webnovel

Keluarga

Ketika Orion dan orang-orang yang menyelamatkan nya sedang berbicara, tiba-tiba saja perut Orion berbunyi dan tentu itu membuat Orion kehilangan wajah di depan para penyelamatnya.

"Wah, sepertinya kamu lapar. Bibi akan membawakan makanan untuk mu"

"Tidak perlu, bibi. Aku harus segera pergi, mungkin saja orang-orang itu masih mencari ku. Aku tidak ingin membawa masalah bagi kalian semua"

"Tenang, Orion. Di desa ini kamu aman" Sol berkata.

"....." Orion hanya diam.

"Tunggu sebentar, ya" May keluar dan di ikuti oleh Anna.

"Beristirahat lah, Orion" Sol mengusap kepala Orion dan pergi keluar kamar itu.

'Mereka..... Sangat jarang melihat orang dengan mata seperti mereka di dunia ku, mata orang yang baik....'

'Bahkan di dunia fantasi dan sihir ini pun, orang seperti mereka tetap ada dan itu membuat ku merasa muak dan kasihan....'

'Orang baik tidak memandang siapa yang mereka tolong, entah itu penjahat atau bukan. Orang-orang yang naif' Orion berdiri.

'Tapi kenapa? Kenapa aku merasa sangat nyaman di sekitar mereka? Ada perasaan aneh yang familiar ketika bersama mereka...'

'Perasaan apa yang sangat familiar itu?' Orion mencengkeram dadanya.

SRET

"Orion, jangan berjalan dulu. Kamu mungkin masih lemah, kembalilah berbaring" May dan Anna masuk, mereka membawa sebuah tempat makan.

"Aku baik, bibi. Sungguh"

"Tidak, kamu tidak baik. Kamu harus berbaring, ayo" May menuntun Orion kembali ke kasur nya.

Orion pun kembali berbaring, May dan Anna meletakkan makanan yang mereka bawa ke atas meja. May duduk di kursi yang ada di samping kasur Orion, dia mengambil makanan itu dan menyuapkan makanan itu ke Orion.

"Bi-bibi, kau tidak perlu menyapi ku"

"Sudah, tidak apa. Tangan mu mungkin masih lemas, ayo. Buka mulut mu" May menyodorkan sendok ke mulut Orion.

"..... Baik, bibi" Orion membuka mulutnya dan menyuap makanan itu.

'Apa ini?'

"Ini enak sekali, bibi?" Orion bersenyum tipis.

"Benarkah? Senang bila kamu menyukainya?"

'Rasa apa ini? Ini memang enak, tapi ada sesuatu...Apa?' Orion berpikir keras.

"Ori...on...." May melihat ke Orion dengan bingung.

Air mata mengalir dari kedua mata Orion, Orion baru menyadari bahwa pipinya terasa hangat. Dia segera mengusap kedua matanya.

"Maaf, bibi. Tapi, bisakah kau meninggalkan ku sendiri dulu?" Orion berkata, dia masih menutup wajahnya.

"....." May diam, dia berdiri.

"Anna, ayo" May berkata, dia dan Anna keluar dari kamar itu.

'Apa ini? Kenapa air mata ini keluar?....'

'Tidak mungkin aku menangis hanya karena masakan itu, itu memang enak tapi bukan sebuah alasan untuk menangis' Orion melihat ke makanan yang ada pada meja di sampingnya.

Dia mengambil makanan itu dan menyuap nya, namun ada yang aneh. Dia tidak merasakan apa yang sebelumnya dia rasakan ketika May menyuapinya dan tentu dia merasa ada yang salah tentang itu.

'Aku ini hanyalah manusia biasa, sama seperti manusia pada umumnya. Aku bisa merasakan sakit, aku bisa marah, aku bisa tertawa. Tapi, ada 2 hal yang sudah hilang dariku sebagai manusia....'

'Aku tidak pernah takut dan tidak pernah sedih, apalagi menangis. Tidak pernah keluar setetes air dari mata ku sejak saat itu....' Orion kembali mengingat sesuatu yang sudah sangat lama dan sangat buram untuk di ingatnya.

'Akhirnya aku mengerti, apa yang dari tadi ku rasakan ketika bersama mereka....' Orion melihat ke arah pintu.

'Itu adalah kehangatan keluarga, hal yang sangat sederhana namun sangat mahal untuk dirasakan....'

'Manusia seperti ku tidak boleh berada di dekat mereka, mereka adalah orang-orang baik sedangkan aku adalah manusia yang sangat buruk' Orion berdiri dari tempat tidurnya dan berjalan ke jendela.

SRET

Orion yang hendak keluar dari jendela terhenti, Anna berdiri di depan pintu. Dia tampak terkejut melihat Orion yang sedang bersiap untuk pergi, Orion hanya diam. Dia merasa sedikit canggung, dia pun kembali ke kasurnya dan Anna pun kembali menutup pintu.

