webnovel

Kristal Sihir

Sudah 1 minggu sejak Orion menjadi keluarga baru Sol, semua orang di desa menerima Orion dengan baik dan ramah. Karena secara pribadi masing-masing, mereka menilai bahwa Orion adalah anak yang baik. Dia menjadi sedikit berbelok karena terpaksa akan keadaan dan lingkungan.

Sol dan May sudah memberitahu seluruh orang di desa tentang latar belakang Orion, meski mereka tidak mengatakan bahwa Orion sudah membunuh kedua orang tuanya yang pada saat itu Orion dalam keadaan yang sangat sulit oleh pilihan.

Orion tidak ingin menceritakan tentang kematian orang tuanya kepada Sol dan May, mereka tentu mengerti dan tidak memaksa. Dalam seminggu itu, Orion bisa merasakan kembali kehangatan sebuah keluarga.

Hal yang sudah sangat lama hilang dari dirinya dan dia merasa bahwa pilihannya untuk tetap tinggal bersama keluarga barunya adalah keputusan yang benar, dari pada pergi dan menguasai dunia ini.

Namun ambisi itu tidak berubah dari Orion, dia sudah merasa nikmatnya memiliki keluarga kembali dan itu menjadi salah satu motivasi barunya. Menjadi kuat untuk melindungi orang-orang yang dia sayangi.

Meskipun begitu, dia sendiri sudah memutuskan untuk berubah dan tentu banyak hal dari dirinya yang harus di rubahnya. Orion memiliki cukup banyak sifat buruk dan dia yang paling mengerti itu. Dia juga tahu kalau itu wajib untuk di rubah.

Orion sekarang sedang menatap cermin, dia berada di antara terkejut dan juga tidak. Dia terkejut melihat penampilan nya yang berubah dan dia sudah menduga bahwa apa yang dia pikirkan benar.

'Seperti dugaan ku, aku bukan bereinkarnasi. Aku berpindah dunia, wajahku masih sama meski sekarang rambut ku menjadi hitam dan mata ku berwarna emas, aku suka. Terlihat lebih tajam' Orion masih menatap dirinya.

'Tubuh yang menyusut, rambut dan mata yang berubah warna dan yang paling penting. System' ini, dari mana semuanya terjadi dan kenapa?'

'Jika ku asumsikan, dengan tubuh ini. Maka aku berusia 8 tahun, aku mundur 10 dari usia ku yang sebenarnya. Setidaknya aku disini, bersama keluarga baru ku. Itu yang terbaik'

"Orion" Anna memanggilnya dari pintu.

"Ya, ada apa An-" Ekspresi wajah Anna sedikit berubah.

"Maksudku kak, ada apa?" Orion terkekeh, dia masih belum terbiasa dengan memanggil Anna sebagai kakaknya.

"Ayo, semua orang sedang berkumpul"

"Berkumpul untuk apa?"

"Sudah, ayo" Anna menarik tangan Orion dan membawanya pergi.

Orion di gandeng oleh Anna, dia merasa gugup dan itu sangat aneh menurutnya. Dia tidak pernah gugup sungguhan di depan seorang gadis, meski gadis itu bertelanjang di depannya. Tapi rasa gugup nya datang ketika bersama Anna.

Menurutnya Anna adalah gadis yang manis dan menawan, dia memiliki mata coklat yang besar, rambut coklat sepanjang bahu. Secara pribadi, dia menyukai senyum kakaknya itu. Selisih usianya dengan Anna adalah 2 tahun, Anna berusia 10 dan Orion 8 tahun.

Dengan kualitas yang dimiliki nya dulu, Orion menjadi lelaki yang di idamkan oleh para wanita di dunianya. Dia mampu melakukan segalanya dan itu bisa di lakukan dengan baik olehnya, meski menjadi idaman para wanita.

