webnovel

System penakluk

Orion, seseorang dari dunia lain yang secara tiba-tiba muncul di dunia yang penuh dengan sihir dan fantasy bagi orang-orang di dunianya. Dia sendiri adalah orang yang menolak percaya akan sihir dan hal-hal fantasy lainnya, namun itu berubah ketika dia melihatnya langsung. Selain berpindah dunia, Orion juga mendapatkan sesuatu yang membuatnya cukup terkejut. Ada sebuah system yang melekat pada dirinya, dia tahu bahwa system itu akan membuatnya menjadi apapun yang dia inginkan dan dia tentu saja dengan senang hati akan melakukan apapun untuk tujuannya tercapai. Orion adalah orang yang buruk dan dia sendiri sadar akan hal itu, dia juga memiliki masa lalu yang buruk dan kelam. Hal yang ingin dia simpan sendiri dalam-dalam dan di tutup rapat di ingatannya saja. Orion mulai berusaha untuk merubah dirinya, begitu dia bertemu dengan sebuah keluarga sederhana. Keluarga yang menerima dia apa adanya, meski mereka tahu apa yang Orion lakukan. Dengan bersama mereka, Orion mulai berusaha berubah. Agar bisa menjadi lebih baik. Dia berusaha berubah untuk menjadi orang baik, orang baik menurutnya. Bersama dengan bantuan system dan orang-orang sekitarnya, Orion sendiri bertanya. Apakah dia bisa berubah dan sepenuhnya mengubur masa lalunya.

DRH01 · Fantasy
Not enough ratings
92 Chs

Sebuah Tamparan

Suara senjata saling bertemu mengisi tanah desa Hillos, Setiap orang desa sedang berurusan dengan beberapa orang yang kemampuan serta kekuatannya yang setara dengan mereka. Itu tentu menjadi kerugian bagi orang-orang desa.

Orion terus melangkah maju, melewati beberapa orang. Dia sesekali membantu, meski bantuannya hampir tidak berguna. Dia juga selalu ditegur dan dipaksa untuk kembali oleh yang lainnya, namun dia tidak menghiraukannya dan tetap maju.

'Aku tidak bisa begini terus....' Orion mengeluarkan sebuah liontin dari penyimpanannya.

SRING

Dia langsung memakai liontin itu dan mulai menghilang, dia sadar bahwa kehadirannya hanya akan mengganggu konsentrasi yang lainnya dan itu akan membuat keseimbangan pertarungan semakin buruk.

'Aku harus mengalahkan pemimpin mereka, dialah alasan kenapa semua orang berkerudung hitam ini tiba-tiba memiliki kekuatan yang meningkat pesat' Orion kembali berjalan.

Dia sampai di tempat ayahnya dan Ray bertarung melawan beberapa orang berkerudung hitam, mereka berdua masih tampak unggul meski jumlah merugikan mereka.

'Ayah dan paman Ray memang hebat, mereka tidak terlihat kewalahan' Orion terus berlari.

Orion bisa melihat agak jauh didepannya ada pemimpin berkerudung hitam, dia sendiri tidak bergabung dalam pertarungan ataupun bergerak dari tadi. Sekarang Orion beberapa langkah di depannya, dia melihat ke status orang itu.

'Kenapa hanya kekuatan dia saja yang tidak meningkat? Apa skill tadi hanya berefek pada rekan semata?'

'Aku tidak punya waktu untuk memikirkan itu....' Orion sekarang berdiri tepat dihadapan orang itu.

'Apa yang harus kulakukan padanya? Memotong kakinya? Itu terlalu kejam, bisa-bisa orang desa akan takut pada ku.....'

'Atau ku tusuk saja? Itu lebih manusiawi' Orion bersiap dengan {Black rover} yang akan menusuk perut orang itu, dia sudah memperhitungkan agar tidak menusuk bagian yang vital pada orang itu.

