian kita kan juga udah kenal lama udah dari SD malah jadi gue tu tau semua sifat Lo termasuk kalauo sedang berbohong seperti sekarang ini" ujar doni yang masih coba memancing Adit agar mah bercerita. "Bisa aja Lo" balas Adit lalu mematikan rokoknya. "Sini-sini cerita aja sama gue siapa tau nanti gue bisa ngasih saran dan jalan keluar buat Lo" seru doni lagi. "Emm gue lagi tertarik sama cewek" balas Adit singkat. "Tertarik atau jatuh cinta hayo" goda Doni. "Untuk saat ini kayaknya gue lagi tertarik aja lebih tepatnya sih kagum sama dia soalnya gue belum bisa bilang kalau itu cinta karna gue masih trauma sama yang dulu" balas Adit yang mengingat masa kelam nya. "Kenapa harus trauma sih lagian gak semua cewek kayak gitu sekarang ini saat yang tepat buat Lo bangkit dari keterpurukan masa lalu Lo yang kelam itu" seru doni yang ingin sahabat nya itu bangkit dari peristiwa itu.

Pinky_01 · Teen
Not enough ratings
397 Chs

bab 28

Sebuah hubungan akan kembali membaik jika saling menurunkan egonya masing-masing.

***

Saat ini Nisa tengah membereskan buku-bukunya karna bel pulang telah berbunyi 5 menit yang lalu.

"Sa kamu pulang naik apa?" Tanya indah yang tengah membereskan alat tulis nya.

"Naik ojek kayaknya Ndah" balas Nisa setelah selesai merapikan semua.

"Aku antar ya sekalian mau tau rumah kamu" seru indah antusias. Nisa pun sedikit bingung dia harus bagaimana soalnya sepulang sekolah kan dia mau bicara berdua dengan Karin untuk menyelesaikan masalahnya namun kalau dia menolak ajakan indah dia juga gak enak tapi kalau indah salam paham.

"Kok malah bengong sa! Gak boleh ya?" Tanya indah memastikan.

"Ihh boleh kok yaudah ayo" balas Nisa dan dia mengurungkan niatnya untuk bicara sama Karin. "Mungkin sekarang emang belum tepat waktunya" batin Nisa.

"Yaudah yok Sa" balas indah lalu mereka berdua keluar dari kelas sementara Karin hanya bisa memandang punggung mereka berdua yang semakin menjauh.

"Ternyata kamu udah dapat pengganti ku aku ikut senang melihatnya semoga kamu sama indah nasibnya gak kayak persahabatan kita, walaupun kita sekarang lagi jauh-jauhan tapi aku masih tetap peduli kok sama kamu dan aku gak akan gangguin kamu lagi" lirih Karin lalu mencoba tersenyum walaupun tak terasa air matanya mengalir begitu saja.

**

"Sa kamu tunggu disini dulu ya jangan kemana-mana aku mau ambil mobil aku dulu" pinta indah pada Nisa diparkiran

"Iya ndah" balas Nisa. Lalu indah menuju tempat mobilnya terparkir. Ketika sedang menunggu indah mengambil motornya Nisa tak sengaja melihat Karin yang kayaknya habis nangis dia pun menjadi khawatir lalu memutuskan untuk menghampiri nya walaupun nantinya Karin akan marah sama dia itu tidak menjadi masalah buat dia.

"Rin kamu kenapa kok kayak habis nangis gitu?" Seru Nisa yang menghampiri Karin. Karin yang sedang menyalakan motor nya akhirnya menoleh ke sumber suara.

"Gak papa" balasnya singkat.

"Beneran kamu? Aku khawatir sama kamu!" Ujar Kayla lagi lalu Karin menjadi terharu namun dia sudah berjanji pada dirinya untuk menjauhi Nisa.

"Gue bilang gapapa ya gak papa jangan maksa dong" seru Karin dan Nisa pun menjadi terkejut.

"Kok kamu jadi kasar gitu sih Rin kalau aku punya salah sama kamu aku minta maaf" ujar Nisa yang menahan air matanya karna baru pertama kali Karin segitu nya sama dia.

"Emang gue sifatnya kayak gini Lo nya aja yang gak tau sifat asli gue" ujar Karin yang masih berusaha supaya Nisa menjauhi nya.

"Ini bukan sifat kamu Rin aku tau kamu cuman berpura-pura kan Rin pliss jangan kayak gini sama aku dong aku gak mau kalau harus terus-menerus berantem sama kamu" seru Nisa memeluk Karin dan tangisnya pun pecah. Karin yang merasa dipeluk pun akhirnya luluh dan memeluk balik Nisa dirinya gak bisa berbohong kalau dia juga merindukan Nisa alhasil Karin pun juga ikut menangis.

"Maafin aku ya Sa kalau aku punya salah sama kamu sebenarnya aku gak bener-bener marah kok sama kamu" ujar Karin yang menangis sesenggukan.

"Iya Rin aku udah maafin kamu aku harap kita gak berantem lagi ya" balas Nisa lalu melerai pelukannya.

"Udah lah jangan nangis gitu aku jadinya ikutan nangis kan" seru Karin yang menghapus air matanya sembari tertawa.

