1 Kabur Dari Rumah

Seorang gadis muda turun dari tangga rumah nya dengan perlahan.

"Hime, kamu cantik banget seperti almarhum ibumu." Ucap damian

"Makasih pa, tapi kenapa papa suruh aku dandan seperti ini?" Tanya Hime

"Nanti kamu juga tau. Yuk jalan sekarang." Ucap damian

Hime mengangguk dan mengikuti ayahnya. Sesampainya di restoran bintang 5, Hime dan ayah nya duduk di ruang vip.

"Pa, kita nunggu siapa sih?" Tanya Hime

Belum sempat damian menjawab, pintu terbuka dan masuk sepasang suami istri serta pria yang berpenampilan berantakan.

"Hime kenalin ini tante vina, om kirman sama anak nya Revon." Ucap damian

"Hime." Ucap Hime menundukkan sedikit badan nya memberi salam

"Aduh selain cantik ternyata sopan banget anak mu ini damian." Ucap kirman

"Betul banget kirman. Oh ya maaf telat, tadi nunggu Revon siap-siap dulu." Ucap vina

"Jadi ini calon tunangan gw? Cantik! Gw suka, apalagi body nya." Ucap Revon sambil bersiul dan tersenyum aneh ke arah Hime

"Revon yang sopan." Ucap vina

"Maksud nya calon tunangan?" Tanya Hime

"Revon ini calon tunangan kamu, kita ke sini mau ngomongin masalah pertunangan kalian." Ucap vina

"Maaf om, tante, Revon, aku mau bicara sebentar dengan papaku." Ucap Hime menarik damian keluar

Saat sudah di depan Hime melepaskan tangan damian.

"Pa, Hime gak mau dijodohin! Hime cuma mau nikah sama orang yang Hime cinta. Lagian Revon itu mesum pa." Ucap Hime

"Hime, kamu harus nikah sama Revon. Itu keputusan tetap papa dan gak bisa di ganggu gugat." Ucap damian tegas

"Tapi pa, Hime gak mau." Ucap Hime

"Kamu harus mau! Papa gak terima penolakan." Ucap damian tegas

"Papa egois! Kalau papa tetap maksa, aku bakal pergi dari rumah." Ancam Hime

"Silahkan saja! Papa mau lihat kamu tahan berapa lama di luar sana." Ucap damian tegas

"Fine!" Ucap Hime kesal

Hime berlari pergi meninggalkan damian. Sesampainya di rumah Hime merapikan barang serta baju nya sambil menangis. Hime pergi membawa kopernya dan pergi ke hotel. Saat sampai di hotel kartu debit serta kredit Hime di blokir.

"Papa tega." Ucap Hime lirih

Hime melihat isi dompet nya hanya ada uang 700 ribu memutuskan mencari kos2an murah. Saat sudah menemukan tempat tinggal, Hime menangis.

"Setega itu papa sama Hime. Aku harus cari kerjaan secepatnya supaya bisa dapetin uang buat makan. Uang ku sisa 50 ribu mau makan apa kalau begini." Ucap Hime lirih

Hime menangis semalaman dan esoknya Hime pergi mencari pekerjaan namun nihil. Hime berjalan dengan sedih dan melihat sebuah toko bunga. Hime memutuskan melamar pekerjaan di sana dan Hime di terima bekerja di sana.

"Tugas pertama kamu anter bunga ini ke rumah jay, ini ongkosnya." Ucap pemilik toko

"Siap bos. Saya akan anter sekarang." Ucap Hime semangat

Hime langsung mencari alamat tujuan nya dan naik kendaraan umum. Hime kebingungan mencari alamat rumah pemesan.

"Ini nomor 3 atau 5? Kenapa tulisan nya si ibu jelek banget ya? Aku tanya orang deh." Ucap Hime

Hime berjalan ke arah kerumunan di depan nya.

"Permisi saya mau nanya rumah atas nama jay dimana ya?" Tanya Hime

"Maksud kamu jj?" Tanya orang 1

"Kalau jj rumah nya di ujung sana nomor rumah nya 15." Ucap orang 2

"Ok makasih ya." Ucap Hime berlari ke alamat tujuan

"Maksud dia jay atau jj tadi?" Tanya orang 3

"Hmm... Kayak nya jj deh." Ucap orang 1

"Tapi yang aku denger sih jay." Ucap orang 5

"Kalau gitu kita salah kasih alamat dong." Ucap orang 2

Saat orang itu mau memastikan siapa yang di maksud Hime, Hime sudah menghilang dari pandangan. Sedangkan di tempat Hime sekarang sudah berada di depan rumah nomor 15.

"Permisi, saya mau anter bunga pesanan jay." Panggil Hime

Hime sudah memanggil berkali-kali namun tidak ada jawaban dan Hime memutuskan masuk ke dalam rumah. Hime melihat pintu terbuka ragu-ragu mau masuk atau gak.