Orion tidak memiliki seseorang yang spesial di hidupnya, dia memandang semua wanita itu sama. Dia sendiri juga memiliki penilaian bahwa semua wanita itu cantik, meskipun begitu. Belum ada yang bisa mengetuk pintu hatinya.

Orion dan Anna sampai di tempat yang lainnya berkumpul, melihat itu. Orion kembali bertanya kepada kakaknya, Anna hanya tersenyum sambil terus membawanya masuk kedalam kerumunan.

"Kak, kenapa semua orang berkumpul? Dan kenapa ada anak-anak lain yang berkumpul juga?" Sekali lagi, Orion bertanya.

"Mereka akan diperlihatkan elemen sihir yang mereka miliki" Anna menjawab.

"Sihir..."

'Benar juga, aku sedang berada di dunia sihir dan fantasi. Sihir ya, sesuatu yang ku anggap hanya mitos belaka dulu, aku tidak percaya bahwa sekarang aku terpaksa mempercayai keberadaan sihir'

"Nah Orion, bergabunglah bersama mereka. Agar kita juga bisa melihat elemen sihir mu" Anna berkata.

"Bergabung dengan mereka?" Orion melihat ke kelompok anak-anak itu, dia sedikit enggan.

"Tidak apa, mereka semua baik. Kamu pasti bisa memiliki teman nantinya, ayo kesana" Anna bisa melihat sedikit kecemasan di wajah adiknya itu.

"Bagaimana dengan mu, Kak? Apa kau tidak ikut bersama ku?"

"Aku sudah melakukannya 2 tahun yang lalu, bersama teman-teman ku. Usia 5 hingga 8 tahun adalah usia yang bagus untuk melihat elemen sihir seseorang dan usia 8 tahun adalah yang paling baik..."

"Atau sebelumnya kamu sudah pernah melihat elemen sihir mu sendiri?"

"Belum, aku belum pernah melakukan itu" Orion menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu inilah saatnya"

Anna mendorong Orion dengan lembut dan mengacungkan jempol nya dan Orion membalasnya dengan jempol nya juga, Orion pun berjalan mendekati kelompok anak-anak itu. Jumlah mereka ada 19 anak dan di tambah dirinya menjadi 20.

Ketika Orion cukup dekat dengan mereka, semua anak-anak disana melihat kepadanya. Mereka membuat jarak sedikit dari Orion dan Orion tentu mengerti maksud mereka, dia sendiri juga pernah mengalami masa anak-anak dan cukup sering di perlakukan begitu.

Orion merasa sedikit aneh dan canggung, dia belum pernah berurusan dengan anak-anak sebelumnya. Baginya, mereka adalah makhluk yang sulit untuk ditebak. Ketika Orion sedang merenung, seseorang memanggilnya.

"Apakah, kau anak yang ditemukan oleh Kak Anna?" Orion melihat ke sumber suara.

Seorang gadis berdiri di samping Orion, gadis tersebut memiliki rambut putih, mata biru dan wajah yang manis. Di sebelah nya ada gadis yang mirip dengannya tapi memiliki mata yang berbeda yaitu kuning.

'Mereka kembar'

"Iya, itu benar" Orion menjawab dengan tenang.

"Hmm....." Gadis itu melihat Orion dengan ekspresi yang aneh.

"Eee...Ada apa? Kenapa kau menatap ku begitu?"

"Ada yang aneh dari mu" kata gadis itu.

"Aneh?"

"Ya, reaksi mu. Kenapa kamu tidak terkejut?"

"Memangnya apa yang seharusnya membuat ku terkejut?"

"Apa kau lihat gadis di sebelah ku ini?" Gadis itu nunjuk saudaranya.

"Ya, aku melihatnya. Memangnya ada apa dengan dia?"

"Lalu, kenapa kau tidak terkejut!!!" Gadis itu sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Eee..." Orion tentu merasa aneh dengan tindakan gadis itu.

"Setiap orang yang melihat kami pasti terkejut karena kami kembar, tapi kenapa kau tidak?"