SRING

Orion terkejut, dia sekarang sudah tidak dalam keadaan menghilang. Pemimpin berkerudung hitam itu juga terkejut melihat Orion yang sudah ada didepannya dan siap untuk menikamnya. Orion langsung mendorong {Black rover} ke perut orang itu.

SRET

Orion terlambat, reaksi orang itu lebih cepat. Dia berhasil menangkap Orion dan sekarang dia sedang mencekiknya, dia memperkuat kekuatan cengkeramannya. Orion terpaksa melepaskan {Black rover} Sekarang dia berusaha melepaskan cengkeraman orang itu, namun tidak bisa.

"Orion!!!" Sol yang melihat itu kehilangan konsentrasinya, dia terkena serangan.

BUK

Orang itu membanting Orion ke tanah lalu kembali mengangkat Orion dan kembali membantingnya dengan keras, dia melakukan itu berkali-kali dan akhirnya membanting Orion sekali lagi ke tanah.

"Anak kecil seperti mu mencoba menikam ku!!!" Sekarang orang itu menginjak wajah Orion, sesekali dia juga menendangnya.

Orion hanya bisa menerima itu, tenaganya masih terkuras karena pertarungan dan Zealot melawan Ray sebelumnya. Dia sangat ingin melawan dan langsung saja menghabisi orang yang ada di depannya itu, namun dia tidak bisa.

"Hentikan!!!" Sol yang masih melawan bawahan orang itu, dia tidak bisa lagi menjaga keseimbangan pertarungan dan berakhir dengan beberapa serangan yang cukup berat diterimanya.

"Ah, aku sudah tidak tahan lagi" Orang itu mengeluarkan pedangnya, dia menjauh sedikit dari Orion.

"Jangan lakukan itu, kumohon!!!" Suara Sol terdengar panik serta takut.

"Seharusnya kalian tinggal menurut saja, maka ini tidak akan terjadi. Sekarang lihatlah, hasil dari perbuatan kalian" Pria itu mengangkat pedangnya tinggi-tinggi lalu mengayunkannya.

SLASH

Suara tebasan ringan terdengar dan ditutupi oleh gemuruhnya pertempuran, pemimpin berkerudung hitam terkejut dengan apa yang ditebasnya. Dia terkejut karena bukan anak laki-laki yang ditebasnya, melainkan seorang gadis.

"ANNA!!!!" Sol kali ini benar-benar terguncang.

Anna yang sebelumnya berada dirumahnya bersama May, pergi menyusul Orion setelah Orion pergi. Itu membuat May semakin khawatir, dia juga menyusul mereka namun tertinggal jauh dibelakang.

Anna yang tadi berdiri sekarang berlutut dan akhirnya terbaring dengan darah yang mengalir keluar dari tubuhnya, Anna bersimbahkan darah.

Orion yang berada diambang kesadarannya mendengar sayup-sayup, suara Sol yang memanggil nama Anna. Dia melihat sebisa mungkin dan langsung tersadar sepenuhnya, begitu melihat Anna yang berada digenangan darah.

"Anna!!!" Orion dengan segala tenaganya langsung memeluk Anna yang bersimbah darah, tampak jelas ekspresi terguncang diwajahnya.

Orion melihat ke pemimpin kerudung hitam, ada darah yang mengalir dari bilah pedang itu. Orion dengan marah langsung menerjang orang itu, dia langsung mencengkeram leher orang itu dengan kedua tangannya.

"MATI, MATI, MATI!!!" Orion berkata sambil mencengkeram leher orang itu.

Orang itu tampak mulai kehilangan nafasnya, dia terus memukul Orion agar berhenti. Namun Orion yang termakan amarah tidak berniat sama sekali, dia tidak peduli jika harus membunuh orang itu. Mata marah Orion menatap ke orang itu.

SRET

Orion menggunakan 1 tangannya untuk menusuk mata orang itu menggunakan jarinya, itu berhasil dan menghancurkan mata orang itu. Darah keluar dari salah satu kelopak matanya dan orang itu semakin menggila dalam kesakitan.