'Apa gadis itu masih di sana? Aku tidak mendengar langkah kaki nya menjauh' Orion melihat ke pintu dan dia sangat yakin bahwa Anna masih berdiri di sana.

"A-Anna...Kau disana?" Orion berkata.

SRET

Pintu terbuka sedikit, Anna menampakkan sedikit wajahnya. 1 mata coklatnya yang besar menatap ke arah Orion, Orion tersenyum tipis untuk menghilangkan rasa canggungnya. Dia sendiri bingung, kenapa dirinya canggung.

"Aku...." Orion tidak tahu harus berkata apa.

"Kenapa kau ingin pergi?" Anna bertanya.

"Aku harus, berada di dekat kalian hanya akan menimbulkan masalah. Aku tidak ingin kalian terkena masalah, kalian orang-orang baik dan seharusnya tidak boleh kena masalah dan jauh dari orang yang buruk seperti ku"

SRET

Anna kembali menutup pintu itu, Orion di buat bingung olehnya. Orion bisa mendengar bahwa Anna sudah pergi, dia melihat ke jendela. Langit biru tampak jelas dari posisinya sekarang, langit yang tidak di hiasi awan.

Orion kembali mendengar beberapa langkah kaki yang mendekat, pintu kembali di buka dan Anna beserta kedua orang tuanya datang. Mereka mendekat ke kasur Orion, Orion menjadi tambah canggung.

"Orion, kenapa kamu merasa bahwa kamu adalah orang yang buruk?" May duduk di samping Orion, tangannya yang hangat mengusap kepala Orion.

"Aku sudah banyak melakukan kejahatan, bibi. Kejahatan yang sangat banyak dan tidak bisa di maafkan"

"Kalau bibi boleh tahu, kejahatan apa itu?"

"..." Orion hanya diam, tampak enggan menjelaskan.

'Mana mungkin aku mengatakan bahwa aku adalah orang yang menjadi dalang dari perang dunia di dunia ku, membuat miliaran manusia mati.....'

'Bahwa aku adalah seorang pembunuh berdarah dingin, yang membunuh tanpa pandang apapun. Mengatakan bahwa aku adalah penipu yang menipu dunia untuk tujuan ku yang egois, aku tidak bisa dan aku juga tidak bisa berbohong kepada orang-orang ini...'

'Mereka orang-orang baik, aku tidak bisa!!!!'

TAP

Sol dan May menyentuh tangan Orion, Orion kembali sadar dari pikiran nya. Dia melihat kepada mereka berdua, dia pun membuat keputusan.

'Lakukan saja, Orion. Seperti biasa, kebohongan kita adalah kebenaran bagi mereka' Orion berkata dalam hatinya.

"Katakan saja yang sebenarnya, Orion. Akan lebih melegakan jika mengatakan yang sebenarnya, itu akan melepaskan beban mu. Beban yang selalu kamu pegang, tidak apa. Lepaskan saja" May berkata, sambil tersenyum hangat kepada Orion.

'Apa itu? Kenapa? Kenapa aku merasa sangat bahagia? Kenapa aku merasa sangat ingin mengatakan semua? Semua hal yang sudah ku alami di hidup ku' Orion tidak mengerti pada perasaan yang ada pada diri.

"..." Orion kembali diam.

"Orion?" May kembali memanggilnya.

"Kurasa, kita jangan memaksanya" Sol meletakkan tangannya di bahu istrinya, May melihat suaminya dan mengangguk.

"Aku...." Orion mulai bicara, itu membuat Sol dan May terkejut.

"Aku membunuh orang tua ku....." Orion berkata dengan sangat pelan, tapi seisi ruangan masih bisa mendengar itu.

"....." Seisi ruangan hening.

'Seperti yang ku duga, tidak akan ada yang mau bersimpati kepada seorang pembunuh. Apalagi itu adalah orang tuanya....Kenapa aku mengatakan nya?'

TAP

May memeluk Orion dengan erat, Orion terkejut. Dia merasa sangat nyaman di pelukan May, Sol dan Anna tersenyum.

"Sekarang sudah tidak apa-apa, kamu akan baik-baik saja disini. Jangan khawatir, Orion" May berkata.

"Tidak bibi, aku tidak bisa. Bersama ku hanya akan memberikan masalah untuk kalian, kalian adalah orang yang baik dan aku adalah orang yang buruk. Aku tidak bisa menyusahkan kalian lebih dari ini...."

"Terima kasih atas semuanya, tapi aku harus pergi. Aku tidak ingin menimbulkan masalah" Orion menatap May.

"Orion, ini mungkin tidak ingin kamu dengar. Tapi, bagaimana jika kamu menjadi bagian dari keluarga kami?" Sol berkata.

"....." Orion menjadi diam.