"Apa sehebat itu memiliki saudara kembar?"

"Ka...Kau....Kau pikir ini tidak hebat?"

"Dengar ya, memiliki saudara kembar itu adalah kejadian langkah. Satu banding sepuluh juta miliar. Hanya orang-orang pilihan saja yang memiliki saudara kembar" Nada bicara gadis itu menjadi sombong.

"Satu banding sepuluh juta miliar? Apa kau sedang berbicara soal pangkat dalam angka?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan, pokoknya kau harus tahu. Bahwa memiliki saudara kembar itu hebat dan ti-"

"Kiana berisik" Gadis yang ada di sebelah Kiana memukul kepalanya dengan cukup kuat.

"Aduh, sakit!!!" Kiana memegang kepalanya dan menatap saudaranya.

"Kenapa kau memukul ku, Kiara bodoh!!!"

"Habisnya, Kiana dari tadi berbicara dan itu mengganggu" Kiara menjawab dengan datar.

"Aku hanya sedang menjelaskan hebatnya memili-"

"Kiara pikir, itu tidak perlu di katakan kepada semua orang" Kiara melihat ke Orion.

Orion juga menatap Kiara, mata mereka bertemu. Kiara langsung mengalihkan pandangannya dengan wajah yang merona, Kiana yang melihat tingkah aneh dari saudaranya itu. Juga melihat ke arah Orion, di juga langsung mengalihkan pandangannya.

'Kenapa aku baru menyadari bahwa dia ini, tampan'

"Ada apa? Kenapa kalian tiba-tiba begitu?" Orion tidak tahu bahwa wajahnya sudah membuat kedua gadis itu salah tingkah.

"Tidak ada, bukan apa-apa" Kiana menggeleng.

"Lalu, kenapa kalian bertingkah aneh jika semua baik-baik saja?"

"Hanya saja, kau terlihat sangat tampan. Hanya itu" Kiana berkata dengan ekspresi malu.

'Anak-anak memang selalu mengatakan apa yang ada di kepala mereka, memang benar. Bahwa aku tampan dan fakta itu tidak bisa di elakkan, tapi kenapa pujian dari gadis ini membuatku sedikit malu? Biasanya aku biasa saja mendengar pujian seperti ini'

"Oh, iya. Nama ku Orion" Orion memperkenalkan diri.

"Na-nama ku Kiana dan ini saudara ku, Kiara. Salam kenal" Kiana masih terlihat merona dan begitu juga dengan Kiara.

'Sepertinya keberanian nya bicara kepadaku, lenyap untuk sementara'

"Ya, salam kenal. Kiana dan Kiara, kuharap kita bisa berteman" Orion tersenyum tipis.

"Y-ya, sama-sama"

Tiba-tiba terdengar suara lonceng yang keras membisukan segala macam aktivitas di sekitar, Sol berdiri di samping meja kayu dan memulai pembukaan dan menjelaskan apa yang harus dilakukan anak-anak untuk melihat elemen sihir mereka.

Mereka hanya perlu meletakkan tangan diatas meja, meja tersebut membentuk rangkaian dengan 8 kristal elemen sihir diantaranya 7 elemen dasar yaitu: api, air, tanah, udara, petir, cahaya, dan kegelapan, dan 1 kristal elemen khusus.

Ketika tangan berada diatas meja secara otomatis alat sihir akan membaca potensi mereka dan secara otomatis mengangkat kristal yang cocok dengan mereka, mereka di panggil berdasarkan urutan kedatangan.

Rata-rata anak-anak itu hanya memiliki 2-3 kristal, di dunia itu. Orang rata-rata memang memiliki 2 hingga 3 elemen pada diri mereka, 4 hingga 7 elemen terbilang sudah sangat berbakat. Meski belum pernah terdengar ada yang memiliki 7 elemen sekaligus.

