webnovel

System penakluk

Orion, seseorang dari dunia lain yang secara tiba-tiba muncul di dunia yang penuh dengan sihir dan fantasy bagi orang-orang di dunianya. Dia sendiri adalah orang yang menolak percaya akan sihir dan hal-hal fantasy lainnya, namun itu berubah ketika dia melihatnya langsung. Selain berpindah dunia, Orion juga mendapatkan sesuatu yang membuatnya cukup terkejut. Ada sebuah system yang melekat pada dirinya, dia tahu bahwa system itu akan membuatnya menjadi apapun yang dia inginkan dan dia tentu saja dengan senang hati akan melakukan apapun untuk tujuannya tercapai. Orion adalah orang yang buruk dan dia sendiri sadar akan hal itu, dia juga memiliki masa lalu yang buruk dan kelam. Hal yang ingin dia simpan sendiri dalam-dalam dan di tutup rapat di ingatannya saja. Orion mulai berusaha untuk merubah dirinya, begitu dia bertemu dengan sebuah keluarga sederhana. Keluarga yang menerima dia apa adanya, meski mereka tahu apa yang Orion lakukan. Dengan bersama mereka, Orion mulai berusaha berubah. Agar bisa menjadi lebih baik. Dia berusaha berubah untuk menjadi orang baik, orang baik menurutnya. Bersama dengan bantuan system dan orang-orang sekitarnya, Orion sendiri bertanya. Apakah dia bisa berubah dan sepenuhnya mengubur masa lalunya.

DRH01 · Fantasy
Not enough ratings
92 Chs

Yang Pertama

Orion sedang berdiri, melihat ke jendela kamarnya. Hujan masih turun sangat deras, Orion kembali berbaring. Dia sedang merenung, merenung tentang apa yang sudah dia lalui hingga sampai di titik saat ini.

Dia tidak gugup, dia tidak khawatir akan orang-orang yang akan dia temui nantinya. Dia tidak khawatir tentang akademi, karena dia dan teman-temannya sudah belajar beberapa tahun terakhir tentang hal-hal dasar di akademi dasar.

Tapi, dia mencemaskan keluarganya. Entah kenapa dia merasa sedikit enggan untuk pergi dari mereka, perasaan itu adalah hal yang asing baginya. Karena dia tidak pernah merasa itu seumur hidupnya.

'Sudah 5 tahun aku disini dan akhirnya aku akan pergi'

TOK TOK TOK

Orion tersadar dari renungan nya, dia melihat ke pintu dan mendekat. Anna berdiri di depan pintunya, terlihat sedikit aneh.

"Kak, apa yang kau lakukan disini? Bukankah kau sedang tidak enak badan, kenapa berdiri? Apa kau butuh sesuatu?"

"Boleh, aku masuk?"

"Ya, masuklah. Ayo" Orion menarik Anna masuk.

Dia dan Anna duduk di atas kasur Orion, Anna dari tadi terlihat lebih tenang dan itu membuat Orion merasa aneh. Karena Anna tidak pernah begitu, kecuali dia benar-benar marah akan sesuatu.

'Aku tidak ingat membuatnya marah besar, apa dia masih marah karena aku tetap pergi?' Orion melirik Anna yang ada di sampingnya.

SRET

Anna berdiri, dia berdiri di depan Orion. Itu membuat Orion tiba-tiba merasa gugup serta bingung, Anna menatapnya.

"A-ada apa, kak?"

"Orion, apa kau tetap akan pergi?"

"..." Orion diam sejenak.

"Ya, aku tetap pergi. Tapi jangan khawatir, aku akan selalu berkunjung ketika liburan. Aku berjanji"

"..." Anna hanya diam.

"Begitu, ya. Aku jadi lega" Anna tersenyum, Orion merasa lega karena Anna sudah kembali menjadi biasanya.

"Syukurlah, kak. Kau tidak mempermasalahkan itu lagi"

"..." Anna diam, dia masih tersenyum menatap Orion. Namun itu membuat Orion gugup.

"A-ada apa, kak?"

"Nah, Orion. Ayah dan ibu pergi, kan?"

"I-iya, mereka pergi untuk membicarakan keberangkatan ku kepada paman Ray"

TAP

"Kalau begitu, bagus sekali" Anna menepuk tangannya.

"Apanya yang bagus, kak?"

"Aku akan memberimu hadiah"

"Hadiah?"