"MATILAH!!!!" Orion masih melakukan itu dan beberapa saat kemudian, orang itu tidak bergerak lagi.

Orion tidak ingin membuang waktunya untuk memastikan apakah orang itu sudah mati atau hanya pingsan, tidak ada notifikasi yang muncul dari system. Orion tidak peduli, dia hanya langsung menuju ke tubuh Anna yang berada di genangan darahnya.

"Anna....." Orion tampak sedih, namun air mata tidak terlihat berkumpul di kelopak matanya.

Seperti yang Orion pikirkan, peningkatan kekuatan yang dialami oleh orang-orang berkerudung hitam itu menghilang begitu pemimpin mereka tidak sadarkan diri atau mati. Orang-orang desa dengan mudah kembali melumpuhkan mereka.

"Anna!!!" Sol langsung datang, dia memeluk tubuh Anna yang mulai pucat dan melihat ke Orion. Dia bingung, antara marah kepada Orion atau khawatir karena apa yang baru saja terjadi.

Sol langsung menggendong Anna untuk segera dirawat oleh May, May yang baru datang langsung terduduk lemas melihat apa yang ada di gendongan suaminya. Dia menangis, namun dia tahu bahwa itu bukan waktu yang tepat.

Anna masih bernafas dan jantungnya masih berdetak, meski sangat lemah. Anna langsung dirawat oleh May dan beberapa orang lainnya, orang-orang berkumpul di sekitaran rumah Sol.

Orion sekarang sedang duduk di lantai kamarnya, tatapan matanya kosong. Dia tidak tahu bahwa tindakannya akan membuat orang yang disayanginya terluka sangat parah dan sekarang berada diambang kematian, dia sangat menyesal.

'Kenapa rasa penyesalan ku begitu besar? Ketika Anna menyelamatkan ku dari serangna beruang dulu, aku tidak begitu menyesal. Namun kenapa sekarang aku sangat menyesal melibatkannya?' Orion mencengkeram dadanya.

SRET

Pintu kamar dibuka, Sol masuk. Orion langsung berdiri, sekarang Sol berada dihadapannya. Sol melihat ke Orion yang terlihat jelas terguncang dan khawatir.

SLAP

Sol menampar Orion, Orion tentu tahu dan sadar kenapa itu terjadi. Dia sendiri juga merasa pantas untuk diberi tamparan itu, bahkan menurutnya. Jika Sol memukulinya, itu masih wajar.

Sol bukan langsung menampar Orion tanpa alasan, dia sudah mendengar dari yang lainnya. Bahwa mereka sudah menyuruh Orion untuk kembali, namun Orion tetap maju tanpa menghiraukan peringatan itu.

"Ayah...." Orion berkata dengan lemah, dia sendiri kehilangan tenaga dan ketika melihat keadaan Anna tadi. Membuatnya merasa sangat lemah dan terguncang.

SRET

"Maafkan aku" Orion bersujud dihadapan Sol. Dia sekarang tidak peduli pada harga dirinya, yang dia tahu adalah dia salah dan itu memang kenyataan.

"..." Sol hanya diam melihat Orion, namun ada penyesalan di wajahnya.

"Jika..." Orion kembali berkata.

"Kakak selamat, maka aku akan pergi dari sini. Aku tidak ingin memberikan kesialan lagi pada kalian dan jika kakak tidak selamat. Aku tetap akan pergi, aku tidak ingin kalian terus melihat dan membesarkan orang yang sudah membuat putri kalian mati"

"..." Sol tetap diam

"Kau mungkin bertanya kenapa aku tidak meneteskan air mata sedikit pun dari tadi, ayah" Orion berkata.

"Itu bukan karena aku sudah mengeluarkannya ketika tidak ada orang atau karena aku menahan air mata itu dengan sangat kuat, tapi itu karena aku memang tidak bisa..."

"Aku tidak bisa menangis, entah itu untuk kesedihan yang paling dalam ataupun kebahagiaan yang paling besar" Orion menatap Sol, tatapan matanya terlihat normal kembali.