Tiba giliran Kiana untuk maju, ketika dia meletakkan tangannya ke meja. 4 kristal melayang yaitu tanah, angin, api dan elemen khusus. Itu membuat semua orang terkejut dan kagum, ternyata salah satu dari mereka adalah anak yang berbakat.

setelah Kiana, dilanjutkan oleh Kiara yang membuat semua orang kembali terkejut dan kagum. Kiara memiliki 4 elemen sihir yaitu petir, angin, air,dan elemen khusus. Meskipun begitu, mereka juga sudah bisa menebak karena mereka berdua adalah saudara kembar.

Orion yang melihat semua itu terkejut ketika dia melihat tingkat kekuatan Kiara dan Kiana meningkat dengan drastis, peningkatan yang mereka berdua alami jauh berbeda dari anak-anak lainnya.

'Aku tak menyangka bahwa mendapatkan kekuatan sihir akan meningkatkan tingkat kekuatan secara drastis, nampaknya semakin banyak elemen sihir yang di miliki maka semakin tinggi pula peningkatan tingkat kekuatannya'

"Orion" Sol memanggil anak selanjutnya dan anak terakhir, menatap mata ayahnya Orion melihat ada makna disana.

'Kamu pasti bisa anak ku '

Melihat tatapan ayahnya yang penuh makna, Orion tersenyum. Tiba di depan meja itu, Orion meletakkan tangan kanannya di atas meja dan panel system pun muncul.

.

[Menemukan fitur (Sihir)]

[Terima/Tolak]

.

'Terima'

.

[Fitur (Sihir) di dapatkan]

[Mendapatkan energi sihir (MP)]

.

Dan bersamaan dengan itu, Orion merasakan bahwa ada sesuatu yang masuk ke dirinya dan itu mengalir bersama darahnya. Orion sangat yakin bahwa itu adalah energi sihirnya, meja itu bergetar dengan pelan dan semuanya terdiam karena kejadian itu belum pernah terjadi sebelumnya.

.

[Mendapatkan elemen sihir khusus]

.

Setelah itu tidak ada yang terjadi, Orion tetap di sana selama beberapa saat. Menunggu kristal lainnya untuk melayang namun tidak ada tanda-tanda bahwa kristal lainnya akan melayang.

'Apa hanya satu, bagaimana aku akan bertahan hidup hanya dengan 1 sihir'

Tiba-tiba meja kembali bergetar dan setelah itu, kristal ke-2 melayang disusul ke-3, ke-4, dan seterusnya hingga melayang lah seluruh kristal di meja itu. Sekarang semuanya terdiam, bahkan beberapa dari mereka tanpa sadar membuka mulut mereka saking terkejutnya.

.

[Mendapatkan elemen sihir api]

[Mendapatkan elemen sihir air]

[Mendapatkan elemen sihir angin]

[Mendapatkan elemen sihir tanah]

[Mendapatkan elemen sihir petir]

[Mendapatkan elemen sihir cahaya]

[Mendapatkan elemen sihir kegelapan]

.

Semua mata tertuju ke Orion dan dalam ketidaksengajaan semua orang yang hadir hanya memikirkan satu hal, bahwa Orion akan menjadi orang yang hebat di kemudian hari. Detik itu juga, Orion merasa ada energi massive yang menyebar ke seluruh tubuhnya.

'Ini pasti peningkatan kekuatan yang harusnya ku alami, aku merasa hebat'

.

[Karena fitur sihir sudah di tambahkan ke dalam sistem maka tubuh akan mengalami masa penyesuaian dan membawa anda ke alam bawah sadar dalam 5...4...3...2...1]

.

Orion tumbang seketika disana, semua orang yang melihat segera berlari ke arah nya memastikan bahwa dia baik-baik saja. May mengecek keadaan Orion dan tidak mendapatkan adanya anomali pada keadaan anaknya.

'Syukurlah dia hanya pingsan' May menghembuskan napas lega dan mengatakan keadaan Orion kepada semua orang.

Next chapter