"Ya, hadiah keberangkatan mu"

"Benarkah? Apa itu?"

"Rahasia, kau harus datang ke kamar ku untuk itu"

"Baiklah, ayo" Orion langsung berdiri.

"Tu-tunggu dulu, hadiahnya belum ku hias. Tunggu disini beberapa menit, nanti baru ke kamar ku"

"Baiklah, kalau memang begitu" Orion kembali duduk.

"Ketika kau ke kamar ku, gunakan penutup mata ini" Anna memberikan sebuah kain hitam.

"Oke, tapi untuk apa?"

"Tentu saja untuk menjaganya tetap sebagai kejutan, kalau begitu aku pergi" Anna langsung keluar.

"Hmm....Sesaat ku kira, dia akan mencium ku atau semacamnya. Mungkin aku berpikir terlalu jauh, lagipula dia memiliki seseorang yang dia sukai" Orion melihat ke kain hitam itu.

Orion menunggu dengan berbaring di kasurnya dan setelah menunggu beberapa menit, Orion memakai penutup mata itu. Dia benar-benar tidak bisa melihat apapun, namun itu tidak mengganggunya dalam berjalan. Dia sudah terbiasa dalam hal itu.

TOK TOK TOK

"Kak, apa aku boleh masuk?"

"Ya, masuk saja. Pintunya tidak di kunci"

SRET

Orion membuka pintu dan masuk kedalam, dia melangkah maju hingga berada di samping kasur Anna. Orion sudah hafal seluruh tata letak di rumahnya, hingga dia bisa berjalan tanpa ragu.

"Apa kau baik-baik saja, berjalan dalam keadaan buta?" Suara Anna terdengar, Orion langsung menghadap ke sumber suara.

"Aku sudah sering berlatih untuk bergerak dalam kegelapan dan aku juga sudah hafal seluruh tata letak di rumah, jadi aku tidak kesulitan sama sekali"

"Ho....Baguslah kalau begitu"

"Jadi, kak. Apa aku sudah bisa membuka penutup ini?"

"Tu-tunggu sebentar....Aku belum siap"

"Eh?"

"..." Suasana hening selama beberapa detik.

"Baiklah....Kau boleh membukanya"

"..." Orion yang mendengar itu, hanya diam. Dia mulai membuka penutup matanya dan ketika penutup itu lepas, matanya terpaku pada apa yang ada di hadapannya.

Anna duduk di kasurnya dengan posisi yang sangat manis dan menggoda, dengan sebuah pita pink yang melilit dirinya dan berakhir dengan simpul sederhana di antara dadanya. Orion terdiam melihat itu, lebih tepatnya. Dia tidak bisa berpaling dari itu.

"Ta-tada~..."

"Hadiahnya adalah aku" Anna tersenyum.

"A..."

"Apa yang kau lakukan, kak?" Orion memalingkan wajahnya yang merona.

"Jangan bercanda, kau tidak boleh mengatakan itu pada ku. Aku ini adik mu" Orion segera sadar, dia kembali menatap Anna. Meski wajahnya merona.

"....." Anna menjadi diam, dia tampak kecewa. Apa yang dia harapkan tidak sesuai dengan reaksi yang Orion berikan.

"Kau tidak boleh begini, kak. Bukankah kau memiliki orang yang kau sukai?" Orion berlutut di depan Anna.

"Ya dan itu adalah kau"

"Hah?!" Orion terkejut, dia tidak mengetahui itu.

"Kau benar-benar tidak bisa merasakan itu? Rasa sayang ku pada mu, apa kau tidak bisa merasakan itu?"

"Tapi, itu hanyalah rasa sayang saudara"

"Mana ada saudara yang minta di cium dan tidur bersama dalam keadaan telanjang begitu!!!"

"...." Orion terdiam, apa yang Anna katakan itu benar.

Awalnya dia mengira bahwa Anna hanya mengalami masa pubertas yang membuat Orion merasa hal itu wajar-wajar saja, namun tanggapan itu mulai berubah sejak Anna berusia 16 tahun. Yaitu satu tahun yang lalu, sejak itu Orion mengira Anna memiliki penyakit mental.

"Tapi....Kita saudara" Orion berkata.

"Kita hanya saudara angkat, kau dan aku tidak memiliki hubungan darah"

"....."

"Orion, jawab pertanyaan ku dengan jujur..."