"Air mataku tidak pernah menetes sejak kedua orang tua ku mati, tidak pernah. Bahkan ketika aku berada diantara mayat dan genangan darah mereka pun, aku tidak meneteskannya sedikit pun...."

"Aku hanyalah orang yang lemah, bahkan untuk menangis saja tidak mampu" Orion kembali menatap lantai.

Orion kembali menceritakan sedikit dari masa lalunya, yang sangat ingin dia kubur dengan baik dan tanpa jejak. Namun ketika menceritakan itu pada Sol, dia merasa sedikit lega.

TAP

"Maafkan ayah, Orion..." Sol memeluk Orion dengan erat, air mata mengalir di pipinya.

Dia tidak tahu soal itu, sebelumnya dia juga berpikir tentang Orion yang tidak menunjukkan air matanya ketika melihat keadaan Anna. Dia berpikir bahwa Orion tidak mempedulikan keselamatan putrinya itu, namun ternyata dugaannya itu salah besar.

"....." Orion hanya diam, namun dia juga memeluk Sol.

"Jika Anna tidak selamat, jangan berpikir untuk pergi" Sol berkata.

"Tap-"

"Jika kamu pergi, maka kami tidak hanya kehilangan putri kami. Tapi juga putra kami, apa kamu juga ingin menghilangkan putra kami dari sini?" Sol berkata.

"Baik, ayah. Aku mengerti, maafkan aku karena tindakan ku mem-"

"Ayah juga minta maaf karena menampar mu sebelumnya, tapi. Ayah ingin kamu berjanji satu hal pada ayah" Sol menatap Orion.

"Janji?"

"Ya, berjanjilah bahwa kamu tidak akan pernah membunuh seorang manusia" Orion yang mendengar itu bergedik.

"....." Dia diam untuk beberapa saat.

"Aku berjanji, tidak akan membunuh manusia"

"Itu bagus Orion, karena manusia sebenarnya adalah makhluk yang paling baik. Hanya saja, cara pandang mereka yang berubah-ubah"

"..." Orion hanya diam.

"Ayo kita lihat keadaan Anna, ibu sudah selesai melakukan pengobatannya" Sol berdiri sambil membuat Orion juga berdiri.

Mereka turun, terlihat May bersama beberapa orang yang sedang berbicara di samping Anna yang terbaring. Orion langsung memeluk ibunya sambil meminta maaf, May juga memeluk Orion dengan hangat. Meski dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun dia tetap memaafkan Orion.

......

Beberapa hari sudah berlalu, para bandit kerudung hitam sudah dibawa untuk di penjara. Orion yang melihat kepergian mereka merasa sangat kesal dan marah di dalam hatinya, dia sangat ingin membunuh mereka semua.

Namun karena dia sudah berjanji dengan ayahnya, orang-orang desa juga tidak setuju jika membunuh mereka dan karena mereka adalah buronan yang dicari di kerajaan Oliee. Maka menyerahkan mereka ke pihak kerajaan adalah pilihan yang benar.

Anna sudah sembuh sepenuhnya dan selama beberapa hari terakhir, Orion selalu memperhatikan dan menjaganya dari yang lainnya. Orion melakukan itu sebagai bentu permintaan maaf serta bentuk rasa sayangnya kepada saudarinya itu.

Anna tentu merasa senang dan dengan mudah memaafkan Orion, meski itu hampir merenggut nyawanya sendiri. Hal itu juga membuat Orion dan Anna semakin dekat, Orion juga dikagumi oleh teman-temannya karena berani maju ke pertempuran itu.

Meski mereka tidak tahu bahwa Orion tidak melakukan apapun disana, Orion sudah mencoba untuk mengatakan kebenarannya. Namun mereka mengira bahwa Orion hanya merendah diri, Orion tidak bisa berbuat apapun lagi dan hanya bisa pasrah menerima pujian itu.