"Masuk gak ya? Kalau mau masuk takut ada maling atau jangan-jangan pemilik rumahnya kena serangan jantung." Ucap Hime panik

Hime mendengar suara dari dalam memutuskan masuk sambil menjadikan bunga jadi senjata perlindungan diri.

Saat sudah di dalam Hime melihat ke kiri dan ke kanan dengan waspada. Tiba-tiba tangan Hime di pelintir ke belakang.

"Siapa lo!" Bentak seorang pria

"Aduduh sakit! Lepasin dong, aku cuma mau anter bunga." Ucap Hime menangis kesakitan

"Gak usah bohong. Dari grup mana lo?" Tanya pria itu

"Grup apaan sih? Gw betulan mau anter bunga ke jay." Ucap Hime kesakitan dan memperlihatkan bunga yang dia bawa

"Jay? Ck, lo salah alamat." Ucap pria itu melepaskan tangan Hime

Hime memegangi tangan nya yang terasa sakit dan melihat ke arah pria itu dengan kesal.

"Kamu ka.... Aaaaaaaa." Teriak Hime saat melihat pria itu

Hime jatuh pingsan saat melihat pria itu tidak mengenakan sehelai benang pun. Pria itu menangkap tubuh Hime.

"Ini cewek kenapa lagi? Woy bangun woy." Ucap pria itu memukul pipi Hime

Hime tidak kunjung sadar dan pria itu menaruh Hime di atas sofa kemudian pria itu pergi ke kamar mandi untuk memakai baju. Hime sadar dan melihat ke sekeliling nya.

"Aku di mana?" Ucap Hime mengambil posisi duduk

Hime melihat ke sekeliling nya dan Hime mulai ingat sedikit saat melihat bunga tergeletak di lantai.

"Astaga! Aku tadi liat cowok telanjang, ih amit-amit. Merusak mata sama pikiran aku aja nih, mata aku kan jadi ternodai. Bentar deh kata dia tadi aku salah alamat, bisa-bisa aku di bawa ke kantor polisi nih. Aku harus kabur." Ucap Hime panik

Hime langsung berdiri dan kabur dari rumah pria itu. Sesampainya di toko Hime langsung menghampiri bos pemilik toko dengan napas ngos-ngosan.

"Kamu kenapa seperti habis di uber setan?" Tanya pemilik toko

"Aku bukan di uber setan tapi habis ngeliat benda gaib yang argh." Ucap Hime merinding

"Yang apa? Apa yang kamu liat?" Tanya pemilik toko

Hime bingung mau menjawab pemilik toko. Saat Hime melihat ke arah luar, Hime langsung kaget melihat orang yang sedang melepas helm nya. Dengan refleks Hime jongkok dan bersembunyi untuk menghindari cowok tadi yang dia lihat telanjang.

"Hime ada apa? Kamu kenapa ngumpet gitu? Kamu sudah anter karangan bunga tadi kan? Mana uang nya?" Tanya pemilik toko

"Mati aku sekarang. Aku harus kabur dari sini." Ucap Hime dalam hati

Pria itu masuk dan menghampiri pemilik toko sambil membawa karangan bunga yang tadi di bawa Hime.

"Permisi." Ucap pria itu

"Iya ada yang bisa saya bantu?" Tanya pemilik toko

Hime mengendap-ngendap kabur di saat ada kesempatan.

"Saya mau anter bunga ini tadi mbak yang anter salah kirim dan main kabur saja." Ucap pria itu memberikan bunga ke pemilik toko

"Maaf mas, maafin pegawai saya, dia masih baru." Ucap pemilik toko

"Apa saya bisa ketemu dengan pegawai ibu?" Tanya pria itu

"Bisa. Hime? Loh Hime ke mana? Tadi dia di situ." Ucap pemilik toko kebingungan saat melihat Hime sudah tidak ada di tempat persembunyiannya

"Seperti nya dia sudah kabur. Kalau gitu saya permisi dulu." Ucap pria itu

"Maaf banget ya mas udah ngerepotin." Ucap pemilik toko

Pria itu hanya tersenyum kemudian berjalan pergi ke arah motornya. Sedangkan Hime sedang berlari menjauhi toko itu. Hime berhenti di depan mall dan mengatur pernapasan nya.

"Aku udah gak bisa kerja di sana lagi. Aku harus cari kerjaan baru nih, semua ini gara-gara cowok mesum itu." Ucap Hime kesal

Hime melihat mall di depan nya memutuskan masuk dan menanyakan soal lowongan kerja di sana. Setelah berkeliling mencari lowongan pekerjaan namun hasil nya nihil. Hime berjalan dengan lesu dan menundukkan kepalanya dengan sedih.