"Apa kau menyukai ku?"

"....." Orion diam sejenak.

"Ya, aku menyukai mu. Aku sangat menyukai mu, kau adalah orang yang membuat mataku tidak pernah lepas dari mu"

"Begitu juga dengan ku, sejak pertama kali melihat mu. Ada sebuah perasaan asing yang muncul, pada ku. Gadis yang berusia 10 tahun, yang tidak mengenal cinta. Tapi ketika bersama mu, aku tahu apa itu cinta"

"Kau menyebutnya cinta, tapi. Apa kau yakin, bahwa itu bukan rasa terima kasih dan kasihan? Karena aku di angkat menjadi anak ayah dan ibu, karena aku menyelamatkan mu dari bahaya. Apa kau yakin, itu cinta?" Orion menatap Anna.

"Orion, aku tidak bodoh. Aku tahu, mana yang kasihan, mana yang syukur dan mana yang cinta"

"....."

"Ketika bersama mu, ritme jantung ku berdetak dengan nada yang asing. Perasaan senang dan bahagia mengelilingi ku ketika ku bersama mu, aku mencintai mu"

"Aku....." Orion ingin mengatakan sesuatu, tapi dia tidak bisa. Pikirannya menghentikan lidahnya bergerak.

'Semakin banyak yang kau miliki, maka akan semakin banyak yang akan hilang dari mu' Kata itu tiba-tiba muncul di kepala Orion, perkataan seseorang di masa lalunya.

TAP

"Orion, tatap aku. Apa kau mencintai ku?" Anna menyentuh kedua pipi Orion dengan tangannya dan memaksanya untuk menatap dirinya.

"Aku..."

'Semakin banyak yang kau cintai, maka semakin banyak pula rasa sakitnya' Sebuah kalimat kembali melayang di pikirannya.

'Ah, aku tahu itu. Aku ingat sekali, siapa yang mengatakan itu. Aku....Aku yang mengatakan itu, pada diriku sendiri....'

'Memangnya kenapa? Apa salahnya mencintai seseorang? Di dunia ini, aku adalah orang yang baru. Aku pasti bisa melindungi semua yang ku sayangi, kali ini pasti bisa'

"Aku sangat mencintai mu" Orion tersenyum.

Anna yang mendengar itu, langsung memeluknya dengan erat. Orion juga memeluk Anna, perasaannya ketika memeluk Anna sangat tenang dan bahagia. Perasaan lega juga muncul dari Orion.

Meskipun sudah menganggap Anna sepenuhnya sebagai kakaknya, Orion tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Ketika dia menatap Anna, perasaan gugup selalu muncul.

Meski Orion memiliki kepekaan yang rendah kepada perasaan suka seseorang kepada dirinya, dia masih tahu bahwa dia menyukai Anna. Bahkan dia tahu bahwa dirinya lebih dari menyukainya.

"Baiklah, Orion. Sekarang mundurlah" Anna berkata.

"Mundur?"

"Ya, mundur"

"Memangnya, ada apa?"

"Malam ini, kakak akan merubah kita...."

"Dari saudara menjadi orang tua!!!" Anna langsung membuka bajunya.

"Tu-tunggu, kak" Orion sangat terkejut dengan itu, dia spontan pergi ke pintu kamar.

SRET

Pintu kamar tiba-tiba tertutup dengan sangat keras, Orion melirik ke Anna yang sudah melepas pakaian atasnya.

"Kau tidak bisa kabur, Orion" Anna mendekat dengan perlahan.

"A-aku memang bilang mencintai mu, tapi tahap ini ku rasa terlalu berlebihan"

"Ini tidak ada yang namanya berlebihan bagi 2 orang yang saling mencintai" Anna terus mendekat.

"A-aku ingin membuat Harem" Orion berkata, Anna langsung menghentikan langkahnya.

"Harem?"

"Ya, aku tahu ini egosi. Tapi..."

"Aku ingin menjadi satu-satunya orang yang memiliki cinta, tubuh dan jiwa mu. Tapi aku akan membagi cinta, tubuh dan jiwa ku kepada gadis-gadis lain. Ketika kau mendengar ini, apakah kau masih mau, menjadi kekasih ku?" Orion menatap Anna.

"Ya, aku masih mau" Anna menjawab tanpa ragu.