"Kamu boleh memikirkan itu, pikirkanlah" Sol berkata sambil keluar bersama Anna.

"Ambil waktu sebanyak yang kamu mau" May pun juga keluar dan menutup pintu.

'Aku....Kenapa aku malah bingung? Bukankah jawabannya sudah jelas, tentu saja aku tidak mau...'

'Dengan mahkota dan ensiklopedia ini, aku bisa menguasai dunia. Menjadi yang terkuat dan sempurna, tapi....'

'Kenapa aku ragu untuk langsung menjawab tidak?'

"Aku harus segera memberitahu mereka bahwa aku menolak...Tawaran.....Itu" Orion sekarang berada di depan pintu, tangannya berada di gagang pintu.

'Keluarga.....' Ketika Orion memikirkan itu, samar-samar dia teringat akan kebersamaan keluarga nya.

Meski dia sudah tidak bisa mengingat apapun tentang orang tuanya, wajah mereka, suara mereka, bahkan nama mereka pun sudah tidak bisa Orion ingat.

Bukan berarti Orion memiliki ingatan yang lemah, Orion memiliki ingatan yang sangat amat luar biasa. Dia tidak pernah melupakan apapun sejak dia lahir ke dunia, tapi hanya tentang orang tuanya yang tidak dapat diingat.

Hanya kenangan bersama keluarga yang hilang, dia sendiri tidak tahu kenapa. Secara harfiah, kenangan itu tidak hilang namun Orion tidak dapat mengingat apapun tentang orang tuanya. Dia masih ingat apa yang mereka lakukan bersama namun dia tidak dapat mengingat seperti apa orang tuanya.

"Apa...."

"Apa itu memang yang terbaik? Menguasai dunia sekali lagi?" Orion bergumam sambil menyandarkan kepalanya di pintu.

'Apa aku tidak akan memberi mereka masalah? Aku dan mereka berada di dunia yang berbeda, aku tidak bisa berubah hanya dalam semalam....'

"Orion, jika kau pikir untuk mencoba berubah. Itu baik dan jalannya memang sangat lama" Anna berkata di balik pintu itu, Orion terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Anna. Seolah gadis itu bisa membaca pikirannya.

"....." Orion hanya diam.

"Jika memang dulu kau adalah orang yang buruk, maka sekarang adalah waktunya untuk berubah. Menjadi orang yang baik, kesempatan sudah datang kepada mu" Anna berkata.

'Aku penasaran, apa semua anak di dunia ini seperti Anna. Dia terlalu dewasa, pemikiran yang sangat hebat. Dia tahu apa yang dikatakan'

"Anna, menurut mu. Orang baik itu seperti apa?"

"Orang yang baik itu adalah orang yang baik kepada semua orang, mau berkorban dan tidak pernah menolak permintaan orang lain"

'Kutarik kata-kata ku, dia tetap memiliki pemikiran anak-anak. Yang di katakan nya itu bukan orang baik lagi, itu orang yang bodoh. Lagipula, memangnya tahu apa aku soal orang yang baik?'

"Meski itu yang ku katakan, masih banyak jenis orang yang baik. Mungkin kau bisa menjadi salah satu nanti, Orion"

"Begitu ya, terima kasih Anna" Orion tersenyum tipis di balik pintu itu.

"Ya, tidak masalah"

"Anna, bisa kau panggilkan ayah dan ibu mu?"

"Ya, akan ku panggil" Anna pun pergi.

'Ini adalah dunia baru, bagi ku...Kurasa, aku akan menjadi orang yang baru. memulai semuanya, sekali lagi....'

'Baiklah, mari kita berubah' Orion pun kembali ke kasurnya.

Anna dan kedua orang tuanya datang, tiba-tiba situasi menjadi canggung untuk Orion. Dia tidak tahu harus mulai berbicara dari mana, setelah beberapa saat berpikir merangkai kata. Dia pun mulai berbicara.

"Paman dan bibi, aku...."

"Aku ingin bertanya, apa kalian mau menerima anak seperti ku dalam keluarga kalian?"

"Tentu saja, Orion. Kami sangat senang jika kamu mau menjadi anak kami, kami selalu memimpikan anak laki-laki setelah putri kami lahir. Namun tak kunjung datang dan sepertinya takdir membawa mu kepada kami, sebagai jawabannya" Sol berkata.

"Tapi, itu semua tergantung. Apa kamu mau menjadi anak dari kami?" May berkata.

"Ya....Aku sangat ingin" Orion tersenyum.

"Kalau begitu... Peluklah ibu, nak" May berkata.

TAP

Orion pun langsung memeluk ibunya, ada rasa hangat dan nyaman di hatinya yang sudah sangat lama jauh dari hal-hal seperti itu. Sol dan Anna juga ikut bergabung memeluk Orion, keluarga baru mereka.

Next chapter