Saat sedang berjalan Hime terpeleset lantai yang baru habis di pel. Hime terjatuh ke depan dan menarik tangan seseorang sehingga orang itu ikut terjatuh. Saat terjatuh bibir Hime mengenai barang berharga milik pria itu.

Hime membelalakkan mata nya dan berteriak. Pria itu langsung menutup mulut Hime dan Hime berusaha melepaskan tangan pria itu.

"Gw lepasin kalau lo janji gak teriak." Ucap pria itu

Hime mengangguk tanda setuju lalu pria itu melepaskan tangannya dari mulut Hime.

"Kamu! Kamu berani-berani nya menodai bibir aku." Ucap Hime kesal

Pria itu memperhatikan Hime kemudian pria itu menunjuk Hime.

"Lo lagi! Eh, lo ini cewek psikopat atau apa sih? Udah masuk ke rumah orang sembarangan dan sekarang lo nyium..." Ucapan pria itu terhenti dan melihat junior nya

"Cowok mesum ini lagi? Gila! Sial amet aku ketemu dia tiga kali dalam sehari." Ucap Hime

Hime mengambil posisi berdiri dan merapikan baju yang dia pakai.

"Maksud kamu apa? Aku gak ngerti, aku belum pernah ketemu kamu." Ucap Hime bersiap mau pergi

Pria itu menahan tangan Hime.

"Kamu pikir bisa kabur dari aku. Aku gak akan biarin kamu kabur untuk ketiga kali nya." Ucap pria itu

"Tolong! Ada cowok mesum." Teriak Hime

"Nih cewek gila kali ya ngatain gw mesum." Ucap pria itu kesal

Beberapa pengunjung mall menghampiri Hime dan pria itu.

"Ada apa mbak?" Tanya pria 1

"Mas tolong mas, dia cowok mesum. Aku jamin dia mau berbuat yang aneh-aneh ke aku."Ucap Hime mencoba melepaskan tangan nya

"Lo mau akting. Ok gw ikutin permainan lo." Ucap pria itu dalam hati

"Mas lepasin tangan mbak ini atau kita bakal hajar mas." Ancam pria 2

"Gw gak akan lepasin pacar gw lah. Gw bukan cowok mesum tapi pacar dia. Dia lagi ngambek aja nih." Ucap pria itu menarik tangan Hime sehingga Hime jatuh ke pelukan pria itu

"Kamu..." Ucapan Hime terhenti saat pria itu memajukan wajah nya

"Honey jangan ngambek lagi, ok." Ucap pria itu

"Aaaaaa....." Teriak Hime mendorong wajah pria itu

Saat pelukan pria itu lepas Hime langsung berlari dengan kencang ke luar. Pria itu mengejar Hime namun pria itu kehilangan jejak Hime akibat mall yang sedang ramai pengunjung.

"Cewek mesum yang unik." Ucap pria itu

Hime sedang mengintip dari tempat persembunyian nya sampai pria itu pergi.

"Ih kenapa sih dalam sehari aku ketemu dia terus? Mana cara ketemu nya gak wajar banget lagi. Semoga aku gak ketemu dia lagi. Eh tapi ngapain ya dia ngejer dan nahan aku tadi? Jangan-jangan betul dia mau bawa aku ke kantor polisi." Ucap Hime panik

Hime melihat ke arah pria itu dan pria itu sudah menaiki lift dan Hime memilih pergi dari mall itu.

Hime kembali mencari pekerjaan hingga menjelang sore. Hime melihat pengumuman di sebuah perusahaan mengenai lowongan pekerjaan jadi OB.

"Aku lamar jadi OB aja daripada gak makan." Ucap Hime

Hime masuk dan melamar pekerjaan di perusahaan itu dan Hime di terima. Hime sedang berjalan pulang menuju kosan nya.

"Yes, aku akhirnya dapet kerjaan lagi. Aku harus bisa kerja jadi OB dan buktiin ke papa kalau aku bisa hidup sendiri. Aku gak mau nikah kalau tanpa cinta." Ucap Hime

Hime memandangi atas langit dan tersenyum saat melihat bintang di atas langit.

"Mama, aku yakin mama di atas sana pasti menyemangati Hime. Hime janji ma akan berjuang secara maksimal." Ucap Hime

Hime memegangi leher nya dan kaget saat tidak menemukan kalung yang dia pakai.

"Kalung ku? Aku gak boleh kehilangan kalung itu. Itu hadiah dari mama." Ucap Hime panik

Hime mencari kalung itu ke mana-mana namun tetap tidak ketemu. Hime hanya bisa merasa sedih dan menangis.

"Mama maaf kalung pemberian mama hilang." Ucap Hime menangis

Tiba-tiba hujan turun dan semua orang berteduh kecuali Hime. Hime berjalan di tengah hujan sambil menangis. Hime pasrah dan memutuskan kembali ke kos.

avataravatar
Next chapter