"Hahah iya deh kamu janji ya jangan gitu lagi sama aku" pinta Karin mengangkat jari kelingking nya.

"Iya janji lagian 2 hari tanpa kamu rasanya sepi gak ada yang ngomelin aku" canda Karin tertawa.

"Bisa aja kamu" balas Nisa lalu tertawa.

"Pulang yuk dah lama kan kamu gak naik motor aku" ajak karin.

"Yaudah Ayuk" balas Nisa yang tidak ingat jika dia mempunyai janji dengan indah.

Tin tin tin

"Ayo Sa" seru indah yang berada didalam mobilnya. Nisa yang baru ingat jika dirinya sudah ada janji sama indah sontak dia bingung harus gimana kalau dia ikut sama indah ia takut kalau Karin marah lagi nanti yang ada dia salah paham tapi kalau dia ikut sama Karin kasian juga indah diringa kan sudah janji padanya.

"Kok malah bengong sih Sa kebiasaan deh" seru indah lagi membuat Nisa tersadar dari lamunannya.

"Eh iya aduh gimana ya? Aku pulang nya sama Karin ya tapi kalau kamu jadi ke rumah aku kamu bisa ngikutin kita dari belakang" ujar Nisa pelan-pelan karna takut indah marah.

"Oh Yaudah lah ya" balas indah mencoba untuk tersenyum walaupun sebenarnya dia sedikit kecewa karna udah mengingkari janjinya.

"Maaf ya gimana kamu jadi kerumah aku kan?" Tanya Nisa memastikan.

"Iya" balas indah.

"Oke, ayo Rin" ajak Nisa lalu naik ke motor Karin setelah itu Karin melajukan motornya dan menuju rumah Nisa. Dan indah mengikutinya dari belakang.

Tak butuh waktu lama mereka telah sampai dirumahnya Nisa karna jarah rumah Nisa dan sekolahannya tidak begitu jauh dan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit.

"Sa aku pulang dulu ya" ujar Karin setelah mengantar pulang Nisa.

"Mampir dulu Napa Rin mumpung ada indah lagian kamu juga udah lama gak main kesini kan" balas Nisa.

"Emm gimana ya Sa" ujar Karin bingung.

"Udah ayo lah" seru Nisa lalu menarik tangan Karin untuk turun dari motor nya.

"Eh iya-iya" balas Karin lalu turun dari motor nya dan melepaskan helmnya.

"Yaudah yuk masuk" ajak Nisa pada Karin dan indah.

"Assalamualaikum Bi" sapa Nisa yang masuk kedalam rumahnya dan mencium tangan Abi nya yang berada di ruang tamu.

"Waalaikumussalam" balas Abi yang ternyata tengah bersiap untuk pergi ke Masjid.

"Eh ada teman-teman nya Nisa" serunya lagi.

"Eh iya om assalamualaikum" ujar indah lalu mencium tangan Abi Ahmad.

"Panggil Abi aja" pinta Abi Ahmad.

"Eh iya om eh Bi" balas indah lalu tersenyum.

"Assalamualaikum Bi" sapa karin lalu mencium tangan Abi Ahmad.

"Waalaikumussalam eh Karin udah lama gak kesini ya" seru Abi Ahmad.

"Ehheh iya Bi" balas Karin.

"Yaudah silahkan duduk Nisa bikinin minum tapi sebelum nya Abi minta maaf soalnya Abi mau pergi ke masjid dulu ya assalamualaikum" ujar Abi Ahmad lalu pergi.

"Iya Bi hati-hati waalaikumussalam" seru Nisa.

"Bentar ya aku buatin minuman dulu kalian berdua silahkan duduk dulu" ujar Nisa lalu pergi menuju dapur untuk membuat kan minuman. Sedangkan Karin dan indah duduk di kursi ruang tamu yang sudah disediakan. Mereka saat ini hanya saling diam tanpa berbicara sedikit pun karena mereka sangat canggung.

"Ini minuman diminum dulu" seru Nisa yang membawa nampan berisi minuman.

"Iya Sa makasih" balas Karin. Setelah itu Nisa menaruh nampannya dan juga ikut duduk gabung mereka dan bercerita namun sedari tadi indah Hanya diam dan mendengarkan pembicaraan Karin dan sesekali tersenyum Nisa yang sadar sikap indah yang tidak seperti biasanya pun sontak bertanya-tanya apakah dia masih marah soal tadi? Tapi dirinya juga udah minta maaf kan namun gak bisa dipungkiri kalau Nisa tetap salah karena udah mengingkari janjinya untuk pulang bersama indah.

"Eh Sa aku mau pamit pulang dulu ya" seru indah.

"Kok buru-buru Ndah enggak nanti aja Lo" balas Nisa.

"Udah sore juga kan sa lain kali tak main kesini lagi" ujar indah.

"Yaudah kalau begitu" balas Nisa.

"Aku pulang dulu ya ayo Sa Rin" seru indah lalu pergi dari rumah Nisa.

"Kayaknya iya deh dia masih marah sama aku soal tadi" batin Nisa yang melihat punggung indah yang menghilang dibalik pintu.