Prolog

Suatu hari terdengar suara hiruk-pikuk orang dewasa yang di iringi oleh suara tangisan bayi dari rumah sebuah keluarga, terlahirlah satu insan dari pasangan suami-istri yang meninggali rumah tersebut.

"Lihatlah anak ini James,wajahnya sangat tampan seperti dirimu." Suara lembut seorang wanita.

"Ya benar sekali,dan rambut pirang kecoklatannya itu seperti milikmu Carla." Suara James yang tampak sangat bahagia, karena saat ini mereka berdua telah menjadi seorang ibu dan ayah.

"akan kau beri dia nama apa James??" Tanya Carla kepada suaminya,dan James pun menjawab "Arthur".Arthur ialah nama dari seorang legenda yang telah menjadi pahlawan bagi umat manusia,dengan pedang sucinya ia memusnahkan sebagian besar monster dan iblis yang mengancam nyawa umat manusia.

"Aku suka nama itu James,semoga kelak anak ini akan menjadi seorang pahlawan umat manusia seperti sang legenda Arthur." Carla pun menyetujui untuk menamai anak mereka dengan nama Arthur.

Setelah beberapa tahun lamanya Arthur menjadi seorang anak yang sangat pintar,di usia 4 Tahun ia telah dapat membaca dan menulis. Dan pada usia 5 tahun secara tak sengaja ia bisa menggunakan kekuatan sihir,hal itu dipicu saat dia menemukan buku yang berisi mantra sihir (grimoire) milik orang tuanya. Dalam kurun waktu 2 Tahun ia telah menguasai semua mantra yang berada dalam grimoire milik orang tuanya tanpa adanya seorang guru yang mengajarinya,itulah yang membuat Carla dan James yakin bahwa anaknya adalah seorang jenius.

Setelah Arthur berumur 10 tahun James, ayahnya melatih dia untuk menggunakan pedang dan secara kebetulan James adalah seorang komandan ksatria sihir yang menjaga perbatasan di wilayah hutan iblis.

Untuk kali ini Arthur belajar menggunakan pedang dengan ayahnya selama 5 tahun, dan disaat itu baru kali ini ia merasa frustasi karena belum bisa mengalahkan ayahnya dalam ilmu berpedang.

"Ayah,kenapa aku tidak bisa mengalahkan mu?? padahal saat pertama kali kita latihan berpedang ayah bilang aku seorang yang berbakat." Tanya Arthur kepada ayahnya.

"Arthur,memang kamu adalah seseorang yang berbakat. Tapi ingatlah Arthur diatas langit masih ada langit." jawab James menasehati anaknya

"Diatas langit masih ada langit??" Arthur kebingungan

"Iya,sekuat apapun kita se-jenius apapun kita pasti diluar sana ada yang lebih daripada kita. Dan alasan kamu tidak bisa mengalahkan ayah adalah karena pengalaman berpedang ayah yang telah melebihimu."

"jadi seperti itu,pantas saja aku tidak bisa mengalahkan ayah." pikir Arthur dalam hati.

Setelah itu mereka berdua kembali pulang untuk segera makan malam.