"Apa kau yakin? Aku akan memiliki banyak gadis lain"

"Ya, aku yakin. Jadikan aku yang pertama, aku juga yakin kalau kau pasti akan mencintai kami nantinya dengan adil" Anna tersenyum.

"...." Orion terdiam.

"Kalau begitu, sudah resmi. Kau akan menjadi yang pertama" Orion mendekat dan langsung mencium Anna.

Anna yang baru pertama kali merasakan ciuman di bibir, merasa asing namun bahagia. Impiannya terwujud bersama orang yang paling dia cintai, Orion juga senang.

Meski itu bukanlah ciuman pertamanya, dia sudah melalui banyak hal hingga melupakan sudah berapa kali dia berciuman dengan seseorang.

Lidah mereka saling bertemu, saling bertukar saliva. Orion menggiring Anna ke kasurnya, mereka masih bercumbu di sana selama beberapa saat.

"O-orion, a-aku benar-benar merasa aneh...." Anna berkata, sambil menatap Orion dengan wajahnya yang merona.

'Astaga, dia manis sekali!!!' Orion berkata dalam pikirannya.

"Begitu juga dengan ku"

"A-apa kita akan melakukan "Itu"?"

"Jika kau mau..." Orion menatap Anna.

"....." Anna diam sejenak

"Apa kau mau, Orion?"

"....." Kali ini Orion yang diam sejenak.

"Ya, aku mau"

"Begitu juga dengan ku" Anna tersenyum.

Orion pun mulai melepaskan pakaiannya, Anna juga begitu. Ketika mereka sama-sama saling telanjang, mereka melihat ke tubuh yang lainnya. Orion menatap tubuh Anna, dia tidak bisa merubah fakta bahwa dari dulu.

Anna memang memiliki tubuh yang indah, dada dan bokongnya sama-sama memiliki daya tarik, begitu juga dengan lekuk tubuhnya yang ramping dan menawan. Melihat itu, Orion terangsang dan rangsangan itu memengaruhi "Batang" nya.

Sama dengan Orion yang menatap tubuh Anna, Anna juga menatap ke tubuh Orion. Dia memang pernah melihat Orion telanjang, namun hanya sekali dan itu beberapa tahun yang lalu. Anna tidak menyangka bahwa Orion akan tumbuh begitu pesat.

Sekarang Orion memiliki garis tubuh, tidak ada tampak satu pun lemak yang berlebihan di tubuhnya. Tubuh Orion juga tidak dipenuhi oleh otot yang menonjol, hanya saja. Tubuhnya tampak sangat seimbang, baik tinggi ataupun beratnya.

Tatapan Anna terhenti kepada "Batang" Orion yang sudah bereaksi, dia tampak terkejut. Karena apa yang dia pikirkan tidak sesuai dengan apa yang dilihatnya.

Anna dan para gadis, sering berbicara tentang para laki-laki di desa. Meskipun sebagian besar perbincangan mereka hanya mengenai laki-laki, tapi sesekali hal lainnya. Mereka tentu pernah berbicara tentang hal-hal mesum, yang mengenai laki-laki.

Tentu saja, pembahasan tentang "Batang" pernah mereka bicarakan. Mulai dari bentuk, warna hingga ke ukurannya. Ketika mereka berbicara mengenai itu, mereka tidak benar-benar mengerti. Karena tidak ada yang mengetahui pasti akan hal itu.

Namun sekarang Anna berada di hadapannya, dan dia terkejut. Melihat ukuran itu, tidak sama dengan apa yang mereka bicarakan.

'Ini adalah "Batang" laki-laki, apa semuanya memang seperti ini? Ini panjang dan besar....' Anna terpaku.

"Ja-Jangan melihatnya begitu" Orion merasa sedikit malu.

"M-maaf, aku hanya terkejut. Aku tidak tahu kalau itu akan sangat berbeda dari yang di bicarakan" Anna menjelaskan.

"Jadi kalian berbicara tentang hal-hal mesum, ya?"

"Ti-tidak selalu"

"....." Sekarang hanya keheningan yang ada di antara mereka.

'Apa yang ku lakukan? Kenapa aku hanya diam, malu-malu dan gugup. Aku sudah pernah mengalami ini, aku yang akan memulainya' Orion mendekat ke Anna.

"Aku akan mulai" Orion sekarang berada di depan Anna.

"Y-ya" Anna semakin gugup, jantungnya berdetak tak karuan.